Semua Bab Kamu Menidurinya?: Bab 51 - Bab 60
289 Bab
50. Alia Bertemu Misella
Fahmi tertegun. Cincin itu telah hilang dan selama ini dicari. “Dari mana kamu menemukan cincin ini, La?"  Alia tidak mau menjawab. Tidak mungkin mengatakan menemukan di mobil Fahmi, sementara dia telah menggeledah mobil secara diam-diam.  “Kenapa kamu membeli cincin semahal itu? Cincin untuk siapa?” tanya Alia the points. Menuntut penjelasan. “Untuk wanita lain?” sindir Alia dengan senyuman sinis. Fahmi gelagapan. “Aku membeli untukmu," jawabnya ragu-ragu. “Yakin cincin itu buat aku? Harga sampai 53 jt lho, Mas.”  Fahmi mengangguk cepat. “Ya, yakin dong! U-u-untuk siapa lagi?" Dia meyakinkan Alia. Alia yang tahu kenyataan cincin itu bukan untuk dirinya hanya bisa tertawa. “Bullshit! Mau sampai kapan kamu bohongin aku, Mas? Aku tuh capek dibohongi terus!” Alia meluapkan apa yang dirasakan. “Kamu sadar? Sudah berapa kali berbohong! Bohong terus-terusan, sampai kamu bohong sudah menjadi makanan keseharian aku!” tegas Alia,
Baca selengkapnya
51. Pendapat Soal Perselingkuhan
Misella menyapa Alia seperti menyapa pasien lainnya. "Sebelumanya kita pernah bertemu?" ucap Alia. "Wajahmu tidak asing lagi."Misella tersenyum. Senyuman mengerikan. "Benar! Kita pernah bertemu dua kali. Pertemuan pertama saat tidak sengaja menjatuhkan ponsel dan pertemuan kedua di Mall saat membeli anting-anting."Alia terkagum. "Ingatan Dokter tajam juga." "Kamu istrinya dari Dokter Fahmi bukan?"Alia menjawab dengan anggukan."Dia dokter yang sangat terkenal di rumah sakit Havanna," ujar Misella.Alia hanya tersenyum. Sekarang tidak ingin membahas Fahmi. Ya. Fahmi memang sebagai dokter profesional, bertanggung jawab pada pasien, tapi orang-orang tidak tahu betapa bejatnya Fahmi."Okay. Mari kita mulai konsultasinya. Apa yang menggangu pikiranmu Alia?" tanya Misella. Diam. "Aku tidak bisa berbuat apa-apa kalau kamu diam saja."Ah, tujuan Alia ke rumah sakit Havanna sebenarnya untu
Baca selengkapnya
52. Suami Idaman?
Misella menjadi canggung pada Alia. Pasalnya, dirinya sebagai orang ketiga dalam keluarga Alia dan Fahmi."Ah ..." Misella menjeda ucapannya. "Mungkin, aku akan mencari bukti perselingkuhan yang dilakukan suami dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."Sepemikiran dengan Alia. Alia ingin mencari bukti kuat terlebih dahulu."Lalu, melabrak orang tiga. Itu solusi yang tepat?"Lagi-lagi Misella dibuat diam. Jangan-jangan Alia ingin melabrak dirinya? Misella tidak bisa membayangkan jika Alia datang padanya untuk melabrak dan berteriak sebagai pelakor. Reputasi akan buruk. Nama Misella sebagai dokter kejiwaan akan tercoreng hanya karena menjadi orang ketika."Pertimbangkan akan melabrak orang ketiga atau tidak.""Okay. Sekarang aku paham."Hei. Sadarlah. Wanita yang selama ini Alia cari, sudah ada di depan mata! Dia wanita yang telah membuat suami berpaling dari Alia. "Oh, ya. Apakah kamu mau datang ke pesta ulang tahunku
Baca selengkapnya
53. Mencari Tahu Selingkuhan Fahmi
“Dokter psikiater siapa?”  Kenapa Fahmi bertanya? Mungkin saja Alia berkonsultasi dengan Yura atau dokter kejiwaan lainnya.  “Dokter Misella,” jawab Alia. Rahang Fahmi mulai mengeras saat mendengar jawabannya. “Kenapa kamu berkonsultasi dengannya? Apa tidak ada rumah sakit yang ingin kamu kunjungi hah?!” Fahmi menjadi sensitif, marah dan kesal. Alia tidak mengerti pada perubahan mood Fahmi yang mendadak memarahi dirinya. “Kenapa kamu jadi marah hanya karena aku mendatanginya sebagai pasien?”  Fahmi menarik napas. “Maaf.” “Bukankah sebelumnya kamu mengizinkan aku datang ke sini? Jadi, kenapa kamu seperti tidak nyaman aku datang?“ Alis Alia terangka
Baca selengkapnya
54. Clue Untuk Alia
Seketika Erza menoleh ke samping, di mana Alia berdiri. “Dokter Sella?” Alia mengangguk. Dia melihat perubahan ekspresi dari Erza, tampak tegang. “Kamu mengenali Dokter yang bersama Sella? Aku sudah bertanya pada yang lain, tidak ada yang mengenalinya. Dia bekerja di rumah sakit ini, 'kan?”  Berbagai pertanyaan Alia, Erza tidak bisa menjawab. Terjebak dalam pikirannya sendiri, dia tahu siapa sebenarnya Dokter Sella. Siapa lagi kalau bukan Misella? Hanya beberapa orang yang tahu nama panggilan Misella adalah Sella bukan Misella.  “Um ... A-anu ....” Erza menggaruk tengkuk yang tidak gatal. Bingung. Bimbang. Gelisah. Apa harus mengatakan sejujurnya atau berpura-pura tidak tahu?  “Bagaimana?” Alia sudah tidak sabar
Baca selengkapnya
55. Pesta Ulang Tahun
"Tidak perlu mencari terlalu jauh. Sella yang kamu cari sudah ada di depan matamu. Kamu pernah bertemu dengannya beberapa kali.” Sudah beberapa hari Alia masih memikirkan clue yang diberikan oleh Erza. Alia tidak mungkin mengemis pada Erza untuk memberi tahu, Alia harus mencari tahu sendiri. Wanita yang pernah bertemu dengannya? Siapa? Alia tidak bertemu dengan banyak wanita. Seharusnya tahu wanita yang paling dekat dengan Fahmi, nyatanya Alia tidak tahu banyak tentang Fahmi. Sial!!!!  Bagaimana bisa seorang istri tidak tahu apa-apa tentang suaminya? Bahkan Alia hanya tahu, Fahmi hanya memiliki sahabat bernama Erza. Apa Fahmi mempunyai sahabat wanita? Tidak. Fahmi tidak pernah berhubungan dengan wanita sebelumnya karena sibuk bekerja.  Ta
Baca selengkapnya
56. Terungkap Gagal Menikah
Sejujurnya Alia agak minder datang ke pesta, baru datang saja semua mata tertuju pada Alia. Ah ... lebih tepatnya tertuju pada ketampanan Fahmi. Para wanita tidak bisa berhenti untuk tersenyum pada Fahmi, bahkan ada yang terang-terangan memuji tampang wajah Fahmi dan badannya. Alia mengumpat sejadi jadinya dalam hati. Dia menyesal sudah menghadiri pesta ulang tahun Misella.  “Hai ....” sapa Misella. Wanita cantik itu tersenyum lebar melihat Fahmi datang. Misella di temani Robert, Tiffany, dan sahabatnya bernama Marsha. “Kalian berdua datang? Aku kira tidak akan datang.” Alia hanya tersenyum. Terlalu malas untuk menanggapi. “Ya. Harus datang dong,” balas Fahmi.  Misella memperkenalkan Fahmi dan Alia pada kedua orang tuanya. “Ma, Pa. Kenalin ini
Baca selengkapnya
57. Dasar Pembohong!
“Apa kamu bisa menjelaskan, Mas?” Alia bertanya masih belum mengerti apa yang telah terjadi pada Fahmi dan Misella. Kedua matanya sudah memanas, memandang Fahmi untuk memaksa mengatakan sesuatu dari mulut. Bila memang yang dikatakan keluarga Misella itu benar atau salah. Tetap membuatnya akan luka. Sungguh! Alia muak dengan semua ini. Rasanya ingin marah, semarah-marahnya. Saking marahnya hampir saja air mata jatuh. Alia tidak mau menangis di depan orang. Apalagi sekarang mereka tengah menjadi pusat perhatian para tamu.  “Jawab, Mas!” Alia menuntut penjelasan. “T-tenang dulu,” balas Fahmi dengan perasaan semakin membuncah tidak bisa berkata-kata.  “Tenang katamu? Bagaimana aku bisa tenang!”  Suara Alia terdengar tertekan, sementara Misella memohon pada kedua orang tuanya untuk tidak membahas masalah te
Baca selengkapnya
58. Sadarlah! Dia Sudah Beristri!
Misella menarik tangan kedua orang tuanya ke belakang, jauh dari kerumunan. Helaian napas panjang dari Misella, memandang Robert dan Tiffany bergantian. “Papa sama Mama kenapa sih?” Misella menuntut penjelasan tentang kejadian tadi. Menurutnya apa yang telah dikatakan kedua orang tuanya membuat harga dirinya hancur di depan orang banyak. Di depan dokter, perawat, dan para undangan lainnya. “Itu memalukan!” “Memang kenapa? Apa yang Papa katakan tadi itu fakta, Sella. Papa bicara apa adanya.” Robert membela diri. “Lagipula Papa tidak suka dengannya,” lanjutnya dengan tatapan benci. Misella tersenyum miring. Tak percaya Robert membenci Fahmi. “Benci, Pa? Lalu dengan seenaknya mengungkit masa laluku dengan Dokter Fahmi di depan umum?”  Misella emosi. Berusaha semaksimal mungkin untuk tidak mengelua
Baca selengkapnya
59. Selingkuh didepan Istri Sah
“I'm falling apart. I can barely breathe with a broken heart still bearing.” Alia memejamkan mata, membayangkan suaminya having sex dengan Misella di depan matanya sendiri. Saling melucuti pakaian dalam satu sama lain sambil berciuman panas, mendesah, mengerang panjang menikmati permainan di ranjang. Damn!  Alia membuka mata, kembali pada kesadarannya saat ini berdiri paling belakang—menghadiri pesta ulang tahun Misella. Untuk sekedar membayangkan saja membuat Alia mual. Menjijikkan sekali! Bagaimana kalau mereka benar-benar having sex di depan mata Alia? Nyata! Bukan khayalan!  Alia tak sanggup. Tangan Alia mengepal kuat-kuat hingga kukunya menusuk kulit. “Lelaki berengsek!” Alia mengumpat. Rasanya ingin mengumpat sejadi-jadinya.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
29
DMCA.com Protection Status