All Chapters of JANGAN NGAKU CANTIK: Chapter 61 - Chapter 70
75 Chapters
Selama Berabad-abad
"Ini, bu bos." bi Minah memberikan baju tidurnya lalu membereskan baju muslim, karpet dan alqur'annya."Makasih, bi." ia meraih baju tidurnya lalu memberikan baju tidurnya satu pada putrinya yang besar, Alana memakai baju tidurnya sendiri. Flower memakaikan baju tidur putrinya yang kecil sambil merasakan kepalanya yang nyut-nyutan efek dari paramex, serta merta mendengarkan celoteh kedua putrinya bercerita tentang belajar barengnya mengerjakan pr dengan temannya Tasya yang tidak lain adalah tetangga di apartemennya."Mana, pr nya? Mimi, cek dulu." kedua putrinya mengambil tasnya lalu memberikan buku pr nya. "Ini bener, ini bener, wah sudah benar semua jawabannya, pinter-pinter anak mimi." ia mengacungkan kedua jempolnya ke arah mereka berdua."Sudah malam, bobo gih." "Bentar mih, belum ngantuk." mereka nonton tv sambil rebahan di kasur lipat, tidak lama mereka pun tertidur pulas."Bi, habis mindahin anak-anak tolong balurin punggung saya pake v
Read more
Give A Reason
"Jadi maumu gimana, mau dibawa ke mana ini hubungan?" "Aku mau kita nikah bukan mengakhiri hubungan ini Kem," "Gimana dengan, anak istrimu? Kamu kan tahu istrimu sudah labrak aku, ancam aku, aku sih tidak ambil pusing, cuma takut saja kalau istrimu melakukan hal-hal di luar nalar,""Aku tahu, waktu dia labrak kamu itu pas aku bilang sama Si Sari aku jalin hubungan denganmu dan berniat nikahin kamu, kamu kan tahu aku orang yang tidak bisa bohong," "I know(aku tau), kamu terlalu jujur untuk seorang pria itu yang jadi nilai plus untukmu, itu lah kenapa aku suka sama dirimu walau pun aku tahu kamu sudah tidak sendiri. So complicated(sangat rumit), u know(kamu tau)!""Terus kenapa kamu malah mau akhiri hubungan, kita? Give me, a reason(beri saya, alasan)!" "Aku sudah main hati dengan pria lain dan kamu terlalu baik untukku, that's it the reason(itu dia alasannya)!" Andra terdiam."Tidak masalah buat aku kalau hanya itu alasanmu, wajar kamu maen hati
Read more
Next Time Yo
Obrolan mereka berdua di telepon hanya sebentar Martin harus lanjutkan meetingnya. Dia tahu semua aktifitas wanita yang sedang menjalin asmara dengannya dari berangkat sampai pulang apartemen tapi dia pura-pura tidak tahu, belaga gila.Line! Selamat malam dan mimpi indah Okem sayang, love you (cinta kamu)." masuk pesan dari Andra, Flower hanya membalas dengan stiker senyum. Andra senang walau pun hanya dibalas dengan stiker, ia langsung menghapus chatnya takut istrinya cek ponselnya lagi. "Jadi bingung sendiri aku, Si Botak maunya apa sih? Padahal sudah jelas aku terang-terangan bilang kalau aku maen hati dengan pria lain, dia masih tetap mau lanjutin nih hubungan, dasar pria aneh! Kadang suka gak habis pikir aku, ada ya pria seperti ini? Ada, itu Si Botak. Kalau dipikir-pikir lucu juga, emang dia gak cemburu? Dia sangat pandai menutupi, kecemburuannya." Flower geleng-geleng sambil berdecak, cengar-cengir merasa lucu sendiri.Flower jadi teringat awal perkenal
Read more
Gara-gara Tips
"Tipsnya nanti saja, aku kasih langsung." batinnya, Andra melirik ke arah Flower. Mereka berdua saling melempar senyum."Oh oke, tolong tanda tangani di sini bang." mamih Wulan memberikan kertas vochernya, Andra menandatanganinya. "Oke, kalau ada apa-apa silahkan panggil saya mana tahu mau nambah vocher lagi, terima kasih bang." mamih Wulan tersenyum tipis dan beranjak keluar room, Andra anggukkan kepalanya."Iya mih, kembali kasih." Andra dan Aris tersenyum lebar. "Nih orang dua cengar-cengir mele, efek dari gele kayanya. Untung tadi sudah makan kalau gak, bisa tepar duluan aku." Flower melirik ke arah mereka berdua, ia sudah merasa pusing duluan karena cium bau dari maryuana yang sangat menyengat di room."Sudah makan, belum? Kalau belum, pesan makan saja dulu." basa-basi Andra membuka obrolan. "Aku sudah makan, apa mau aku pesanin makan?" Flower membuat minum untuknya lalu menuangkan ke gelas mereka berdua."Kita orang sudah makan, ayo kita tos. Lan
Read more
Maunya Banyak
"Dirantai digelangi rindu ... Nanananana ... Dosamu ku anggap kan debu bisa di terbang angin yang lalu ...Ku sedia memaafkanmu biar aku berparut seribu ... Nanananana." "Assalamualaikum ..." "Wa'alaikumsalam ..."Alana dan Alena melepas sepatu, meletakkan tasnya di sofa lalu mencium punggung tangan Flower. "Wanginya enak banget jadi laper, masak apa mih?" "Mimi bikin rendang, kita makan siangnya spagetthi bolognese saja ya?" "Wah enak, mau mih dede laper." "Kaka juga, laper mih." "Ganti bajunya dulu ya sayang terus simpan tasnya, di kamar." Alana dan Alena angguk-angguk, mereka berdua langsung berjalan ke kamarnya sambil membawa tasnya lalu ganti baju sekolahnya."Bi, tolong masakin mie spagetthinya jangan terlalu matang ntar kelembekkan." bi Minah langsung memasak mie spagetthinya. "Mereka dateng rendangnya mateng, sempurna." Flower mematikan kompor gas, memasukkan rendang ke mangkuk lalu ditaburi bawang goreng."Mmm ...
Read more
Bertolak Belakang
"Sama-sama beb, aku mau yang dingin saja." Flower memberikan botol kopi gooddaynya, Martin langsung meminumnya.Flower mengambil gelas dan menyeduh kopi goodday cappuccinonya, mereka berdua menikmati kopi dan rokok sampurna merahnya seraya bercengkrama dengan kedua putrinya sambil menonton tv, siang yang penuh suka cita. "Aku pulang ya beb sudah malam nih, anak-anak sudah pada tidur gak mungkin aku nginep di sini, takutnya aku bangunnya kesiangan.""Ho'oh, lagian gak enak aku kalau sampai anak-anak dan pembantuku lihat kamu tidur di kamarku, aku sangat menjaga sekali mohon pengertiannya bebeb." "Aku mengerti beb makanya aku mau pulang saja, aku juga tidak mau anak-anak dan pembantumu berpikir yang aneh-aneh tentang kamu dan aku." Martin menatapnya hangat begitu juga dengannya."Thank you (terima kasih) buat pengertiannya kamu sangat baik dan pengertian sekali, pria idaman banget bebeb. Btw, aku gak anter sampe lobby ya." Martin anggukkan kepalanya. "
Read more
Yang Hilang
"Dede juga bosan sarapannya itu lagi itu lagi, roti bakar, sandwich, oatmeal, sereal, nanti kita bilang mimi ganti menu sarapannya kak." Alena memajukan bibir mungilnya, Alana angguk-angguk. "Bi, di sekolah suka ada yang bawa bekal nasi tapi nasinya wangi dede cium, nasi duk ... Duk ..." Alena mengingat-ngingat, matanya lirik kanan kiri. "Nasi uduk, maksudnya nona kecil?" timpal bi Minah."Iya itu, oh nasi uduk namanya, enak gak itu bi? Terus apa itu namanya bi, nasi-nasi yang ada kacang, ada aernya dikit sama kerupuknya?" tanya Alena dengan wajah serius, seperti orang dewasa. "Enak banget non nasi uduk, pasti nona kecil suka. Kalau yang ada kacangnya, bubur nasi atau bubur ayam namanya orang sering bilangnya bubur ayam," bi Minah tersenyum lebar."Kalau enak, kok mimi gak pernah beli nasi uduk? Oh bubur ayam, kok beda bubur ayamnya sama yang kadang dede makan?" Alena mencecar pembantunya dengan banyak pertanyaan. "Bubur ayam yang sering bibi bua
Read more
Halo Hati
"Akhirnya ketemu juga tuh senyuman manis dari wajah wanitaku yang macan (manis dan cantik), aku di rumah saja tunggu kamu sampai pulang, kabarin aku ya kalau sudah pulang beb." Martin mengedipkan sebelah matanya seraya tersenyum simpul, genit!"Bisa aja Si Bebeb, aku tutup dulu ya udah telat nih kerja. See you soon, baby(sampai jumpa lagi, sayang)." Flower melayangkan ciuman ke arahnya, kissbye(ciuman selamat tinggal). Martin membalasnya. Habis rokok beberapa batang dan secangkir kopi di balkon sambil video call dengan Martin dan chattingan dengan sahabat-sahabatnya, Flower langsung mandi dan jalan ke salon Yudi.Hari-harinya dengan Martin hanya penuh kejutan yang romantis dan canda tawa tanpa rasa was-was sedikit pun, berbeda saat dengan Andra yang penuh dengan canda tawa namun diselimuti rasa bimbang dan gelisah karena cinta terlarangnya dan teror dari istrinya, Puspitasari. "Halo hati apa kabar bagaimana kabarmu, apakah kau masih baik-baik saja? Semoga kau
Read more
Drop Shay...
Fuih! Fuih!Ayu mengeluarkan tisu dari mulutnya, "Dih, iseng beud kak Flower masa tisu sih duit dong!" dumelnya, Flower tertawa terbahak-bahak. "Ha-ha-ha sorry dek, abis nyerocos aja tuh mulut udah kaya mercon!" Ayu mengerucutkan bibirnya."Nanti bareng ke dalemnya ya, kan aku dandannya abis kakak jadi tungguin ya kak. Tapi Ayu udah direserve nih sama tamu mami Lucky, gimana kalo Ayu duluan yang dandan?" pinta Ayu, ia mulai memakai serangkaian perawatan wajahnya. "Oke!" timpal Flower singkat."Maaci kakak Flower yang cantik dan baik hati, tapi nanti jadi ya barengan ke dalemnya kak tenang ayu tungguin kok." celotehnya sambil cengar-cengir. "Gak usah ditungguin nanti telat, katanya direserve!" tolak Flower."Iya direserve, tamunya datengnya jam sepuluh masih lama!" jelas Ayu, Flower hanya acungkan jempol ke arahnya. "Kocak nih, bocah!" batin Flower.Salon tambah ramai jika ada Si Ayu Chubby Ceriwis yang selalu ada saja bahan obrolannya,
Read more
Barang Bagus
"Kalo yang lain mungkin udah bilang Si Jhon kepo kali ya soalnya nanyain hal-hal kecil, jaman sekarang banyak nanya dibilangnya kepo sampe kadang jadi males banyak nanya semenjak ada kata KEPO, kan horor beud!" Flower menghisap rokoknya.Setelah beberapa jam dan efek ineknya mulai drop Jhon menghampiri Flower yang sedang berada di toilet. "Beb!" seru Jhon ketika masuk ke toilet seraya membuka pintu, Flower menoleh ke arah nya."Ya, ada apa Jhon?" timpal Flower, ia merapihkan bajunya. "Udah bab-beb bab-beb aja dia, barang bagus!" batin Flower.Jhon memeluk Flower dari belakang, "Masih mau gak, beb?" bisik Jhon. "Mau apaan, inek?" Jhon geleng-geleng. "Terus, apa dong? Flower mengerutkan dahinya. "Ngamar, yuk!" bisik Jhon lagi."Serius, emang bisa?" tanya Flower memastikan, ia merasa tak percaya apa yang didengarnya. "Wah, ngeledek! Bisa lah masa gak bisa, makanya ayo biar tahu!" jawab Jhon dengan sangat percaya diri, semangat 45 mamen."Dih, siapa yang ngeledek orang nanya. Kalo b
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status