Semua Bab Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali : Bab 181 - Bab 190
194 Bab
Bab 182. Minuman Beracun Buat Fajar
Bab 182. Minuman Beracun Buat Fajar“Kita berangkat sekarang, ya!” ucap Alex melepas tubuh Sonya. Sekali lagi dia meremas dada wanita itu, lalu mengeluarkan tangannya dari balik dress. Mobil itupun mulai melaju perlahan, meninggalkan halaman parkir café.Sementara di dalam café, Fajar hanya mampu menatap kepergian mobil itu dengan tatapan penuh tanya. Kehadiran Alex dan sikap Sonya yang begitu menurut dan patuh kepada pria itu, menyisakan rasa penasaran. Dia sudah begitu dekat dengan Sonya selama ini. Semua tentang kehidupan pribadi Sonya sudah dia ketahui. Namun, tentang Alex, sedikitpun dia tak tahu.Sepertinya Alex adalah kekasih Sonya. Sikap Alex bahkan lebih seperti seorang suami memperlakukan istri. Terbukti dari cara Alex menatapnya tadi. Sonya juga terlihat begitu gugup. Dia tak mengakui kalau Fajar adalah kekasihnya, bahkanberusaha meyakinkan Alex kalau dia adalah kekasih Ayu. Kenapa? Apa yang disembunyikan oleh Sonya dari dia sebenarnya.Kalau benar Sonya memiliki pac
Baca selengkapnya
Bab 183. Maut Mendekati Fajar
Bab 183. Maut Mendekati Fajar“Ayu, maafkan aku!” ucap Fajar seraya bangkit dari duduknya, kemudian beranjak ingin pergi.“Tunggu, Mas!” Ayu segera berdiri, menangkap lengan pria itu. “Mas Fajar mau ke mana. Mas masih dalam keadaan stress, jangan pergi dulu! Duduk dulu, Mas!” bujuk gadis itu. Dia harus berusaha agar Fajar tidak pergi. Setidaknya sampai Fajar meneguk minumannya. Ayu tak ingin rencana balas dendamnya gagal.“Lepaskan tangan kamu, Yu! Aku sedang emosi. Aku butuh waktu sendiri. Jangan sampai kaau menjadi sasaran emosiku!” Fajar berkata sedikit kasar.“Lampiaskan saja ke aku, Mas! Aku siap menjadi sasaran kekecewaan Mas Fajar. Aku sayang sama kamu, Mas! Aku enggak akan tenang membiarkan kmu pergi dalam kedaan kacau begini.” Ayu menyempurnakan dramanya.“Yu, kamu sadar enggak apa yang kamu ucapkan barusan? Aku itu sudah nyakitin perasaan kamu! Aku sudah membuat kamu kecewa. Kamu sudah mendengar semuanya, bukan, kalau sebenarnya aku sudah mau menikah dengan Sonya?”“Aku uda
Baca selengkapnya
Bab 184.  Fajar Meregang Nyawa
Bab 184. Fajar Meregang Nyawa“Sekarang kita minum, yuk! Lalu, aku minta waktu Mas Fajar,” bujuk Ayu mulai mengarahkan Fajar menuju sasarannya.“Waktu buat apa, Sayang?” tanya Fajar mengecup jemari Ayu. Sikap sok manis dan pura-pura romantis itu teramat memuakkan bagi Ayu. Dia sangat paham kalau Fajar hanya berpura-pura. Pria licik itu hanya ingin memanfatkan dirinya.Namun, dia harus menahan perasaannya. Misi ini harus tetap dituntaskan. Sandiwarapun dia lanjutkan.“Aku minta waktu buat Mas buktiin kalau Mas Fajar serius mau jalin hubungan denganku meski cuma sembunyi-sembunyi. Biar aku semangat jalankan rencana ini,” rengeknya pura-pura manja.“Baik, kamu mau apa, hem?” Fajar mengelus pipi dan bibir gadis itu.“Aku kangen, Mas.”“Lho, ini kita sudah bertemu, kan?”“Aku pengen … em … aku pengen … itu ….”“Pengen apa, bilang saja! Pasti akan aku kabulin. Asal jangan minta belikan sesuatu saja. Aku enggak punya uang.”“Aku pengen berduaan aja sama kamu, Mas. Pengen bermesraan, git
Baca selengkapnya
Bab 185. Hari Pertama Deva Bekerja di Kantor Alisya
Bab 185. Hari Pertama Deva Bekerja di Kantor AlisyaAlisya tengah meneliti lembaran file yang tadi diletakkan oleh Deby di atas meja kerjanya. Setelah membaca dengan seksama, dia membubuhkan tanda tangan di sana.Pintu ruangan diketuk dari luar. “Masuk!” jawab Alisya tanpa menoleh. Sang sekretaris masuk dengan buru-buru.“Bu, di luar ada Pak Deva. Saya sudah berusaha mengusirnya, tapi … katanya dia udah ada janji dengan Ibu. Dia bahkan mengirimkan file berkas-berkas lamaran kerja ke email perusahaan. Saya akan menghapusnya. Tapi, masalahnya, Pak Deva tak mau pergi juga, apa saya harus panggil security buat mengusirnya?” lapornya dengan wajah tegang.“Oh, dia sudah datang? Suruh masuk, Deb!” titah Alisya mengejutkan sang sekretaris. “Jadi juga rupanya dia datang,” gumam Alisya lagi buru-buru menyelesaikan pekerjaannya.“Oh, jadi beneran dia sudah buat janji? Enggak ada di agenda yang saya susun, soalnya.” Deby menyindir.“Iya, dia mau bekerja di sini. Perusahaan ini terlalu besar unt
Baca selengkapnya
Bab 186. Panggilan Ke Kantor Polisi
Bab 186. Panggilan Ke Kantor Polisi“Bagaimana bisa Ayu melenyapkan Fajar, apakah Ayu dan Fajar saling kenal? Kamu tahu sesuatu tentang mereka?” tanya Deva masih kebingungan.“Aku tidak tahu. Harusnya mereka tidak saling kenal, mereka belum pernah bertemu. Entah kalau sengaja bertemu. Aku akan telpon ke rumah buat mastiin,” ucap Alisya meraih ponselnya, lalu segera memanggil nomor ayahnya.“Pak, benar Ayu ditahan Polisi? Polisi ke rumah jemput dia, benar begitu?” cecarnya begitu panggilannya diangkat.“Iya, Ca. Katanya Ayu memasukkan racun ke dalam minuman Fajar di sebuah café. Ayu dijemput ke rumah barusan, Ca!”“Fajar? Fajar mana ini, Pak? Fajar … Mas Fajar, kah?”“Iya, Ca.”“Astaga, Bapak yakin?”“Polisi menunjukkan fotonya, Nduk. Fajar, ayah kandung putrimu Rena sudah enggak ada.”“Ya, Allah. Apa benar Ayu pelakunya, Pak?”“Menurut Polisi tadi begitu, Nduk!”“Lho, kok, bisa Ayu kenal dengan Mas Fajar?”“Bapak juga bingung.”“Lagi pula enggak masuk akal, Pak. Kapan Ayu melakukanny
Baca selengkapnya
Bab 187. Pengkuan Ayu di Kantor Polisi
Bab 187. Pengkuan Ayu di Kantor Polisi“Saya ikut?” tanya Deva menunjuk dadanya. Alisya tak menyahut, dia langsung berjalan mendahului ke luar ruangan. Memberi instruksi kepada Deby lalu langsung menuju lif. Seperti orang bingung, Deva mengikutinya. Namun, saat Alisya menuju areal parkir, pria itu menghentikan langkah.“Bapak nunggu apa?” tanya Alisya kembali menghampirinya.“Eeem, saya lupa kalau saya sudah tak punya mobil. Maaf, saya naik taksi saja. Kita jumpa di kantor polisi. Saya duluan,” jawab Deva lalu melangkah pergi.“Maaf, Pak Deva! Pakai mobil saya saja!” Alisya menghentikannya. Deva berbalik. “Bapak yang nyetir!” titah Alisya menyodorkan kunci mobilnya.Ragu Deva meraihnya. Betapa harga dirinya serasa remuk redam. Akan lebih terhormat rasanya bila dia naik angkot saja, daripada menumpang di mobil mantan istrinya. Namun, ini adalah perintah dari sang Direktur Utama. Jika membantah, dia khawatir kehilangan pekerjaan.Dengan langkah berat dia berjalan menuju areal parkir VI
Baca selengkapnya
Bab 188. Binar  Bahagia Di Mata Rena
Bab 188. Binar Bahagia Di Mata Rena“Beberapa personil akan menjemput Bu Sonya, Mbak Alisya mau ke mana sekarang?” tanya Damar mengiringi langkah Alisya keluar dari kantor polisi itu. Deva sengaja berjalan agak jauh, pria itu belum bisa berucap apa-apa pada Alisya. Rencana Sonya yang hendak melenyapkan Alisya masih sangat mengejutkannya, juga membuatnya merasa sangat bersalah pada Alisya.“Saya mau pulang, mau menenangkan diri dulu. Terima kasih atas bantuan Bapak, selanjutnya saya mau Sonya diproses segera. Hari ini mungkin dia gagal melenyapkan saya, tapi besok, bisa saja dia mengulanginya!” jawab Alisya langsung menuju mobilnya.Deva buru-buru membukakan pintu mobil untuknya. Alisya masuk dan menyenderkan tubuh lemasnya di sandaran kursi.“Baik, Mbak pulang dulu! Istirahat saja di rumah. Saya akan urus semuanya. Tolong nanti kirim nomor keluarga Pak Fajar, ya!” pinta Damar berdiri tepat di samping jendela mobil, pria itu melongokkan kepalanya ke dalam, ke dekat Alisya.Deva yang
Baca selengkapnya
Bab 189. Sonya Di Markas Alex
Bab 189. Sonya Di Markas Alex“Terima kasih ya, Allah! Engkau telah mengembalikan Papa buat Rena. Semoga papa dan mama tidak pernah berpisah lagi, aamiin,” ucap Rena menengadahkan kedua tangannya ke langit, lalu mengusap wajah dengan telapak tangan setelah kata amin.“Sayang, ada yang mau mama bilang, tolong Rena dengar baik-baik, ya!” kata Alisya ingin menjelaskan kesalah pahaman putrinya.“Iya, Ma. Rena akan dengar.” Rena segera memasang wajah serius.“Begini sebenarnya, antara mama dan papa Deva, kami ….”“Maaf, Bu Alisya, tolong pikirkan dulu sebelum mengatakan apa-apa!” Deva memotong ucapan Alisya. Alisya tercekat. Bibirnya terkatup rapat.“Ingat, kita ke sini untuk menjemput Rena dan membawanya ke rumah sakit, bukan? Bagaimana perasaannya bila tahu yang sebenarnya, sedangkan kondisi Fajar tak mungkin kita tutupi darinya. Dia akan sangat kecewa. Tentang kita, kita bisa menunda menjelaskan padanya. Tapi tentng Fajar, kita harus jujur,” lanjut Deva lagi.Alisya menelan saliva. A
Baca selengkapnya
Bab 190. Polisi Mengejar Sonya
Bab 190. Polisi Mengejar Sonya“Sakit, Lex! Ammpun …!” rintih Sonya saat Alex menghujamkan miliknya di bagian sensitif tubuh Sonya. Pria itu bergerak dengan cepat dan liar di atas tubuh wanita itu. Semakin Sonya merintih kesakitan, semakin kencang gerakannya. Kesakitan Sonya adalah hiburan baginya. Semakin kencang tangis Sonya, semakin terbang dia ke surga kenikmatan. Alex bagai kesetanan. Terbang semakin tinggi, hingga rintihan Sonya terdengar hanya sayup-sayup samar.Dan saat dia sampai pada pelepasan yang ke sekian kalinya, baru dia menyudahinya. Pria itu ambruk di samping tubuh telanj*ng Sonya denga peluh membasahi sekujur badan. Alex merasa harga dirinya kembali setelah dikhianati. Senyum penuh kepuasan tersungging di bibirnya.“Bagaimana, lebih hebat siapa? Aku atau supir kesayanganmu itu, hem?’ bisiknya seraya menggigit daun telinga Sonya.Wanita itu bergeming. Jangankan untuk bersuara, bernafas saja dia merasa sangat tersiksa. Sakit di sekujur tubuh terutama di areal kewan
Baca selengkapnya
Bab 191. Kehancuran Sonya di Tangan Sang Selingkuhan
Bab 191. Kehancuran Sonya di Tangan Sang Selingkuhan“Aku gak selingkuh, Lex, beneran. Aku berani bersumpah, aku enggak mungkin suka sama supirku sendiri,” lirih Sonya membuat Alex makin geram. Tetapi dia tak boleh tunjukkan sekarang. Sonya harus dia taklukkan dulu.“Baik, Sayang! Aku percaya padamu,” ucapnya seraya memeluk wanita itu.“Kamu percaya padaku, Lex?” ulang Sonya melonjak lega. Ada harapan tumbuh di sanubarinya.“Iya, Sayang! Aku percaya. Maaf, jika tadi aku sempat berbuat kasar. Itu kulakukan karena aku sempat begitu cemburu buta. Aku terlalu cinta sama kamu, Sonya. Maafkan aku!”“Iya, Lex. Aku tahu. Aku juga cinta sama kamu. Aku tetap setia hingga detik ini. Aku mau nikah sama kamu. Kamu udah janji mau nikahin aku, kan, Lex?”“Iya, Sayang! Tapi secara siri dulu, ya! Kamu tahu aku belum bisa menceraikan istriku, kan? Meski begitu, kamu adalah wanita yang paling istimewa bagiku. Kau adalah ratuku, Sayang!”“Ya, udah. Nikah siri juga gak apa-apa. Tolong selamatkan aku, y
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status