All Chapters of Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali : Chapter 71 - Chapter 80
194 Chapters
Bab 71. Pria Yang Berjuang Menyelamatkan Alisya
Bab 71. Pria Yang Berjuang Menyelamatkan AlisyaFlass BackPOV FajarFajar tengah termenung di dalam mobil milik majikannya, di areal parkir gedung perkantoran di mana kantor Deva berada. Bayangan wajah Alisya kembali memenuhi pikiran. Wajah cantik, lembut, dan begitu elegan. Makin ditatap makin sulit dilupakan.Seolah-olah ada magnet di sana. Siapapun yang menatap tak pernah bisa lagi berpaling. Mata yang teduh itu bak sebuah telaga. Betapa Fajar ingin tenggelam saja di dalamnya. Kulit Alisya yang eksotis, membuat pikiran melayang ke mana-mana. Ada yang berdesir di dalam dada, bisikkan ingin yang menggelora.Tubuh Fajar bergetar, aliran darah tiba-tiba tak normal. Detak jantung bertalu, menghentak tak karuan. Itu membuatnya semakin tak tenang. Angan semakin liar, hati tak mampu lagi mencegah. Pikiran tak mampu lagi dikontrol.Ada bagian tubuhnya yang tiba-tiba menegang.“Alisya, aku menginginkanmu! Aku ingin sekali, Sayang! Aku ingin kita melebur menjadi satu!”Pria itu memejamkan m
Read more
Bab 72. Benda Dingin dan Tajam Menempel di Dada Alisya
Bab 72. Benda Dingin dan Tajam Menempel di Dada Alisya“Alisya!” gumam Fajar langsung berlari ke dalam mobilnya, segera tancap gas mengejar mobil Van di depannya.Tangan kirinya meraih ponsel di dalam saku celana. Semetara tangan kanan mengendalikan stir mobil. Ponselnya sudah menyala, dia harus menelpon Deva. Meminta suami sah Alisya itu untuk mengirimkan bantuan dengan segera. Saat telunjuknya hendak menekan symbol telepon, niat itu urung seketika. Pikirannya bercabang dua. Buat apa dia melapor dan meminta bantuan Deva? Begitu anak buahnya datang, maka tak akan ada lagi kesempatan baginya untuk bersama Alisya.Bukankah ini kesempatan langka? Dia bisa meraih simpati Alisya lagi dengan cara ini. Dia juga punya kesempatan untuk berdekatan dengan wanita itu setelah dia menyelamatkannya nanti. Fajar menguatkan tekat. Dia harus bisa menyelamatkan Alisya, sendirian.Pria itu lalu mencari nomor Intan.“Tan, aku gak bisa jemput Rena, tolong kamu saja yang jemput, ya!” titahnya pada s
Read more
Bab 73. Umpan Fajar Kena Sasaran
Bab 73. Umpan Fajar Kena Sasaran“Ok, kamu sudah tenang? Baik, kita mulai, ya!” gumam Leo menyeringai seraya mulai membuka kedua paha Alisya. Betapa miliknya sudah tak sabar, ingin cepat cepat menancap di sana.“Ini luar biasa, Alisya! Kau membuatku mabuk!” Leo mulai ngaracu, jemarinya menyibak kain segitiga yang di kenakan Alisya. “Sesaat lagi, ya, sesaat lagi, Cantik! Ini dia. Astaga, indah sekali!”Buug!“Aaaauw! Apa ini?” Leo tiba-tiba ambruk menimpa tubuh Alisya.“Bangun, Alisya! Cepat bangun!”“Mas Fajar?”“Ya, cepat bangun!”Fajar berusaha mendorong tubuh gempal yang menindih tubuh Alisya. Pria yang sudah setengah telanjang itu dia dorong ke sudut tempat tidur. Alisya lepas dari kungkungan pria yang hampir saja memperkosanya itu.“Lari! Cepat lari, Alisya!” perintah Fajar lagi.Alisya segera merapikan gaunnya yang sudah acak-acakan. Lalu berlari keluar dari ruangan pengap itu.“Kau? Sia … pa?” Leo masih sempat bergumam. Tangannya berusaha meraih belati yang tadi sempat l
Read more
Bab 74. Alisya dan Rena di Kontrakan Fajar
Bab 74. Alisya dan Rena di Kontrakan FajarMobil Mawar yang dikemudikan Fajar menepi di depan kontrakan. Rena, segera berlari keluar menyambutnya. Namun, langkah gadis kecil itu segera surut ke belakang saat melihat Alisya juga datang.“Enggak mau pulang, Mama! Rena mau di sini saja!” teriaknya langsung berlari kembali masuk ke dalam. Dia bahkan langsung ke kamar belakang, menguncinya dari dalam.“Sabar, ya! Ayo masuk, dekati dia pelan-pelan!” ucap Fajar memberi semangat pada Alisya. Wanita itu mengangguk lalu berjalan masuk diringi Fajar.“Kak Alisya!” Intan menyambutnya di ambang pintu. “Kirain kenapa Rena teriak, rupanya karena ada Kakak. Tapi, kok, bisa bareng Mas Fajar?” tanyanya penasaran.“Enggak apa-apa, Tan. Maaf, boleh aku masuk? Aku mau ketemu Rena.”“Boleh, dong, Kak! Dia berlari ke kamar Mas Fajar, di belakang.”Alisya melanjutkan langkah. “Kak, Mama sakit, kalau Kakak tidak keberatan, nanti temui Mama di kamar sebentar, ya! Dia akan sangat senang kalau Kakak sudi menje
Read more
Bab 75. Perintah Deva Untuk Melenyapkan Fajar
Bab 75. Perintah Deva Untuk Melenyapkan FajarAlisya tergidik. Wajah Deva tampak makin ketat dengan rahang mengeras. Pria itu mendekat ke arahnya, lalu mencengkram bahu Alisya dengan kencang.“Jadi, kau sengaja menghilang dan bersembunyi di sini, Alisya?” tanyanya penuh tekanan.“Mas,” gumam Alisya menahan sakit di kedua bahu. “Ini sakit, Mas! Lepas!” lirihnya mencoba melepas cengkraman tangan kekar Deva.Joni segera mendekati Intan. “Tolong bawa Non Rena keluar, Mbak! Saya akan membujuk Pak Deva agar tidak emosi,” bisik pria itu di dekat telinga Intan.Gadis itu sempat terkejut, merasa geli karena kumis tipis sang pimpinan bodyguard Deva itu menyapu lembut daun telinganya. Sontak gadis itu menoleh. Gerakan yang repleks itu membuat wajah mereka beradu. Pipi Intan menempel di pipi Joni tanpa disengaja.“Eh, maaf!” ucap Joni langsung menundukkan kepala. Tampang seramnya melunak seketika.“Em, gak apa-apa,” sahut Intan sama gugupnya. Wajah manis itu merona, ada perasaan tak ka
Read more
Bab 76. Berpisah Tanpa Talak
Bab 76. Berpisah Tanpa TalakDeva menatap nanar wajah Alisya. Wajah jelita itu tak lagi ciptakan damai di relung kalbu. Yang ada sekarang adalah sakit di relung kalbu. Bayangan Alisya telah menghilang selama sekian jam, menciptakan prasangka yang begitu menyesakkan peria itu.Kenyataan bahwa Alisya dia temukan di kamar milik Fajar sungguh suatu pukulan yang luar biasa dasyat baginya. Entah apa yang telah terjadi selama beberapa jam itu. Entah apa yang telah mereka perbuat di kamar sempit ini, atau di tempat lain yang tak ada orang tau.Bayangan saat Fajar menyentuh pipi Alisya waktu itu kini berseliweran lagi, ciptakan siluet-siluet liar yang makin tak terkontrol di kepala. Ribuan godam bagai berlomba menghantam kepala. Alisya pasti telah dijamah, Fajar telah memuaskannya, Fajar telah menikmati tibuh indah mantan istri. Wanita yang begitu mengairahkan bagi pria mana saja yang menatapnya.Alisya … kau kotor! Kau … murahan … kau … pelacur …!Kaliamat kesalitan itu berseliweran di gen
Read more
Bab 77. Alisya Terpaksa Menjual Perhiasan
Bab 77. Alisya Terpaksa Menjual Perhiasan “Kita berhenti sebentar di toko perhiasan terdekat, ya, Pak!” titah Alisya saat taksi sudah membelah padatnya jalan raya kota Medan siang menjelang sore itu.“Baik, Bu.”“Mama beneran enggak punya uang?” tanya Rena yang sedari tadi resah memikirkan ucapan terakhir Intan saat mereka berangkat tadi.“Tenang, Sayang! Rena enggak usah mikirin itu, ya! Mama punya uang, kok.” jawab Alisya membelai kepala putrinya.“Di sini, Bu!” kata sang supir taksi menepikan mobilnya.“Ya, boleh, tolong tunggu sebentar, ya, Pak! Saya enggak akan lama. Nanti saya tambahi ongkosnya.”“Enggak apa-apa, Bu! Silahkan saja!”“Sayang, ayo turun!” Alisya menarik tangan Rena.Meskipun dia sudah meminta sang supir untuk menunggu, tetap saja dia harus waspada. Khawatir kalau-kalau sang supir khilap malah melarikan putrinya.Alisya melepas kalung yang menghiasi leher jenjangnya. Menyerahkannya kepada sang pelayan toko. Terpaksa, tak ada cara lain. Kartu ATM, Kartu Debit, Kart
Read more
Bab 78. Wujud Cinta Deva Tak Lagi Bermakna Buat Alisya
Bab 78. Wujud Cinta Deva Tak Lagi Bermakna Buat AlisyaAllisya tersentak kaget. Deva telah berdiri di depannya dengan tiga orang bodyguard di belakang. Pria itu menatapnya tajam, dengan kedua tangan terlipat bersilang di dada. Wajah angkuhnya terlihat sangat ketat, dengan rahang kokoh menunjukkan murka yang amat sangat.“Periksa ke dalam!” perintahya kepada sang bodyguard.Tiga pria tinggi tegap langsung menyerbu masuk, lalu mengobrak-abrik semua yang ada di dalam kontrakan baru Alisya. Hanya pura-pura, tentu saja. Sekedar menjalankan perintah sang Bos. Mereka tahu persis di mana saat ini Fajar berada. Joni, pimpinan mereka telah membawanya ke rumah sakit.Atas perintah Joni, mereka tak boleh membocorkan rahasia itu kepada Deva. Jika disuruh mencari, pura-pura patuh dan tetap mencari. Lalu beri laporan bahwa target belum ditemukan. Berbeda dengan saat Deva memerintahkan untuk mencarai keberadaan Alisya. Dalam hitungan menit, mereka sudah bisa menemukan.“Hey, apa maksud kamu,
Read more
Bab 79. Perintah Alina Tundukkan Deva Malam Ini
Bab 79. Perintah Alina Tundukkan Deva Malam Ini“Itu urusanku! Kau dulu berjanji apa padaku, ha? Apa janjimu saat aku menyerahkan Alisya padamu!” cecar Raja tetap menahan pintu mobil buat Deva.“Apa? Kau bilang apa barusan? Kau bertanya apa janjiku padamu saat kau menyerahkan Alisya padaku?” tanya Deva menyipitkan mata, mengulang kalimat adiknya. “Kapan kau menyerahkan Alisya padaku? Memangnya kau siapanya Alisya?” sambung Deva seraya mendorong bahu Raja dengan kasar.“Kau lupa, Mas, kalau kita berdua sama sama mencintai Alisya! Tapi aku mengalah padamu dengan catatan kau akan membahagiakan dia! Tapi nyatanya apa? Apa yang sudha keau perbuat dengan Alisya, ha?”“Tak tau malu! Kau yang lupa Raja! Kau lupa kalau Alisya tak pernah mencintaimu! Alisya yang memilihku, bukan kau yang menyerahkannya padaku! Pikir pakai otakmu! Awas!” sentak Deva mendorong tubuh Raja dengan lebih kencang. Pria itu lalu masuk ke dalam mobil, lalu melajukan dengan kencang. Raja menatapnya dengan nanar.“Om
Read more
Bab 80. Sonya Di Kamar Deva
Bab 80. Sonya Di Kamar Deva“Capek, banget. Tapi aku harus ke rumah Mas Deva,” gerutu Sonya memiringkan tubuhnya menghadap Alex. “Hemmm, demi saham perusahaan itu, Sayang! Kamu turuti perintah tantemu itu, ya!” hibur Alex juga membalikan badan, kini mereka berbaring miring sambil berhadapan. Kepala Sonya ada di lengan Alex.“Tapi aku capek banget. Tulang-tulangku serasa lepas semua. Kamu, sih, aku udah bilang jangan!” rajuk Sonya seraya menyusupkan kepalanya di dada pria itu.“Maaf, kamu sangat menggiurkan, Sonya. Aku bisa uring-uringan tak karuan kalau tak menuntaskannya dulu. Sudah, kamu mandi, biar tenaganya kembali, ya” bujuk Alex seraya membelai punggung wanitanya.“Gendong!” sergah Sonya dengan nada manja.“Hem, tapi di kamar mandi minta lagi, ya!”“Iiih, enggak mau!”Wanita itu langsung bangkit, dan berjalan dengan langkah oleng menuju kamar mandi. Alex tersenyum penuh kepuasan. Akhirnya, Sonya kembali bisa dia tundukkan. Dengan servis yang dia lakukan kali ini, pria itu yak
Read more
PREV
1
...
678910
...
20
DMCA.com Protection Status