All Chapters of PESONA CEO CASANOVA: Chapter 21 - Chapter 30
80 Chapters
Dua Puluh Satu.
"Cepat minum..."Arum yang semula menunduk langsung mendongak, saat melihat seseorang menyodorkan minuman ke arahnya.Arnold bodyguard Jack telah berdiri di hadapannya, dengan menyodorkan sebotol minuman."Minumlah..." Suruh Arnold lagi."Tapi nanti Jack marah..." Ucap Arum tidak berani menerima minuman yang di berikan oleh Arnold.Arum tidak mau ada orang lain yang di marahi karena menolongnya. Takutnya nanti Arnold ikutan terkena masalah juga."Cepat minum, mumpung semua orang lagi sibuk di dalam..." Suruh Arnold, bahkan Arnold sudah membuka tutup Bolot minuman itu.Arum menatap minuman itu, sebenarnya Arum juga sangat haus, sudah dua jam dia berdiri di tengah panas begini.Walaupun sekarang masih pagi, tapi matahari sudah bersinar dengan cerahnya. Sehingga membuat cuaca menjadi sangat panas.Kepala Arum juga rasanya sangat pusing, apalagi dia belum makan sama sekali dari tadi pagi."Cepat jangan terlalu banyak berpikir..." Ucap Arnold gemas saat Arum tidak kunjung menerima minuman y
Read more
Dua puluh dua.
Akhirnya Jack pergi ke kantor juga, setelah banyak Drama yang dia lewati pagi ini.Dia sampai di kantornya tepat jam satu siang.Wajah Jack yang biasanya dingin dan datar, semakin datar hari ini.Semua karyawan yang berpapasan dengan Jack, tetap membungkuk dengan hormat menyapa Jack walau dengan takut-takut. Karena hari ini wajah Jack lebih galak dari biasanya.Sean membuka kan pintu ruang meeting untuk Jack, hari ini Jack ada meeting penting mengenai proyek barunya, makanya dia rela ke kantor walaupun sedang tidak mood.Kalau tidak ada yang penting, Jack tidak akan Sudi datang ke kantor hari ini. Karena dari pagi moodnya sudah berantakan.Semua karyawan Jack yang ikut meeting sudah menunggu di dalam, mereka membungkuk dengan hormat ketika Jack masuk.Jack langsung duduk di kursi kebesarannya."Mulai..." Ucap Jack, menyuruh karyawannya memulai persentasi untuk meeting hari ini.Jack mengulurkan dua jarinya, jari telunjuk dan jari tengahnya ke arah Sean.Sean yang mengerti maksud Jack l
Read more
Dua puluh tiga.
Alexander mengerutkan keningnya, dia tidak mengerti dengan apa yang Jack maksud.Jack semakin menatap Alexander dengan tajam, rasa kesal Jack semakin menjadi-jadi sekarang."Kau hanya perlu memperlakukan Arum dengan baik...." Ucap Alexander lagi.Alexander masih tetap kekeh menyuruh Jack memperlakukan Arum dengan baik.Jack terkekeh geli saat mendengar ucapan Alexander."Kenapa kau tertawa?" Tanya Alexander heran saat melihat reaksi Jack.Di suruh bersikap baik pada istrinya, kenapa respon Jack malah tertawa. Seperti ada yang lucu saja.Jack memajukan badan nya, dia menatap Alexander dengan serius."Kau menyuruh ku bersikap baik kepada istri ku, apa kau sendiri sudah bersikap baik pada istrimu?" Tanya Jack ke Alexander."APA KAU SUDAH MEMPERLAKUKAN IBU KU DENGAN BAIK?" Teriak Jack mulai kesal.Alexander langsung terdiam, kenapa Jack jadi membahas soal masalalu.Jack tersenyum miring ketika melihat Alexandre terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan."Berselingkuh, tidak pernah memperlakuk
Read more
Dua puluh empat.
Jack turun dari mobilnya, setelah seharian bekerja Akhinya dia pulang juga. Akhirnya pekerjaan Jack hari ini selesai juga.Malam ini Jack akan party di klub nya sampai pagi, dia akan menghilangkan semua rasa penatnya seharian ini.Penampilannya sudah tidak serapi pagi tadi, jas nya sudah entah kemana. Baju yang di keluarkan, lengan baju yang di gulung sampai ke siku.Walaupun berantakan Jack tetap terlihat tampan dan seksi.Jack berjalan masuk kedalam Mansion nya."Tuan... Tuan..." Panggil salah satu pelayan di rumah Jack, saat Jack baru masuk.Membuat Jack menghentikan langkahnya. Lalu menoleh ke arah pelayan yang memanggilnya tadi.Jack menatap pelayan itu dengan wajah datarnya.Jangan sampai ada masalah lagi, Jack sudah sangat lelah hari ini. Dan malas mengurusi masalah yang tidak penting lagi."Arum pingsan Tuan, di taman belakang..." Ucap pelayan itu panik.Bagaimana tidak pingsan, Jack menyuruh Arum berjemur dari pagi tadi."CK.." Jack berdecak kesal."Ada-ada saja..." Ujarnya.
Read more
Dua puluh Lima.
Arum bangun dari tidurnya, Arum memegang kepalanya yang terasa pusing.Arum melihat jam di dinding, masih jam enam pagi, untunglah dia tidak telat bangun. Arum tidak mau di hukum oleh Jack lagi, karena telat datang ke kamarnya.Arum duduk dan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.Rasanya badan Arum masih lemas, Sebenarnya Arum belum sanggup kalau harus bekerja. Dia masih sakit dan butuh istirahat.Tapi mau bagaimana lagi, dia tetap harus menjalankan semua tugasnya, kalau tidak mau membuat Jack marah.Semoga hari ini Jack tidak memberikan Arum pekerjaan yang berat. Karena Arum mungkin tidak sanggup untuk mengerjakannya.Ceklek.Saat sedang asik berpikir, Pintu kamar Arum terbuka dari luar.Membuat Arum menoleh ke arah pintu kamarnya."Diana..." Ucap Arum saat melihat Diana lah yang masuk kedalam kamarnya.Diana berjalan ke ranjang Arum, dengan membawa nampan yang berisi makanan dan minuman untuk Arum."Nih Rum, kamu makan dulu biar punya tenaga, ini juga ada teh jahe..." Ucap Diana.
Read more
Dua puluh enam.
"Hubungan?" Ucap Arum bingung, hubungan apa yang Jack maksud."Iya, kau dan Alexander pasti ada hubungan kan? Sampai dia membela mu sebegitu nya..." Ujar Jack dengan menatap Arum sinis.Jack curiga ada sesuatu di antara Arum dan Alexander."Ti...tidak ada..." Ucap Arum jujur."Kau yakin?" Tanya Jack tidak percaya.Arum menganggukkan kepalanya dengan yakin.Posisi mereka sekarang masih berdiri berhadapan, di dalam kamar mandi."Ceritakan?" Suruh Jack.Arum mengerutkan keningnya bingung, menceritakan tentang apa maksud Jack."Selain lelet kau juga lemot ternyata..." Sindir Jack.Saat melihat Arum tidak mengerti dengan ucapannya, membuat Jack geram saja."Ceritakan saat pertama kali kau bertemu dengan Alexander..." Ucap Jack sedikit meninggikan suaranya.Bicara dengan Arum bikin dia emosi saja."Ohhh..." Ucap Arum akhirnya mengerti.Salah Jack sendiri bicara di singkat-singkat, Arum kan jadi tidak mengerti."Waktu itu Tuan Alexander menemui ku, lalu bilang kalau dia Ayah dari orang yang
Read more
Dua puluh tujuh.
Arum di bawa oleh bodyguard Jack ke kamarnya.Beberapa pelayan juga membantu untuk mengurus Arum.Mereka semua sangat panik saat tau Arum pingsan.Sean juga ikut berada di dalam kamar Arum.Sean tidak habis pikir apa yang di lakukan oleh Jack kepada istrinya, sampai Arum pingsan di dalam kamar mandi Jack seperti ini.Jack tidak ada rasa kasihan sama sekali, sampai menyiksa Arum berkali-kali."Apa kita panggil dokter saja, Arum badannya sangat panas..." Ucap Bu Lina kepala pelayan di rumah ini."Iya kita harus panggil Dokter, Arum sudah sakit dari kemarin. Panasnya juga tidak turun-turun..." Ucap Diana khawatir.Bahkan Arum sudah di beri obat, tapi tetap tidak sembuh. Mungkin memang harus Dokter yang memeriksa Arum."Tapi apa Tuan boleh?" Tanya pelayan yang lain.Tau sendiri kan bagaimana Jack, dia tidak akan mengizinkan seseorang masuk ke Mansion nya sembarangan, Sekali pun itu Dokter."Biar aku tanya kan ke Bos dulu..." Ucap Sean.Mereka semua pun mengangguk.Sean pun langsung pergi m
Read more
Dua puluh delapan.
Membuat semua orang yang ada di dalam kamar Arum terkejut mendengarnya.Apa mereka tidak salah dengar, Dokter itu bilang soal kandungan."Arum benaran hamil Dok?" Tanya Diana tidak percaya.Dokter itu mengangguk."Iya, sudah dua bulan..." Ujar Dokter itlagi."Dimana suaminya?" Tanya Dokter itu, sedari tadi dia belum mendapatkan jawaban.Mereka semua terdiam, mereka juga tidak tau siapa suami Arum."Suaminya sedang bekerja Dok..." Ucap Sean cepat, biar tidak menimbulkan banyak pertanyaan dari Dokter ini.Bagaimana pun Sean tetap harus menjaga nama baik Bos nya.Semua orang langsung menoleh ke arah Sean, jadi Sean tau siapa suami Arum.Dokter pun memberikan resep obat, setelah itu langsung pergi dari sana."Jadi kau tau siapa suaminya Arum?" Tanya Bu Lina ke Sean, setelah Dokter itu pergi."Tidak..." Jawab Sean.Tidak mungkin Sean jawab kalau suami Arum itu adalah Jack. Bisa di gorok Sean sama Jack nanti."Aku hanya mengarang saja..." Ucap Sean.Diana langsung duduk di sebelah Arum."Lal
Read more
Dua puluh sembilan.
Diana yang melihat Arum terdiam, langsung menanyakan hal yang lain lagi."Tapi kau tau kan, kalau kau sedang hamil?" Tanya Diana lagi, takutnya Arum tidak tau kalau dia sedang hamil.Apalagi saat melihat ekspresi terkejut Arum.Arum menganggukkan kepalanya pelan, dia tidak mungkin bisa berbohong lagi sekarang. Karena percuma, semua orang juga sudah tau kalau Arum sedang hamil. "Maaf Rum aku tidak bermaksud menyinggung perasaan mu, tapi dimana suami mu? Apa kau sudah menikah?..." Tanya Diana hati-hati.Diana takut ucapannya malah menyinggung perasaan Arum nanti."Aku sudah menikah...," Ucap Arum jujur Benarkan Arum memang sudah menikah dengan Jack.Diana lega mendengarnya, jadi Arum tidak hamil di luar nikah."Walaupun tidak pernah di anggap..." Ucap Arum lagi.Diana mengerutkan keningnya bingung, saat mendengar ucapan Arum."Tidak di anggap?" Tanya Diana.Arum menganggukkan kepalanya."Suamiku tidak pernah menganggap aku sebagai istrinya..." Ucap Arum.Diana semakin sedih mendengar
Read more
Tiga Puluh.
"Maaf Bos..." Ucap Sean takut-takut.Mulut Sean sepertinya memang harus di kasih rem, biar tidak bicara sembarangan.Jack menatap Sean dengan tajam."Kau sudah tau?" Tanya Jack ke Sean.Siapa yang memberitahu Sean tentang Arum yang sedang hamil anak Jack. Padahal Jack tidak pernah cerita ke siapa pun. "Be..begini Bos..." Ucap Sean dengan gugup."Jadi tadi Dokter yang memeriksa Arum yang bilang kalau Arum sedang hamil..." Ujar Sean menjelaskan.Jack mengusap wajahnya dengan kasar. Kenapa Jack bisa mengizinkan Dokter untuk memeriksa Arum tadi. Karena Dokter itu pasti tau kalau Arum sedang hamil.Bisa-bisa nya Jack kecolongan dan melakukan hal bodoh."Siapa lagi yang tau?" Tanya Jack."Beberapa pelayan dan Bodyguard..." Ucap Sean."Apa Arum bilang siapa suaminya?" Tanya Jack lagi.Jangan sampai ada yang tau kalau Jack dan Arum sudah menikah. Bisa-bisa Jack di tertawaan oleh orang-orang karena menikahi wanita seperti Arum."Tidak tau, aku pergi pas Arum belum sadar Bos..." Ucap Sean.Sete
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status