All Chapters of PESONA CEO CASANOVA: Chapter 41 - Chapter 50
80 Chapters
Empat puluh satu.
"Arnold..." Panggil Arum ke Arnold.Arnold yang sedang duduk di taman depan Mansion Jack, langsung menoleh ke arah Arum."Kamu nggak ngawal Tuan Jack hari ini?" Tanya Arum dengan duduk di kursi yang ada di sebelah Arnold.Arnold menggelengkan kepalanya, hari ini bagian Arnold jaga rumah."Udah selesai tugas kamu?" Arnold balik bertanya ke Arum.Entah sejak kapan hubungan Arnold dan Arum menjadi semakin dekat."Belum sih, tapi Tuan Jack sudah berangkat kerja, jadi tinggal nyuci baju aja..." Ucap Arum.Kalau Jack sudah pergi kerja, Arum bisa sedikit santai.Tugas Arum tinggal mencuci baju Jack, itu juga cuma sedikit. Selebihnya kadang Arum membantu pekerjaan pelayan yang lain. Karena nanti kalau Arum tidak bantu pekerjaan lainnya, yang ada Arum tambah di nyinyirin oleh pelayan-pelayan yang ada di sini.Sampai sekarang mereka masih suka ngomongin Arum, dan mereka juga bertanya kenapa Jack tidak memecat Arum, padahal Jack tau Arum sedang hamil.Arum rasanya ingin berteriak di depan mereka,
Read more
Empat puluh dua.
Jack meneguk Wine yang ada di dalam botol hingga tandas.Sean yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Pagi-pagi begini Jack sudah meminum alkohol saja.Benar-benar kebiasaan hidup yang buruk, batin Sean mengatai Jack."Apa lagi jadwal ku setelah ini?" Tanya Jack ke Sean."Nanti setelah makan siang ada meeting dengan klien dari Singapura Tuan .." jawab Sean.Jack mengangguk mengerti."Oke, kau boleh keluar..." Suruh Jack.Sean menundukkan kepalanya, dan hendak keluar dari sana.Namun dia mengurungkan niatnya dan kembali menoleh ke arah Jack."Tapi walaupun jadwal meeting mu masih siang nanti Tuan, pagi ini kau tetap harus memeriksa dan menanda tangani dokumen-dokumen yang sudah menumpuk..." Ucap Sean memberitahu.Bukanya mau mendikte Jack, takutnya Jack malah santai-santai saja dan hanya minum, lalu merokok.Berkas yang harus Jack tanda tangani masih sangat banyak.Jack menatap Sean tidak suka."Beraninya kau mengatur-atur ku.." ujar Jack kesal."Bukan mengatur Bos, aku ha
Read more
Empat puluh tiga.
Sebentar lagi Jack pulang dari kantor. Dan Arum sudah menyiapkan air hangat, dan handuk baru untuk Jack seperti biasa.Setiap mandi Jack itu selalu menggunakan handuk yang baru. Jack tidak mau menggunakan handuk yang sudah dia pakai kemarin.Al hasil hampir setiap hari Arum mencuci handuk Jack.Kalau seperti ini Arum jadi merasa seperti istri Jack sungguhan.Menunggu Jack pulang dari kantor, dan menyiapkan keperluannya.Arum buru-buru menggelengkan kepalanya. Bisa-bisanya dia memikirkan hal seperti itu."Ingat Arum kau hanya pelayanannya..." Ucap Arum sedih.Sampai kapan pun Jack hanya akan menganggap Arum sebagai pelayannya saja.Jadi Arum tidak boleh terlalu berharap.Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya, Arum segera keluar dari kamar Jack.Lebih baik seperti ini, Arum tidak mau bertemu Jack. Hanya sore seperti ini Arum bisa menghindar dari Jack.Karena kalau pagi Arum pasti bertemu pria itu di dalam kamar ini."Nyonya ..." Panggil Sean saat melihat Arum keluar dari kamar Jack.
Read more
Empat puluh empat.
"Rumah sakit.." Ucap Arum, ternyata Jack membawanya ke rumah sakit.Untuk apa mereka datang kemari, batin Arum."Kalian turun dan ajak dia..." Suruh Jack.Arum langsung menoleh ke arah Jack."Apa yang kita lakukan di sini?" Tanya Arum.Namun Jack tidak menjawab, bahkan melihat ke arah Arum saja tidak. Jack malah sibuk dengan hp nya.Sean dan Arnold turun duluan, tak lama Sean membuka kan pintu untuk Arum juga.Mau tidak mau Arum pun ikut turun, daripada dia harus berduaan dengan Jack di dalam mobil.Mereka bertiga pun berjalan beriringan masuk ke dalam rumah sakit.Sedangkan Jack tetap menunggu di dalam mobil, tau sendiri Jack itu tidak suka bau rumah sakit, jadi Jack mana mau ikut masuk."Kita sebenarnya mau ngapain?" Tanya Arum ke Sean dan Arnold."Tes DNA..." Jawab Arnold.Langkah Arum langsung terhenti."A...apa?" Ucap Arum, apa dia tidak salah dengar."Jadi Tuan Jack mau memastikan kalau yang kau kandung itu beneran anak dia atau bukan, makanya dia minta melakukan tes DNA dengan
Read more
Empat puluh lima.
Setelah menunggu selama dua minggu, akhirnya hasil tes DNA nya keluar juga.Jack menatap hasil tes DNA yang ada di tangannya.Jack memegang dadanya yang berdebar kencang.Baru kali ini Jack merasakan perasaan seperti ini.Perasaan yang bahkan dia sendiri tidak bisa menjelaskannya.Jack pun buru-buru membuka hasil tes DNA itu, lalu Jack langsung membacanya.Jack terdiam untuk beberapa saat, saat melihat hasil tes nya.Jack meremas hasil Tes itu kuat-kuat, hingga menjadi bulatan kecil."SEAN!" Teriak Jack nyaring.Dada Jack naik turun menahan emosi."SEAN..." Teriak Jack lagi, saat Sean tak kunjung menyahuti panggilan nya."Dasar tuli..." Ucap Jack mengatai Sean."IYA BOS..."Baru saja Jack ingin memanggil Sean lagi, Sean sudah masuk ke dalam ruangannya lebih dulu.Jack menatap Sean dengan tajam.Sean menatap Jack takut-takut, Jack pasti ingin memarahi Sean lagi.Buk.Jack melemparkan kertas di tangannya tepat ke wajah Sean.Untung bukan golok yang Jack lempar ke wajah Sean."KERTAS APA
Read more
Empat puluh enam.
"Wah... Makasih ya Arnold..." Ucap Arum bahagia.Arum sangat senang, akhirnya Arnold membelikannya jajanan lagi."Nanti kalau aku ada uang, aku bakalan ganti semua uang kamu ya..." Ucap Arum tidak enak.Arum sepertinya sudah banyak menyusahkan Arnold.Habis ini Arum mungkin akan minta gaji nya ke Jack. Cuman sekarang Arum lagi mengumpulkan keberanian dulu untuk bicara dengan Jack soal gaji. Arum takut nanti Jack malah memarahinya."Tidak perlu..." Jawab Arnold."Hah?""Ya, kau tidak perlu mengembalikan uang ku.." Ucap Arnold lagi."Jangan begitu, nanti akan aku kembalikan uang mu, kalau aku ada uang.." ujar Arum kekeh, pokoknya Arum akan mengembalikan uang nya Arnold."Kamu sudah banyak memberikan ku jajan, belum lagi susu hamil dan vitamin..." Ujar Arum menyebutkan apa saja yang sudah Arnold berikan.Kalau begini terus Arum takutnya uang Arnold malah habis."Tapi itu bukan...""HM.." Suara deheman seseorang yang keras membuat percakapan Arum dan Arnold terhenti.Mereka langsung menol
Read more
Empat puluh tujuh.
Arum dan Jack kini telah berada di dalam kamar Jack."Air panasnya sudah saya siapkan Tuan, apa ada yang perlu di bantu lagi?" Tanya Arum takut-takut.Arum sudah menyiapkan semua keperluan Jack sore ini, terus kenapa sekarang Jack malah mengajak Arum ke dalam kamarnya lagi.Arum menjadi was-was takut Jack ada niat jahat padanya.Bukannya menjawab Jack malah berjalan mendekat ke arah Arum.Jantung Arum langsung berdebar tidak karuan, apa yang ingin Jack lakukan.Saat Jack maju selangkah, maka Arum akan mundur selangkah juga.Terus seperti itu sampai punggung Arum menabrak tembok.Arum langsung panik, dia sudah tidak bisa lari lagi sekarang."Tu..Tuan..." Ucap Arum terbata.Jack sudah berdiri tepat di depan Arum Sekarang.Tubuh besar Jack, sudah mengurung tubuh Arum yang kecil.Jack pun semakin mendekat, bahkan hembusan napas Jack terasa menerpa wajah Arum.Arum memejamkan matanya rapat-rapat, tangannya meremas bajunya dengan kuat. Arum sangat takut dengan apa yang akan Jack lakukan.Ja
Read more
Empat puluh delapan.
Arum menatap semua barang-barang yang masuk ke dalam kamarnya tidak percaya.Ada banyak baju-baju baru, kulkas yang berisi makanan dan minuman.Dan juga berkotak-kotak susu hamil, ada vitamin juga.Dan ini semua dari Jack, kenapa Jack jadi tiba-tiba baik pada Arum.Pria itu benar-benar berubah dalam waktu satu malam."Wah... Rum bajunya bagus-bagus sekali...," Ujar Diana.Diana sudah heboh melihat baju-baju Arum, dia juga yang menata semua baju itu ke dalam lemari.Sementara Arum masih bengong melihat semua yang terjadi."Kenapa Tuan Jack tiba-tiba baik padamu?" Tanya Diana heran.Padahal selama ini Jack selalu menyiksa Arum, tapi sekarang kenapa sangat baik.Arum terdiam sebentar, dia memikirkan jawaban yang tepat untuk Diana.Tidak mungkin Arum bilang, Jack bersikap begini, karena Jack sudah yakin kalau yang di kandung Arum itu anak kandungnya."Eeee.. ini semua mungkin ganti dari gaji ku, jadi Tuan Jack membelikan semua ini sebagai gantinya...." Ujar Arum.Arum juga sempat cerita k
Read more
Empat puluh sembilan.
"Arum apa kau tidur dengan Tuan, makanya Tuan memberimu banyak barang?" Tanya salah satu Pelayan.Pelayan-pelayan di Mansion Jack mulai menggosipkan Arum lagi, apalagi setelah Jack memberi Arum banyak barang."Iya seperti yang Beti lakukan dulu, menjual dirinya ke Tuan, lalu dia mendapatkan banyak uang setelah tidur dengan Tuan, Dasar murahan..." Saut pelayan yang lain ikut mengatai Arum.Arum memejamkan matanya mencoba sabar, saat mendengar hina-hinaan yang di berikan kepadanya.Arum tetap melanjutkan kegiatannya memasak makan malam untuk Jack. Arum tidak mau meladeni mereka semua."Sudah berapa kali kau tidur dengan Tuan Jack?" Tanya salah satu Pelayan lagi."Kasihan sekali suaminya, istrinya bukannya kerja tapi malah jual diri, mana lagi hamil..." Sindir para pelayan itu.Buk.Diana yang baru masuk ke dapur langsung menggebrak meja dengan kuat.Diana tidak rela Arum di katai seperti itu.Semua pelayan tadi menatap ke arah Diana dengan sinis."Kalau tidak tau apa-apa lebih baik kali
Read more
Lima puluh.
Jack berjalan sempoyongan saat masuk kedalam Mansion nya.Seperti biasa Jack baru pulang dari klub malam.Jack memijit pangkal hidungnya, kepalanya rasanya sakit. Tapi kali ini Jack tidak mabuk berat dia masih sadar.Jack berjalan naik ke atas menggunakan tangga, tidak seperti biasanya menggunakan Lift.Jack berpegangan di pinggiran tangga, takutnya dia jatuh. Ketika sampai di lantai dua Mansion nya, Jack langsung berjalan menuju salah satu kamar. Yang pasti bukan kamar Jack.Ceklek.Jack membuka pintu kamar itu, bahkan pintu kamar itu tidak terkunci. Memudahkan Jack untuk masuk kedalam.Setelah masuk Jack langsung menutup pintunya lagi.Jack menatap seseorang yang sedang tertidur dengan pulas di atas ranjang.Jack berjalan mendekat ke arah ranjang, lalu dia naik ke atas ranjang.Jack menatap Arum yang sedang tidur, lalu Jack tersenyum miring."Dasar jelek..." Ucap Jack mengatai Arum.Jack beralih menatap perut Arum yang tertutup selimut. Jack menurunkan selimut Arum hingga ke paha, l
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status