All Chapters of Terperangkap Cinta Tuan Muda: Chapter 71 - Chapter 77
77 Chapters
Bab 71
Jika ada orang yang paling tidak ingin Tomohiro Yamashita Sudo temui di dunia ini maka orang itu adalah Takuya Isahara. Bagi Tomohiro Takuya merupakan pecundang paling menyedihkan sekaligus paling menjengkelkan yang pernah dia temui selama hidupnya. Selain Ryoma Otsuka dan dirinya, masih banyak lagi orang lain yang membenci Takuya Isahara. Salah satunya adalah Hanako Rin Sudo, tak lain dan tak bukan adik kandungnya sendiri. Padahal Hanako hanya pernah satu kali bertemu dengan Takuya sewaktu Takuya mengunjungi Tokyo sekitar satu setengah tahun yang lalu. Akan tetapi, Takuya sudah memberikan kesan yang buruk untuk Hanako.Waktu itu, Takuya datang berkunjung ke toko parfum milik Tomohiro. Layaknya musuh di masa lalu yang kembali bertemu setelah sekian lama, Takuya Isahara yang sudah sukses dan popular itu pun kembali membuat ulah. Dia menghina Tomohiro dan merendahkannya.“Aku pikir setelah sekian lama kita tidak bertemu hidupmu sudah berubah menjadi jauh lebih baik lagi, Tomohiro Yamash
Read more
Bab 72
Begitu Tomohiro dan Akio sampai di hotel tempat Takuya menginap mereka berdua langsung menuju resepsionis untuk menanyakan di kamar nomor berapa Takuya Isahara menginap. Setelah mengetahui di kamar nomor berapa Takuya menginap dan memastikan kepada resepsionis itu jika Takuya memang berada di kamar tidurnya dan tidak sedang keluar maka Tomohiro dan Akio pun bergegas. Saat mereka berdua hendak masuk ke dalam lift, tiba-tiba saja seorang pria ikut menerobos masuk. Betapa kagetnya Tomohiro dan Akio saat melihat wajah pria itu. Ternyata dia Yusuke Sakazaki. Tidak hanya Tomohiro yang terkejut, Yusuke pun tampak sama terkejutnya.“Kau, sedang apa kau di sini, Yusuke? Jangan katakan jika kau diam-diam mengikuti aku dan Akio,” kata Tomohiro.Yusuke mengerutkan bibir. “Aku sama sekali tak mengerti kenapa kau sejak dulu selalu saja mencurigai aku dan selalu saja berpikiran buruk. Aku datang ke hotel ini karena aku ada urusan dan itu bukan denganmu, tentu saja. Dan bukan juga urusanmu,” sahut Yu
Read more
Bab 73
Hanako Rin Sudo duduk termenung di balkon kamar tidurnya dan menatap langit Kyoto yang cerah dengan matahari yang bersinar keemasan. Hanako tersenyum. Langit itu sama persis dengan langit Suzuka kampung halamannya. Berwarna biru muda dengan matahari keemasan dan awan putih tipis hampir transparan.“Bagaimana menurutmu langit Kyoto?” tanya sebuah suara yang sudah tidak asing dari arah belakang.Hanako menoleh tanpa membalikkan badannya. Ryoma Otsuka tampak berjalan ke arahnya dengan tangan terlipat di dada. “Indah sekali, Tuan Muda Ryoma. Persis langit di atas kampung halamanku di Suzuka,” sahut Hanako.“Benarkah?”Hanako menganggukkan kepala pelan. “Tentu saja.” Dia kembali menengadah menatap langit dan kemudian berkata, “Dulu, sewaktu saya kecil, hampir setiap pagi aku selalu pergi ke bukit tak jauh dari rumahku di Suzuka hanya agar dapat melihat langit lebih jelas dan lebih bebas lagi. Langit Suzuka yang berwarna biru muda dengan matahari keemasan dan awan yang hampir transparan yan
Read more
Bab 74
Bagi Takuya Isahara cinta merupakan sebuah ironi. Bagai mana tidak, satu-satunya gadis yang mampu membuat hati Takuya bergetar sekaligus bergairah, adalah juga gadis yang sama yang sebentar lagi akan membawa mimpi buruk ke dalam hidupnya bersama dengan orang yang paling dia benci dan paling ingin dia hancurkan. Ironis sekali memang. Bahwa Takuya mau tidak mau harus menghadapi kenyataan jika orang yang paling dia cintai dan telah lama dia harapkan sekarang menjadi milik dari musuh bebuyutannya sendiri. Takuya menyadari seandainya saja waktu itu dia punya sedikit saja keberanian untuk mengejar cintanya, maka mungkin nasibnya tidak akan seperti ini.Takuya melihat Hanako Rin Sudo untuk pertama kalinya hampir tiga setengah tahun yang lalu sewaktu dia pergi ke Suzuka untuk satu urusan. Takuya langsung terpesona dengan kecantikan Hanako yang seperti orang asing itu, dan dia sama sekali tidak menyangka jika ternyata gadis yang dia taksir itu ternyata adalah adik Tomohiro Yamashita Sudo. Tem
Read more
Bab 75
Pesawat pribadi yang dinaiki oleh Hanako Rin Sudo, Ham dan Ryoma Otsuka mendarat di bandara Haneda sekitar pukul setengah dua pagi. Mereka dijemput oleh Yukimura, sopir yang sebelumnya mengantar Hanako saat dia hendak bertolak ke Kyoto. Namun, kali ini sikap Sota benar-benar lain sama sekali dari yang Hanako ingat. Tentu saja itu pasti karena sekarang mereka bersama dengan Ryoma Otsuka. Dan Sota pun harus benar-benar menjaga sikapnya jika tidak ingin mendapat masalah atau bahkan kehilangan pekerjaan.“Tuan Muda, kita mau ke mana?” tanya Sota saat semua orang sudah Naik.“Langsung ke apartemenku. Nona Hanako biar istirahat di sana saja. Agar begitu perias pengantin datang dapat langsung dirias,” jawab Ryoma Otsuka.“Baik, Tuan Muda.”Selama di dalam perjalanan menuju apartemen Ryoma, Hanako jatuh tertidur di bahu Ryoma di kursi belakang. Pada awalnya Ham dan Sota merasa sedikit cemas jika hal itu akan membuat Ryoma menjadi marah. Tapi, bukan hanya tidak marah, Ryoma Otsuka justru meme
Read more
Bab 76
Jam di layar ponsel genggam itu menunjukkan pukul tujuh pagi. Takuya Isahara merasa sangat kacau sekali. Dia tidak dapat tidur semalaman. Karena frustrasi dan tidak memiliki tempat untuk berkeluh-kesah, Takuya pun menghabiskan malam dengan minum-minum. Takuya tahu jika pagi hari ini dia ada janji dengan Ryoma Otsuka di taman tak jauh dari menara Tokyo. Takuya awalnya berencana untuk tidak datang saja dan membatalkan janji itu. Entah untuk apa Ryoma Otsuka ingin bertemu, tapi itu pasti bukan sesuatu yang baik sama sekali.Setelah menghabiskan hampir lima botol minuman beralkohol, Takuya yang lemas pun dengan sempoyongan terhuyung ke tempat tidur dari balkon. Takuya mabuk berat dan dia tahu itu. Dia hanya ingin melampiaskan kemarahannya yang bersarang di dalam hati agar dapat bernapas dengan lega dan tidak lagi merasa sesak. Apalagi yang menunggu Takuya Isahara di depan adalah masalah yang lebih besar lagi. Saat Takuya berhasil mencapai tempat tidur dan menjatuhkan diri di atas kasur, t
Read more
Bab 77
Mata Hanako Rin Sudo membulat. “I-ini gaun pengantin yang harus aku kenakan?”“Bagaimana, Hana, apa kau suka?” tanya ibunya.“Ini luar biasa sekali.”Hanako hampir menangis melihat gaun pengantin berwarna putih yang dia desain sendiri dan berharap akan dia kenakan saat dia menikah nanti dengan Yusuke. Sebab, Hanako mendesain gaun pengantin itu sewaktu dia masih memiliki hubungan dengan Yusuke Sakazaki dan Yusuke mengatakan jika dia akan menikahinya nanti. Tapi, sekarang, dia akan mengenakan gaun pengantin itu untuk menikah dengan Ryoma Otsuka. Pria yang tidak pernah dia mimpikan bahkan dia bayangkan pun tidak akan menjadi suaminya. Tapi, meskipun begitu, Ryoma Otsuka mampu membuatnya terharu dan anehnya merasa nyaman. Hal yang sudah hilang saat Hanako menjalin hubungan dengan Yusuke.“Jangan hanya senyum-senyum, Hana. Cepat ganti gaunmu. Kita sudah terlambat. Jangan sampai Tuan Muda menunggu terlalu lama di gereja.”Hanako menganggukkan kepala. “Baik, Ibu.”Cinta. Sejak permulaan wak
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status