Semua Bab Cinta Berbalut Dendam: Bab 211 - Bab 220
314 Bab
Bab 211: Cinta Tak Bisa Ditolak
“Kalau pria itu…Salman Durangga, Mama tidak menyalahkan kamu…tu anak memang tampan, anak konglomerat dan kini jadi pewaris perusahaan keluarganya…tapi ingat dia sudah punya anak dan istri sayang…kamu harus berpikir jernih yaa!” kata Margareta pelan.Dia sempat senyum sendiri ingat saat muda pernah menyukai ayah Salman ini, padahal saat itu dia memiliki kekasih yang juga suaminya saat ini.Tapi mereka menikah juga berkat bantuan ayah Salman, Radin Durangga yang membujuk Jenderal Parjono, ayahnya agar mau menerima lamaran Andre, yang kala itu masih perwira menengah.Dulu dia sangat senang saat bertemu Priscilla yang meminta anaknya sebagai calon jodoh Salman, dipikirnya tak apalah anak-anak mereka di satukan, karena dia sendiri tak mungkin berjodoh dengan Radin Durangga.Namun impiannya memiliki calon mantu anak konglomerat gagal. Kali ini tanpa dia duga, anaknya Brigitta malah jatuh cinta benaran dengan Salman Durang
Baca selengkapnya
Bab 212: Rey dan Viola Belum Direstui
Salman sendiri sejak pertemuan dengan Brigitta bak baru jatuh cinta lagi, dia sengaja menyimpan tas Brigitta dalam mobil sportnya.  Tak berani membawa ke dalam rumah, karena takut ketahuan Vanya istrinya.Untung dia masih ingat kompleks perumahan milik Inspektur Jenderal Polisi Andre ayahnya Brigitta ini, sehingga dia tak kesulitan menuju rumah Brigitta.Saat berangkat dari rumah, Vanya bertanya kenapa suaminya malah bawa mobil sport sendiri, tak naik bawa mobil yang di sopiri Awan, sopir yang biasa membawa suaminya ini ke kantor atau kemanapun.“Pa Awan langsung ke kantor Mi, Papi ada yang di urus sebentar di klub mobil, baru nyusul ke kantor!” Salman terpaksa berbohong, Vanya tak curiga dan dia pun tak bertanya lebih jauh lagi.Setelah mencium pipi dan bibir Vanya lalu mencium Baby Celine, Salman pun berangkat kerja. Anak tertuanya, Ryan sejak tadi malam masih nginap dengan neneknya di rumah besar orang tuanya, Mami Priscilla sangat men
Baca selengkapnya
Bab 213: Bertemu Viola Lagi
“Makasih ya Viola…untung kamu ada, kami dari tadi kelabakan mencari baby Celine!” mendengar nama Viola di sebut Radin, Mami Cynthia seperti tersadar dan melihat gadis cantik ini mencium tangan suaminya, barulah Cynthia kini kaget melihat orang yang sudah menyelamatkan cucunya ini.“Kamu…Viola…!” Viola langsung meraih tangan Mami Cynthia yang sedang menggendong baby Celine dan mencium tangan ibunda kekasihnya ini.“Tadi Viola pas sedang berada gerai supermarket, melihat baby Celine berlari-lari sendirian ke sana kemari sambil nangis, lalu Viola dekatin untung dia ingat dengan Viola dan akhirnya dia cerita kehilangan Opa dan Omanya serta babysitternya!” Viola menjelaskan pelan-pelan kenapa dia bersama baby Celine.Mami Cynthia tentu saja pangling melihat penampilan Viola yang terlihat dewasa dan makin cantik, yang membuat dia menyukai gadis ini, dia terlihat sangat menghormati dia dan juga suaminya.Padahal dulu Cynthia pernah menyakiti hati gadis ini. Baby Celine kini turun dari gendon
Baca selengkapnya
Bab 214: Kejutan Untuk Viola
Satu bulan pasca pertemuan dengan Mami Cynthia, Viola sedang santai saja di rumah pas weekend, dia memiliki hoby memelihara bunga dan tanaman di rumahnya yang mewah dan halaman yang luas, warisan dari Opa dan Oma nya.Dengan celana pendek selutut dan baju kaos lengan panjang, serta topi Viola menyirami bunga-bunganya di tamannya. Viola jarang mau pakai baju-baju ketat dan seksi semenjak dia mulai mendalami agama.Tiba-tiba dia kaget melihat ada sebuah mobil mewah masuk halaman rumahnya, di belakang mobil itu ada sebuah mobil lain, tapi parkir dekat pos jaga rumahnya yang agaknya mengawal mobil mewah itu.Bagaimana tak kaget, karena Viola tak pernah melihat mobil mewah begini masuk ke halaman rumahnya, seingatnya kaau pun teman-temannya ingin berkunjung, pasti akan menelponnya terlebih dahulu.Namun mobil mewah ini terlihat terus saja masuk dan akhirnya berhenti di dekat teras rumahnya. Viola terus saja memperhatikan itu, sambil menyuruh seorang asistennya meneruskan menyiram bunga di
Baca selengkapnya
Bab 215: Usul Mengejutkan Vanya
“Holeee…Om Layyy datangggg!” baby Celine yang sedang dipangku Vanya, langsung merosot dari gendongan ibunya dan berlari menyongsong Om nya ini. Lalu disambut Rey dengan pelukan hangat sambil mengangkat tubuh gemoy baby Celine dan mencium lama pipi keponakan tersayangnya ini.Sambil menggendong Celine, Rey pun mendatangi tempat itu.Mami Cynthia kini melepas pelukannya ke Viola, dia kini berdiri menunggu Rey mendatanginya, Viola dan Vanya kini hanya melihat kelakuan ibu dan anak ini, keduanya hanya senyum di kulum.“Rey…kamu itu yaaa…ternyata bohong selama ini sama Mami!” Cynthia bersuara agak keras, hingga Celine yang ada di gendongan Rey kaget.“Sa-sayaaaa...eee…aduhh gimana ini!” Rey bingung sendiri, datang-datang langsung kena marahi.“Ehh Omaaa nakal…masa Om Layyy di malahinnn, kaciannnn dia Omaa!” Celine dengan suara cadelnya membela Om nya ini sambil memeluk er
Baca selengkapnya
Bab 216: Bertemu Brigitta Lagi
Salman pun terbang dengan jet pribadinya bersama Lea Sekretarisnya dan Johan Manajer Lapangan ke Kalimantan Selatan.Salman langsung mengadakan rapat dengan jajaran direksi di kantor  PT Energy Kalimantan Coal, yang asetnya kini sudah trilyunan dan miliki ribuan karyawan, selain masih mengeruk batubara, perusahaan ini juga merambah perkebunan sawit.Rapat yang dilakukan di kantor pusat itu berlangsung sampai sore, karena Salman mendapatkan laporan maraknya demo-demo yang dilakukan warga lokal terkait pertambangan batubara yang nyata-nyata merusak alam dalam kategori yang sangat serius.Inilah salah satu alasan Salman yang kini meminta jajaran manajemen mengurangi izin eksplorasi tambang tapi berfokus ke sektor perkebunan sawit.“Kedepannya, kita akan menggarap sawit saja, dunia sudah berubah. Tambang batubara kini bukan lagi jadi usaha menjanjikan karena jadi sorotan LSM-LSM pemerhati lingkungan dalam dan luar ngeri, tapi perkebunanlah yang mem
Baca selengkapnya
Bab 217: Antara Benci dan Cinta
I'm going under and this time I fear there's no one to save me (Aku akan bangkrut dan kali ini aku khawatir tidak ada yang menyelamatkan aku)This all or nothing really got a way of driving me crazy (Ini semua atau tidak sama sekali benar-benar membuat aku gila)I need somebody to heal (Aku butuh seseorang untuk menyembuhkan)Somebody to know (Seseorang yang tahu)Somebody to have (Seseorang untuk dimiliki)Somebody to hold (Seseorang untuk dipegang)It's easy to say (Mudah dikatakan)But it's never the same (Tapi itu tidak pernah sama)I guess I kinda liked the way you numbed all the pain (Aku kira aku agak suka cara Kamu menghilangkan rasa sakit)…..! Baik Salman dan juga Brigitta tentu saja tau apa makna lagu itu, saat menyanyikan lagu ini dan masuk ke reff, si penyanyi itu mendekati Salman dan meminta Salman meneruska
Baca selengkapnya
Bab 218: Berani Berbuat Harus Tanggung Jawab!
Salman sendiri sampai kaget kalau Brigitta masih perawan, tapi semua sudah terlanjur terjadi dan tak bisa di putar balik lagi.Setelah puas, keduanya terhempas di ranjang empuk dan mewah ini dengan pikiran masing-masing, nafsu yang tadi menggebu-nggebu sudah tuntas dengan permainan panjang yang sangat menggairahkan dan panas.Keheningan terasa sekali di kamar ini, setelah sebelumnya terdengar deritan kasur serta lengkuhan-lengkuhan panjang.Cukup lama mereka berdiam diri, Brigitta sampai tak sadar dia terlentang dengan masih polos tanpa selimut dan baju. Tubuh semampainya yang mulus tanpa cacat dan putih bening terpampang di depan Salman.Saat Salman menoleh ke samping, dia kaget karena di sudut mata Brigitta mengalir airmata, entah airmata bahagia atau penyesalan.“Maafkan abang…abang janji akan bertanggung jawab!” Salman menarik pelan kepala Brigitta dan mendekap di dadanya yang bidang sambil tetap rebahan.Brigitta mand
Baca selengkapnya
Bab 219: Pertemuan Vanya dan Brigitta
Saking penasarannya dengan kelakuan Salman, sepulang dari Banjarmasin Radin sengaja mengunjungi Salman di rumahnya, alasan kangen dengan dua cucu dijadikan alibi Radin saat bertemu Vanya.Karena jarang-jarang mertuanya berkunjung, kecuali ada sesuatu yang sangat urgen atau sangat penting. Karena Vanya lah yang rutin ke rumah mertuanya.Ketika melihat Salman berada di ruang kerjanya, Radin lalu permisi dengan Vanya sambil melepaskan gendongan baby Celine dan mengelus kepala Ryan yang kini sudah kelas 1 SD.Salman tentu saja kaget saat papinya datang menemui dia di rumah dan masuk ke ruangan kerjanya.Padahal selama ini belum pernah papinya ini datang berkunjung hingga masuk ke ruang kerjanya.Begitu duduk di kursi tamu yang ada di ruangan itu dan berbasa-basi sejenak, Radin kini meminta Salman duduk di depannya.“Kamu harus jujur dengan papi…ngapain kamu selama tiga bulanan ini selalu ke Banjarmasin?” Radin langsung saja me
Baca selengkapnya
Bab 220: Brigitta Bertemu Keluarga Besar Kekasihnya
Vanya masih sempat ucapkan terima kasih pada Brigitta lalu diapun memejamkan mata lagi dan langsung di tangani seorang dokter.Brigitta terus menatap wajah cantik yang terlihat pucat yang kini sudah masuk ruangan IGD itu, dia kemudian memarkir mobilnya dan saat itulah dia melihat tas bermerek mahal milik Vanya.Brigitta kemudian mengambil tas dan membukanya bermaksud mencari identitas Vanya. Dia melihat ada beberapa kartu-kartu kredit dan debet merek bank-bank ternama.Setelah mengambil KTP dan membaca nama lengkap Vanya, Brigitta terkesiap, karena nama di KTP itu tertulis Vanya Salman Durangga.Dia kemudian mengambil hape bermerek premium milik Vanya, saat di pegang otomatis terbuka screennya dan ada foto Vanya bersama siapa lagi kalau bukan dengan Salman dan bersama dua anak mereka yang lucu dan menggemaskan.Brigitta sedikit shock, tidak dia kira orang yang di tolongnya barusan adalah istri dari kekasihnya sendiri, setelah terdiam beberapa saat,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2021222324
...
32
DMCA.com Protection Status