Semua Bab Cinta Berbalut Dendam: Bab 221 - Bab 230
314 Bab
Bab 221: Restu Vanya Buat Brigitta
“Ohh kamu Brigitta…ya Allah makin cantik saja kamu ini, dulu masih abege, kini udah dewasa dan cantik bangett!” Mami Priscilla langsung memeluk Brigitta dan mengucapkan terima kasih, karena sudah menolong menantunya ini.Mami Cynthia dan Mami Sherin juga memeluk Brigitta dan ketiganya kini sibuk bertanya ini itu pada Brigitta, termasuk keadaan Brigitta dan orang tuanya sekarang ini.Kini gantian Salman yang terdiam menatap Brigitta dan ketiga maminya rame ngobrol, dia tak berani bicara, karena tak mungkin menyebutkan kalau Brigitta ini selingkuhannya.“Agaknya Brigitta ini gadis yang baik…kamu harus segera ambil keputusan!” bisik Radin sambil memperhatikan para istrinya yang kini bercengkrama dengan Brigitta, Salman hanya mengangguk-anggukan kepala.Tak lama kemudian dokter Peter yang tadi merawat Vanya datang dan permisi mau masuk mencek kondisi Vanya yang terlihat mulai bangun dari tidurnya.Dokter Peter yang
Baca selengkapnya
Bab 222: Vanya Lamar Brigitta Langsung Dihadapan Salman
Bicara pun kadang hanya seperlunya saja, benar-benar fotocopi Salman dalam bentuk anak kecil.Agak siangan, Mami Priscilla pun pulang di temani Ryan, sedangkan baby Celine tak mau pulang dia ingin tetap bersama maminya.Saat Vanya menidurkan Celine dan Salman sedang ke luar ruangan, datanglah Brigitta berkunjung, penampilannya agak beda dengan kemarin, dengan celana panjang agak lebar di bawah dan dress yang terlihat mewah serta make up tipis dan heel yang tingginya 5 centimeter, penampilan Brigitta membuat Vanya mau tak mau memuji gaya Brigitta.“Kamu makin cantik saja Brigitta!” puji Vanya.“Ahh kaka bisa aja, kaka juga di usia 35 an masih oke dan luar biasa cantiknya…ehh ini baby Celine yahh, wow kayak barbie ajahh!” Brigitta langsung mencium pipi Celine yang sudah tertidur lelap.Setelah kini duduk di kursi di samping tempat tidur Vanya, Brigitta bilang dia tak bisa lama, karena harus ke kantor siang ini.&
Baca selengkapnya
Bab 223: Fuckboy Cinta Menikah
Pernikahan sekaligus resepsi Rey dan Viola berlangsung sangat mewah di sebuah hotel berbintang 5, saking mewahnya karena Rey yang berprofesi sebagai pengusaha sekaligus selebritas ini benar-benar membuat berita heboh sejagat media gossip.Reputasinya sebagai fuckboy mengejutkan semua orang, karena Rey memutuskan menikah.Tak sedikit para wanita yang kecewa berat begitu tahu kalau pria ini memutuskan menikah dan memilih gadis impiannya.Kembali semua keluarga Durangga hadir, hanya kali ini tak lengkap lagi, karena sudah banyak yang meninggal dunia.Kakek Marhan sudah berpulang tiga tahun yang lalu, termasuk ibunda angkat Radin, Bik Janah yang juga sudah berpulang satu tahun yang lalu menyusul suaminya kakek Zainul, yang sudah lama meninggal dunia.Darmo ayah Sherin tak bisa hadir karena factor usia yang sudah renta, sedangkan Purnama ibunda Sherin juga memutuskan tak bisa datang karena menemani suaminya.Bella khusus datang dari Belanda denga
Baca selengkapnya
Bab 224: Vanya Desak Brigitta
Setelah selesai mencopoti semua perhiasan dan pernak pernik di kepala Viola, istrinya ini kembali bermanja-manja dan minta Rey lepas semua pakaian pengantennya.“Kalau yang ini sihh okeee…tanpa di suruh juga siap terusssss…!” sahut Rey kocak dan dia tanpa ampun mencopoti semua pakaian penganten istrinya, hingga tersisa hanya dua penutup lagi.“Hmm…ga ada romantis-romantisnya sihhh, malah cenderung kasar!”“Kasar dikit kan karena udah ga sabarannn!” sahut Rey cuek dan kini dia pun memeluk tubuh Viola yang bak pualam saking putih dan bersihnya.“Awas lo yaa…jangan grasa-grusu, istrimu ini masih perawan!” sungut Viola manja. Dan dia dengan nakalnya sempat menjentik punya Rey, hingga suaminya pura-pura kesakitan dan berguling di kasur, Viola tentu saja kaget dan langsung mendekati Rey.Namun itu hanya akal-akalan si fuckboy yang kini ngaku udah tobat, keduanya akhirnya benar-be
Baca selengkapnya
Bab 225: Tak Ada yang Sempurna
“Emmm…terserah kaka dehhh…!” suara Brigitta terdengar pelan.“Ihh kayak terpaksa gitu…yang tegas donkk, kaka mau dengar!”“I-iyaa kaka…Brigitta bersedia, tapi dengan syarat!” walaupun agak ragu, tapi Brigita akhirnya mampu juga mengungkapkan isi hatinya.“Lhooo kok ada syarat lagi sihh?” Vanya keheranan lagi sendiri.“Iya…syaratnya bukan buat kaka, tapi buat Abang Salman!”“Apa syaratnya Brigitta…?” desak Vanya.“Syarat pertama, kaka tetap istri nomor satu Abang Salman, syarat kedua, setelah sama kaka, barulah Abang sama Brigitta…yang lain-lain, nanti kita berdua bikin syarat ya Ka? Sementara itu dulu syarat dari Brigitta, kalau Abang Salman ga mau, Brigitta juga ga mau jadi istri kedua dia!” Vanya langsung tergelak di seberang telpon, benar-benar gadis yang baik, batin Vanya.“Kamu lucu Brigitta&h
Baca selengkapnya
Bab 226: Pernikahan Kedua
Setelah bercipika cipiki, keduanya pun terlibat obrolan serius membahas hubungan Salman dan Brigitta.Di hadapan Margareta, setelah berbasa-basi Vanya akhirnya kembali menceritakan alasan di balik keputusannya meminta Salman menikahi Brigitta.Walaupun Margareta sudah tahu dari Brigitta, namun saat mendengar cerita Vanya langsung, Margareta sampai memerah matanya mengetahui masalah dalam rumah tangga Vanya dan Salman.Sebagaimana orang pada umumnya, Margareta juga menilai tidak ada yang kurang dari Vanya ini sebagai istri Salman, dia sudah mempersembahkan dua anak yang lucu-lucu, materi berlimpah, mempunyai paras yang sangat cantik.Namun pada akhirnya semuanya tidak ada yang sempurna. Usai Vanya bercerita sambil meneteskan airmata, Margareta berdiri dan memeluk Vanya serta meminta wanita cantik ini bersabar.Setelah Vanya kini tenang, Margareta pun tersenyum dan kini dia mengajukan pertanyaan untuk sekedar menyakinkan hatinya, sebelum restu dia be
Baca selengkapnya
Bab 227: Mengakurkan Dua Istri
“Hmmm…betah amat kerja mulu, baru juga datang malah kembali ke ruang kerja!” kata Brigitta dalam hati, diapun kemudian menyusul suaminya ini.Setelah mengetuk, Brigitta pun masuk. “Kapan datang sayang…?” tanya Salman.“Barusan…kok ke ruang kerja lagi…ga bosan yaa kerja mulu!” Brigitta langsung duduk di kursi tamu yang ada di ruangan kerja itu.Brigitta yang agak tomboy jarang pake rok kalau ke kantor, dia lebih suka pake celana panjang, tapi hari ini beda, dia pake rok selutut, dengan baju kerja yang cukup mewah dan terlihat seksi. Salman sampai menatap kaki jenjang istri keduanya ini, sambil mendekati Brigitta.Salman lalu jongkok, sambil meletakan kepalanya di bahu istrinya yang sedang duduk.“Sudah hampir dua minggu menikah…abang belum juga belah duren?” bisik Salman, sampai Brigitta merasa geli sendiri dan bulu kuduknya meremang, karena dengusan nafas Salman mene
Baca selengkapnya
Bab 228: Vanya Bertemu Jaka Darminto
Sejak saat itulah, Salman jadi kecanduan dilayani kedua istrinya sekaligus dan tidak akan mau melayani bergantian, kalau tidak bersama-sama. Diam-diam Salman bersyukur dalam hati, mampu bersikap adil dan dia menikmati nyamannya berpoligami.Di sisi lain, diam-diam Rey sering bertanya-tanya dengan Salman, mantan fuckboy ini rupanya iri dengan kehidupan adiknya yang mampu memiliki dua istri yang jelita dan hebatnya sangat kompak di satu atap.“Emank kamu niat ya Bang punya dua istri?” Salman sengaja memancing Rey. Rey pun akhirnya bercerita yang sangat rahasia ke Salman, hingga pria ini terdiam dan geleng-geleng kepala mengetahui ada masalah menggantung yang bakal bikin rumit persoalan rumah tangga kakaknya ini.“Bakalan meledak suatu saat nanti rumah tangga Rey dan Viola…moga saja mereka jangan sampai cerai!” batin Salman.Apakah itu…???” ***** Vanya melakukan cek rutin k
Baca selengkapnya
Bab 229: Vanya Penasaran dengan Indra Sukarman
Pertemuan dengan Jaka Darminto membuat Vanya terus kepikiran, dia sengaja tidak cerita dengan Salman perihal pertemuannya dengan Jaka Darminto.Namun Brigitta, istri kedua suaminya yang kini mulai muntah-muntah tanda ngidam muda, tentu saja memperhatikan perubahan madunya ini. “Kamu kenapa Ka…aku lihat dua hari ini selalu termenung, kayak ada yang dipikirkan, ceritalah kalau kaka tak keberatan?” tanya Brigitta, saat mereka berduaan di rumah, Brigitta sejak positif hamil memutuskan istirahat sejenak dari pekerjaannya dan dia lebih banyak di rumah bersama Vanya.Vanya menatap Brigitta, seakan menaksir apakah Brigitta bisa jaga rahasia, karena ini menyangkut musuh mertua mereka sekaligus rahasia masa lalunya. Brigitta yang di tatap makin bingung dan dia seakan makin tak enak.“Kalau Brigitta ada salah, Brigitta minta maaf ya Ka…?” perasaan wanita memang halus, sehingga Brigitta buru-buru minta maaf.“Bukan Brigitta…ini bukan masalah kamu…tapiiii…ini masalah kaka!” sahut Vanya cepat, seh
Baca selengkapnya
Bab 230: Berangkat Ke Kalimantan
Salman dan Vanya tidak buru-buru menuju alamat Indra Sukarman, mereka nginap satu malam di salah satu hotel berbintang di Balikpapan.Mobil berikut sopir sudah stanby sejak menjemput mereka di Bandara Internasional Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan.Di Balikpapan Salman mempunyai tiga cabang usaha, sehingga saat dia menelpon pimpinan cabang yang juga anak buahnya di Balikpapan tersebut, mobil jenis SUV mewah 4x4 sudah disediakan berikut sopirnya.Panorama hotel yang menghadap ke pantai membuat pemandangan sangat indah, Vanya menatap dari jendela, dan Salman memeluk tubuh berbau harum lembut serta sangat indah milik Vanya ini.“Pi…jangan-jangan aku bakalan isi lagi kalau gini…aku ga pake kontrasepsi lohh!” bisik Vanya saat suaminya ini mulai nakal menciumi lehernya.Sejak sering melayani suami mereka bersama Brigitta, Vanya selalu meminta Salman menyalurkan klimaksnya ke rahim Brigitta, karena Vanya memang tak mau lagi pasang kontrasepi setelah operasi kista.Ini juga sesuai anjuran dok
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
32
DMCA.com Protection Status