All Chapters of Cinta Berbalut Dendam: Chapter 241 - Chapter 250
314 Chapters
Bab 241: Usulan Aneh si Papi, Buat Rey Bingung
Viola tetap membisu, dia malah memalingkan wajah dari tatapan Rey. Viola tetap mendiamkan Rey hingga tiba di rumah sakit bersalin milik mertuanya dan Viola dipindahkan ke kamar VVIP bersama bayinya.Perang dingin suami istri ini tak luput dari perhatian Radin dan ketiga Maminya, apalagi saat melihat Rey hanya duduk termangu di luar ruangan di mana Viola di rawat.Radin kasian sekaligus ingin tertawa melihat kelakuan anak sulungnya ini, sejak dulu dia sudah bisa menilai, dibandingkan Salman, Rey yang berwajah jantan tak hello kitty kalau sudah berhadapan dengan wanita. Dia kemudian mengajak Rey duduk santai di kafe yang ada di rumah sakit tersebut.Rey mengikuti saja kemana ayahnya ini mengajaknya, dia yang sedang kalut tentu saja butuh seseorang untuk curhat dan yang paling tepat siapa lagi kalau bukan ayahnya ini, yang sudah kenyang makan asam garam kehidupan asmara.Dan pastinya selalu memiliki jalan keluar dari masalah berat yang sedang ia hadapi, piki
Read more
Bab 242: Viola Beri Restu, Tapi…?
Saat tiba kembali di rumah sakit, orang tuanya semuanya sudah pulang, Rey pun langsung menuju ke kamar di mana Viola di rawat. Rey pelan-pelan membuka kamar, dilihatnya Viola tertidur dan bayi mereka ada di bok khusus yang diletakan di kamar itu, si bayi juga terlihat nyenyak terlelap.Melihat istrinya tertidur, Rey pun mendekati bayi mereka dan dia pelan-pelan bergumam memanggil nama Veira pada sang bayi.“Siapa kamu…!” Rey tersentak kaget saat mendengar suara Viola, saat dia berpaling Viola sudah duduk di ranjangnya dan menatapnya dengan bengong.“Abanggg…kok…rambut…wajah kamu…!” Viola menatap wajah suaminya yang berubah total itu, tak lama kemudian tergelaklah Viola tertawa, untung saja dia melahirkan dengan normal, sehingga dia tertawa tak apa-apa, andaikan caesar tentu sangat berbahaya bagi perutnya.Rey terdiam di tertawakan istrinya, dia lalu mendekat pelan ke arah Viola.
Read more
Bab 243: Amanda Luluhkan Hati Viola
Setelah kenyang, perawat kemudian memindahkan baby Viera ke bok khususnya, lalu permisi keluar dari ruangan, tak lama kemudian Viola pun tertidur kelelahan.Melihat istrinya tidur agak pulas, Rey yang bermaksud keluar dari kamar dan kala sudah berada di pintu terdiam, saat mendengar suara Viola.“Gitu yaaa…istri kecapekan susuin anak, abang enak aja mau pergi!” cetus Viola dengan tatapan tajam pada suaminya ini.Rey tak paham, wanita yang merasa di khianati akan sangat sensi dan pemarah. Walaupun berstatus mantan playboy, tapi Rey tipikal pria suami takut istri.“A-anu sayang…abang mau cari makan…kan belum makan malam dari tadi!” sahut Rey, yang agak kaget juga kenapa Viola malah bangun, padahal tadi dilihatnya sangat nyenyak tidur.“Ga usah…di sini saja, kalau mau makan pesan sama pelayan rumah sakit!” sungut Viola dengan tatapan makin tajam, Rey pun terpaksa berbalik dan mengalah, sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.“Apes dahhh, punya istri pemarah dan sensitive…gini akibatny
Read more
Bab 244: Restu Viola, Tapi...!
Ada seseorang yang melihat itu semua dari CCTV, dialah Mami Cynthia, dia terharu melihat betapa akrabnya Amanda dan Viola, apalagi saat melihat Julian yang merupakan cucunya terlihat sangat sayang dengan baby Viera, bahkan rela duduk di lantai agar tak jauh-jauh dari adiknya kandungnya ini, walaupun beda ibu.Mami Cynthia pun masuk ke ruangan dan langsung menyapa Amanda serta Julian, sedangkan Viola masih memberi ASI pada baby Viera, yang terlihat masih segan melepas mulutnya dari dada ibunya ini.“Julian, kasih salam pada nenek kamu!” perintah Amanda tanpa sungkan. Amanda tentu saja masih kenal baik dengan Mami Cynthia, karena pernah bertemu. Julian langsung patuh dan mencium tangan neneknya ini.“Anak ganteng…Julian ya namanya!” Cynthia langsung memeluk cucunya ini dan menciumi pipi Julian, dia jadi teringat cucunya Ryan, sangat mirip dengan bocah ini, tapi Julian lebih putih karena dia blasteran dan mata Julian pun agak kebiru-biruan seperti mata Amanda, rambutnya hitam sama sepert
Read more
Bab 245: Seninya Beristri Dua
Amanda mengajak Rey ke sebuah kamar kosong di lantai dua yang letaknya agak di ujung, ternyata selama ini kamar tersebut ditempati Amanda, keduanya bak lama kehausan di tanah gersang.Bertahun-tahun tidak bercinta membuat mereka lupa diri dan melampiaskan dengan penuh nafsu. Amanda juga tak memungkiri, sangat menunggu momen-momen intim bersama Rey.Kenapa setelah menikah 1,5 bulan lalu dia menolak setiap kali di ajak Rey bersama, tak lain untuk menghormati madunya, Viola.Amanda bertekad tak akan menyakiti hati Viola yang sudah begitu baik menerima dia sebagai istri kedua Rey, serta menyayangi anaknya Julian, inilah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi hati Amanda.Untung kamar itu kedap suara sehingga lenguhan-lenguhan keduanya tak terdengar ke luar.“Pelan-pelan sayang…sejak Julian lahir, baru kali ini aku begini lagi…!” bisik Amanda. Rey yang sudah kadung nafsu, hanya mengangguk pelan, walaupun ada kekagetan di ha
Read more
Bab 246: Kabar Buruk Buat Vanya
“Anjrit-anjritt…hajar Amanda, ni suami kok ga tau diri yahhh, bini udah dua masa mau nambah lagi!” cetus Viola.“Becanda-becanda…ucapan itu doa tau ga, becanda abang tak lucu, dua saja sudah cukup, tak boleh nambah!” sengit Amanda, dan tanpa ampun kuping Rey pun benaran kena jewer Amanda.“Ampiunnnn dejaiii….abang kapok, ga berani lagi bilang-bilang itu!” Viola akhirnya tak mampu menahan tawa.Ini sekaligus mengakhiri kemarahan Viola terhadap Rey, hubungan yang sempat retak kembali terjalin baik.Di pagi hari yang cerah itu, untuk pertama kalinya Rey mampu menyatukan keluarga kecilnya, bersama Viola dan Amanda serta dua anak-anaknya.Amanda seakan paham, Viola dan Rey membutuhkan waktu berduaan, diapun kembali mengambil baby Viera dan mengajak Julian keluar kamar, sehingga Viola dan Rey bisa menuntaskan rasa kangen mereka.Amanda pun diterima dengan baik di keluarga besar Radin Durangg
Read more
Bab 247: Vanya Minta Matanya Buat Deasy
“Sudahi tangismu…ayo kita masuk dan jenguk Vanya,” Radin menepuk bahu anaknya ini, agar jangan terlalu rapuh. Padahal Radin pun memerah matanya, tapi tetap tegar dan tidak mau terlalu larut dalam duka.“Iya Pi…maafkan Salman yang tak bisa nahan emosi…!” sahut Salman pelan, Radin kembali menepuk bahu anaknya ini, lalu mereka pun jalan beriringan menuju ruangan di mana Vanya di rawat.Begitu melihat suaminya datang bersama mertuanya, Vanya yang wajahnya agak pucat tersenyum, Radin langsung membelai dahi Vanya.“Bagaimana kondisi kamu Vanya, sudah enakan sekarang?” Vanya menganggukan kepala, terhadap papa mertuanya ini, Vanya memang sangat terlindungi, sifat Radin yang kebapakan serta selalu mengkhawatirkan dia sejak kena kista, telah membuat hati Vanya nyaman, dia bersyukur memiliki papa mertua yang sangat menyayanginya, melebihi sayang pada anak kandungnya.“Kenapa Salman menangis Pah…papah juga kenapa matanya merah?”“Ga-papa Vanya, papah hanya kurang tidur, juga suami kamu hanya meng
Read more
Bab 248: Senyum Terakhir Vanya
“Pantes selama ini Ka Vanya selalu memberi kesempatan padaku untuk selalu akrab dengan baby Celine dan Ryan, ternyata ini sebuah wasiat yang harus ku jaga!” batin Brigitta yang kini sedang hamil muda.  Salman hanya terdiam saat Brigitta menceritakan hal ini, dia tak menyalahkan Vanya dan Brigitta serta memaklumi kalau Vanya tak ingin dia selalu kepikiran.“Ka Vanya meminta padaku, agar sudi menikah dengan papi, dia bilang usianya tak lama lagi dan dia tak ingin baby Celine dan Ryan kehilangan figur ibu Pi…!” kata Brigitta pelan sambil memeluk suaminya sambil menangis sesungukan.Dua bulan setelah itu, dokter yang merawat Vanya memberikan informasi yang sangat mengejutkan ke Salman.Kalau usia Vanya sudah tak panjang lagi, hanya menunggu keajaiban saja lagi. Kondisi Vanya sendiri kadang sehat, kadang drop sehingga seluruh keluarga besar Radin Durangga benar-benar bersedih tak terkira melihat kondisi Vanya ini. Badan Van
Read more
Bab 249: Jaka Darminto Minta Bertemu Radin Durangga
Salman masih tak bergerak di pemakaman umum ini, dia masih tak percaya kalau gundukan tanah di depannya ini telah terkubur jasad Vanya, istri tercintanya.Salman tak memperdulikan celana dan bajunya yang masih kotor terkena tanah, karena Salman ikut turun ke liang lahat menguburkan Vanya. Bahkan beberapa kali dia mencium wajah Vanya yang sudah di kafani dengan berurai airmata.“Pi…ayoo kita pulang, sudah sore ini!” Brigitta, istri keduanya menarik tangannya, Salman akhirnya luluh dan mengikuti langkah Brigitta.Seluruh keluarganya sudah pulang dari tadi, Brigitta sengaja bertahan menemani Salman. Brigitta memeluk Salman dalam mobil, dia sama seperti suaminya ini, merasakan kesedihan yang luar biasa semenjak madunya ini meninggal dunia di Singapura dan dimakamkan hari ini di pemakaman umum yang ada di Jakarta.Jasad Vanya di bawa pulang ke Jakarta, setelah proses donor matanya selesai dilakukan dokter, sesuai wasiatnya, matanya diberikan
Read more
Bab 250: Rahasia Jaka Darminto dan Vanya Serta Deasy
Radin mengangguk-anggukan kepala, kalau menurut hatinya, yang cocok tentunya Salman lah yang harus menemui Jaka.Tapi Radin yang penasaran memutuskan akan datang sendiri menemui Jaka yang kini di rawat di rumah sakit. Terlebih Salman masih belum habis masa berkabungnya setelah meninggalnya Vanya.“Baiklah…sore ini juga saya akan menemui ayah kamu, tolong beri alamat rumah sakitnya dan juga kamar berapa ayahmu di rawat!” Andi pun memberikan nama rumah sakit dan alamatnya berikut kamarnya, setelah itu dokter ini pun balik lagi ke rumah sakit.Radin Durangga datang ke rumah sakit itu, seperti biasa dia hanya membawa satu asisten yang merangkap pengawalnya kalau jalan kemana-mana, berikut satu orang sopir pribadinya.Begitu sampai di lobby rumah sakit, dokter Andi langsung menyambutnya dan dia sendiri yang mengantar Radin menuju kamar di mana ayanya di rawat.Sampai depan pintu, Andi mempersilahkan Radin masuk, sedangkan dia sendiri
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
32
DMCA.com Protection Status