All Chapters of Suamiku Direbut Kakak Tiriku: Chapter 11 - Chapter 20
102 Chapters
Kamu itu Manusia atau Binatang?
Ana terlihat sangat terkejut ketika mendapati keadaan ayahnya yang sangat buruk sekarang. Wajahnya penuh lebam. Dengan perasaan panik, ia segera menanyai Noah.Pria itu tak segera menjawab. Ia hanya tengah menatap wajah putrinya yang tampak kurang tidur."Sebenarnya apa yang kamu lakukan di luaran sana? Apa kamu benar-benar tinggal di apartemen atau malah tidur dengan suami orang lain?""Papa, apa-apaan, sih? Aku baru pulang juga. Yang paling penting sekarang adalah kenapa keadaan Papa seperti ini? Apa telah terjadi sesuatu?""Kalau tidak terjadi sesuatu, bagaimana bisa papa seperti ini? Gimana sih kamu, Ana?"Ana terhenyak. Ia bingung dengan sikap ayahnya pagi itu."Papa menjadi korban rampokan tadi malam. Jadi, begini keadaannya. Untung saja, sopir pribadi papa lumayan kuat dan keren. Papa juga sudah kasih dia wewenang untuk jagain kamu mulai sekarang. Ya, bagaimana pun juga, keadaan kamu yang paling penting untuk papa."Ke
Read more
Sangat Ingin Melihat Kehancuran Adik Tiri
Ian terus berusaha untuk mendapatkan perhatian dari Ana. Dua jam sudah ia berada di depan apartemen gadis itu sambil sesekali memencet bel, berharap Ana akan ke luar dan memberikan kata maaf untuknya.Tunggu demi tunggu, tidak ada perkembangan. Kepalanya juga semakin pusing ketika mengingat pertanyaan Arzi, masih terngiang-ngiang hingga saat ini.'Siapa yang selingkuh, kamu atau Ai?'Kali ini, setelah beberapa detik matanya masih menatap ke arah pintu Ana yang masih tidak ada pergerakan, langkah kakinya membawa ia ke luar. Ia juga melajukan mobilnya dengan kencang.Di sebuah bar, tempat ia berhenti dan berlabuh sekarang. Tatapannya tertuju pada keramaian pengisi tempat itu. Ia baru sadar jika dalam enam bulan terakhir, ia bahkan tidak punya waktu untuk diri sendiri. Iya, waktu dan segala sesuatu di hidupnya hanya tentang Ana dan kebahagiaannya, seketika pikirannya menjadi kacau kembali. Tak ingin moodnya semakin rusak, ia memilih bergabu
Read more
Elvina?
Terbangun dari tidurnya, Ian tersenyum simpul ketika mendapati Ana yang sudah berada di sisinya. Namun, hal itu tidak berselang lama, sebab ingatannya sedikit terlintas akan kejadian kemarin malam.Untuk pertama kalinya, ia menggeser tubuh Ana dengan sengaja, menjauhkan dari posisinya. Hal itu membuat gadis itu terbangun dan segera bermanja pada Ian sekarang."Apa yang kamu lakukan ketika aku menunggumu di depan apartemen? Apa kamu menganggapku gukguk yang terus menggonggong demi bisa mendapatkan makanan darimu?"Ana sadar jika Ian tengah menaruh rasa kesal padanya. Ia memutar otaknya untuk memberikan alasan yang terasa masuk di akal pria itu."Aku ketiduran, Ian. Akhir-akhir ini banyak sekali pekerjaan yang memberatkan aku. Kamu tau sendiri, kan, semuanya aku yang handle sekarang."Ian terdiam. Ia memang tidak bisa percaya begitu saja."Tadi malam, siapa yang jemput aku? Kamu atau dia?"Pertanyaan itu membuat Ana bingun
Read more
Pelukan Perkenalan
Ian merasa sangat bangga dan senang sekarang ini. Diandalkan dan dapat menolong Elvina merupakan satu hal yang patut disyukuri menurutnya.Padahal, wanita itu tak memberi respon yang sama. Elvina malah hanya memilih diam sambil sesekali melirik ke arah pria itu. Ia tampak penasaran akan sesuatu namun tidak ada keberanian untuk bertanya."Kamu maunya kita ke mana dulu?" tanyanya dengan nada lembut sekarang.Elvina tampak diam, ia merasa jijik dengan sikap playboy yang ditunjukkan oleh pria itu. Ia bahkan tau jelas jika mereka bahkan berangkat dari rumah mertuanya sendiri.Dalam diamnya, Elvina akhirnya menyadari sesuatu. Ia baru teringat dengan foto yang terpajang di dinding rumah Arzi. Jadi, wanita itu adalah putrinya? Ai bahkan telah menikah?Ah, sungguh kenyataan ini begitu pahit baginya. Entah sudah berapa lama sejak ia meninggalkan wanita itu. Air matanya menetes dan banjir sekarang. Ia terisak hingga sesenggukan."Eh, ada ap
Read more
Tamparan dan Kata-kata Menyakitkan
Sudah dua malam, Ana tidak tidur bersama Ian. Ia memilih untuk tinggal di apartemennya untuk sementara waktu. Rasa marah dan kesalnya tergantikan dengan kehadiran beberapa pria untuk menyenangkannya di ranjang.Hal itu ternyata sudah diketahui oleh Ian. Dengan itu, ia juga memilih untuk sibuk dengan dunia barunya yang diwarnai dengan kehadiran Elvina sekarang."Kurang ajar! Tega dia ngebiarin aku begini, ya?" geram Ana yang segera melajukan mobilnya menuju bar di mana Ian bersantai selama beberapa hari ini.Ia menunjukkan kekuasaan penuhnya atas Ian. Hanya dengan sentuhan dan pelukan dengan kelembutan yang diberikan, pria itu segera luluh. Tak peduli dengan panggilan teman-temannya, Ian hanya menurut dan kembali bermanja dengan Ana.Elvina hanya bisa melihat dari kejauhan. Ia tidak bisa mengejar kepergian pria itu sebab rasanya juga bingung, statusnya di hidup Ian pun, hanyalah sekadar penghibur."Kamu di sini?" tanya Ian yang sudah tidur
Read more
Wanita Tidak Tahu Diri
Mario sedang melakukan perjalanan bisnis dengan mmebawa sang istri bersamanya. Hal itu tentu saja segera sampai ke telinga Ana dari informasi yang diberikan oleh Ian.Tampaknya, pria itu sama sekali tidak mendapat efek jera walau sudah dikecam oleh sang ayah. Ia bahkan memerintah gadis itu untuk segera datang dan memenuhi hasrat kerinduan mereka.Namun, sebelum itu terjadi, Ai segera mengambil ancang-ancang untuk segera berlalu dari sana. Tangannya ditarik oleh Ana dan dipaksa duduk."Kamu kenapa? Cemburu, ya? Pengen ngerasain jadi aku? Kasihan ya, status istri tapi posisinya malah kayak pembantu!"Mulut gadis itu memang benar-benar tidak terkontrol. Ia bicara sesenang dan sepuas hatinya."Hentikan! Aku sama sekali tidak ingin berurusan dengan kalian, tidak ada untungnya." Ai mencoba membalas."Kenapa? Lalu, kenapa memasang wajah muram begitu? Malas dengan keberadaan kita di sini? Ya sudah, kamu boleh ke luar, tapi makan ini dulu
Read more
Dikerjai Anak-anak Muda
'WANITA MANDUL!' Tulisan besar yang terpampang di dinding ruangan Ai bekerja. Ia sungguh terkejut melihat hal itu. Siapa yang telah berani dan tega melakukannya? Tersadar dan memang sudah dapat ditebak jika itu adalah ulah dari Ana.Gadis itu tampak mendekat dan segera duduk di depan saudarinya. Ia tersenyum jahat sambil memicingkan tatapannya."Jangan terlalu banyak menangis. Tidak ada yang mengharapkan tangisanmu di sini." Ucapan yang amat sangat jelas menusuk telinga dan ulu hati Ai."Hei, memangnya kamu tau dari mana kalau aku tidak bisa hamil?" tanya wanita itu dengan nada penuh kepasrahan."Ya, buktinya, sudah enam bulan kalian menikah, tidak ada tanda-tanda kamu hamil, kan?""Ka-kamu ..." Ingin sekali rasanya, Ai membantah tuduhan itu. Namun, ia juga tidak harus membuka betapa buruknya pernikahan yang sedang dia hadapi di depan banyak orang."Ai, gara-gara kamu dan wajah sedih kamu itu, di mana-mana aku terus yan
Read more
Ibu Mertua Jahat
Ai tersenyum pahit melihat apa yang sedang direncanakan oleh Elvina sekarang. Sesungguhnya, ia tidak tega, namun sikap kedua lawannya yang selalu saja semakin buruk membuatnya tidak tahan.Wanita itu tampak memeluk Ai membuat keduanya saling meneteskan air mata penuh haru. Bagaimana tidak, Ai adalah teman pertama bagi Elvina, begitu juga dengan Ai."Kita harus pergi dari sini sekarang," ajak Ai kemudian."Tidak. Aku akan tetap di sini. Sebentar lagi mereka akan datang. Aku juga harus tetap memastikan dan mengganti posisi kamera setiap harinya." "Jangan setiap hari, Elvina. Niat buruk ini tidak harus terjadi sepanjang hari. Aku tidak ingin terjadi sesuatu dengan kita berdua oleh karena ulah mereka lagi," jelas Ai memberi peringatan.Elvina tampak mengangguk sambil memberi isyarat untuk membuat Ai bergerak pergi dari sana. Masih beberapa langkah Ai ke luar dari sana, ia sudah bisa mendengar suara Ana dan Ian yang segera membuatnya bersembu
Read more
Membawa Pria Asing Ke Apartemen
"Ayo," ajak Ian yang sudah berdiri di depan kantor Ai dengan mobilnya. Penampakan yang sangat jarang di mata semua orang. Ai tidak segera setuju, ia hanya melihat pria itu dengan tatapan aneh. Sungguh rasanya sangat membingungkan."Ayo, kenapa malah bengong?""Sudah, sudah, kamu bareng Ana saja. Antar dia pulang. Aku bisa kok sama Danny." Ai mencoba menolak dengan santai sebab tidak mau bermasalah dengan pria menyebalkan ini."Heh, Raihana Hendy, yang jadi suami kamu itu siapa? Aku atau office boy itu? Sudah, sini cepat masuk," tegas Ian membuat Ai tak lagi bisa menolak.Ia semakin terpaku tatkala melihat Ana yang masuk ke mobilnya sendiri tanpa terlihat rasa masalah dan cemburu sedikit pun. Hal yang belum pernah dilihat oleh Ai."Kita berangkat.""Ke mana?" Lagi-lagi, Ai mengeluarkan pertanyaan yang sangat mengherankan bagi pria itu."Ya pulang ke rumah, memangnya maumu ke mana-mana dulu, gitu? Mau ke mana mem
Read more
apa kamu sudah tidur seranjang dengannya?
Danny menatap Ian dan Ai yang turun dari mobil bersama-sama. Kebersamaan itu memang sungguh mengherankan. Sejak lama mereka menikah, ini pertama kalinya bagi semua orang. Tidak terlalu heran jika keduanya menjadi bahan tontonan sekarang.Ada rasa sedih di hati Danny sebab mungkin harapannya untuk berada dekat dengan Ai tak seluas dulu lagi. Mungkin, pekerjaannya sebagai office boy dan sopir, hanya sebatas itu saja. Tak lagi ada kesempatan untuk melindungi wanita itu apalagi memastikan bahwa Ai memang baik-baik saja."Kamu senang kalau diantar jemput?" tanya Ian yang sudah merasa sangat bangga dengan apa yang ia lakukan saat ini."Tidak terlalu. Aku sudah biasa mandiri, mungkin diantar jemput menjadi satu hal yang berbeda." Ai menjawab dengan sejujurnya."Jangan terlalu angkuh. Setidaknya berterimakasihlah karena aku telah mengantarkanmu. Kamu bisa naik mobil mewahku, kamu juga disopiri langsung oleh pria tampan sepertiku. Keren memang," sambung pria itu sambil mengibaskan anak rambutny
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status