All Chapters of KUIKHLASKAN SUAMI MENIKAH LAGI: Chapter 21 - Chapter 30
120 Chapters
Bab 21
Mereka berlima sudah duduk di meja makan di mana Gus Hanan duduk di samping Mas Dika tepat di depan Yumna. Suasana malam itu masih terkesan canggung bagi Syahdu sendiri.Dia tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana karena masih belum akrab dengan suami dan anggota keluarga kakak madunya. Sangat lucu bukan, di mana ada dua lelaki di sana, tetapi salah satunya masih sendiri sementara yang lainnya memiliki dua istri.Mas Dika diam-diam tersenyum karena dua gadis di depannya adalah istri dari Gus Hanan. Dia berpikir, kapan dirinya bisa memiliki seorang istri?"Nanti pakaian kamu kita angkut sekalian ke rumah, kamu sudah beres-beres, kan, Syahdu?"Pertanyaan Yumna berhasil membuat Syahdu terpengarah untuk beberapa detik. Setelah berhasil mencerna, dia mengangguk, lalu kembali menundukkan kepala ketika pandangannya tidak sengaja bertemu dengan Gus Hanan.Jantung Syahdu memompa begitu cepat. Bagaimana mungkin dia memili seorang suami yang bahkan bicara dengannya pun dia enggan? Tepatny
Read more
Bab 22
Yumna mengikuti Syahdu masuk ke kamar yang kosong. Sebenarnya kamar itu sengaja mereka buat untuk keluarga yang mau datang menginap, tetapi ternyata malah menjadi milik Syahdu."Barang-barangnya langsung masukin lemari, kamu jangan sungkan karena ini rumah kamu juga.""Iya, Mbak." Syahdu masih terus merasa tidak enak.Posisinya sebagai istri kedua sudah sepatutnya mendapat banyak ujian. Entah itu berupa hinaan dari teman dekat istri pertama atau malah tetangga rumahnya. Akan tetapi, setiap orang memang beda cerita, Bu Wenda bilang kalau grupnya sudah sibuk membicarakan Yumna.Dia ingin menyampaikan berita itu, tetapi terlalu takut disebut biang kerok dari semua masalah. Syahdu mendesah dalam keputus-asaan, dia memilih diam dan memasukkan pakaiannya ke dalam lemari berukuran sedang."Syahdu, kalau kamu butuh sesuatu bilang saja. Misal tidak suka kamar ini karena warnanya atau apa gitu? Kalau masalah luas, sama luas dengan kamar sebelah kok.""Sudah bagus, Mbak. Aku suka warna hijau mud
Read more
Bab 23
Selesai menjemur pakaian, Yumna langsung keluar menuju warung Mpok Asih untuk membeli garam dan tepung karena dia mau makan bakwan buatan sendiri. Sebenarnya mau minta tolong pada Syahdu, tetapi mengingat gadis itu ngambek tadi, jadi urung.Sepanjang perjalanan, Yumna terus berzikir memohon dikuatkan fisiknya karena saat ini dia merasa sangat kelelahan. Semua pekerjaan rumah dia lakukan sendiri. Mau minta tolong pada sang ibu nanti malah memarahi Syahdu."Mpok, beli garam!" kata Yumna begitu sampai."Yumna, tumben baru muncul?""Iya, Mpok. Biasanya nitip belanja sama ibu, ini mau beli garam."Mpok Asih mengangguk, lalu memberikan sebungkus garam itu. Setelah membayar sesuai nominal, Mpok Asih kembali memanggil namanya karena dia penasaran akan sesuatu."Kata Bu Wenda, kamu mau dicerai Gus Hanan karena mandul, ya, Yum? Maaf, mpok bukan kepo sama urusan rumah tangga orang lain, cuman kesal aja kalau denger mereka ngegosip di sini.""Nggak gitu, Mpok. Aku ndak mandul, kok. Ini lagi menga
Read more
Bab 24
"Yumna? Yumna kenapa, Dik?" panik sang ibu langsung membopong anak perempuannya ke dalam kamar."Nanti aku ceritakan, Bu. Sekarang Dika mau menemui seseorang dulu, assalamualaikum!" pamit Mas Dika buru-buru.Ketika di depan pintu, dia bertemu dengan Syahdu yang terpengarah karena ditangkap basah seperti itu. Akhirnya dia memutar badan, lalu menjelaskan tanpa diminta, "maaf, Mas. Tadi aku nggak sengaja dengar teriakan mbak Yumna, makanya lari ke sini.""Lalu?""Aku mau menjenguknya, Mas. Apa boleh?"Mas Dika hanya mengangguk. Dalam hati, dia merasa kesal karena curiga pada sesuatu. Namun, demi Yumna, dia harus bergerak lebih cepat untuk menemui seseorang itu.Syahdu melangkah takut masuk kamar di mana ada Yumna di sana. Gadis itu rupanya sudah kembali siuman, tetapi masih memejamkan mata dan terus memanggil nama Gus Hanan.Dia ingin menangis karena cemburu, tetapi kenyataan menamparnya begitu kuat. Syahdu terduduk di lantai karena kakinya tidak lagi sanggup menopang berat badan. Jika b
Read more
Bab 25
"Syahdu, mari kita bicara, Nak. Tenang saja, ibu ndak akan menyalahkanmu."Syahdu mengangguk, dia mengikuti langkah mertua suaminya untuk duduk di ruang tamu. Jantungnya berdegup cepat karena baru kali itu melakukan kesalahan yang besar karena sudah terbakar api cemburu."Yumna sejak dulu tidak pernah mendapat kebahagiaan tepat ketika ada seorang lelaki yang melamarnya, lalu memutuskan sepihak lewat pesan suara. Kami semua bersedih, tetapi hati Yumna jauh lebih hancur. Dia dikhianati oleh lelaki itu karena jatuh cinta pada gadis lain yang ternyata memanfaatkan dirinya untuk balas dendam." Ibu Dika menghapus air matanya mengingat masa lalu."Sejak saat itu, Yumna selalu dihujat habis-habisan oleh Bu Wenda, Bu Arin dan beberapa tetangga lainnya. Yumna merasa frustrasi karena difitnah ke ustadznya pula. Untung ada Amel yang selalu membantunya mencari jalan keluar.""Amel siapa, Bu?""Sahabatnya, tapi sekarang sudah ndak di sini karena ikut suaminya. Lanjut, Yumna melalui hari-harinya den
Read more
Bab 26
"Kenapa kalian baru pulang?" tanya sang ibu begitu mendengar suara anak dan menantunya.Jam sudah menunjuk angka tiga sore, seharusnya mereka pulang sejak tadi. Akan tetapi, Gus Hanan dipaksa ikut rapat di masjid karena dirinya yang ditunjuk sebagai imam tetap seumur hidup.Sebenarnya dia sudah menolak, tetapi jamaah terutama panitia masjid itu kekeuh ingin menjadikan Gus Hanan sebagai imam mereka karena imam masjid sebelumnya sedang sakit keras."Tadi ada urusan di masjid, Bu. Gus Hanan–""Nanti saja jelasinnya. Sekarang kalian ke kamar, Yumna baru saja keguguran. Ibu sudah bersihin semuanya, sekarang dia ada di kamar.""Apa?" Keduanya mendadak panik.Gus Hanan merasa terpukul dengan pernyataan ibu mertuanya. Dia menangis melihat Yumna terbaring di sana dengan pandangan kosong.Dia tahu kalau istrinya pasti sangat terluka. Seandainya saja boleh meminta, tentu Gus Hanan mau anak itu lahir dan tumbuh dengan sehat. Sekarang hanya sebuah kata andai yang tidak bisa dia wujudkan.Lelaki it
Read more
Bab 27
Di kantor kelurahan, mereka sudah kumpul semua. Dari kumpulan ibu tukang gosip diwakili oleh Bu Wenda dan Bu Arin, sementara keluarga Yumna hadir semua kecuali dirinya dengan Syahdu.Keluarga Yumna sudah menyusun strategi untuk menguatkan posisi mereka. Syahdu ditugaskan untuk menjaga Yumna, tetapi nanti juga memiliki peran penting.Di meja bunda itu, mereka duduk saling menatap sinis. Gus Hanan terus menarik napas panjang untuk menguasai diri. Dia tidak mau tersulut amarah karena masalah tidak akan selesai kalau dengan hati yang panas.Semula, Pak RT bertanya, "kenapa Bu Wenda sama Bu Arin selalu menghina saudari Yumna?""Pak, kami gak menghina. Memang sudah kenyataannya kalau dia itu mandul. Lagi pula kenapa sampai tersinggung padahal di luar sana juga banyak perempuan mandul kok. Kami juga cuman bercanda, kenapa dimasukin ke hati?" jawab Bu Wenda.Bu Arin menambahkan, "dianya aja yang baperan, Pak!"Keluarga Yumna hanya diam mendengarkan hinaan itu meskipun amarahnya telah memuncak
Read more
Bab 28
Mereka semua pulang ke rumah masing-masing, terkecuali Mas Ilham karena dia diminta mampir dulu. Sebenarnya lelaki itu malu karena sudah berbuat kesalahan di masa lalu, tetapi tidak enak juga kalau terus-terusan menolak.Apalagi sekarang dia begitu ingin melihat Yumna. Mas Ilham yang dulu serius, tiba-tiba terhasut oleh Nurul dan dia menyesalinya sampai sekarang, makanya lelaki itu belum menikah lagi.Sebuah kesalahan yang menyebabkan luka di masa lalu karena sudah terlanjur percaya pada orang yang baru dikenal membuat Mas Ilham sulit percaya lagi pada wanita. Jika biasanya lelaki yang sulit dipercaya, berbeda dengan Mas Ilham.Dia merasa trauma jika ada wanita yang mengaku suka padanya. Mas Ilham khawatir dirinya akan dimanfaatkan lagi untuk ajang balas dendam. Seharusnya dia ke psikolog untuk memulihkan trauma itu.Sekarang, dia kembali ke rumah di mana dirinya mempermalukan semua orang. Mas Ilham menunduk, sekalipun itu sudah tujuh tahun berlalu, dia tetap saja merasa bersalah pada
Read more
Bab 29
Malam tiba, mereka sudah duduk di meja makan. Begitu suapan pertama masuk ke mulut Yumna, dia langsung meneguk air putih sampai setengah gelas tinggi. "Syahdu, kok gak keras banget nasinya?""Bu-bukan aku, Mbak, itu Gus Hanan.""Iya, benar, Dek. Itu aku yang masak dan mungkin karena airnya sejajar dengan beras?"Yumna menepuk jidat. "Ya sudah karena Mas yang masak, mau bagaimana lagi. Syahdu pasti meledekmu dalam hati karena ngasih makan istri pake nasi yang keras banget."Mendengar namanya disebut, Syahdu langsung terbatuk-batuk. Sebenarnya tadi dia tidak merasakan kerasnya nasi itu karena menikmati pakai cinta, tetapi Yumna menegur sehingga dia merasa kini pipinya sudah sakit karena mengunyah."Pipimu sakit kan, Syahdu? Ngaku aja, gak apa-apa. Mas Hanan emang harus diginiin biar lain kali airnya dilebihin satu angka dari beras.""Iya, Mbak," jawab Syahdu polos.Gus Hanan yang mendengar kedua istrinya tertawa bersama langsung membulatkan kedua mata pura-pura marah. Berawal dari nasi
Read more
Bab 30
Ketika Gus Hanan selesai mandi, dia tidak melihat Yumna di dalam kamar. Jadi lelaki itu bergegas mengenakan pakaian, lalu mencarinya di seisi rumah. Tetap tidak ada, Gus Hanan hanya menemukan Syahdu sedang memasak di dapur sendirian. "Syahdu, Yumna mana?""Aku ndak tahu, Gus. Sejak tadi belum pernah ketemu sama mbak Yumna."Gus Hanan tidak lagi menjawab, dia berlari ke luar rumah dan langsung menuju rumah mertuanya. Dia mengambil nama Yumna berkali-kali, tidak ada respon.Dia juga tidak melihat Mas Dika dan hanya menemukan ibu mertuanya menyapu di dalam dapur. "Yumna ada, Bu?""Ndak, ibu ndak lihat Yumna. Lah emang tadi izin ke mana, Gus?""Ndak tahu, Bu. Tadi sebelum aku mandi, Yumna ada di kamar, tapi sekarang malah gak ada."Si ibu mertua langsung mencari Yumna di dalam kamarnya dulu dan benar, gadis itu ada di sana. Dia duduk di samping tempat tidur sambil memeluk lutut dengan menenggelamkan wajahnya.Mereka berdua mendekat, sang ibu membawa anaknya dalam pelukan untuk lima detik
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status