All Chapters of STATUS WA SUAMIKU: Chapter 21 - Chapter 30
53 Chapters
Hal Tak Terduga!
BAB 21 Kejutan!“Terimakasih banyak ya, Nan.Kamu selalu ada untukku,” ucapku menatapnya.“Untuk apa berterima kasih?Bukankah kamu menganggapku sebagai saudara perempuanmu?” jawab Nandini serayatersenyum.Aku menatapnya dengan senyumharu, ingin mengeluarkan air mata tapi aku takut dikatakan menangisi Mas Jaka.Ah, memang susah kalo begini.Aku hanya memandangnyadengan wajah yang sengaja diimut-imutkan.“Jangan kayak gitu mukanya,pengen muntah kalo lihat gitu,” ucap Nandini tertawa.Aku memberengut,memberitahukan bahwa aku sedang merajuk.“Lah, malah kayak gitu lagiwajahnya. Malah tambah jelek tau nggak sih,” ucap Nandini.“Terus aku harus gimana,NANDINIIII?!” tanyaku penuh penekanan.“Nah, gitu aja cakep taukalo lagi marah,” jawabnya asal-asalan.Aku kesal, sedangkan dia malahfokus menyetir mobil. Ah, benar-benar teman yang sangat menyenangkan. Rasayamempunyai teman yang sefrekuensi itu bukankah menyenangkan.“Kita kemana?” tanyaNandini.“Langsung ke butik aja deh,”jawabku.“Orang rumah
Read more
Sasaran Baru! (POV Yose!)
BAB 22. Sasaran Baru!“KURANG AJAR!” teriakku setelah berhasil keluar dari warungmakan tersebut.Aku benar-benar malu, dibuat oleh Ara. Bagaimana tidak, niatku memberikan ia pelajaran, tapi kenapa malah aku yang dapat imbasnya. Apakah mencintai suami orang suatu hal yang salah.Tidak, kan. Aku mencintainya dia juga mencintaiku. Ya, walaupun aku memang sering bermain dengan banyak lelaki. Tapi tidak sepenuhnya jiwa dan ragaku kuberikan. Ah, tapi sejujurnya aku memang tidak benar-benar mencintai Jaka, lelaki yang sebentar lagi akan berstatus menjadi mantan suami Ara.Apa sih yang membuat Ara begitu disayang orang banyak! Pikirku. Mengapa kebahagiaan selalu berpihak padanya.Di pinggir jalan ini, aku masih menghentakkan kaki kesal,bagaimana tidak! Ara benar-benar sudah melemparkan kotoran kepadaku.Lagian Ara sudah kaya, wanita berpendidikan. Lelaki manapunpasti akan tertarik menatapnya. Bahkan jika aku menjadi lelaki aku juga akanmenyukainya.Ah, apa-apaan aku ini! Mengapa aku malah m
Read more
Mas Jaka Berubah! (POV YOSE)
Bab 23. POV Yose 2 ( MAS JAKA BERUBAH!)Saat masuk, aku sudah langsung mendapatkan tatapan tajamdari Mas Jaka. Biarlah, biar dia tau bahwa aku sekarang sedang marah padanya.“Ada apa dengan kau?!” bentak Mas Jaka padaku.“Kamu yang apa-apaan! Semaleman kamu aku tunggu! Kemanakamu, pasti tidur di tempat Ara, kan?” Tuduhku langsung padanya.“Kamu jangan asal nuduh! Aku tidur di sini, buat nenagundiri. Kamu ngapain sih, pakai ke sini segala. Eneg, tau nggak ngeliat mukamuterus!” bentak Mas Jaka lagi.Brak!“Enak aja kamu ngomong! Jangan bilang kamu nggak mautanggung jawab sama aku, denger ya, Mas. Kamu tu bentar lagi cerai sama Ara.Kalo bukan aku yang nampung kamu, terus siapa lagi?!” teriakku setelahmenggebrak meja kerjanya.“Halah! Banyak omong kamu tu ya! Pulang sana,” usir Mas Jakakepadaku.“Nggak mau! Aku ke sini udah jauh-jauh dan kamu seenak jidatkamu ngusir aku lagi!” teriakku padanya.“Terus maumu apa?!” ucapnya kesal.“Aku mau minta uang,” jawabku ketus lalu duduk di sofa ruang
Read more
Introspeksi Diri (POV Ara!)
BAB 24 Instrospeksi diri!POV Ara“Udah-udah saya nggak papa lanjutkan saja makan kalian,”ucapku pada mereka.Mereka lalu tetap melanjutkan makan mereka, bajuku hanyaterkena basah sedikit sisanya hanya dirambut dan juga, wajahku terasa lengket.Yose memang benar-benar tak tau malu. Kalo bukan karenaaturan negara, sudah kumusnahkan orang seperti Yose itu. Benar-benar sangatmenyebalkan.“Pesankan minum sama bakso lagi dong,” ucapku pada Nandini.“Oke bentar dulu,” jawabnya.Tak berselang lama akhirnya pesananku datang, akhirnyaperutku yang lapar bisa terisi kembali. Sebenarnya tadi aku kenyang saatmelihat wajah Yose. Tapi karena Yosenya sudah pergi jadi tak apalah, aku akan makan kembali.“Makan yang banyak, Bu. Biar bisa ngalahin pelakor,” ucapDina yang menatapku tanpa berkedip. Aku baru sadar, aku makan tanpa memikirkanmalu. Dari tadi diriku makan seperti orang yang kelihatan kelaparan.Benar-benar memalukan.“Nggak usah dilawan, nanti dia kalah sendiri kok.” Nandiniberucap sambil m
Read more
Mas Eza Datang, Mas Jaka Meradang!
Dalam luka yang kau torehkan, namun tak mampu membuatkumelupakan sebuah perjuangan.Mungkin aku juga ikut andil dalam hancurnyarumah tangga ini, salahku adalah karena tak tegas padamu. Dan juga terlalumemberi kepercayaan berlebihan.Aku percaya takdir sekarang ingin bermain denganku. Mereka ingin melihat seberapa kuat aku menghadapi segala cobaan. Takdir ingin itu betapabesar usahaku untuk melupakan sebuah penghianatan. Takdir juga ingin aku belajar ikhlas, ikhlasmenerima segala kenyataan yang ada. Ikhlas tentang apa yang telah terjadi,bahkan juga ikhlas merelakan apa yang semestinya bukan milikku.Tak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Masing-masingorang punya batas kekurangan dan kelebihan. Setiap orang juga memiliki masalaluaku yakin Mas Jaka hanya salah mengambil jalan. Terlalu mengedepankan hak yang buruk,dia sudah terlanjur dikuasai oleh rayuan setan. Ah, sudahlah jika diceritakanmungkin juga tak akan selesai saat ini.Saat berpisah nanti aku hanya ingin dengan cara baik
Read more
Surat dalam Amplop!
Belum sempat Mas Eza berdiri lagi-lagi pukulan di layangkan ke tempatnya. Dan pelakunya adalah Mas Jaka. Aku berusaha melerai, tetapi tenaga Mas Jaka lebih kuat dariku. Saat ingin menampar Mas Eza kembali, aku segera berdiri dihadapan Mas Jaka. Sehingga membuat kepalan tangannya berhenti di udara.“Ini penyebab kamu ingin cerai, Hah?!” teriak Mas Jaka menggebu-gebu. “Apa maksudmu?” tanyaku dingin.“Tak usah berlaga sok suci, ternyata kau juga berselingkuh di belakangku. Tak salah jika aku meninggalkanmu!” bentaknya kembali lalu meludah tepat di sebelah kakiku. Mas Jaka berlalu pergi begitu saja, tanpa mendengarkan penjelasanku telebih dahulu. Dia benar-benar sudah terbakar api emosi tanpa bisa membedakan mana selingkuh dan yang bukan. Mas Jaka benar-benar berubah!Ya, wajar dia marah. Karena dia memang tidak pernah mengetahui bahwa Mas Eza adalah kakakku, bahkan saat menikah dulu Mas Eza tak hadir di pernikahanku. Tapi cara dia salah jika begitu, apalagi kata-kata terakhirnya be
Read more
Terlihat Baik-Baik Saja!
Jaka hanya diam, sambil sesekali menyeka air mata yang mengalir dari sudut pipinya. Bukan kehendaknya pernikahannya berakhir seperti ini. Banyak impian yang masih belum terwujud, lagi dan lagi Jaka harus dihantui rasa bersalah. Harusnya dulu ia membiarkan Ara hamil, agar saat berpisah ada anak yang menjadi penghalangnya. Dia benar-benar seperti orang yang tak punya arah hidup kembali. Penyesalan dan penyesalan semakin menyeruak di dalam dadanya.Ada rasa sesak di dalam dada, namun ia berusaha menutupinya. Jujur, di dalam lubuk hati Jaka yang paling dalam tak pernah terpikirkan olehnya untuk menyakiti Ara. Namun, apa yang terjadi dia malah meninggalkan sebuah luka yang pastinya akan sangat sulit disembuhkan.Jaka mengusap wajahnya berkali-kali. Menarik nafas perlahan lalu menghembuskannya. Berkali-kali ia begitu.“Mas, kenapa kamu?” tanya Yose sambil memperhatikan wajah Jaka.“Tak apa,” jawabnya santai. Lalu melanjutkan pekerjaannya.“Ini ruangan jika aku baru sadar, kok bisa ber
Read more
Berpisah dengan Luka!
***Keesokan paginya, Ara sudah bersiap untuk menghadiri sidang perceraiannya dengan Jaka, dia ditemani oleh keluarganya. Nandini minta maaf tak bisa ikut karena ada suatu hal yang harus benar-benar diselesaikan secepatnya.Tak masalah bagi Ara, Nandini memberikan kabar saja pada Ara sudah membuat hatinya bahagia. Ara memahami Nandini, karena dia juga dijadikan penerus dalam keluarganya sendiri.Di sepanjang perjalanan, Eza berusaha menyemangati adiknya. Memberikan kata-kata motivasi dan juga candaan untuk Ara. Menurut Ara hal ini memang sudah tak pantas untuk ditangisi, dia percaya bahwa ini memang takdir dalam kehidupan rumah tangganya.Dia tak menyalahkan takdir, tapi dia menyalahkan dirinya sendiri. Karena sudah lalai, sehingga diberikan cobaan yang begitu besar. Saat ini ia belum bisa memakai hijab, entahlah masih ada keraguan dalam dirinya. Mungkin nanti dia akan mencobanya perlahan demi perlahan agar ia terbiasa dan Istiqomah terhadap pendiriannya.Tak berselang lama akh
Read more
Nasib Yose dan Jaka!
"Mas, kamu kenapa sih? Nggak ada gairah hidupnya sama sekali," ujar Yose menggoyangkan lengan sang suami."Bisakah kamu jangan menggangguku Yose. Aku sedang sangat sibuk sekarang," jawab Jaka ketus tanpa menoleh pada Yose.Yose berdecak kesal mendengar jawaban Jaka yang tak enak di telinga."Mas, aku ingin punya rumah seperti yang dimiliki oleh Ara," ujar Yose tiba-tiba membuat Jaka menghentikan kegiatan yang baru saja dikerjakannya. Karena sekian lama ia melupakan tugasnya sebagai pimpinan di perusahaan.Semenjak perceraiannya dengan Ara kemarin, banyak hal-hal buruk menghampiri Jaka. rasa penyesalan pun ada, bahkan sekarang ia masih berniat untuk memiliki Ara. Ia ingin membuat Ara kembali menjadi miliknya."Mas, aku sedang hamil. Jangan membuatku berbuat nekat yang bisa saja mencelakai anak ini," ancam Yose melihat sang suami acuh padanya. Yose benar-benar ingin menghajar Jaka yang tak memiliki rasa peka sedikit pun padanya. Bahkan saat sedang hamil besar pun, ia masih belum bisa be
Read more
Keraguan Jaka!
Di dalam hari terdalam Jaka, ia ingin menghubungi nomor Ara lagi, tapi apa boleh buat. Ternyata Ara sudah mengganti nomornya. Rasa kecewa bercampur sedih teraduk menjadi satu. Padahal saat ini Jaka masih berharap mereka masih bisa menjalin komunikasi dengan baik, walau sudah menjadi mantan.Jaka melirik perut Yose sekilas, dapat diperkirakan dalam waktu dua Minggu anak yang berada dalam perut Yose akan segera melihat dunia.Dalam hati kecilnya, Jaka sedikit meragukan apakah anak yang berada dalam perut Yose itu benar-benar anaknya, atau dia hanya sebagai kambing hitam yang semua salah dilimpahkan padanya.Sebenarnya ini terlalu rumit untuk Jaka pikirkan, tapi jika mengingat apa saja yang pernah dilaluinya bersama dengan Yose. Itu semua sedikit menghilangkan keraguan yang sering muncul di benaknya."Mas, woi!" teriak Yose tak sopan di depan Jaka, hingga membuat Jaka sedikit tersentak. Jaka menatap Yose dengan pandangan tajam."Kamu nggak sopan banget sama aku!" tegas Jaka kesal melihat
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status