Semua Bab Kau Duakan Aku, Kutarik Asetmu: Bab 61 - Bab 70
95 Bab
Bab 33b
Di sebuah rumah minimalis tipe 40/60, Jihan keluar dari kamar mandi. Ia baru saja membersihkan badan. Putrinya sedang menunggu sambil bermain boneka miliknya.Wanita dengan shower cap yang masih menempel di kepalanya itu sedikit bingung memilih baju yang akan dikenakannya. Cukup lama ia menatap lemari miliknya.Malam ini dia akan ke sebuah restoran. Sore tadi, Arka mengajaknya makan malam. Beberapa pakaian yang dicobanya di depan cermin telah ia pakai sebelumnya. Jadi, dia agak bingung memilih pakaian yang mana lagi. Setelah beberapa menit, ia memutuskan memilih celana kain dan atasan memakai mantel coat atau trench coat karena di luar saat ini musim hujan. Apalagi restoran yang akan mereka kunjungi adalah restoran mewah dan pasti ruangannya akan sangat dingin. Beberapa menit berlalu, Jihan dan putrinya telah siap dengan pakaian yang dikenakannya. Mereka sedang menunggu mobil yang akan menjemput. Sebuah mobil memasuki pekarangan rumah Jihan, kemudian berhenti. Seorang lelaki keluar
Baca selengkapnya
Bab 34a
POV Author"Hmm ...." Arka memotong pembicaraan mereka yang terlalu serius. Ia tidak suka melihat keakraban di depannya. "Silakan pesan menu seleramu!" Arka menyerahkan daftar menu ke lelaki di depannya. Menyela pembicaraan mereka yang semenjak tadi sangat serius.Dika menaikkan alis sambil menatap Arka, meminta penjelasan. "Pesanan mereka sudah aku order sebelumnya. Aku sangat hafal pesanan mereka. Kalau kau, tidak sama sekali," lanjut Arka, menjawab tanda tanya di kepala Dika."Oh, Ok. Ternyata kau sedekat itu dengan mereka. Bahkan, kau sangat menghafal selera dan kesukaan mereka.""Ya, tentu!" jawab Arka dengan sedikit membusung dada. Dika menerka-nerka apa sebenarnya maksud Arka mengundangnya ke restoran malam itu. Ia belum mendapatkan jawaban dari tanda tanya besar di kepalanya. "Oh, aku tahu sekarang! Mungkin saja dia ingin memperlihatkan padaku bahwa mereka sudah sangat dekat. Mungkinkah itu maksudnya?" bisik Dika di dalam hati."Kenapa menatapku seperti itu? Tersenyum pula
Baca selengkapnya
Bab 34b
"Argh, kau membuatku semakin pusing. Sudah, ah. Aku mau ke mobil sekarang!" Arka membuang puntung rokok yang belum ia habiskan. Minatnya seketika hilang ketika mendengar ucapan Dika yang semakin membuatnya khawatir.Ia tahu, lelaki yang dimaksud Dika adalah mantan suami Jihan.**Sambil menunggu Arka kembali ke mobil, Jihan berselancar di dunia maya. Ia membuka IG, mungkin saja ada pesan dari sahabatnya atau informasi lain yang diperlukan.Tidak ada yang didapatkan, hanya postingan netizen mendadak jadi selebgram karena isi postingannya tentang makan dan tempat kunjungan.Ia beralih membuka WA, mengusap dari atas ke bawah, hingga beralih melihat story WA. Usapan jarinya terhenti. Yang menarik perhatiannya nama Bu Sumi di story tersebut. Ia jarang melihat story Bu Sumi di WA. Karena penasaran, ia mengklik saja untuk melihat. Ia sedikit memicingkan mata. Semua orang di dalam postingan tersebut sangat ia kenali. Dan caption di status Bu Sumi tentang melayat. Jantung Jihan sedikit berd
Baca selengkapnya
Bab 35a
POV AuthorPerjalanan sekitar sejam, mereka tiba di rumah yang memiliki taman cukup luas tersebut. Saat akan melangkah ke depan pintu, seketika Jihan mengurungkan niatnya untuk masuk. Ia mendengar suara di dalam rumah. Seseorang sedang berteriak histeris. Bunyi lemparan perabot ke lantai cukup membuat Jihan, Arka, dan Dika saling bertatap bingung. Bunyi benda-benda itu berulang-ulang. "Pokoknya, aku tidak terima dihina dan direndahkan oleh wanita itu, Ma. Aku benci benalu itu. Beraninya dia mengaturku. Dia pikir dia siapa?" Jihan mengetahui siapa pemilik suara tersebut. Tentunya, milik Lisa. Akan tetapi, siapa benalu yang dia maksud. Mungkinkah Raisya? Mereka bertikai karena apa? Pertanyaan-pertanyaan tadi masih mengitari kepalanya. "Tapi, kau harus menahan diri, Lis. Kalau kau bertindak kelewat batas, maka Mas-mu akan memiliki masalah lagi.""Ahrgh, Lisa gak peduli, Ma. Mas Adnan gak belain Lisa di depan benalu itu, bahkan tidak memarahinya. Padahal aku, adiknya. Malah mengajak
Baca selengkapnya
Bab 35b
Adnan memukul meja dan langsung menarik pintu untuk keluar rumah sekaligus menenangkan diri. Udara di luar cukup untuk membuang karbondioksida yang sudah menumpuk di dadanya. Menghadapi istrinya yang penuh dengan emosi tidak akan mendapatkan solusi. Dia memutuskan untuk menghindar sementara. Ia juga tidak mungkin membela salah satu.Raisya semakin kesal dengan jawaban suaminya, yang terkesan tidak mendukungnya atau membuat hatinya senang. Lelaki itu justru berlalu dan menghindar dari masalah.Ia berjalan ke kamar dan membanting pintu. Kekesalannya belum hilang sehingga menarik semua pakaian yang telah tersusun rapi di dalam lemari dan menghamburkannya begitu saja.Putrinya yang terkejut dengan bunyi keras dari pintu, kembali tidur lagi karena tidak mendapatkan respon dari ibunya. Gadis kecil itu sangat mengantuk dan kelelahan karena seharian mengikuti kedua orang tuanya.**Cahaya matahari mulai meninggi. Ketiga anggota keluarga belum juga bangun dari tidur. Seorang lelaki masih tert
Baca selengkapnya
Bab 36a
Setelah memikirkan sejenak saran istrinya, Adnan mulai mengangguk. Pagi itu ia putuskan akan ke kedai mantan istrinya. Kurang lebih sebulan dia tidak mengunjungi putrinya."Mas mau ke mana sudah rapi seperti ini?" "Mas mau mengunjungi Naya. Kau sendiri yang bilang agar selalu dekat dengan putriku.""Tapi, di rumah gak ada duit, Mas. Pinjam dulu ke mana, kek atau ke Bank.""Trus balikin pake apa kalau minjam ke Bank?""Ya, itu urusan Mas yang mikirin. Masa harus aku juga? Pokoknya hari ini Mas bawa duit. Bagaimanapun caranya," sungut Raisya penuh penekanan pada suaminya, kemudian berlalu meninggalkannya.Lelaki itu menjadi kaku. Semalam otaknya akan pecah karena puluhan cercaan dari istrinya. Kali ini otaknya tidak hanya pecah, tetapi tubuhnya juga akan ikut meledak hingga berserakan di lantai. Ia tidak pernah menyangka akan seperti ini. Seandainya dia bisa mengulang waktu, ia akan memilih kembali bersama Jihan, wanita yang sangat lembut hatinya dan tidak pernah membentak atau pun me
Baca selengkapnya
Bab 36b
"Iya, Pa. Naya yang minta. Naya senang, kok, sama Om. Dia baik sama Naya." "Ya, aku meminta maaf karena lupa memberitahumu sebelumnya. Kami tidak tahu kau akan datang untuk menjemputnya," ucap Arka tulus."Naya mau ikut Papa gak, jalan-jalan?" Adnan tidak merespon ucapan lelaki di samping putrinya. Justru, bertanya ke putrinya."Lain kali aja ya, Pa. Naya capek. Tadi, Naya sudah main semua game dengan Om."Anak kecil memang terlalu jujur, kalau mereka sedang menolak atau tidak ingin ke mana-mana. Mungkin dia sudah kelelahan dan juga bosan kalau jalan lagi. Setiap kali diajak ayahnya jalan, ia tidak pernah mendapat hadiah atau dibelikan sesuatu. Mungkin hal itulah yang membuat Naya tidak antusias jika diajak jalan oleh ayahnya. "Loh, Papa udah jauh-jauh loh, ke sini. Yakin tidak mau jalan sama Papa?" Ia berjongkok menatap putrinya.Sebenarnya Adnan sedikit malu karena ajakannya ditolak oleh putrinya di depan orang yang sangat dibencinya. Selain itu, beberapa karyawan juga memerhatik
Baca selengkapnya
Bab 37a
Adnan pulang ke rumah dengan perasaan lega. Setidaknya ada yang dibawa pulang untuk istrinya. Ia memarkirkan motor setelah sampai di rumah. Raisya berjalan keluar dan berdiri di depan pintu ketika mendengar suara motor memasuki pekarangan rumah. "Ini ...." Adnan menyerahkan beberapa lembar uang pada istrinya. Ia tahu kedatangannya sangat dinantikan. Bukan dirinya, tetapi duit yang ada di tangannya.Raisya menerimanya meskipun dengan sedikit bertanya-tanya dari mana Adnan mendapatkan secepat itu. Namun kemudian, ia menepis dugaan yang tidak baik di kepalanya. Kebutuhan mereka sangat mendesak yang lebih utama didahulukan."Setidaknya, uang tersebut bisa menutup kebutuhan beberapa minggu ke depan," lanjut Adnan dengan nada malas. "Mas, secepatnya cari kerja. Kita tidak mungkin berharap dengan uang ini terus atau sisa tabungan," tegur istrinya."Iya, Mas ngerti. Mas ingin istirahat dulu untuk saat ini." Adnan masuk ke rumah untuk membersihkan diri dan tidak mau melanjutkan berdebat
Baca selengkapnya
Bab 37b
"I-ya, Mas. Kalung dan gelang milik Naya, tidak ada. Maaf Mas, aku tidak bermaksud ....""Oh, oke ... oke. Aku akan ke sana sekarang." "Maaf, Mas, merepotkanmu." Jihan masih tidak enak hati melibatkan Arka untuk masalah putrinya.Selain itu, dia juga merasa tidak enak hati harus membuat Arka ikut bertanggung jawab mencari perhiasan milik putrinya. Ia tidak punya pilihan selain bertanya ke Arka, karena lelaki itu bersama Naya, Putrinya pagi tadi. "Tidak apa. Aku juga ikut bertanggung jawab dan harus tahu bagaimana sebenarnya terjadi." Panggilan pun berakhir. Arka segera ke mobilnya dan mengendarainya menuju kedai milik Jihan. Sekitar setengah jam berlalu, sebuah mobil memasuki pekarangan kedai kemudian berhenti di parkiran. Lelaki bertubuh tinggi seperti atlet basket itu keluar dari mobil dan berjalan memasuki kedai dengan berjalan cepat. "Bagaimana sebenarnya awal mulanya. Bisa kau ceritakan?" tanyanya saat berhenti di depan Jihan dan lainnya."Tadi, aku menggendong Naya yang sud
Baca selengkapnya
Bab 38a
Arka memutar ulang video tersebut, mundur tiga jam sebelum mereka berada di tempat saat itu. Ia mengutak-atik beberapa video yang diperlukan saja untuk dilihat. Ia memerhatikan waktu ketika mereka tiba di kedai, untuk memutar video agar tidak menghabiskan waktu.Saat menit di mana Naya sedang asyik menikmati makan, mengobrol, dan bersenda gurau bersama dirinya juga Jihan, tayangan video dipercepat sedikit sampai tersisa Adnan bersama putrinya. Tiba-tiba, Jihan membulatkan mata. Merasa apa yang dilihatnya samar, Ia mengerjapkan mata berkali-kali. Jihan menoleh ke lelaki di sampingnya untuk menjawab pertanyaan di benaknya, kemudian menatap ke Tina yang ikut bersama mereka. Tina pun merespon dengan terkejut. Sangat jelas bagaimana lelaki di dalam video itu mengambil perhiasan putrinya. Arka sudah menduga dari sebelumnya karena dia sudah mengecek di dalam mobilnya. Apalagi setelah melihat foto yang ada di ponselnya, keyakinannya semakin mantap bahwa pelakunya lelaki yang sedang mereka b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status