All Chapters of Pilih Aku Atau Ibumu: Chapter 11 - Chapter 20
58 Chapters
Hasrat Yang Tersalurkan
Mulut Angkasa memang berkata seperti itu, seolah-olah tidak ingin bersama dengan Aluna lagi, seolah-olah Aluna tidak berharga lagi untuknya. Nyatanya laki-laki tetaplah seorang laki-laki, dia punya kebutuhan yang harus dipenuhi. Jujur saja, semenjak Aluna pergi, mereka tidak pernah lagi bercinta. Saat ini Angkasa sangat menginginkannya, sedang dua Minggu sejak hari itu, dia tidak menghubungi Aluna dan Aluna seolah acuh juga. Padahal Angkasa ingin tahu, apakah Aluna merindukan anak dan dirinya atau tidak. Sepertinya Aluna sudah punya dunia yang baru. "Mas, boleh main kontrakan kamu?" tanya Angkasa berusaha memberanikan diri menghubungi Aluna. Dia marah, dia emosi dengan Aluna. Dia kesal juga dengan sikap Aluna tetapi hasrat yang sudah lama tidak tersalurkan membuat Angkasa terpaksa mengalah untuk sebentar.Mereka masih pasangan suami istri. Angkasa ingin Aluna menunaikan kewajibannya. Aluna melihat jam di dinding kamarnya, ini sudah pukul sebelas malam, untuk apa Angkasa datang selar
Read more
Ancaman Rose
"Gak nginep aja, Mas?" tanya Aluna masih di dalam selimut menutupi tubuh polosnya. Angkasa dengan cepat menggunakan pakaiannya karena Ibunya sudah mengomel menyuruh Angkasa untuk pulang. Aluna bukan tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Mertuanya tadi pada Angkasa. Apa benar itu seorang ibu? Apa pantas seorang ibu membiarkan anaknya berzina daripada bercinta dengan wanita halalnya. Aluna tidak menolak, dia penuhi kebutuhan sebagai seorang istri. Suaminya minta, dia akan kasih. Dia lakukan dengan sepenuh hati sampai Angkasa puas. Buktinya Angkasa langsung jadi baik setelah itu, dia juga langsung bertanya nomor rekening Aluna. Jujur saja, saat ini Aluna tidak butuh uang, dia sedang ingin menunjukkan pada Angkasa kalau dia sebagai seorang wanita dan Ibu Rumah Tangga, juga bisa menghasilkan meskipun hanya kerja di rumah. Aluna tidak menginginkan uang itu untuk saat ini, jangan sampai Rose mencibirnya. Apalagi Angkasa seling mengadu ini dan itu pada Ibunya. Memang tidak sengaja, seper
Read more
Makan Malam Tanpa Aluna
Semakin Aluna kembali dekat dengan Angkasa dan sering membawa Rangga untuk bermain bersama dengan Ibunya, bahkan Angkasa dan Rangga sering menginap di kontrakan Aluna. Rose semakin tidak suka. Rose malah semakin gencar mendekatkan Angkasa pada Ulfa. "Ibu itu ngapain sih?" tanya Angkasa kesal. Hari ini Rose mengajak Ulfa untuk makan siang bersama dengan Rangga dan keluarga besarnya. Sengaja dia abadikan moment kebersamaan mereka agar Aluna melihat kalau Angkasa saat ini dekat dengan Ulfa dan berhentilah Aluna berpikir untuk kembali lagi dengan Angkasa."Kenapa memangnya, Ibu senang kamu dengan Ulfa, anaknya baik, perhatian, pintar cari duit, orang tuanya lengkap, anak orang kaya, bagus kamu dengan Ulfa daripada dengan Aluna, kamu ini gak mikir atau udah lupa, apa yang dia lakukan dengan sahabatmu itu? Cinta itu boleh Angkasa tetapi jangan jadi bodoh kamu," ucap Rose berbisik bicara dengan Angkasa karena saat ini Ulfa sedang membujuk Rangga untuk makan. Rangga rewel sekali, dia tidak
Read more
Dipaksa Cerai
Aluna begitu sibuk dengan pesanannya saat Ibu Mertua dan Kakak Iparnya datang membawa berkas untuk perceraiannya dengan Angkasa. Di depan orang yang membantu Aluna kerja, Rose meminta Aluna untuk tanda tangan berkas perceraian itu. Sudah tidak sabar lagi Rose punya menantu baru. Aluna tidak pernah habis pikir kalau ada ternyata seorang Ibu yang tega memisahkan istri anaknya dan ibu dari cucunya. "Tanda tangan lah, Aluna. Kamu gak usah cari alasan buat gak cerai dengan Angkasa. Angkasa itu sibuk, makanya Ibu yang bantu ngurus, kalian itu sudah pisah berapa bulan, harusnya sudah bisa cerai," ucap Rose. Aluna menggeleng, dia tidak mau tanda tangan, kalau bukan Angkasa sendiri yang memang menginginkan perceraian ini. "Aku telepon Mas Angkasa dulu, Bu. Aku mau tanya sama dia, benar ini dia yang ingin pisah sama aku," ucap Aluna mengambil ponselnya dan Rose malah menarik ponsel Aluna dan dia simpan, agar Aluna tidak bisa bicara dengan Angkasa. "Buat apa, memang Angkasa yang suruh Ibu, d
Read more
Pilih Aku Atau Ibumu
Aluna masih menangis di dalam kamar, dia begitu sakit sekali, tubuhnya gemetar, tidak pernah Aluna pikirkan dia akan bercerai dengan Angkasa. Sungguh Aluna sangat mencintai suaminya. Mereka tidak pernah bertengkar kalau bukan karena Rose yang selalu menjelekkan Aluna di depan Angkasa. Beruntungnya Angkasa tidak mudah percaya tetapi hari itu, dia begitu sial. Rose dan Siska membuat jebakan yang sama sekali tidak pernah Aluna pikirkan bisa mereka lakukan. Rasanya mustahil seorang wanita melakukan hal keji seperti itu. Sebenarnya kalau mau, Aluna bisa saja bercerai dengan Angkasa. Toh, sekarang bisnisnya berjalan dengan baik. "Kamu dimana? Mas mau ke rumah." Aluna mengangkat teleponnya yang sedari tadi berdering, Angkasa jadi tidak konsentrasi bekerja gara-gara kelakuan Ibunya. Siapa yang menyuruh mereka datang ke rumah Aluna mengatakan hal buruk seperti itu. Angkasa saja meminta Aluna untuk pulang. "Rumah, Mas. Baru aja nganter pesanan catering kantor," jawab Aluna sambil mengusap
Read more
Lamaran Angkasa Untuk Ulfa
"Ibu, kenapa Ibu begitu, Bu? Kalau aku mau cerai dengan Aluna, aku bisa sendiri mendaftarkan perceraianku, gak perlu dibantu Ibu segala, udahlah. Gak usah ikut campur masalah rumah tanggaku dengan Aluna," ucap Angkasa yang jadi emosi karena tingkah Rose yang sampai membuat Aluna berpikir ingin bercerai dengannya. "Ya ampun, Angkasa. Kamu ini bodoh banget, sudah tahu istri gak benar, gak becus jadi istri, gak becus jadi ibu, kamu masih aja mau bertahan, dikasih apa kamu sama dia, hah? Kamu jangan karena dia kasih kamu miliknya. Jadi, lupa kamu kalau yang dia lakukan itu hina." Angkasa sudah tidak mengerti lagi, bagaimana mendamaikan Ibunya dengan Aluna. Sepertinya Rose memang sudah tidak sabar lagi melihat Putranya lepas dari jeratan wanita miskin yang hanya tahu minta uang saja. "Ibu, gak mau tau, pokoknya jangan coba-coba kamu bawa Aluna lagi masuk ke rumah ini, gak sudi, Ibu punya menantu nakal seperti Aluna, jijik Ibu kalau ingat kelakuannya itu." "Aluna istriku, Bu. Dia juga a
Read more
Pertengkaran Aluna Dan Angkasa
Di rumah Ulfa, Angkasa banyak diam dan tidak fokus sekali kalau ditanya oleh orang tua Ulfa, masalahnya dia bukan yang menyuruh orang tuanya untuk melamar Ulfa tetapi itu kemauan Rose sendiri dan Angkasa dijebak hari ini. Angkasa ingin meledak sekali tetapi ini masih di rumah orang. Yang jelas sudah Angkasa katakan kalau maksud kedatangannya bukan untuk melamar tetapi hanya silaturahmi. Jangan sampai Ulfa salah paham. Angkasa sama sekali tidak ada niat menikah lagi, apalagi dia belum bercerai. Bisa-bisanya ibunya membuat skenario gila seperti ini. Aluna tidak mau tanda tangan perceraian, dia malah datang melamar. "Buk!" Angkasa sudah ingin marah, setelah dia tahan-tahan di rumah Ulfa tadi, akhirnya di dalam mobil, Angkasa meledak. "Aku itu masih ada istri, Ibuuuk!" Angkasa tahu kalau Rose itu, Ibu kandungnya dan Angkasa tidak ingin bersikap buruk dengan Ibu sendiri, hanya saja kalau semua dirasa salah, Angkasa patut mengingatkan. "Ibu, kalau mau datang ke rumah Ulfa, itu jujur sa
Read more
Sumpah Aluna
Aluna pikir, setelah di berusaha mati-matian untuk sama seperti orang lain, bisa membuat mertuanya memandang dia dengan senyum. Ternyata, Rose memang tidak menyukainya, tidak menyukai semua yang Aluna lakukan. Bahkan usaha Aluna yang berjualan seperti ini saja diremehkan oleh Rose. Tidak mungkin Aluna bisa berhasil, sedangkan Angkasa saja meniti restorannya sampai sebesar ini, itu tidak mudah. Apalagi cuma pesanan-pesanan seperti itu. Tidak akan maju pikir Rose. Aluna hanya membuat malu saja dengan pekerjaannya. Angkasa datang ke rumah Aluna untuk menjelaskan apa yang terjadi tidak seperti yang dia bayangkan. Angkasa masih sangat mencintai Aluna. "Bukan aku yang ingin melamar, Ulfa. Percayalah!" Angkasa sudah menjelaskan berapa kali tetapi Aluna tidak percaya. Malam ini, dia memaksa Aluna untuk pulang. Aluna menolak karena tahu Rose tidak akan menyukainya. "Aku gak tau, Mas. Soalnya aku gak lihat, gak mungkin juga tiba-tiba datang kalau kamu gak setuju, aku gak apa, Mas. Mungkin i
Read more
Kekesalan Aluna
Terkadang Aluna berpikir kalau meskipun dia menjadi sukses nanti, Ibu Mertuanya tidak akan pernah suka. Kakak iparnya juga pasti tidak suka, untunglah Angkasa punya Adik laki-laki yang tidak di Jakarta, entah kalau adiknya juga tinggal di Jakarta, dia pun tidak akan suka dengan Aluna. Aluna bertahan karena anaknya. Meskipun cinta sekali dengan Angkasa, Aluna rasanya ingin menyerah saja. Malam ini Rose tidak pulang, di luar kamar, terus mengomel sampai kepala Aluna rasanya mau pecah, Angkasa sudah di dalam dengan Aluna. "Mas, Ibu gak suka aku di rumah," ucap Aluna duduk di bibir ranjang sambil melihat Angkasa yang berganti pakaian. "Kalau kamu keluar lagi dari rumah ini, kita akan berpisah selamanya, Aluna. Kamu tau apa yang Ibu lakukan hari ini, dia melamar Ulfa untukku? Kamu mau kita berpisah, itu yang kamu mau?" tanya Angkasa dengan begitu emosinya. Meskipun Angkasa menyayangi Ibunya, dia tetap ingin punya keluarga yang utuh, yang sama seperti orang lain dan Angkasa tidak ingin m
Read more
Rumah Seperti Neraka
Kalau dulu Aluna adalah menantu yang lembut, tidak pernah marah, tidak pernah melawan dan selalu menurut. Tidak masalah mertuanya menjelekkan dia apa, kalau sekarang, Aluna tidak seperti itu lagi. Dia tidak bisa tinggal diam mendengar ocehan mertuanya yang selalu menyakiti hati. Aluna ingin sekali menghormati mertuanya tetapi Rose memang minta Aluna untuk durhaka kepadanya. Harusnya Aluna senang punya seorang ibu, dia yang dulu tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu akhirnya tahu kalau mendapatkan ibu itu sangat enak sekali tetapi yang Aluna dapatkan justru figure seorang ibu yang jauh dari kata nyaman. Dekat dengannya seperti bara api bagi Aluna. Setelah anaknya sekolah, Angkasa juga sudah sarapan pagi, sudah waktunya Aluna mengurusi bisnisnya. Pagi sekali dia akan kembali ke tempatnya dan melihat semua persiapan. Dia sudah izin dengan Angkasa tadi. "Mau ke mana kamu? Bukannya ngurusi rumah malah keluyuran gak jelas," ucap Rose dengan mulutnya yang selalu pedas di telinga
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status