Semua Bab Pilih Aku Atau Ibumu: Bab 41 - Bab 50
58 Bab
Minta Cerai
"Aluna bilang gak mau di madu, Bu. Makanya aku bertengkar dengannya, aku hanya diam," ucap Angkasa. Rose tahu kalau sudah dua Minggu Angkasa kembali lagi ke rumahnya, dia tinggal sendiri tanpa Aluna. Rose juga tidak melihat usaha Angkasa untuk kembali lagi dengan Aluna. "Ibu itu udah bilang, dia itu wanita aneh tapi Rangga itu cucu, Ibu. Terserah dia mau pergi atau gak, yang penting jangan bawa Rangga, memang dia bisa sekolahin Rangga, uang aja gak ada, sok-sokan. Dia itu baru beli mobil murah aja sudah sombong banget," jawab Rose sambil mengumpat Aluna habis-habisan. Dua Minggu ini kepala Angkasa rasanya mau pecah. Sebenarnya dia juga bingung kenapa malam itu dia bertindak seperti itu dengan Aluna, dia sama sekali tidak ada niat mengusir Aluna dari rumah tetapi mulutnya sudah terlanjur mengatakan itu. Angkasa bahkan berbohong mengatakan Aluna tidak mau dimadu, Aluna itu pencemburu dan semua yang jelek-jelek tentang Aluna. Aluna juga sudah siap, dia tidak minta Angkasa menganggapnya
Baca selengkapnya
Angkasa Sakit
Aluna memang menghindari bertemu dengan Angkasa, untunglah Rangga memang sedang libur kenaikan kelas. Rangga sekolah di dekat rumah, sekarang mereka sedang libur dan Angkasa terus mencari dimana Aluna tinggal, saat Angkasa sudah mendapatkan alamat Aluna, Aluna justru tidak ada di tempat. Aluna pergi ke Bandung, dia mengajak Rangga liburan, sudah lama sekali mereka tidak berlibur setenang ini. Ya, Aluna sudah ikhlas dengan hidupnya. Cukup Rangga di sampingnya dan Aluna akan perjuangkan itu sampai akhir. Aluna bahkan menggunakan pengacara karena dia ingin hak asuh Rangga jatuh ke tangannya. "Ma, Kenapa Papa gak ikut?" tanya Rangga saat mereka menikmati kebersamaan hanya berdua saja. Rangga tahu orang tuanya bertengkar, dia sebenarnya sangat sedih tetapi tidak bisa mengekspresikan kesedihannya. Rangga hanya ingin selalu dekat saja dengan Aluna. Jangan seperti kemarin, dia ditinggalkan dengan Papa dan Neneknya. "Kerja, Sayang. Makanya Mama pergi sama Rangga aja," jawab Aluna sambil men
Baca selengkapnya
Sidang Pertama
Aluna sudah tidak lagi peduli dengan apa yang terjadi dengan Angkasa. Saat ini, dia hanya ingin fokus pada tujuan utamanya yaitu berpisah dengan Angkasa. Entah kenapa Aluna berpikir inilah kebahagiaan yang akan dia dapatkan setelah lepas dari suaminya. Sudah lama Aluna bertahan dan sekarang dia ingin menikmati hidup tenang. Mengurus usahanya yang semakin hari semakin maju. "Siapa?" Bunyi ketukan pintu membuat Aluna terperanjat dari aktivitasnya bermain dengan Rangga. Besok sidang cerai dia dan Angkasa dan malam ini, siapa yang datang. Aluna sekarang tinggal dengan satu pembantunya yang dari desa, dia tidak punya tempat tinggal, Aluna memberikan tempat tinggal untuknya dengan syarat membantunya membersihkan rumah. "Sari, lihat siapa yang datang, kalau itu Pak Angkasa. Jangan dibuka, aku gak mau ketemu dia, kamu udah pernah aku tunjukkan fotonya, kan?" Sari mengangguk dan berjalan menuju pintu, dia mengintip sebentar lalu melihat dua orang wanita dan satu orang laki-laki yang data
Baca selengkapnya
Bertemu Anton
"Kurang ajar memang Aluna itu, memang punya harta berapa dia sampai ngomong begitu sama kamu, pokoknya Ibu gak setuju kamu kembali dengannya, Angkasa!" Angkasa makin pusing, di restoran pusing menghadapi uangnya yang dibawa kabur oleh karyawannya. Rumah tangganya juga pusing karena Aluna tidak mau bercerai, ditambah Ibunya yang terus merongrong minta agar Angkasa segera menikahi Ulfa, memangnya kenapa dia dengan Ulfa, Ulfa tidak hamil, mereka bahkan tidak punya hubungan tetapi orang tuanya keras sekali meminta Angkasa menikahi wanita itu. "Bu, jangan ikut campur lagi, Bu. Angkasa mohon! Jangan buat masalah Angkasa semakin pusing. Ibu itu urusan aja Ayah, urusin Siska atau urusin aja Dela," ucap Angkasa menyebutkan Adiknya yang kerja di luar kota. "Gak bisa gak ikut campur, Angkasa. Kalau kamu sudah, ibu juga yang susah, setidaknya kalau kamu menikah dengan Ulfa, kamu gak ada kerjaan lagi, kamu bisa numpang hidup sama dia, kalau sama Aluna, apa yang mau kamu harapan, dia itu lagakny
Baca selengkapnya
Jangan Telepon Lagi
Selama proses perceraian, Aluna tidak mau dulu dekat dengan siapapun, dia tidak ingin nanti Angkasa menuduhnya selingkuh dan membuat hak asuh Rangga jatuh ke tangan Angkasa. Selama sidang berjalan, Aluna selalu menang, Aluna yakin kalau gak asuh Rangga akan jatuh ke tangannya. Selama sidang juga, Angkasa tidak mau dan selalu menolak bercerai dengan Aluna, dia selalu minta diberi kesempatan untuk memperbaiki rumah tangganya dan inilah yang menyebabkan proses sidang menjadi lambat. "Sudah lama aku gak ketemu, Rangga. Hari ini aku mau ngajak Rangga jalan, Aluna." Aluna berkeras tidak mau memberikan Rangga karena sudah tahu Angkasa akan membawa anaknya kabur. Jangan sampai Rangga dijadikan alasan Angkasa untuk kembali lagi dengan Aluna. "Sebulan putusan cerai, aku gak mau kasih Rangga berdua aja sama kamu atau menginap, kamu boleh main tapi gak boleh ngajak Rangga pulang!" tegas Aluna katakan seperti itu, Aluna harap Angkasa mengerti kenapa dia melakukan ini. "Egois kamu, Lun. Rangga
Baca selengkapnya
Sah Bercerai
Aluna harus menjalani empat kali sidang baru hakim mengetuk palu dia dan Angkasa resmi berpisah. Angkasa sepertinya juga sudah tidak lagi mengganggunya, dia sepertinya sibuk dengan pernikahan yang akan dia jalani dengan Ulfa. Pernikahan yang diinginkan oleh ibunya sampai Angkasa rela berpisah dengan Aluna hanya karena permintaan Rose. Aluna memang sedih saat hamil mengetuk palu, rasanya dunianya seakan runtuh. Bohong kalau Aluna tidak merasakan apa pun, dia menjalani hidup yang bahagia sebenarnya dengan Angkasa kalau saja Rose tidak ikut campur. "Lun, walaupun kita sudah berpisah, aku tetap Papa Rangga, aku juga punya hak untuk melihatnya meskipun hak asuh jatuh di tanganmu," ucap Angkasa setelah mereka keluar dari ruang sidang. Aluna mengangguk, ya, tidak bisa Aluna pisahkan anak dan ayahnya. Meskipun seperti itu, Angkasa tetap orang tua dari anaknya. "Iya, Mas. Gak ada juga yang akan memisahkan kamu dari Rangga, kalau mau jengguk Rangga, silahkan!" Aluna tersenyum simpul. Tidak
Baca selengkapnya
Rose Masih Membayangi Hidup Aluna
Sebagai seorang Janda, Aluna ingin tampil mempesona, tidak munafik dia masih punya pikiran untuk menikah lagi karena anaknya masih kecil dan dia juga masih sangat muda. Hanya saja Aluna sangat pemilih untuk pernikahan keduanya. Dia kini sudah termasuk sukses dalam usahanya, hari demi hari dia menabung untuk membuat usahanya semakin meningkat sesuai dengan yang dia impikan. Dia sudah mulai membuat rancangan tempat makan yang digemari oleh orang-orang saat ini. Hari ini, Aluna membawa Rangga pergi ke toko mainan karena sudah janji akan membelikan Rangga mainan kalau nilai di sekolahnya baik dan saat pengambilan raport. Rangga termasuk berprestasi. Rangga memang Aluna ikutkan semua les, agar tidak ketinggalan pelajaran di sekolahnya. "Ma, Rangga mau mobil remot yang di atas!" Rangga menunjuk kotak mainan yang tinggi sekali, Aluna tidak bisa menggapainya. Dia melirik ke kiri dan tiba-tiba dari kanan, ada tangan yang membantu mengambil kotak mainan itu. "Pak Bram." Pertemuan kedua kalin
Baca selengkapnya
Menjemput Rangga Sebelum Hari Pernikahan
Berat rasanya bagi Aluna membiarkan Rangga untuk ikut acara pernikahan Papa dan Ibu sambungnya. Tidak rela sebenarnya tetapi Aluna tidak boleh egois, dia biarkan saja Rangga dijemput oleh Angkasa untuk menghadiri pernikahannya. Sakit hatinya, jelas sangat sakit, lelaki yang dulu bersama dengannya, sekarang menjadi milik wanita lain. Apalagi Angkasa menjemput dengan Ulfa. Untungnya Aluna bukan lagi wanita menderita seperti dulu. Saat Angkasa menjemput Rangga, Aluna tampil cantik sekali. Dia tidak mau terlihat semakin tidak terurus, untungnya wajahnya semakin cerah, rambutnya juga indah. Aluna terlihat lebih langsing dengan dress selutut yang dia gunakan. Angkasa menjemput Rangga juga mengajak Rose. Lagi dan lagi bertemu dengan mantan mertua gilanya. Sakit mata Aluna tetapi dia tetap harus menghadapi wanita tua yang menyebalkan itu. Untungnya Rose bukan mertuanya lagi. Aluna juga memasang wajah datar saat melihat Rose. Maaf saja, Aluna bukan malaikat yang tersenyum dengan gilanya saat
Baca selengkapnya
Mahar Yang Dipangkas
"Sakit, ya, rasanya." Aluna bicara pada dirinya sendiri. Hari ini pernikahan Angkasa dengan Ulfa, bohong kalau dia tidak merasakan kegalauan dalam hatinya. Angkasa pernah jadi bagian penting dalam hidupnya. Kini Angkasa sudah punya pengganti dirinya, lebih cepat dari dugaan Aluna. Ada rasa sedih, kecewa, marah dan sakit. Aluna merasa menyesal tetapi tidak akan dia rasakan itu karena di antara Angkasa dan dirinya ada Rangga. Buah hati yang mereka dapatkan dengan cinta. Tidak ada yang salah, yang salah hanya keadaan saja yang tidak mendukung mereka bisa bersama. Lamunan Aluna terhenti karena ada sering ponsel yang mengganggu pikirannya. "Ada waktu jalan?" tanya Bram. Laki-laki tampan ini memang sedang dekat dengan Aluna. Jujur saja, Aluna tidak tahu pekerjaannya, rumahnya, apa pun tentang Bram karena memang tidak ingin menjalani kisah serius dengannya. Belum sepertinya, terlalu cepat dan aneh saja kalau sampai Aluna sama seperti Angkasa. Kalaupun ingin menikah, pertimbangan Aluna s
Baca selengkapnya
Mendapatkan Perjaka
Aluna menunggu Rangga selesai dibereskan. Dia duduk di ruang tamu dan terus mendengar pertengkaran Ulfa dan Rose. Baru saja menikah sudah konflik dan itu tentang uang lagi, harusnya Rose tidak perlu ikut campur masalah mahar seperti ini tetapi seperti kata Aluna. Dia hanya ingin menonton akhir dari Mertua nerakanya dan mantan suaminya yang penurut. Sebenarnya Angkasa dulu tidak menuruti seperti ini, tidak tahu kenapa semenjak kejadian fitnah itu, Angkasa lebih percaya dengan apa yang dikatakan orang tuanya daripada istrinya sendiri. "Lun, makan dulu!" Angkasa pusing mendengar ocehan Ulfa dan Rose di dalam kamar, dia menemui Aluna yang duduk sendirian tanpa malu dicibir oleh keluarga Angkasa. Aluna mengambil anaknya, bukan main peduli urusan rumah tangga orang. Terserahlah itu! "Udah Mas tadi sama Mas Bram makan dulu," jawab Aluna bohong. Jangan sampai Angkasa ini tidak tahu kalau dia juga sudah punya lelaki yang menyukainya. "Gak disuruh masuk?" "Oh, gak usah bentar doang, cuma n
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status