"Kenapa? bukankah kita sudah melakukannya, apa kau lupa." ujar Elang tersenyum.Hafsa gelagapan, iya juga bukannya dia sudah melakukannya tapi dia rasa seperti belum maka dari itu dia gugup."Tapi tuan."Mendengar kata tuan lagi Elang langsung saja mencium bibir Hafsa karena gemas sekaligus kesal, Hafsa pun tidak bisa bisa mengelak karena dia dikukung oleh tubuh besar Elang."Aku tidak ingin kau memanggilku tuan lagi dan ini hukumanmu jika kau memanggilku tuan lagi." kata Elang melepaskan ciumannya sambil jarinya menyentuh lembut bibir Hafsa yang basah."Lalu aku harus memanggil apa?" tanya Hafsa gugup yang membuatnya gugup adalah posisinya yang menempel pada Elang sehingga dia jadi merasakan sesuatu yang keras sedari tadi dibawah sana."Terserah, asal tidak tuan." jawab Elang terus menahan hasratnya."Baiklah, kak Elang bisakah posisinya jangan seperti ini, ini membuatku tidak nyaman." kata Hafsa mengalah demi menghilan
Baca selengkapnya