All Chapters of Putra Sang Presdir: Chapter 231 - Chapter 240
345 Chapters
Kembali Kecewa
Kembali Kecewa Rivera terdiam cukup lama sampai rasanya Antonio ingin bangkit berdiri, namun sebisa mungkin ia hempas fikiran untuk menyerah, mungkin tidak dengan hari ini, tapi dia, tetap akan berusaha demi putrinya tercinta."Aku bersedia!"Sampai dua kata itu terucap ribuan bunga seolah bermekaran di taman hati Antonio. Matanya terpaku menatap kesungguhan dari ucapan Rivera.Wanita itu mengangguk meyakinkan bahwa ia benar-benar setuju dan menerima lamaran mantan suaminya itu.Antonio pun berdiri di ikuti oleh Rivera, mereka berdua semakin merapatkan tubuh mengikis jarak tubuh, sampai Antonio sedikit merunduk untuk dapat mencecap bibir manis Rivera.Pagutan lembut penuh dengan kehangatan serta cinta, tak kuasa bila Rivera tak membalasnya, mereka seolah berada di antara taman surga yang indah.Bi Minnie ternyata melakukan panggilan video kepada Dimitri. Pria itu menangis saat menyaksikan hal iru, tetapi kali ini dia tidak akan egois lagi. Rivera berhak untuk bahagia bersama
Read more
Ini Seperti Mimpi
Ini Seperti Mimpi         Diam-diam Rivera mengintip dari jendela. Sungguh dekorasi sederhana, namun elegan sesuai keinginannya. Ah, tetapi ini jauh lebih sakit dari pada gagal dengan Dimitri. Saat itu ia tidak melihat apapun berbeda dengan saat ini semua terpampang nyata di depan mata.Setiap kali melihat itu Bi Minnie hanya bisa diam dan turut merasakan perasaan Rivera. Untuk berbicara mem berikan semangatpun rasanya ia takut.Hanya doa tulus yang ia panjatkan, berharap ada keajaiban kepada Rivera.Malam ini malam yang seharusnya mendebarkan bagi calon pengantin, terasa menyiksa bagi Rivera. Hanya Alyona saja yang mampu menghadirkan senyum meski samar di bibirnya."Bibi, aku akan menjual rumah ini. Kita akan pindah ke kota lain," ucapnya. Kini mereka duduk di sofa, ada Berta juga yang sedang bertamu.Bukan tanpa alasan, mereka hanya takut bila Rivera nekat ingin mengakhiru hidupnya."Kalau kalian pindah, ak
Read more
Kado Spesial Dari Keluarga Zoku
Kado Spesial Dari Keluarga Zoku Suasana kembali khidmat saat mereka mengenang Nyonya Berliana. Rivera menjadi sedih karena tidak ikut menyaksikan saat nenek dari suaminya itu disemayamkan di peristirahatan terakhir.Antonio berjanji akan membawanya ziarah saat mereka Ke Minnesota."Aku ingin mengumumkan sesuatu untuk kalian," kata Kakek Zoku yang sudah berdiri di antara mereka.Semua menjadi diam dan fokus menghadap ke arah kakek."Sebagai hadiah untuk Antonio dan Rivera, keluarga Zoku akan memberikan lahan serta mendirikan rumah sakit untuk Rivera." "Kakek, itu terlalu berlebihan, aku tidak pantas menerimanya." Rivera merasa dirinya tidak layak."Siapa bilang menantuku tidak pantas? Di keluarga ini hanya Kau yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan. Terimalah, Nak!" Tommy ikut menimpali."Iya, terima, terima!" Anggota keluarga lain sangat mendukung keputusan kakek. Rivera tak kuasa menolak, air mata haru mengiringi anggukannya pertanda telah setuju.Antonio mengecup kening
Read more
Baby Queen
Baby Queen Sudah seminggu pasca operasi Selena, namun wanita itu masih belum membuka matanya. Sedangkan putrinya sudah dibawa pulang.Sesuai kesepakatan mereka waktu itu anak itu akan dititipkan ke panti asuhan, tetapi Lerina berubah pikiran, dia menyukai bayi yang tidak jelas siapa ayahnya tersebut.Alhasil bayi itu masih berada di rumah mereka, belum lagi ke antusiasan Sean dan Rain yang begitu bahagia dengan kehadirannya.Han pun tidak melarang, mengingat sang istri yang tidak bisa lagi mengandung, namun satu hal yang ia takutkan akan terjadi, yaitu Barbara dan Robin yang bisa saja memanfaatkan bayi itu suatu saat nanti.Mereka pun sepakat memanggil Ursula kembali untuk mengasuh bayi yang belum diberi nama itu."Nyonya, ponsel anda berdering," ucapnya yang baru saja datang dari kamar bayi.Lerina yang sedang memangku bayi dari Selena tersebutpun mengambil benda pipih itu.Tertera nama dokter di sana. Mungkin kabar bahwa Selena telah bangun. Pikirnya."Halo, Dok!" sapa Ler
Read more
Kecemburuan Sean
Kecemburuan Sean Pasangan yang baru saja menikah itu tampak berseri, tidak butuh waktu lama bagi Rivera untuk menumbuhkan lagi cinta yang sempat terpangkas hingga ke dasar. Perlakuan Antonio dan rasa percayanya pada pria itu menjadikan ia bahagia.Alyona, bayi itu pun semakin terlihat menggemaskan, seolah merasakan ketenangan berlipat karena dibersamai oleh kedua orang tuanya."Aku harus segera kembali Ke Minnesota, aku sudah terlalu lama meninggalkan perusahaan," kata Antonio, saat ini mereka tengah menikmati makan siang di luar."Aku mendapat panggilan di salah satu rumah sakit, apa aku harus membatalkannya?" Rivera memang sempat mengirim lamaran dibeberapa rumah sakit berbeda."Terserah padamu, aku tidak akan memaksa." Antonio tidak mengekang Rivera. Dia ingin wanita itu nyaman di mana pun ia berada.Rivera masih belum memutuskan, Di Minnesota ia tidak memiliki pekerjaan selama menunggu rumah sakit yang di berikan oleh keluarga suaminya selesai di bangun.Alyona yang dudu
Read more
Rebutan Mommy
Rebutan Mommy Mereka disambut oleh orang kepercayaan Han yang memantau pembangunan panti asuhan tersebut.Rain dan Sean di titipkan pada salah seorang di sana, Lerina dan Han mulai memasuki lokasi pembangunan."Bangunan utama adalah panti asuhan," ucap pria itu mulai menjelaskan."Di mana letak sekolahnya?" Lerina bertanya."Di sana, Nyonya!" pria itu menujuk ke arah kanan bangunan, "untuk saat ini prioritas kita adalah panti karena akan lebih lama pengerjaannya," lanjutnya.Lerina mengamati lagi dengan seksama, di samping bangunan masih tersedia lahan luas," Ciptakan taman kecil di sini!" kata Lerina menunjuk bagian kanan bangunan."Sesuai konsep awal bukankah taman akan dibangun di sebelah kiri, Nyonya?" "Mmm, ya di sana tetap ada taman kecil dengan kolam ikan, di sini tamannya akan menjadi pembatas panti dan sekolah. Aku ingin anak-anak tidak terlalu bosan."Pria itu membuka lagi kertasnya, tidak sulit memang bila merubahnya, karena ini bagian outdoor."Di sini masih koson
Read more
Membawa Queen Kabur
Membawa Queen Kabur Lerina dan Han terpaksa menunda liburan karena pekerjaan di perusahaan yang sedikit menyita waktu.Keputusan Jinli sudah bulat, ia tetap mengundurkan diri."Maafkan aku, Nanny! Sungguh aku merasa tidak pantas denganmu," ucap Jinli. Ia mendatangi Nanny ke dapur untuk berpamitan.Nanny menyeka air matanya, "Hanya karena anak itu Kau meninggalkanku?" Nanny rasanya tidak terima dengan keputusan Jinli."Tidak ada yang tahu tentang itu, Kau seharusnya tidak pergi, lagi pula anak itu sudah di asuh oleh Tuan Han dan Nyonya Lerina." Nanny mencoba untuk menjegah kepergian kekasih hatinya itu."Tetap saja, wajahnya tidak bisa berbohong, lambat laun akan terungkap semuanya." Jinli merasa dirinya kotor."Jinli!" Nanny menyentuh kedua tangannya, "Itu bukan kesalahan, Kau hanya korban dari Nona Selena waktu itu, lagi pula dia diperkosa dan bisa jadi itu bukan benihmu." Nanny menatap kedalaman mata Jinli. Dia tidak akan sanggup berpisah dari pria yang sudah mengisi hatinya
Read more
Dua Orang Pencuri
Dua Orang Pencuri Sudah seminggu Antonio Ke Minnesota karana urusan pekerjaan yang tidak bisa di wakilkan, Rivera dan Alyona masih tinggal di Rusia. Bi Minie tetap bersama mereka. Rivera kembali ke rumahnya.Sudah tiga hari pula kesehatan Rivera selalu terganggu, bangun tidur kepalanya selalu pusing, bagi seorang dokter sepertinya tentu paham apa yang terjadi.Rivera memilih tidak mengehecknya, dia hanya mulai menjaga pola makannya saja."Selamat Nyonya!" Bi Minnie turut bahagia mendengar penuturan Rivera, "Tuan Antonio pasti sangat bahagia." Ia begitu antusias."Aku juga bahagia, Bi," ucap Rivera dengan tatapan yang terlihat kosong, "semoga Dimitri merasakan hal yang sama, Bi." Entah kenapa ia mengingat pria itu lagi."Kenapa Nyonya masih memikirkannya?" Bi Minnie sedikit curiga kalau Rivera masih menyimpan rasa terhadap Dimitri."Aku hanya ingin dia mencintai istrinya, Bi.""Takdir memang tidak bisa di tebak, Nyonya ternyata kembali bersama Tuan Antonio dan Tuan Dimitri haru
Read more
Kabar Duka Dari Dellwood
Kabar Duka Dari Dellwood Pria itu semakin merapatkan tubuhnya, mengikis jarak antara, wajahnya dan wajah Rivera yang sedari terus bergerak, jangan sampai pria itu bisa menciumnya.Ia semakin kewalahan dalam melawan karena tenaga yang tidak sebanding, sebisa mungkin ia menghindari pria itu."Pada akhirnya Kau akan kalah, menurutlah perempuan bodoh!" Pria itu terus memakinya.HiaaatBrughTiba-tiba tubuhnya terpental ke lantai, sepasang mata penuh amarah menatap tajam pria itu. Antonio baru saja mendarat malam ini dari Minnesota, sebenarnya ia ingin menginap di hotel, tetapi ia selalu gelisah dan memikirkan Rivera juga putrinya, jadilah ia datang malam ini juga.BughBughTak ayal, Antonio tidak memberi kesempatan pada keduanya, ia menghajarnya tanpa ampun hingga mereka tidak berdaya.Ia pun menghubungi polisi agar segera datang, keduanya ia ikat denhan tali, barulah Antonio memeluk Rivera yang terlihat syock.Ia menangis, namun tanpa suara. Tidak menyangka suaminya akan datang
Read more
Mulai Bersemi
Mulai Bersemi Sudah dua kali Rivera pingsan sejak Antonio menyampaikan kabar duka itu. Dia terlalu lemah untuk mendengarnya, Rivera menyesali dirinya yang selama ini jauh dari orang tuanya. Semua keluarga berangkat siang itu juga, Antonio sudah mengutus orang untuk mengurus kedua mertuanya di rumah sakit. Rumah mereka telah di penuhi oleh karangan bunga berbagai ucapan bela sungkawa. "Ibu, Ayah!" ucap Rivera lirih. Tubuhnya jatuh bersimpuh dihadapan keduanya. Lerina yang menyaksikan itu teringat masa lalunya. Dia pernah berada di posisi Rivera saat masih kecil, saat tidak ada orang yang benar-benar tulus menyayanginya. Sekelabat kenangan itu kembali mengucurkan air matanya. Han mengusap kedua bahu istrinya. Mereka hanya datang berdua, sengaja tidak membawa anak-anak. "Aku tahu betapa hancurnya Rivera saat ini," ucapnya. Han menganggukinya, "semua orang akan melewati masa seperti ini, semua hanya masalah waktu," tambahnya. Memori masa lalu masih berputar di kepalanya. Uc
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
35
DMCA.com Protection Status