Semua Bab Putra Sang Presdir: Bab 211 - Bab 220
345 Bab
Aku Pasti Akan Menjaganya
Aku Pasti Akan Menjaganya Suasana di jalan terbilang cukup sepi, Antonio memaksa Win untuk gantian menyetir mobil. Karena dipaksa akhirnya Win menurut.Antonio menambah kecepatan mobil, mereka terus bercerita dengan semangat dan sesekali tertawa, malam itu Antonio bisa tertawa dengan Win, hal yang sudah lama tidak dilakukannya semenjak berpisah dari Rivera."Bagaimana kalau tambah lagi kecepatannya?" Win meminta Antonio untuk lebih cepat."Apa Kau ingin mati? Ini saja sudah terlalu cepat," tolak Antonio."Tuan, kenapa Kau jadi payah? Bukankah dulu Kau seorang pembalap?" Win terus memancing agar Antonio mau menambah kecepatannya."Aku sudah tidak seperti dulu, Win.""Ah, ayolah Tian, aku ingin merasakan kecepatan mobil ini." Win terlihat bersemangat sampai akhirnya Antonio terpancing dan segera menambah kecepatan mobil itu.Win terlihat tidak takut sama sekali, Antonio meliriknya yang tampak tertawa seolah menikmati.Sampai akhirnya di persimpangan sebuah truk besar dan panjang melinta
Baca selengkapnya
Bertemu Chatrine
Bertemu Chatrine Tommy benar-benar tidak berdaya saat ini, di satu sisi istrinya yang tengah sakit, di sisi lain putranya juga sedang koma belahan negara lain.Hampir setiap hari ia mengbubungi Rivera meminta tolong dan maaf sekaligus. Sampai-sampai ia ingin berbicara dengan suami Rivera untuk meminta izin pada Dimitri.Rivera hanya menghela nafas saat Tommy menyinggung suaminya, mereka tidak tahu kalau dia gagal menikah.Berbicara dengan Dimitri?Bahkan pria itu tidak pernah lagi muncul di hadapannya.Hari ke empat Antonio dirawat, belum juga membuka matanya. Rivera yang harus pulang pun terpaksa menitipkannya pada seorang suster. Dia juga perlu bertemu dengan putrinya."Alyona!" Begitu Rivera muncul bayi itu langsung ingin dipeluk. Mereka sama-sama rindu.Rivera terus menciumi pipinya, empat hari tidak bertemu membuat rindunya setinggi gunung.Ia memanfaatkan waktu sebanyak mungkin dengan Alyona sebelum kembali lagi ke rumah sakit."Bagaimana keadaan Ayah Alyona?" Bi Minnie p
Baca selengkapnya
Kau Yakin Tidak Melihatnya?
Kau Yakin Tidak Melihatnya? Chat demi chat antara Paula dan Angela terus berlanjut dan semua itu tidak luput dari pengetahuan Sarra. Ia hanya menunggu apa sebenarnya yang tengah direncanakan oleh mereka berdua.Angela juga mengatakan kalau Harry adalah pria yang payah di ranjang. Seperti kata Sarra. Saat itulah Paula mengatakan bahwa dia telah ditipu dan Harry lah suami Sarra yang sebenarnya.Hal itu membuat Angela murka hingga mereka bertemu untuk membahas sesuatu. "Arghh, sial!"Mereka belum menentukan di mana pertemuan itu di adakan sehingga Sarra menjadi uring-uringan.Setiap ponselnya berbunyi secepat kilat dia melihatnya, namun lagi-lagi harus kecewa karena tidak ada pesan dari keduanya.Hal itu tak luput dari perhatian Harry, bukan sehari atau dua hari melainkan sudah lebih dari seminggu.Bahkan di saat kebersamaan mereka, Sarra akan meninggalkannya bila ponsel itu berbunyi.Kekesalan Harry tak dapat di tahan, sampai akhirnya ia menyembunyikan benda pipih itu ke
Baca selengkapnya
Nona, Anda Ini Lucu!
Nona, Anda Ini Lucu! Sarra memanggil taksi yang lewat, namun tidak berhenti, membuat ia semakin cemas saja.Sampai menunggu lima menit lamanya barulah ia mendapatkan taksi.Sarra segera menyebut alamat perusahaan suaminya. Taksi segera melaju membelah jalanan yang cukup ramai sore itu, terdapat beberapa titik macet hingga membuat taksi terpaksa ikut berhenti.Sarra benar-benar tampak tidak tenang, dalam hati terus merapal doa agar ia tidak terlambat datang menyelamatkan suaminya.Sarra menyerahkan tiga lembar uang tanpa bertanya lebih dulu berapa ongkos taksinya. Tentu saja hal itu membuat sang sopir tertawa girang, ini lebih dua kali lipat dari ongkos yang seharusnya.Sarra segera berlalu memasuki lobby gedung pencakar langit milik Harry, saking ingin cepatnya ia sampai lupa tidak merapikan rambutnya hingga ia, terlihat seperti wanita rumahan yang tidak pandai berdandan. Kedua resepsionis perempuan menatapnya aneh, dari kejauhan mereka telah melihat kedatangannya."Permisi! Sa
Baca selengkapnya
Berbicara Dengan Rivera
Bicara Dengan Rivera Begitu melihat pintu terbuka, Harry yang sedang di gerayangi oleh Angela langsung menendang wanita itu kuat hingga terjungkang ke belakang, secepat kilat Harry menghampiri sang istri dan memeluknya erat.Sembari berpelukan, tatapan tajam tidak pernah Sarra putuskan dari Angela yang terdiam di sana dengan tanpa busana. Wanita itu menyunggingkan senyum liciknya."Aku sudah tidur dengan, Harry," katanya tanpa rasa malu.Sarra mengepalkan tangannya, di dorongnya tubuh Harry agar menjauh darinya, hal itu membuat Angela terseny puas, dia tidak peduli seperti apa tatapan security yang berdiri di pintu serta dua wanita resepsionis tadi.Sesekali security tersebut menelan ludahnya kasar.PlakTanpa di duga Sarra melayangkan tangannya ke pipi Angela yang tidak tahu malu.Ia salah mengira, berpikir kalau Sarra, akan membenci Harry hingga melepaskan pelukan pria itu, tapi ternyata tidak, Sarra justru datang menamparnya."Wanita rendahan menjijikkan! Suamiku tida
Baca selengkapnya
Apa Bibi Sedang Menyuruhku?
Apa Bibi Sedang Menyuruhku? Dari cara Dokter Sam menatap Rivera, sopirnya tahu ada sesuatu yang berbeda dari sekedar rasa penasaran.Di balik senyum itu ia menginginkan jadi seorang ayah dan suami. Pasti sangat menyenangkan. Pikirnya."Jangan bilang apa yang sedang kupikirkan ini benar," tegur sang sopir yang sudah sangat akrab denganya. Dokter Sam tertawa, "Mungkin saja," jawab Dokter tampan itu dengan enteng.Mobil pun melaju tanpa menunggu perintah Dokter Sam, "Hei, aku belum menyuruhmu pergi."Aku takut Kau semakin gila berada di sana," jawabnya tanpa menghentikan laju mobil.Ck"Dasar supir sialan! Tidak bisa melihat aku senang," gerutu Dokter Sam.Sopir itu hanya terkekeh dan membawa Dokter Sam pulang ke rumah.^^^^^^Tidak ada yang perlu Harry sesali saat ini selain kepercayaannya pada sang ibu yang tega ingin menjerumuskannya dengan menjebaknya dengan Angela. Dia sangat bersyukur karena Sarra hadir meski sedikit terlambat saat Angela nyaris mendapatkan dirinya."L
Baca selengkapnya
Dimitri Bisa Mati
Dimitri Bisa Mati Perjalanan mereka cukup lancar dan tidak kaku seperti biasanya, kali ini ada perbincangan meski tidak terlalu akrab."Cukup jauh, kenapa Kau memillih tempat itu?" Patricia merasa mereka sudah berkendara lebih dari satu jam."Pemilik sebelumnya terlilit hutang dan memutuskan untuk menjualnya murah," kata Dimitri seraya fokus ke jalanan."Ternyata selain pengusaha sukses, Kau juga suka bisnis seperti itu." Patricia tahunya Dimitri bukanlah pengusaha kelas kecil."Apa salahnya mencoba dan yang Kau katakan itu tidak benar, aku bukan pengusaha sukses lagi." Dimitri sadar siapa dirinya sekarang, dia bukanlah bagian dari keluarga Nyonya Winter lagi. Dia memang memiliki usaha, meski belum sebesar perusahaan sebelumnya."Lagi?" Patricia jadi teringat ucapan ibunya tadi. Apa benar yang ia katakan? "Ya, seperti yang ibumu bilang tadi, aku tidak berada di perusahaan itu lagi." Dimitri memang sempat mendengar hal itu tadi."Kau terlihat biasa, bukankah selama ini
Baca selengkapnya
Panggil Aku Kakak!
Panggil Aku Kakak Kini mereka berempat telah duduk berjejer di depan ruangan Patricia. Sarra menceritakan permasalahan yang menimpa Dimitri saat berencana akan menikahi Rivera.Antonio diam menyimak, dia tidak bisa menyalahkan Dimitri lagi. Semua adalah takdir dan ini bermula saat pria itu kehilangan Rivera waktu itu, saat Antonio membawa Rivera kembali ke Minnesota dan ia juga sempat menjebloskan Dimitri ke dalam penjara dengan tuduhan penculikan terhadap Rivera yang saat itu masih berstatus istrinya."Kau tidak perlu khawatir, setelah Patricia melahirkan Kau akan bercerai dari adikku."Sarra menatapnya dan memukul kecil lengan suaminya yang berkata tidak masuk akal. Bagaimana mungkin ia mengatakan hal seperti itu. Memutuskan pernikahan antara Patricia dan Dimitri. Harry balas menatap istrinya, "Yang kukatakan benar, karena kebodohan Patricia, Dimitri jadi meninggalkan tunangannya. Andai aku tahu saat itu, aku tidak akan menculiknya." Harry menyesali keputusannya, tapi ju
Baca selengkapnya
Maafkan Aku, Rivera!
Maafkan Aku Rivera! Dimitri yang tersiksa karena rasa bersalah memutuskan untuk pergi lagi meninggalkqn rumah sakit, dia mencari tempat untuk menghilangkan sejenak beban pikiran yang menyiksa. Dimitri kembali menenggak alkohol meski dengan jumlah yang sedikit. Sementara Patricia di rumah sakit tidak bisa tidur. Wanita itu tampak gelisah karena Dimitri belum juga kembali sampai saat ini.Padahal Harry bilang kalau Dimitri sudah pulang sejak tiga jam yang lalu. Tak di pungkiri ia menjadi khawatir terhadap pria itu. Apa lagi mereka sedang menghadapi masalah dengan ibunya Paula. "Nyonya Dimitri, belum tidur?" Suster datang ingin mengganti cairan infus Patricia."Saya belum mengantuk, Sus," jawabnya tanpa bisa menyembunyikan rasa cemasnya.Suster tersebut meninggalkan Patricia setelah selesai melakukan tugasnya.Entah pukul berapa Patricia tertidur tadi malam, yang pastinya pagi ini Dimitri belum juga muncul di ruangannya. Entah kemana pria itu pergi. Patricia merasa tidak se
Baca selengkapnya
Kau Lupa Sudah Mencuri Benihku!
Kau Lupa Sudah Mencuri Benihku? Di luar ruangan sang pengacara langsung menghubungi kliennya, Paula. Ia mengabarkan tentang pengakuan Patricia yang tidak menyalahkannya.Paula menyeringai bahagia. "Sudah ku duga, anak yang kubesarkan itu tidak mungkin membiarkan aku mendekam di dalam penjara. Hah! Dimitri-Dimitri, Kau berani mengusik Paula. Maka tunggu pembalasanku!"Wajah itu penuh dendam saat menyebut nama Dimitri. Entah apa yang merasuki wanita paruh baya itu, semua orang di anggap musuh olehnya. "Baiklah, aku akan segera ke kantor polisi," kata pengacaranya. "Ya, cepatlah, aku sudah bosan berada di sini." Paula sudah tidak sabar ingin segera keluar dan menyusun rencana baru untuk Sarra dan Dimitri tentunya.Pengacara tersebut pergi lebih dulu meninggalkan polisi yang masih berada di dalam ruangan Patricia. "Patricia kenapa tidak jujur?" Dimitri sungguh tidak menyangka Patricia mengatakan kebohongan tanpa mendiskusikannya dengan dirinya. "Aku berkata jujur dan dia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2021222324
...
35
DMCA.com Protection Status