All Chapters of Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa : Chapter 101 - Chapter 110
248 Chapters
Chapter 56 A
CINTA SATU MALAM - PESONA OM BUJANG LAPUK (56)Setelah mengunci gemboknya, Dina segera bersiap untuk melempar kuncinya sejauh mungkin. Sejenak Dina memandang kunci di tangannya, kemudian menggenggamnya dan mendekapnya dalam dada."Ya Allah, kulempar kunci ini sejauh mungkin, sebagai simbol betapa tingginya harapan hamba pada-Mu ini. Hamba mohon, izinkan hamba menjadi seorang ibu dari anak-anak suami hamba, berikanlah rizki itu melalui cara terbaikMu, tanpa membuatku mendurhakainya, dan tanpa membuatnya kecewa, bukalah hatinya agar mampu melihat dan merasakan indahnya memiliki keturunan. Aamiin."Setelah selesai menyampaikan harap, Dina mencium kunci dalam genggaman, kemudian mengangkat tangan tinggi-tinggi bersiap untuk melemparkannya. Namun tiba-tiba, sebuah tangan kekar mencekalnya."Aa'?" gumam Dina heran, ia berusaha melepas tangannya dari cekalan Al."Lepas, A', Dina mau lempar kuncinya," pinta Dina."Nggak perlu kamu l
Read more
Chapter 56 B
"Kelihatannya kamu belum begitu Vit, Din. Kita periksa aja ya?" ajak Al."Nggak usah, A', nggak darurat juga. Lagian nggak enak periksa di tempat asing. Dina hanya perlu istirahat dan olah raga aja sih, A'," jawab Dina."Ya sudah, kalau gitu besok kamu fokus pemulihan, kita istirahat di hotel saja, dan nggak usah dulu keluar-keluar, karena lusa kita sudah harus terbang ke Jeju. Besok pagi saya akan ajak kamu olah raga di pusat kebugaran yang tersedia di hotel ini." Al menyampaikan ultimatumnya."Iya, Suamiku sayang, makasih ya, sudah perhatian sama istrinya," ucap Dina dengan binar penuh cinta."Kamu nggak usah kege-eran, saya bukan perhatian, hanya antisipasi nggak mau direpotkan," jawab Al gengsi."Terserah Aa' aja deh mau nyebutnya apa, yang jelas Dina seneng," jawab Dina riang. Sedangkan Al hanya meliriknya tak suka."Di bawah ada jasa Spa, gimana kalau kamu Spa aja? biar lebih rilex, setelah itu kita berendam di kolam air pa
Read more
Chapter 57 A
CINTA SATU MALAM - PESONA OM BUJANG LAPUK (57)Pagi ini adalah hari ke-tiga Al dan Dina menghabiskan waktu bulan madunya di Pulau Jeju. Mereka telah menghabiskan waktu untuk berkeliling mengunjungi beberapa destinasi wisata yang popular di sana, di antaranya Udo, Pantai Hamdeok, Gua Manjang dan Pantai Hyeopjae.Dan hari ini, keduanya memutuskan untuk fokus beristirahat sebelum kembali ke Indonesia.Al membuka matanya bersamaan dengan sinar matahari yang menyilaukannya melalui sela-sela pintu kayu sliding yang transparan. Setelah sholat shubuh, Dina yang merasa lelah kembali memejamkan matanya, sedangkan Al yang berada di sisinya, tak ada pilihan lain selain mengikuti jejak istrinya.Al mengedarkan pandangan, menatap sudut hotel yang sudah tiga hari ia singgahi. Hotel di Jeju ini suasananya lebih nyaman dan asri, desain arsitekturnya lebih berseni, dengan mengusung tema classic membuatnya tampak istimewa, desain interior khas rumah traditional kore
Read more
Chapter 57 B
"Kalau Aa' sendiri nggak fokus kenapa?" lanjut Dina membuat Al seolah tersadar ia telah salah dalam berkata."Ya ... Nggak apa-apa, karena Reno yang nggak nyambung aja," jawab Al beralibi."Tapi tadi Aa' bilangnya sama-sama nggak fokus, artinya bukan karena Kak Reno, dong? Tapi karena memang ada yang mengganggu pikiran Aa'," tebak Dina yang seolah mulai mengetahui maksud suaminya.Al melepas dekapannya pada Dina, kemudian berjalan dan duduk di kursi yang menghadap view alam hijau nan asri."Mana ada saya bilang gitu? ngarang kamu! Sudah lah nggak usah dibahas, nggak penting juga buat kamu," balas Al berusaha mengalihkan pembicaraan.Dina tersenyum dalam hati, kemudian menyusul duduk di kursi berbahan anyaman bambu di sisi suaminya."Masa sih, A'? Atau jangan-jangan Aa' nggak fokus karena Dina yang dipingit Oma ya? Aa' sibuk mikirin Dina yang pergi 'kan? Sama kayak Kak Reno yang sibuk mikirin Vio. Iya, kan, A'? Ngaku deh!" goda Di
Read more
Chapter 58 A
CINTA SATU MALAM - PESONA OM BUJANG LAPUK (58)Al dan Dina keluar dari ruangan dokter dengan perasaan yang entah, terlebih Alfaro, raut wajahnya terlihat begitu menahan emosi dalam diri. Lelaki itu bahkan berjalan cepat meninggalkan istrinya di belakang. Dadanya bergemuruh hebat, mendapati sebuah kenyataan yang selama ini paling ditakutkannya."Kenapa, Din? Kenapa hal ini bisa terjadi? Baru saja saya ingin membuka hati untuk sedikit demi sedikit mengikis keegoisan diri sehingga bisa menerima keinginanmu, tapi mengapa kamu justru mengecewakan saya? Tidak bisakah kamu lebih bersabar menanti hari itu tiba?" batinnya seraya terus melangkah lebar-lebar menuju parkiran rumah sakit.Sedangkan Dina, ia terus berusaha mengimbangi langkah lebar suaminya, menahan segala sakit yang dirasa. Belum sembuh rasa nyeri di perutnya, kini ditambah dengan rasa nyeri di hatinya. Melihat suaminya dengan wajah memerah dan mendiamkannya tanpa sepatah kata, membuat hatinya begitu nyeri tak terkira."Ya Allah .
Read more
Chapter 58 B
Hal yang berbeda dirasakan oleh Alfaro, suami Dina itu justru menyangkal kehamilan Dina. Baginya tak mungkin Dina bisa hamil, sebab mereka sudah taat menggunakan alat kontrasepsi untuk sengaja menunda kehamilan.Sebuah fakta yang benar-benar mengguncang hatinya, tak hanya terkejut dan kecewa, tapi rasa takut dan traumanya jauh lebih besar, hal itu yang kemudian melatarbelakangi sikapnya yang menyangkal dan sulit mempercayai kehamilan Dina.Tak lama kemudian, mobil yang disewa Al sampai di pelataran Hallagung Hanok Hotel, keduanya kemudian turun dan berjalan menuju kamar dengan masih dalam kondisi saling diam.Al membuka pintu kamar diikuti Dina di belakangnya, ia segera melepas pakaian dan beberapa atribut musim dinginnya, kemudian meletakkannya asal.Dina yang semula hanya berdiri mematung di ambang pintu, kini mulai mendekat ke arah suaminya. Dina duduk di sisi Al yang tengah berada di tapi ranjang, kemudian mencoba menyentuh tangan suaminya, namun Al segera menarik tangannya dan me
Read more
Chapter 59 A
# 59.Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (59)"Jadi bagaimana, Dok?" tanya Al pada dokter yang sedang memeriksa perut Dina dengan memandang ke layar monitor.Dokter itu tersenyum, kemudian menjawab pertanyaan Al "Benar, Pak. Istri Bapak sedang mengandung. Bapak lihat ini? Ini kantung kehamilannya sudah terlihat ya, untuk janinnya ini masih sangat kecil, karena menurut perkiraan USG, usia kandungannya masih 6-7 minggu," jelas dokter membuat Al semakin tak percaya."6-7 minggu, Dok? Saya saja baru menikah hampir satu bulan. Dan saya yakin istri saya gadis saat saya nikahi, jadi tidak mungkin saya menikahinya dalam kondisi hamil!" protes Al membuat dokter tersenyum. "Begini, Pak. Untuk usia kandungan, memang tidak dihitung berdasarkan kapan sel telur itu dibuahi, atau kapan bapak melakukannya. Akan tetapi dihitung sejak hari pertama haid terakhir si ibu. Mungkin saat hari pernikahan Ibu sudah mendekati siklus haidnya, kemudian saat itu langsung terjadi pembuahan, maka dari itu, i
Read more
Chapter 59 B
Hap!Dengan sigap Al menangkap Dina dari belakang, kemudian menggendongnya ke mobil."Minta air mineral, Pri!" titah Al pada Supri sesaat setelah menyandarkan Dina di kursi mobil.Supri segera menyodorkan air mineral pada Tuannya, tak lupa dengan membuka segelnya terlebih dahulu agar lebih memudahkan.Dengan cekatan Al memberikan air mineral tersebut kepada Dina, membantunya meminum air seteguk demi seteguk untuk mengembalikan kesadarannya."Kenapa bisa sampai mau jatuh gitu sih?" tanya Al perhatian tetapi tetap dengan nada sinis."Nggak tau, A', tiba-tiba kepalaku pusing, terus badan jadi lemas," jawab Dina lemah."Itu pasti karena efek kamu hamil. Mangkanya saya bilang sejak awal! Nggak usah hamil, repot kan jadinya?" jawab Al meluapkan kekesalannya."Aa' kenapa bicara seperti itu sih? Istighfar, A', ini pemberian Allah, kenapa Aa' terkesan menyalahkan takdir Allah?" ucap Dina yang merasakan sakit hati mendengar ucapan suaminya."Iya, memang pemberian Allah, tapi untuk kamu, bukan
Read more
Chapter 63 B
"Non Dina jangan sedih ya, yang namanya hidup berumah tangga itu pasti akan ada saja ujiannya, apalagi di saat-saat usia pernikahan masih seumur jagung begini, itu sudah sangat wajar, karena kalian pasti masih berproses untuk saling mengenal dan mengerti satu sama lain.Maaf, kalau Bibi terdengar lancang telah menasihati majikan Bibi, bukan bermaksud menggurui, Bibi hanya ingin berbagi pengalaman saja, Non," ucap Bi Ina hati-hati."Nggak apa-apa, Bi, Makasih ya karena sudah mau berbagi sama Dina, pelajaran yang Bibi sampaikan sangat bermanfaat, sekali lagi terima kasih, ya?" ucap Dina ramah.Bi Ina tersenyum, " sama-sama, Non, pokoknya Bi Ina doakan yang terbaik buat Non dina dan Tuan Muda."Aamiin.""Dan Bi Ina cuma mau kasih tahu, kalau memang Tuan Muda sedang ada masalah, biasanya beliau menghabiskan waktunya di ruang kerja," jawab Bi Ina menyadarkan Dina bahwa ada satu ruangan yang dilewatkan."Ruang kerja ya, Bi?""
Read more
Chapter 60 A
Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (60)Waktu menunjukkan pukul 4 sore saat Dina mengerjapkan matanya, pertanda ia baru saja bangun dari tidurnya. Seharian ini Dina menggunakan waktunya untuk berisitirahat demi memulihkan kondisinya, sesuai saran suaminya.Sedangkan Al? Suami Dina itu memutuskan untuk masuk kerja, walau sejujurnya ia juga lelah sebab baru datang dari Korea dan langsung menhadapi segala permasalahan yang ada, tetapi, masuk kerja dan mengalihkan pikiran dengan mengurus pekerjaan menjadi pilihan terbaiknya."Sudah jam 4, tumben Aa' Al belum pulang?" batin Dina, biasanya suaminya itu selalu pulang lebih awal dengan berbagai alasannya yang mengada-ngada, tapi hari ini, batang hidungnya tak kunjung terlihat.Sejenak Dina kembali tersadar, bahwa semuanya telah berubah, sejak ada janin yang hidup di dalam rahimnya."Ternyata benar kata orang-orang tua, tidak ada pernikahan yang sempurna, dan setiap pernikahan memiliki masa
Read more
PREV
1
...
910111213
...
25
DMCA.com Protection Status