All Chapters of Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa : Chapter 111 - Chapter 120
248 Chapters
Chapter 60 B
"Kok bisa? Bukannya kalian KB?"tanya Reno yang memang sedikit banyak tahu tentang trauma sahabatnya itu."Entahlah, semuanya benar-benar sudah terjadi, Ren," jawab Al tertunduk sedih.Reno menghela nafasnya panjang, "Gua tau, lo butuh waktu untuk bisa menerima semua ini, Al, tapi gua yakin lo pasti bisa.""Gua takut, Ren. Gimana kalau anak gue bernasib seperti gue?""Coba lo lebih berpikir positif, gimana bahagianya kalau lo bisa punya anak dan hidup bahagia bersama keluarga lo? Apa lo nggak pengen punya keluarga yang utuh?" jawab Reno membalikkan pertanyaan Al.Al terdiam."Ini kesempatan buat lo, Al, kesempatan untuk lo memberikan apa yang dulu nggak pernah lo dapat ke anak lo. Gue memang bukan cenayang yang bisa menerawang kehidupan masa depan lo, tapi apa salahnya positif thinking?" lanjut Reno lagi."Nggak semudah itu, Ren!""Gua tahu, Al. Tapi lo harus coba," jawab Reno membuat Al menghela nafasnya panjang
Read more
Chapter 61 A
Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (61)Al memasuki kamarnya dengan langkah penuh semangat, membuka pintu cepat hingga membuat Dina yang baru menyelesaikan sholatnya terjingkat."Aa', baru pulang?" tanya Dina seraya mendekat ke arah suaminya, mengambil alih tas di tangannya, kemudian mencium tangannya penuh hormat."Saya belum sempat cuci tangan tadi, Din," jawab Al merasa tak enak Dina menciumi tangannya."Nggak apa-apa, A', bagaimanapun kondisi tangan suami, apa lagi baru datang dari mengais rizki, insyaAllah penuh keberkahan. Aa' mau istirahat atau mau disiapkan makan dulu?" tawar Dina ramah, sama seperti biasanya, tak ada yang berubah, hanya pandangannya yang sedikit terlihat sendu, seolah tengah menyimpan sebuah kesedihan mendalam."Gimana kondisi kamu?" tanya Al balik tanpa menjawab pertanyaan Dina."Alhamdulillah, A', sudah mendingan," jawan Dina."Syukurlah. Apa orang hamil memang seperti itu? Cepat sakitn
Read more
Chapter 61 B
"Astaghfirullah, A', istighfar, nggak seharusnya menyalahkan keadaan seperti itu," ujar Dina berusaha mengingatkan."Saya hanga berbicara kenyataan," jawab Al sambil berlalu, namun baru tiga langkah ia beranjak, Al membalikkan badannya."Oiya, nanti malam kamu pakai hadiah dari Vio, ya? Saya mau menemui Oma dulu," ucap Al kemudian dengan kecepatan cahaya ia menghilang dari hadapan Dina.Dina menghela nafas berat kemudian menggelengkan kepala, "Bagaimana mungkin suamiku itu bersikap menyebalkan sekaligus menggemaskan dalam satu waktu?" batinnya heran, kemudian segera menyusul Al menemui Oma.Sesampainya di ruang tamu, Oma Rose langsung menyambut Al, memeluknya penuh haru, "Selamat ya, calon daddy. Terima kasih karena sudah mendengarkan saran Oma," ungkap Oma Rose dengan sependek pengetahuannya."Oma tumben ke sini nggak bilang-bilang? Mau ngapain?" tanya Al mengabaikan ungkapan selamat Oma."Ya mau jengukin cucu dan calon cicit Om
Read more
Chapter 62 A
CINTA SATU MALAM - PESONA OM BUJANG LAPUK (62)Waktu menunjukkan pukul 08.00 malam saat Oma berpamit pulang dari rumah Alfaro. Sejak sore tadi, Oma Rose dan Dina menghabiskan waktunya untuk saling bercerita, Oma meminta Dina untuk menceritakan bagaimana bulan madu mereka selama di Korea, mereka juga asyik bercerita tentang destinasi-destinasi wisata yang dikunjungi Al dan Dina selama berbulan madu di Korea.Sedangkan Alfaro lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berdiam, bahkan terkesan menghindar dari Oma. Ia malah berdiam diri di tempat kerja, sibuk dengan laptopnya entah melakukan apa.Oma memutuskan untuk berpamit setelah makan malam bersama dengan menu mie ramen khas Korea yang Dina bawa sebagai oleh-oleh."Dina tuh baru tahu deh, A', kalau Vio ternyata masih di Surabaya," ucap Dina seraya berjalan beriringan dengan suaminya menuju kamar, setelah mengantar Oma sampai ke gerbang keluar."Iya, sepertinya Vio memang sengaja melakukan
Read more
Chapter 62 B
"Nggak apa-apa, A', penasaran aja, nggak biasanya Aa' pulang telat, kan? Apalagi pulang-pulang langsung —""Langsung apa?" tanya Al membuat Dina tersipu."Langsung minta jatah," jawab Dina malu-malu."Memangnya ada yang salah kalau suami minta jatah sama istrinya?" "Nggak sih, A', cuma Dina jadi dejavu aja, teringat suatu kondisi yang sama, tapi Dina berharap kali ini kondisinya tak sama," jawab Dina menimbulkan tanya."Kondisi apa maksud kamu?""Kondisi saat Aa' mendatangi Dina secara terburu-buru, sepulang dari tempat tante Merry. Maaf, A', Dina nggak ada niatan berprasangka buruk, hanya saja situasinya memang mirip," jelas Dina tak enak hati."Saya, sedikitpun tak lagi memiliki keinginan untuk datang lagi ke tempat itu, Din," jelas Al, tentu saja hal itu membuat hati Dina lega."Alhamdulillah, Dina senang dengarnya, A'," jawab Dina seraya tersenyum. Al lalu mendekati istrinya, dan berbicara seraya
Read more
Chapter 63 A
CINTA SATU MALAM - PESONA OM BUJANG LAPUK (63)Waktu shubuh tiba, saat Dina kembali membuka matanya. Semalaman Dina menangis hingga tertidur.Dina meraba tempat di sisinya, tempat di mana suaminya biasa menghabiskan waktu bersamanya. Kini tempat itu kosong, entah ke mana suami yang biasanya tak bisa lepas dari mendekapnya itu.Ada rasa kehilangan dan kekosangan di hatinya. Gundah kembali merajai, kecewa dan khawatir berpadu memenuhi hati, "Ya Allah, akankah semuanya berubah setelah ini? Akankah kebahagiaan yang baru saja ku rengkuh kembali itu sirna dan berganti luka?Rasanya baru saja aku merasakan hidup yang sempurna, tapi sekarang, hidupku kembali dipenuhi air mata," batin Dina.Ia kemudian bangkit dan berjalan menuju kamar mandi, melakukan mandi wajib kemudian segera bersiap untuk sholat shubuh.Dina menggelar dua sajadah seperti yang biasa ia lakukan, menyiapkan tempat untuk imamnya, berharap Al akan kembali untuk
Read more
Chapter 63 B
"Non Dina jangan sedih ya, yang namanya hidup berumah tangga itu pasti akan ada saja ujiannya, apalagi di saat-saat usia pernikahan masih seumur jagung begini, itu sudah sangat wajar, karena kalian pasti masih berproses untuk saling mengenal dan mengerti satu sama lain.Maaf, kalau Bibi terdengar lancang telah menasihati majikan Bibi, bukan bermaksud menggurui, Bibi hanya ingin berbagi pengalaman saja, Non," ucap Bi Ina hati-hati."Nggak apa-apa, Bi, Makasih ya karena sudah mau berbagi sama Dina, pelajaran yang Bibi sampaikan sangat bermanfaat, sekali lagi terima kasih, ya?" ucap Dina ramah.Bi Ina tersenyum, " sama-sama, Non, pokoknya Bi Ina doakan yang terbaik buat Non dina dan Tuan Muda."Aamiin.""Dan Bi Ina cuma mau kasih tahu, kalau memang Tuan Muda sedang ada masalah, biasanya beliau menghabiskan waktunya di ruang kerja," jawab Bi Ina menyadarkan Dina bahwa ada satu ruangan yang dilewatkan."Ruang kerja ya, Bi?""Iya, Non. Biasanya, kalau sedang banyak masalah, Tuan Muda melamp
Read more
Chapter 64 A
CINTA SATU MALAM - PESONA OM BUJANG LAPUK (64)Al dan Dina sarapan dalam suasana hening, keduanya sibuk bermonolog dengan dirinya sendiri. Pagi ini, Bi Ina memasak nasi dengan lauk rendang dan sayuran ala masakan padang. Al terlihat menikmatinya, walau tak selahap ketika Dina yang memasak."Kenapa sejak gue tau rasa masakan Dina semua masakan jadi terasa nggak seenak masakan dia, ya?" batin Al heran.Sedangkan Dina, sejak tadi ia hanya memainkan makanannya, disuapnya nasi sedikit demi sedikit ke mulutnya, bukan karena tak berselera, tapi entah mengapa, ia merasa semua makanan favoritnya kini terasa hambar di lidahnya.Al melirik Dina yang hanya memakan nasi tanpa menyentuh rendang yang sudah diambilnya."Makan dagingnya, Din! Jangan cuma makan nasi, kamu butuh nutrisi lebih sekarang!" ucap Al perhatian walau terdengar sinis."Dina lagi nggak pengen dagingnya, A'," jawab Dina apa adanya."Jangan kayak anak kecil! Makanlah sesuai kebutuhan, bukan keinginan! Janin dalam kandungan kamu i
Read more
Chapter 64 B
"A'," panggil Dina."Kenapa?"Dina meraih tangan Al kemudian menciumnya penuh hormat, seketika membuat hati Al menghangat."A' Dina boleh minta izin nggak?""Untuk?""Ke dokter kandungan.""Ngapain? Kan kemarin sudah?" tanya Al heran."Dina butuh konsultasi aja, A'," jawab Dina apa adanya."Dengan kondisi kamu seperti ini? Nggak, saya nggak mengizinkan."Dina terdiam tertunduk."Kalau kamu sampai kenapa-napa di jalan bagaimana? Saya nggak bisa antar kamu, ada jadwal meeting pagi ini.""InsyaAllah Dina bisa sendiri, A'," rayu Dina."Tapi saya tidak mengizinkan! Kamu kan bisa memanfaatkan ponselmu, konsultasi dengan dokter melalui aplikasi-aplikasi yang menyediakan layanan itu, sekarang kan banyak, kelau hanya untuk konsultasi tanpa pemeriksaan saya rasa cukup.Kamu bisa pilih dokter spesialis kandungan, bila perlu atur janji untuk bertemu di rumah, jangan keluar tanpa pantauan saya," putus Al tak terbantah."Iya, A'," ungkap Dina pasrah.Al lalu beranjak dari tempatnya untuk pergi beke
Read more
Chapter 65 A
# 65Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (65)Al memasuki rumahnya saat jam menunjukkan pukul 19.00, tepatnya selepas waktu isya'. Jalanan yang macet membuatnya sampai di rumah dengan telat.Al berjalan menuju kamarnya, sepi. Tak ada tanda-tanda kehidupan, di mana Dina dan Bi Ina?Al membuka pintu kamarnya pelan, berharap menemukan Dina di sana, biasanya, istrinya itu akan menyambut kepulangannya dengan senyuman yang menenangkan, yang mampu menghilangkan penat pekerjaan selama seharian.Namun, ia mendapati kamar itu kosong, tak ada Dina di sana, tak ada Dina yang menyambutnya dengan ciuman tangan, tak ada Dina yang akan mengambil alih tas kerjanya, tak ada Dina yang membantunya membuka kancing kemeja. Kemana Dina? Istri Al itu tiba-tiba menghilang dari pandangannya. Hanya tersisa jejak tangannya yang sudah mempersiapkan segala kebutuhan suaminya.Baju ganti, handuk dan sajadah yang menghampar. Sejenak Al terpikir sesuatu."Dina menyiapkan segala kebutuhan gue, tapi ke mana dia?
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
25
DMCA.com Protection Status