Semua Bab Bukan Pernikahan Kontrak Biasa: Bab 31 - Bab 35
35 Bab
Bab. 31 Bulan Madu
“Mas, aku harus menemui Papa,” cicit Kinara dengan memasang wajah memelas.Kenzo melepaskan cekalannya membiarkan Kinara mendahuluinya pergi.Setelah Kenzo turun dari mobilnya, dia menghampiri Kinara dan meraih tangannya untuk digandeng. Kinara yang berusaha untuk melepaskan diri langsung dicengkeram dengan kuat. “Saya tidak suka penolakan,” desisnya membuat Kinara berhenti memberontak.Kinara mendongak. Dia bisa melihat, jika suaminya itu seperti sedang marah. Terlihat rahangnya mengeras dengan wajahnya berubah datar.“Di mana kamarnya?” tanya Kenzo dingin.“Kamar bangsal nomer 12,” jawab Kinara.Kinara yang hendak masuk ke dalam lift, di tahan oleh kenzo. Suaminya itu justru menariknya ke reesepsionis. “Kita mau ke mana?”Kenzo tidak menjawab pertanyaan Kinara. Mereka terdiam saat sampai di meja resepsionis.“Sus, saya mau tanya, apa pasien bernama Baim Nugroho berada di bangsal 12?” tanya kenzo.Kinara hanya diam. Dia menghela napas panjang, karena merasa aneh dengan suaminya.“Eun
Baca selengkapnya
Bab. 32 Mengukir Kenangan Manis
“Papa jelas setuju, dong. Soalnya kalian itu sudah menikah, Tanggung jawab Nara sudah berada di tangan kamu, Ken. Papa cuma minta, kamu bisa menyayangi putri Papa sepenuh hati kamu. Papa hanya bisa melihat binar cinta di mata Kinara hanya sama kamu sejak dulu. Papa merasa berdosa, karena sempat melarang kalian berhubungan. Waktu kamu menghilang, Kinara seperti kehilangan arah,” jelas Baim panjang lebar.Kenzo melirik Mega yang tampak ketakutan. Semua masalah berasal dari perempuan itu. Kenzo menatapnya tajam, seakan hendak menguliti wanita beranak satu itu.‘Kenapa dia natap aku begitu? apa dia masih begitu dendam terhadapku,’ batin Mega.‘Andai Papa tahu, kalau Kenzo bukanlah Keny, dan andai aku bisa bertemu dengan Keny.’ Kinara menatap nanar Baim, yang beranggapan, jika Kenzo adalah Keny.Tangan Kenzo kembali menggenggam Kinara, hingga sorot mata teduh beriris coklat itu saling bertemu. Begitu banyak kata dan kalimat yang tertahan dari mata Kenzo, Kinara mampu merasakannya.Entahla
Baca selengkapnya
Bab. 33 Ungkapan Isi Hati Kenzo
“Nar, soal bulan madu, bagaimana?” tanya Kenzo dengan hati-hati.Kinara terkesiap mendengar pertanyaan Kenzo. Entah, pikirannya sedang campur aduk. “Eungh … itu … aku ….”Kenzo menepikan mobilnya, lalu menggenggam kedua tangan Kinara. “Saya tahu, kalau kamu masih belum mempercayai saya. Saya minta maaf karena selama ini menjadi pasangan yang manipulatif. Saya benar-benar sangat menyesal. Saya mengira, jika kamu hanya mencintai Keny dan harta yang menyilaukan kamu. Nyatanya, yang saya lihat, kamu tidak silau dengan harta saya.”Kinara menghela napas panjang, lalu mengebuskannya begitu saja. “Mas, bisa-bisanya kamu berpikir seperti itu mengenai aku.”“Mohon ampuni saya, Nara. Sungguh … saya hanya takut, jika pikiran saya itu benar, makanya sebelum saya terlanjur mencintai kamu, saya mengantisipasinya terlebih dahulu. Kamu boleh marah sama saya, pukul saya jika perlu. Tapi, saya mohon, bersikaplah seperti Kinara yang sebelumnya. Saya merindukan itu.”Kinara menatap manik mata Kenzo. Menc
Baca selengkapnya
Bab. 34 Malam Pertama
“Pindah kamar?” Kinara masih tidak percaya. Entah, kali ini dia terlihat sangat gugup sekali.“Kinara, kita sudah sah, dan seharusnya, kita lakuin ini dari awal.”Kinara begitu grogi ditatap seperti itu oleh Kenzo, meski sekilas, akan tetapi mampu memporak-porandakan hatinya saat ini. Rasa panas kian menjalar ke seluruh tubuhnya, hingga sampai ke pipi yang kemudian terlihat bersemu merah.Andai lampu mobil sangat terang, Kenzoo mampu melihatnya..Sampai di mansion, setengah berlari Kenzo menghampiri pintu penumpang dan membukakan pintu untuk Kinara.“Makasih, Mas,” ucap Kinara dengan senyuman manisnya.Kenzo mengulurkan tangannya, yang kemudian diraih oleh Kinara. Keduanya tampak saling melempar senyuman, dengan saling bergandengan tangan, Kenzso masuk ke dalam gedung megahnya itu.“Buset … pemandangan langka ini. Beh … ademnya lihat rumah tangga seperti itu,” gumam Agus yang memperhatikan kedua majikannya yang terlihat mesra, tidak seperti biasanya yang hanya mendengar bentakan dar
Baca selengkapnya
Bab. 35 Berendam Air Dingin
“Kenapa, Kinara?”Jujur saja Kinara merasa tidak tega melihat mata Kenzo yang berkabut gairah bergantikan penuh dengan kecewa atas penolakannya. Kinara meraih wajah Kenzo dan menatap lekat manik hitam yang tangah memeluknya dengan posesif. “Maaf, aku sedang ada tamu bulanan.”Kenzo memejamkan matanya. Merasa lesu di tengah mode turn on-nya yang seketika lesu mendengar pernyataan Kinara, lalu membuka mata dengan tatapan memelas. “Sejak kapan?”“Eungh … baru saja,” cicit Kinara.Kenzo meraup wajahnya dan memalingkan pandangannya. ‘Alam sedang tidak merestui saya.’“Mas, kamu kecewa?” tanya Kinara hati-hati.Kenzo menggeleng. Tampak bibirnya sedikit melengkung ke atas, tetapi tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. “Nggak, Sayang.”“Maaf, Mas,” ucap Kinara merasa tidak enak hati kepada suaminya.Kenzo mengecup kening Kinara. “Tidak apa-apa. Saya akan menunggu. Sudah, sekarang kita tidur saja, ya.”Kenzo kembali memeluk Kinara. Dengan melingkarkan tangannya di perut Kinara. Meski perasaa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status