All Chapters of PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU: Chapter 61 - Chapter 70
141 Chapters
61. Kehebatan Jurus Pedang Naga
Gelombang sinar yang menyilaukan ini langsung membentuk naga putih berkilau yang sangat gagah menggantikan putaran pedang. Bahkan naga putih ini bisa menyemburkan api putih juga dari mulutnya."Wah! Jurus yang indah sekali! Baru kali ini aku lihat pedang yang bisa berubah menjadi naga, Elder!" Kata Candaka penuh kekaguman.Elder Bhalendra hanya menggerakkan sedikit tangannya dan otomatis pedang yang tadi berputar-putar membentuk naga putih ini kembali ke genggaman tangannya. “Jurus ini bisa Paduka gunakan untuk serangan jarak jauh ke arah lawan yang banyak mengeroyokmu karena arah putaran pedang ini akan mengikuti gerakan tanganmu. Kunci mempelajari jurus ini adalah kekuatan chi yang harus kamu salurkan sepenuhnya di pergelangan tanganmu. Sekarang coba Paduka ikuti yang tadi aku lakukan," kata Elder Bhalendra memberi pelajaran pertamaElder Wyvern kemudian memerintahkan anak buahnya untuk menaruh beberapa bongkahan batu besar di tengah halaman ini. “Tujuanmu menghancurkan batu besar i
Read more
62. Darkness Jayanti
Puk!Candaka merasakan tepukan lembut di pundaknya yang sudah lama tidak dirasakannya.Hanya satu orang yang biasa melakukan tepukan di punggung seperti itu untuk menenangkan dirinya yang tengah bingung dan pusing saat masih menjadi Pendekar Naga."Jayanti? Apa ini benar-benar kamu?" tanya Candaka.Perasaan Candaka tidak menentu, karena cinta sejatinya saat ini berada di belakangnya."Kanda masih mengenaliku? Berarti Kanda tidak melupakanku?" tanya suara yang benar-benar telah dikenalnya."Kamu kemana saja selama ini, Yanti? Aku dan kakek terus mencarimu tanpa henti!" sahut Candaka tanpa menoleh karena masih belum percaya kalau yang ada di belakangnya adalah Jayanti, Naga Biru yang dicintainya."Aku tidak tahu, Kanda! Aku baru saja tersadar dari tidur panjang yang tidak aku ketahui. Begitu tersadar, Kanda sudah menjadi Raja Kamandaria tanpa aku di sisi Kanda sebagai permaisuri sesuai janji Kanda padaku!" ujar Jayanti.Candaka masih belum berani menoleh. Khawatir Jayanti akan menghilan
Read more
63. Masa Lalu Rinjani
"Kita tinggalkan Kota Naga Sakti ini setelah mengunjungi Distrik Naga!" ujar Candaka saat menemui Rinjani kembali.Candaka merahasiakan pertemuannya dengan Jayanti agar tidak menimbulkaan masalah dengan Rinjani di sepanjang perjalanannya. Lagian, dia juga tidak yakin kalau sosok Jayanti benar-benar mengunjunginya karena tidak terlihat wujud nyata Jayanti."Baik, Kanda! Tapi, hati-hati! Aku ada firasat kalau Klan Sembilan Naga ini tidak sesederhana Klan lainnya yang menerima dirimu, Kanda!" ujar Rinjani. "Menurutmu begitu? Apa karena mereka berdarah naga murni?" tanya Candaka. "Mungkin itu sebabnya mereka agak menganggap rendah darah naga campuran seperti dirimu, Kanda!" sahut Rinjani. "Kita lihat saja nanti! Tidak ada salahnya bertemu pimpinan klan mereka, Elder Long Hu!" ujar Candaka. "Mungkin saja aku salah, Kanda! semoga saja Elder Long Hu ini bersahabat seperti Elder lainnya di distrik ini!" "Mudah-mudahan saja begitu! Klan Naga merupakan klan terbesar di Kota Naga Sakti, Dun
Read more
64. Kebangkitan Sheng Kui
Sementara itu di saat yang bersamaan di Benua Terlarang yang letaknya tidak jauh dari Lembah Terlarang.Benua yang hampir terlupakan oleh rakyat Kamandariaa karena letaknya yang terpencil dan sulitnya mencapai benua ini dari lautan yang ganas, dengan ombak besarnya disertai batuan karang taajaam yaang menghiasi hampir di sekeliling Benua Terlarang ini.Mulai bangkit kekuatan lama yang akan mengancam keselamatan Candaka dan Rinjani yang sedang menuju ke Lembah Terlarang ini untuk menuntaskan misi mendapatkan Kitab Naga Ungu yang merupakan kitab kelima dari Kitab Sembilan Naga Sakti.Kekuatan yang mungkin akan menggemparkan Benua Kamandaria, bahkan bisa ke seluruh Bumi Karimun.Benua Terlarang merupakan benua yang jarang dikunjungi oleh siapapun, yang terletak di ujung utara Bumi Karimun. Sebagian benua ini tertutup salju dan es sepanjang tahun, dan sebagian lagi dilanda panas dan lingkungan seperti gurun pasir sepanjang tahun juga.Jadi tidak mengherankan kalau pemuda-pemuda dari Benu
Read more
65. Kemisteriusan Elder Long Hu
Sikap Rinjani yang mulai terbuka membuat Candaka agak senang dibuaatnya.Perjalanan dirinya mencari Kitab Sembilan Naga Sakti terutama Kitab Naga Ungu bersama Rinjani ini mulai membuat Dewi racun ini menguak cerita masa lalunya."Masih banyak yang harus diceritakan, Kanda ... nanti saja! Kita masih banyak waktu!' sahut Rinjani."Apa kamu masih ingin menginap di Paviliun Persik ini atau kita pergi saja sekarang?' tanya Candaka."Kita ke Distrik Seiryu saja dahulu cari makanan dan bersenang-senang sedikit mumpung masih pagi ... setelah itu siangnya kita ke Distrik Naga untuk melihat kondisi kota di distrik ini dan mengunjungi Elder Long Hu. Bagaimana menurutmu?" tanya Candaka."Setuju!" teriak Rinjani sambil memeluk Candaka.*****"Raja dan Ratu sudah mau pergi?" tanya Elder Ling Tse saat Candaka dan Rinjani mengunjungi Elder ini di Distrik Seiryu."Benar, Adik Ling! Kami harus segera kembali juga ke istana jadi kami akan mempercepat perjalanan ini!' sahut Rinjani."Berarti Kak Rinjani
Read more
66. Krisis di Kota Naga Sakti - Penyerangan
"Pertolongan seperti apa yang Elder harapkan?" tanya Candaka."Ada penghianat di antara kami berlima sebagai Elder di Kota Naga Sakti ini!" sahut Elder Long Hu."Kenapa Elder berpikir demikian? Menurut kami, para Elder ini baik-baik saja saat kami kunjungi!" ujar Candaka.Elder Long Hu terlihat berpikir dalam-dalam menanggapi ucapan Candaka."Kata Paduka Raja, keempat Elder lainnya baik-baik saja di hadapan Paduka?" tanya Elder Long Hu."Memangnya kenapa?" tanya Candaka."Setahuku, keempat Elder lainnya ini sangat membenci Pendekar Naga Biru. Mereka menganggap Iblis Naga Hitam bagaikan dewa mereka yang akan membangkitkan tradisi naga di seluruh Kamandaria serta dunia naga di dalamnya. Jadi, kekalahan Iblis Naga Hitam dari Pendekar Naga Biru sangat disesali oleh mereka. Harapan mereka langsung hilang dengan kembalinya manusia berkuasa atas naga!" jelas Elder Long Hu."Hati-hati kalau bicara, Elder! Fitnah itu termasuk kejahatan yang serius!" sahut Candaka."Aku bicara apa adanya, Padu
Read more
67. Krisis di Kota Naga Sakti - Keanehan
"Kita harus menyelidiki masalah ini dahulu, Adinda Rin! Sangat berbahaya apabila yang dikatakan Elder Long Hu ini benar adanya!" ujar Candaka."Kanda percaya terhadap ucapan Elder Long Hu?" tanya Rinjani."Katanya dalam waktu dekat, keempat Elder ini akan menyerang dirinya yang tidak setuju bergabung dengan mereka untuk menguasai Kota Naga Sakti dan menyiapkan penyerangan ke Kerajaan Kamandaria! Mereka menungguku untuk pergi terlebih dahulu ... aneh saja menurutku! Bagaimana menurutmu, Adinda Rin?" tanya Candaka."Sama! Untuk apa menunggu Kanda pergi kalau memang mereka mengincar Kanda! Lebih mudah untuk melenyapkan kita di Kota Naga Sakti ini!" sahut Rinjani."Apa Elder Long Hu ini berbohong ya? Untuk apa dia membohongi kita?" tanya Candaka."Kalau melihat sikapnya tadi yang membiarkan anak panah lewat terus ke arah Kanda, aku agak curiga padanya!" sahut Rinjani."Mungkin saja memang dia tidak sempat menyingkirkan anak panah yang tiba-tiba meluncur kencang ini, Adinda Rin!"Rinjani h
Read more
68. Krisis di Kota Naga Sakti - Malaikat Iblis (1)
# Naga Tengkorak #Candaka terkejut dengan tantangan yang dikeluarkan Rinjani terhadap Malaikat Iblis, padahal Ratu Kamandaria ini barusan membongkar kejahatan yang akan dilakukan Elder Draconis.Pendekar Naga Biru ini cemas dengan kondisi mereka yang hanya berdua saja, sedaangkan pasukan dari Naga Ashura mungkin bukan hanya Malaikat Iblis saja."Adinda Rin ... kamu yakin menantang Malaikat Iblis untuk keluar menghadapi kita?" tanya Candaka."Kenapa?" tanya Rinjani. "Kanda khawatir tidak mampu menghadapi Malaikat Iblis dan Elder Draconis?" Ekspresi wajah Rinjani yang dingin disertai ucapannya yang tegas kadang membuat ngeri Candaka. Ekspresi yang timbul saat Dewi Racun merasakan ancaman terhadap keluarga yang disayanginya.Candaka sudah tahu kosekuensi apa yang akan dihadapi lawan-lawan Dewi Racun ini apabila kondisi Rinjani sudah seperti ini.Sosok lama Dewi Racun yang kejam dan tanpa ampun seakan muncul kembali setelah sekian lama terpendam sejak Rinjani bertemu Candaka."Jangan kh
Read more
69. Krisis di Kota Naga Sakti - Malaikat Iblis (2)
# Dewi Racun vs Malaikat Iblis # BLAAASSST! "Tapak Dewi Racun!" Rinjani langsung melompat ke udara daan menerjang ke arah Malaikat Iblis sambil melancarkan pukulan sinarnya yang sangat beracun ini. Malaikat Iblis terkejut dan tidak menyangka kalau siasatnya terbaca oleh Rinjani yang sekarang menyerang dirinya. "Sungguh hebat! Tidak kusangka kalau kau bisa menebak siasatku ini!" Tanpa kesulitan, Malaikat Iblis mengeluarkan sinar merah dari batu merah di tongkatnya untuk menangkis sinar hijau beracun dari Dewi Racun. DUUUAAARRR! Ledakan besar terjadi akibat dua energi besar yang bertubrukan di udara. "Siasat murahan macam begini tidak akan berhasil padaku!" sahut Dewi Racun sambil melancarkan serangan baru kembali sebelum Malaikat Iblis ini berhasil menghimpun kekuatannya kembali. "Naga Merah Menerkam Jiwa!" Jurus yang sudah lama tidak digunakan oleh Dewi Racun, yang dipelajarinya dari pendekar abadi saat berada di Lembah Racun ini membuat Rinjani bergerak cepat bagaikan n
Read more
70. Krisis di Kota Naga Sakti - Kemurkaan Dewi Racun
BLAAASSST!Rinjani menggerakkan tongkat hitam dari Malaikat Iblis untuk melenyapkan semua Naga Tengkorak yang masih dihadapi oleh Candaka."Wuih! Untung kamu cepat datang, Adinda Rin! Sulit sekali menghadapi Naga Tengkorak yang terus bangkit ini!" seru Candaka sambil mengibaskan debu di pakaiannya"Malaikat Iblis telah pergi! Aku tidak tahu apa Naga Ashura juga mengirim Dewa Seribu Petaka ke Kota Naga Sakti ini!" sahut Rinjani."Apa yang akan kita lakukan terhadap Elder Draconis?' tanya Candaka."Kita harus menangkapnya karena sudah jelas terbukti dia bersekongkol dengan Malaikat Iblis untuk menguasai Kota Naga Sakti!" Dewi Racun ini sepertinya tidak akan melepaskan Elder Draconis begitu saja."Apa kita perlu memberitahukan Elder Long Hu dahulu tentang masalah ini?" tanya Candaka."Tidak perlu, Kanda! Kita juga masih belum tahu peran Elder Long Hu terhadap semua krisi di Kota Naga Sakti ini!" sahut Rinjani."Kita harus cari Elder Draconis kemana, Adinda Rin? Pasti dia sudah pergi jauh
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status