Semua Bab KEMBANG DESA SANG MILIARDER : Bab 131 - Bab 140
173 Bab
Rencana Prasasti
Sementara di sebuah restoran, Radisha bersama ibu mertuanya masih terlihat duduk santai menghadiri acara arisan yang masih belum juga selesai. Sedangkan, para ibu-ibu sosialita masih terus berdatangan ke acara arisan itu."Apa Mama sudah ingin pulang Ma?" Radisha bertanya pada ibu mertuanya, lantaran ia sudah ingin meninggalkan tempat ini, baginya berlama-lama di sebuah acara seramai ini bukanlah kebiasaannya.Natalie menatap pada Radisha, ia terlihat mengerutkan keningnya. "Apa kau sudah ingin pulang?" tanyanya menatap pada sang menantu.Radisha menganggukkan kepalanya, "Iya Ma ... Radisha ingin pulang," ucapnya menanggapi pertanyaan ibu mertuanya."Ya sudah ayo," Natalie bangkit dari tempat duduknya, mengabulkan keinginan menantunya itu.Radisha pun mengulas senyuman ia senang ibu mertuanya mau mengabulkan permintaannya untuk segera undur dari acara arisan itu."Jeng kami pulang duluan ya ... semoga di lain kesempatan kami bisa
Baca selengkapnya
Keputusan Mencengangkan
"Ibu tidak boleh pergi ke manapun, jika Ibu berniat untuk pulang kampung Radisha juga akan ikut bersama Ibu," larang Radisha.Padahal ini baru rencana Prasasti, ia ingin mengetahui tanggapan putrinya jika ia ingin kembali ke kampung apa yang akan terjadi dengan putrinya.Reaksi Radisha sungguh di luar dugaan, Prasasti pikir dengan kembalinya dia ke kampung halaman akan membuat hubungannya dengan Natalie membaik, tapi malah semakin membuat runyam hubungan mereka."Kalau kau ingin keluar dari Rumah ini haruskah kau kembali ke Kampungmu Prasasti, oh aku tahu kau ini ingin membuat hubungan Radisha dengan Danu berantakan iya?!" tebak Natalie sungguh di luar dugaan."Kamu jangan asal ngomong Nat, siapa yang mau Rumah tangga Putrinya sendiri berantakan, tidak ada aku kepikiran ke sana," Prasasti segera meluruskan praduga yang salah dari besannya itu."Lantas, kenapa kau memutuskan untuk kembali ke Kampung?" Natalie berusaha memojokkan Prasasti.
Baca selengkapnya
Rencana Pindah Rumah
"Ibu tidak perlu kembali ke kampung Ibu, Danu dengan Radisha akan segera pindah dari Rumah ini, Ibu akan tinggal bersama kita," Danu menghentikan Prasasti.Radisha tercengang dengan penuturan suaminya, ia sama sekali tidak mengetahui jika Danu akan mengajak ibunya untuk pindah rumah."Tunggu Suamiku, apa kau serius dengan ucapanmu?" Radisha menatap dalam-dalam wajah Danu.Danu mengalihkan pandangannya, ketika Radisha bertanya dengan serius pada dirinya. "Iya Istriku, kita akan tinggalkan Rumah ini, lagi pula aku sudah membeli Rumah baru untuk kita tinggali," tutur Danu selanjutnya.Natalie pun tidak kalah tercengang ketika dia mendengar keputusan putranya untuk keluar dari rumah ini."Kamu mau keluar dari Rumah Mama Danu? Kapan kau membeli Rumah baru?" Natalie bertanya dengan suara yang sedikit tidak rela jika putranya akan keluar dari rumahnya."Apa setiap keputusan Danu Mama harus ikut campur? Tidak kan Ma, Danu sudah bisa memu
Baca selengkapnya
Rumah Bergaya Eropa
Radisha tersentak oleh ucapan ibu mertuanya yang menyalahkannya karena telah menuduh kalau Danu ingin pindah rumah karena pengaruhnya."Radisha sama sekali tidak pernah mempengaruhi Danu sama sekali Ma, sungguh," lirihnya terbata-bata menatap nanar pada ibu mertuanya."Mama jangan menyalahkan Radisha, ini semua bukan salahnya," Danu membela istrinya yang terus di salahkan oleh ibunya sendiri."Lantas kenapa tiba-tiba saja kau ingin pindah Rumah? Apa kau sudah tidak merasa nyaman tinggal di Rumah ini?""Ya, Danu tidak nyaman tinggal di Rumah ini!" terangnya dengan suara mengeras, dan rahang semakin menegas.Dengan suara bergetar hebat, dan bibir merekekat menatap tajam pada putranya Natalie mempersilakan Danu untuk keluar dari rumahnya."Silakan kalau kau ingin pergi dari Rumah ini, Mama tidak akan menghalangimu. Tapi, satu hal yang harus kau ketahui jika kau tetap m maksa ingin keluar dari Rumah ini maka jangan pernah kau menginj
Baca selengkapnya
Sikap Baik Sang Suami
"Bukan, bukan seperti itu maksudku.""Lantas?" Danu bersedekap tangan sambil mengerutkan bibirnya, dengan netra menggoda pada Radisha."Ini terlalu besar untuk tempat tinggal kita, aku takut kalau tinggal di Rumah sebesar ini apalagi kalau pas kau bekerja," tutur Radisha menyampaikan.Danu terkekeh dan menautkan kedua alisnya masih menatap pada sosok perempuan yang menggemaskan baginya, "Kau ini ada-ada saja, jadi hanya itu alasanmu?"Radisha menganggukkan kepalanya. "Memangnya kau tidak takut jika tinggal sendirian di Rumah sebesar ini?""Tidak aku tidak pernah takut!" jawab Danu cepat."Lantas, apa yang membuatmu takut di dunia ini?"Danu menghela nafasnya panjang, kemudian menjawab kembali pertanyaan Radisha. "Kau yakin inginingin tahu?""Ya apa itu?" Radisha menganggukkan kepalanya, dan menatap pada wajah suaminya, "Ayo katakan," rengeknya manja."Ketakutan terbesarku adalah kehilanganmu dari sisiku
Baca selengkapnya
Kejutan Untuk Radisha
"Sepertinya ada yang mengawasi kita sejak tadi," ucap Danu berjalan menghampiri mobil yang masih diparkir di halaman rumahnya."Astaga kenapa dengan mobil ini? Ayo Tifany, jangan sampai Danu mengetahui kalau kau sedang mengawasinya," gumam Tifany segera menekan tombol starter, dan segera meluncur membelah jalanan kota di malam itu."Sial!" umpat Danu, lantas tak berhasil mengetahui siapa yang sebenarnya mengawasinya itu, "Siapa sebenarnya pengguna mobil itu?" gumamnya menatap pada sebuah mobil yang terus menjauh darinya."Suamiku, mungkin itu orang yang tak sengaja menepi di depan rumah kita. Lagi pula kan Rumah ini bertepatan dengan jalan raya, jadi bebas kan siapa saja yang berhenti di sana," Radisha tak sedikitpun menaruh curiga pada seseorang yang berhenti di seberang jalan halaman rumahnya.Tidak mau mengambil pusing, akhirnya Danu pun kembali membalikkan badannya, dan mengajak Radisha untuk masuk ke dalam rumahnya. "Ya sudah mungkin benar ya
Baca selengkapnya
Video Mesra Tersebar Luas
"Selamat pagi Suamiku," sapa Radisha pada Danu yang baru saja membuka matanya saat itu.Pelan-pelan Danu membuka matanya, dan mengucek kedua bola matanya itu dengan jemari tangannya. "Apa benar ini sudah pagi?" tanyanya memastikan."Ya ini memang sudah pagi, kenapa kau tidak percaya?" ucap Radisha mendekatkan wajahnya tepat di depan muka Danu.Ia tersenyum saat wajahnya hanya berjarak beberapa senti saja dari wajah Danu, sehingga membuat Danu salah tingkah. Wajah yang begitu jelita, dengan rambut yang masih terlihat basah semakin membuat Danu terlena dibuatnya.'Aishhh ... pagi-pagi sudah di suguhkan pemandangan seperti ini,' batin Danu menatap pada ruang private istrinya yang berada tepat di depan matanya."Ayo bangun, cepat mandi," pinta Radisha manja pada Danu.Danu membuang tatapan sudah cukup jatahnya semalam, tidak untuk pagi ini dia harus bekerja."Iya, aku akan mandi, kamu sudah menyiapkan setelan kerja
Baca selengkapnya
Belanja Berujung Petaka
"Sudah ya jangan bersedih lagi, aku harus bekerja aku pergi ya, kamu hati-hati di Rumah," pamit Danu mencium kening Radisha.Radisha menganggukkan kepalanya. "Iya ... kamu juga hati-hati di jalan," ucapnya tersenyum menatap pada Danu yang mulai melangkahkan kakinya menuju halaman depan rumahnya.Dengan penuh kekhawatiran Danu pergi untuk menunaikan kewajibannya setiap hari sebagai seorang suami yang harus mencari nafkahnya.Sementara Radisha ditinggalkan di rumah bersama lima asisten yang siap melayaninya. "Serra," panggil Radisha pada salah satu asisten rumahnya.Serra yang berada di sekitar ruangan makan pun lantas menghampiri majikannya itu, "Iya Nyonya, ada apa?" balas Serra ramah."Tolong kamu bersihkan meja makan ini ya, setelah itu kasih tahu semua teman-teman kamu kita akan belanja keperluan Rumah untuk bulan ini," perintahnya pada Serra."Baik Nyonya, saya akan sampaikan pada yang lain," "Ya sudah set
Baca selengkapnya
Kena Mental
Vina berjalan menghampiri Radisha. Lantas ia curiga karena terlihat jelas berulangkali Radisha mencoba memperingatkan Cashier itu tapi, penjaga Cashier itu tetap saja membulinya, dan mengatainya seorang Perempuan perebut Calon suami orang lain."Ada apa ini?" Vina bersedekap tangan menatap pada si penjaga Cashier yang masih menyinyiri Radisha.Sontak Cashier itu menatap pada Vina yang bersedekap tangan dengan pandangan meremehkan padanya. Dalam sekejap Cashier itu menundukkan kepalanya. "Hei kenapa kau menyembunyikan wajahmu dari pandanganku? Apa kau itu malu padaku, atau kau merasa takut Hem?" dengan sinisnya Vina menatap tajam pada penjaga Cashier kurang ajar itu."Tidak Nona bukan seperti itu, saya malu pada diri saya sendiri. Maafkan saya Nyonya," si mbak penjaga Cashier itu meminta maaf pada Radisha.Radisha mengerutkan keningnya, "Kenapa kau meminta maaf padaku? Yang kau katakan itu benar kok, cuman kau hanya mengetahuinya separuh dari cerit
Baca selengkapnya
Di Kunjungi Ibu Mertua
Stevani hampir malu saat berhadapan dengan Vina salah satu asisten Radisha yang pemberani dalam menghadapi orang seperti dirinya. Ia hampir malu kalah mental dari Radisha, dan sederet asistennya.Dengan gerak langkah yang semakin dipercepat Stevani telah sampai di mobilnya, perlahan ia masuk dan mulai meninggalkan salah satu mall yang terletak di Kota Jakarta Utara itu."Sebenarnya dia itu siapa Nona? Sepertinya dia itu menaruh dendam kesumat pada Anda," Vina bertanya pada Radisha dengan pandangan yang tidak beralih menatap Stevani.Tadinya Radisha tidak ingin bercerita tentang siapa sebenarnya Stevani pada asistennya, namun, karena terpaksa dia harus memberitahu siapa sebenarnya Stevani itu."Dia adalah Orang Tuanya Tifany Candler, dulu saya bekerja padanya. Sebelumnya saya hanya asisten Tifany. Namun karena perintah Tifany saya terpaksa menggantikan menemui Suami saya yang memang pada saat itu Suami saya akan di Jodohkan dengan Tifany," tutur Ra
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
18
DMCA.com Protection Status