All Chapters of Sebatas Istri Palsu: Chapter 81 - Chapter 90
104 Chapters
Bab 81 Rambut Basah
Myesha keluar dari kamar mandi. Rambutnya basah karena dia memang baru saja keramas. Terbiasa di rumah Finn dengan pendingin ruangan memang membuat Myesha kepanasan di rumah ibunya. Sejak pulang dia memang terbiasa langsung mandi saat bangun tidur. Keringat selalu membanjiri tubuhnya.“Cie ... pengantin baru mandi keramas pagi-pagi.” Myeshi dengan polosnya menggoda sang kakak.Myesha membulatkan matanya. Adiknya benar-benar bar-bar sekali. Karena mengatakan hal itu. Padahal dia masih sekolah.“Jangan asal bicara kalau tidak tahu.” Myesha memberikan peringatan pada adiknya.“Aku tidak asal bicara. Mbak Myesha baru menikah. Pasti semalam kalian ....” Myeshi tidak mengantung ucapannya. Justru tertawa. “Makanya Mbak Myesha mandi keramas.” Dia melanjutkan ucapannya.Ternyata itu yang dipikirkan sang adik. Myesha benar-benar tidak habis pikir. Bisa-bisanya sang adik berpikir jika semalam dia dan Finn melakukan malam pertama. Padahal semalam mereka hanya tidur saling berpelukan.“Kamu ini, m
Read more
Bb 82 Memeriksakan Kandungan
Finn keluar dari kamarnya. Bergabung dengan istri, mertua, dan adiknya di ruang makan. Entah kenapa Finn malu sekali dengan mereka semua. Tatapan mertua dan adiknya sedikit aneh. Mungkin karena mendengar suara jeritan Myesha tadi. Dipikir mereka sedang mantap-mantapan. Padahal mereka tidak melakukan apa pun.“Bu, nanti Finn mau ajak Myesha ke dokter. Apa ibu mau ikut?” Finn memilih mengalihkan perhatian ibu mertuanya. Dari pada ditatap dengan tatapan aneh.“Tentu saja ibu mau ikut.” Bu Mirna begitu bersemangat. Dia mau ikut dengan Finn dan Myesha yang sedang akan ke rumah sakit untuk memeriksakan cucunya.“Memang Mbak Myesha kenapa ke dokter?” Myeshi memang tidak tahu jika kakaknya hamil. Ibu dan kakaknya sengaja menyembunyikan itu semua karena merasa tidak baik jika dicontoh oleh adiknya.“Mbak hanya tidak enak badan. Jadi mau ke dokter.” Myesha pun langsung menjawab. Tak mau adiknya curiga. “Kamu sekolah ‘kan?” Myesha tersenyum pada sang adik.Myeshi percaya saja yang dikatakan sang
Read more
Bab 83 Hotel
Finn, Myesha, dan Bu Mirna ke apotek. Karena banyak yang sedang menunggu obat, mereka duduk terpisah. Myesha duduk bersebelahan dengan Finn, sedangkan Bu Mirna duduk sendiri.“Kenapa tadi tanya seperti itu?” Myesha berbisik pada Finn.“Memang kenapa?” Finn dengan polosnya menjawab. Tanpa berpikir dirinya salah.“Tadi ada ibu, kenapa bertanya saat ada ibu?” Myesha mengingatkan Finn akan hal itu.Finn mengingat jika tadi ada ibu mertuanya. “Aku lupa.” Dengan polosnya Finn tersenyum. Dia jadi malu sendiri ketika mengingat itu semua.Myesha hanya menekuk bibirnya. Suaminya benar-benar tidak tahu malu.“Sayang, tapi jawaban dokter tadi ambigu. Aku bingung.” Finn merasa bingung dengan jawaban dokter. Antara boleh dan tidak. Jadi dia bingung memilih yang mana. Antara mau melakukannya atau tidak.Myesha melihat jelas jika Finn memang ingin. Jadi wajar sampai bertanya pada dokter. “Bukankah dokter bilang boleh asalkan pelan-pelan.” Myesha mencoba mengingatkan pada Finn.“Jadi menurutmu kita b
Read more
Bab 84 Kapan Pulang?
“Kita langsung pulang?” tanya Myesha memastikan.“Iya, agar ibu tidak curiga. Kita hanya bilang mau ambil barang-barang ‘kan.” Finn ingin berlama-lama, tapi merasa tidak enak dengan mertuanya. Dia merasa jika sang mertua.“Kalau begitu akun keringkan dulu rambutku.” Myesha segera mengambil hair drayer. Dia memilih duduk di kursi sambil mengeringkan rambutnya.Finn menatap sang istri. “Kenapa dikeringkan?” tanyanya.“Nanti ibu lihat aku pulang dengan rambut basah. Yang ada dia berpikir kita baru saja melakukannya. Yang walaupun benar jika kita melakukannya.” Tangan Myesha masih bergerak mengeringkan rambutnya.Finn tersenyum. Yang dikatakan sang istri ada benarnya juga. Bisa jadi jika mertuanya itu tahu jika mereka berdua pulang dengan keadaan rambut basah. Walaupun bukan masalah baginya mengingat kini mereka sudah sah. Tetap saja itu membuatnya merasa tidak enak.Finn mengayunkan langkahnya menghampiri sang istri. Tepat di belakang sang istri, dia mengambil alih hair dryer. Mengeringk
Read more
Bab 85 Kembali Pulang
“Apa barang-barangmu sudah siap?” Finn menatap sang istri. Kemarin setelah mendapatkan telepon dari Mama Risha, Finn memutuskan untuk pulang. Dia juga tidak bisa berlama-lama meninggalkan pekerjaanya. Pastinya akan banyak sekali pekerjaan. Jadi dia tidak bisa meninggalkan terlalu lama.“Sudah.” Myesha mengangguk. Dia melihat koper yang sudah berisi barangnya. Dibanding dulu waktu pulang, kopernya kali ini jauh lebih kecil. Finn meminta pakaian untuk sebagian ditinggal. Mengingat saat Myesha pergi memang baju-baju yang diberikan oleh Finn ditinggal olehnya di sana. Finn juga mengatakan jika lambat laun, pastinya Myesha tidak akan menggunakan pakaian itu. Mengingat perutnya akan semakin besar.“Baiklah.” Finn lega. Barang-barang sudah siap. Tentu saja tinggal menuju ke stasiun. Kebetulan Finn akan membawa mobil ke stasiun. Kemudian mobil akan diambil oleh pimpinan proyek. Finn memilih kereta, karena saat hamil muda, tidak disarankan untuk naik pesawat.“Sayang, bagaimana nanti kita menj
Read more
Bab 86 Rumah Sakit
Mereka segera menuju ke ICU. Tadi Finn sudah diberitahu sang mama jika dia berada di ruang ICU. Papanya sudah mendapatkan penanganan lebih.Saat sampai di ruang ICU, tampak Mama Risha berada di sana. Duduk menunggu di depan ICU. Mungkin tidak boleh ada yang menunggu di ruang ICU.“Ma.” Finn langsung menghampiri sang mama.“Finn.” Mama Risha berdiri ketika terdengar suara Finn. Dia langsung memeluk sang anak. Dia begitu kalut sekarang. Tangisnya pecah ketika melihat anaknya yang kini berada di seberangnya.“Tenang, Ma.” Myesha yang berada di belakang sang mama membelai lembut punggung sang mertua.Finn berusaha menenangkan sang mama. Kemudian mengajaknya untuk duduk bersama. Myesha pun ikut duduk. Dia duduk berada di sebelah mama mertuanya. Masih terus berusaha menenangkan sang mama mertua.“Bagaimana keadaan papa sekarang?” Finn bertanya pada sang mama.“Tadi dokter bilang keadaannya belum stabil. Masih akan diobservasi oleh dokter.” Mama Risha menjelaskan sambil menangis.“Sebenarn
Read more
Bab 87 Keadaan Papa Adrian
Pagi ini Myesha kembali mual dan muntah. Namun, dia berusaha untuk kuat. Dia ingin melihat keadaan papa mertuanya di rumah sakit. Dia pun segera meminta asisten rumah tangga membuatkan minuman hangat untuknya. Mengurangi rasa mual yang dirasakannya.Saat menikmati minuman, Myesha melihat ponselnya yang berdering. Saat mengalihkan pandangannya, terlihat di layar ponselnya terdapat nama kontak sang suami. Myesha segera mengangkat sambungan telepon.“Halo.” Myesha menyapa dengan penuh semangat. Semalam dia harus tidur sendiri. Jadi tentu saja itu membuatnya begitu merindukan sang suami.“Halo, Sayang. Apa kamu mual hari ini?” Finn di seberang sana segera bertanya. Dia memastikan keadaan sang istri.“Ini aku baru saja meminum teh hangat untuk mengurangi rasa mualnya.” Myesha menjelaskan pada sang suami. Padahal dirinya sudah meminum obat. Namun, ternyata tidak mengurangi rasa mual.“Apa kita perlu ke dokter untuk meminta anti mual lagi?” Finn tidak tega mendengar sang istri masih mual.“T
Read more
Bab 88 Tersadar
Operasi berjalan lancar. Papa Adrian langsung dipindahkan ke ruang ICU. Mereka menunggu Papa Adrian tersadar. Finn dan Mama Risha terus menunggu Papa Adrian, sedangkan Myesha memilih pulang. Karena Finn meminta sang istri untuk banyak-banyak istirahat di rumah. Setelah dua hari, akhirnya Papa Adrian sadar. Papa Adrian segera mencari sang istri pertama kali. Mama Risha pun segera masuk ke ruang ICU.“Sayang, kamu membuat aku ketakutan.” Mama Risha memegang tangan suaminya.“Maaf membuatmu khawatir.” Papa Adrian menatap sang istri.“Jangan membuat aku khawatir lagi.” Mama Risha tersenyum. Tetap ingin terlihat tegar di depan sang suami.Papa Adrian mengangguk.Finn yang tadi sedang ke toilet, mendengar kabar jika papanya sudah sadar. Karena jam berkunjung masih ada, dia segera masuk. Menyusul sang mama yang berada di dalam.“Pa.” Finn menghampiri sang papa. Dia begitu merasa senang sekali karena papanya akhirnya sadar.“Finn.” Papa Adrian merasa senang melihat anaknya. Masih diberikan um
Read more
Bab 89 Wanita Iblis
Semalam Finn memutuskan untuk tidur di rumah karena Myesha tidur pulas dalam pelukannya. Akhirnya, dia mengabari sang mama jika tidak kembali ke rumah sakit karena sang istri sakit. Mama Risha pun tidak masalah Finn tidak bisa datang.Pagi ini Myesha masih terlelap dalam pelukan sang suami. Aroma tubuh sang suami memang begitu menenangkan. Hingga mengurungi mual yang dirasakan.Finn menarik tangannya yang dipakai sang istri untuk meletakkan kepala. Sayangnya, saat tangannya bergerak, sang istri terbangun.“Aku membangunkanmu?” Finn merasa tidak enak karena tiba-tiba sang istri bangun.“Tidak, aku memang bangun karena merasa cukup tidur.” Myesha tersenyum. Semalam dia nyenyak sekali saat tidur. Jadi dia merasa cukup tidur. “Kamu tidak kembali ke rumah sakit?” Semalam, Finn meminta Myesha untuk tidur terlebih dahulu. Nanti saat sudah tidur, barulah dia ke rumah sakit. Namun, ternyata justru suaminya ada di depannya.“Kamu tidur pulas sekali. Jadi aku tidak tega.” Tangan Finn membelai le
Read more
Bab 90 Tidak Merestui
Papa Adrian membuka matanya. Orang yang dilihatnya adalah sang istri yang berada di sampingnya. Tidak ada orang lain selain istrinya.“Sayang, kamu sudah bangun?” Mama Risha berbinar melihat suaminya.“Mana Finn?” Papa Adrian menanyakan keberadaan anaknya.“Dia sedang di luar bersama dengan Zelda.” Mama Risha menjelaskan pada sang suami.“Dia bukan Zelda.” Papa Adrian menatap istrinya lekat. Ada ketakutan dalam dirinya.Dahi Mama Risha berkerut dalam ketika suaminya mengatakan akan hal itu. Jelas-jelas menantunya itu bernama Zelda, tetapi dia bilang bukan Zelda. Sejak awal juga wajah menantunya tidak berubah.“Sudah, kamu sepertinya butuh istirahat.” Mama Risha mengira sang suami mengigau.“Aku tidak butuh istirahat. Kita harus selamatkan anak kita dari wanita itu.” Papa Adrian begitu khawatir dengan Finn. Dia takut jika Finn dimanfaatkan oleh wanita yang mengaku bernama Zelda itu.Mama Risha benar-benar bingung sekali dengan yang dilakukan sang suami. Tidak mengerti yang dijelaskan o
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status