Semua Bab Sebatas Istri Palsu: Bab 71 - Bab 80
104 Bab
Bab 71 Pantas Dipukul
Myesha segera masuk ke rumah. Alangkah terkejutnya ketika melihat ibunya sedang memukuli seorang pria. Tampak pria itu berjongkok sambil menutupi wajahnya agar pukulan kena di wajahnya.“Kurang ajar. Berani-beraninya kamu melakukan itu.” Bu Mirna terus memukul. Tidak memberi ampun sama sekali.Myesha bingung. Siapa gerangan pria itu. Apa alasan ibunya memukul pria itu. Namun, alih-alih memikirkan hal itu, Myesha memilih untuk melerai. Dia segera menarik tubuh sang ibu. Menjauh dari tubuh pria itu.“Bu.” Myesha berusaha untuk menyadarkan sang ibu.Haidar yang melihat hal itu pun juga ikut membantu. Dia menarik pria yang dipukuli oleh ibu Myesha untuk menjauh. Paling tidak itu agar pria itu selamat dari ibu Myesha.“Bu, berhenti. Kasihan.” Myesha berusaha menjauhkan tubuh sang ibu.“Kenapa kasihan? Dia memang pantas dipukul.” Bu Mirna masih saja tidak terima dihentikan oleh sang anak.“Kenapa saya pantas dipukul, Bu. Saya benar-benar tidak mengerti kenapa Ibu memukul saya.” Pria itu men
Baca selengkapnya
Bab 72 Aku Hamil
Beberapa waktu sebelumnya.Bu Mirna yang melihat Myesha pergi segera masuk ke kamarnya. Dia ingin memastikan apa yang terjadi pada anaknya. Pikirannya melayang membayangkan jika sang anak memiliki penyakit parah. Hingga membuatnya sakit sejak pulang kemarin.Bu Mirna mengedarkan pandangan ketika berada di kamar Myesha. Dia memilih membuka lemari anaknya. Mengecek apakah anaknya menyembunyikan sesuatu.Satu per satu pakaian Myesha disingkap. Dia mencari mungkin saja sang anak menyembunyikan sesuatu. Sayangnya, saat pakaian disingkap satu per satu. Tidak ditemukannya sesuatu di sana.Bu Mirna memikirkan lagi. Di mana dirinya harus mencari lagi. Saat kembali mengedarkan pandangan. Hingga akhirnya, dia menemukan sebuah laci di samping tempat tidur. Dengan segera, Bu Mirna mengayunkan langkahnya ke laci tersebut. Membukanya untuk mencari sesuatu di sana.Alangkah terkejut Bu Mirna ketika mendapati alat tes kehamilan. Yang dicarinya adalah obat, tetapi yang ditemukannya justru alat tes keha
Baca selengkapnya
Bab 73 Ibu Pingsan
Finn mengembuskan napasnya. Ternyata tidak semudah itu memeluk Myesha. Apalagi ada ibunya. Di mata sang ibu, dia dan Myesha belum memiliki hubungan. Ditambah lagi kini mereka punya anak di luar nikah. Jelas membuat ibu Myesha lebih melindungi anaknya.“Enak saja kamu main peluk-peluk!” Bu Mirna tidak rela jika anaknya dipeluk begitu saja.Myesha merasa tidak tega sekali. Melihat Finn yang tersungkur. Dia segera berusaha untuk membantunya. Namun, sang ibu menarik tangan Myesha.“Jangan bantu-bantu dia.” Bu Mirna langsung mencegah Myesha.Finn menegakkan tubuhnya sendiri. Dia merasa malu sekali ketika tidak boleh memeluk dan tidak boleh menerima bantuan dari Myesha. Namun, mengingat dia salah, jadi tentu saja dia terima saja. Dari pada kesempatan bersama Myesha terlepas.“Kembalilah ke tempat dudukmu.” Bu Mirna memberikan perintah pada Finn. Tak mau Finn dekat-dekat dengan anaknya dulu.Finn segera bangkit. Kemudian duduk di dekat Haidar. Finn pasrah ketika diminta untuk duduk. Tinggal
Baca selengkapnya
Bab 74. Tanggung Jawab
Mereka bertiga keluar dari kamar menuju ke ruang tamu. Mereka duduk di ruang tamu. Haidar dan Finn duduk bersebelahan, sedangkan Myesha duduk di depan mereka. Myesha masih bingung dengan keadaan sang ibu. Sang ibu pastinya sangat terpukul sekali.“Haidar, aku minta maaf kamu harus melihat hal seperti ini.” Myesha menatap Haidar. Apa yang terjadi benar-benar membuatnya malu sekali. Jelas sekali ini tak patas diketahui oleh orang lain.“Tidak apa-apa, Sha.” Haidar tersenyum. Dalam situasi ini tentu saja membuat dia paham.Finn yang melihat interaksi Myesha dengan pria lain, justru terbakar cemburu. Dia merasa Myesha justu mengabaikannya. Namun, dia memilih untuk diam dulu. Ingin melihat sejauh apa kedekatan dua orang yang sedang bicara itu.“Aku minta tolong padamu untuk tidak mengatakan pada siapa-siapa perihal ini. Karena aku malu ketika orang tua aku hamil di luar nikah.” Myesha sedikit menundukkan kepalanya. Merasa tidak enak sekali membahas hal ini pada Haidar.Haidar tahu pasti My
Baca selengkapnya
Bab 75 Akan Bertanggung Jawab
Myesha mengangguk. Dia menuruti permintaan sang ibu. Lagi pula, kemarin Finn sudah bilang akan bertanggung jawab.“Sekalian, mintalah Haidar ke sini juga. Mungkin dia bisa ke rumah saat istirahat nanti.” Ada yang harus dibicarakan dengan Haidar.“Baik, Bu.” Myesha kembali mengangguk.Myesha segera keluar dari kamarnya. Menuju ke kamarnya. Mencari ponselnya. Padahal Finn memintanya mengaktifkan ponselnya itu, tetapi tidak dilakukannya.Saat mendapatkan ponselnya, Myesha segera mengaktifkan ponselnya itu. Sambil perlahan mendudukkan tubuhnya di atas tempat tidur.Pesan masuk bertubi-tubi membuat Myesha hanya bisa terheran. Ternyata sebanyak itu Finn menghubunginya. Karena ada yang lebih penting dibanding mengecek pesan tersebut, Myesha mengabaikannya. Dia segera menghubungi Finn untuk bicara dengan Finn.“Halo.” Suara Finn langsung terdengar ketika sambungan telepon terhubung. Padahal baru saja terhubung, tetapi ternyata Finn langsung mengangkatnya. Memang dari kemarin dia menunggu Myes
Baca selengkapnya
Bab 76 Calon Kakak Ipar
Sesuai dengan keinginan Bu Mirna kemarin, Finn tinggal di rumah Haidar. Itu dikarenakan Bu Mirna takut jika Finn tidak datang jika tinggal jauh dari rumahnya. Alhasil, dia meminta Haidar untuk membawa Finn tinggal di rumahnya. Kebetulan Haidar tinggal. Orang tua Haidar sudah meninggal. Jadi Haidar tinggal sebatang kara.“Kamu tidur saja di kamar ini.” Haidar meminta Finn untuk tidur di kamarnya. Dia akan tidur di bekas orang tuanya nanti.Finn mengangguk. Dia mengikuti saja apa yang dikatakan Haidar. Dia melihat kamar Haidar yang rapi. Walaupun sederhana, tetapi cukup rapi.“Aku akan kembali bekerja.” Haidar memang hanya izin sebentar tadi. Jadi dia tidak bisa berlama-lama.Finn mengalihkan pandangan setelah melihat kamar Haidar, Finn mengalihkan pandangan pada Haidar. “Kamu meninggalkan aku sendiri di rumah ini tidak takut?”“Takut apa?” Haidar merasa aneh dengan pertanyaan Finn.“Takut barang-barangmu di sini hilang.” Finn melihat rumah Haidar. Jika dilihat, Haidar bukan dari keluarg
Baca selengkapnya
Bab 77 Kamu Suka Myesha?
Suara ketukan terdengar. Haidar yang sedang menyesap teh manis hangatnya, mengalihkan pandangannya. Ketukan pintu yang terus terdengar membuat Haidar akhirnya berdiri. Segera mengayunkan langkahnya untuk membuka pintu.Saat membuka pintu dilihatnya seorang pria. Jika Haidar boleh menebak. Mungkin usianya tiga puluh lima sampai empat puluh.“Maaf cari siapa?” Haidar menatap pria di depannya itu.“Saya ingin mengantarkan jas milik Pak Finn.”Haidar melihat jas yang terbungkus rapi dibawa oleh pria di depannya itu. Ternyata Finn sempat memesan jas untuk pernikahan. Jika dilihat jas yang dipesan Finn tampak mahal. Karena dari bungkus jas itu tertera brand ternama.“Finn sedang mandi. Anda bisa titipkan ke saya.”“Baiklah.” Pria tersebut memberikan jas pada Haidar. Kemudian berpamitan. Karena memang kedatangannya hanya untuk mengantarkan jas.Haidar masuk ke rumah. Tepat saat dia hendak ke kamar Finn, tampak pria itu keluar dari kamar mandi. Rambutnya tampak basah karena memang baru saja F
Baca selengkapnya
Bab 78 Menikah Lagi
Pengantin sudah ada di kursinya masing-masing. Pernikahan pun dimulai. Pemuka agama mulai mengulurkan tangannya, untuk memulai ijab kabul yang akan dilakukan oleh Finn.Finn menjabat tangan pemuka agama. Jantungnya begitu berdebar-debar sekali. Dia merasa takut sekali. Padahal ini bukan pertama kalinya. Namun, tetap saja membuatnya ketakutan.Pemuka agama menjabat tangan Finn. “Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau ananda Finn Kalandra Sanjaya bin Adrean Sanjaya dengan Myesha Adia binti Bima Pratama dengan mas kawin emas seberat dua puluh koma sebelas gram dibayar tunai.”“Saya terima nikah dan kawinnya Myesha Adia binti Bima Pratama dengan mas kawin tersebut, tunai.” Finn mengucapkan dalam satu tarikan napas.“Saksi sah?” Pemuka agama bertanya pada saksi yang duduk di sampingnya.“Sah ….” Saksi menjawab.“Sah ….” Beberapa yang ada pun ikut memberikan jawaban.Pemuka agama pun menganggap pernikahan ini sudah sah.Myesha dan Finn bernapas lega. Karena akhirnya mereka dapat menikah lag
Baca selengkapnya
Bab 79 Aku Mencintaimu
Finn dan Myesha masuk ke kamar. Ini pertama kalinya Finn masuk ke kamar Myesha. Kamar tampak begitu rapi. Ada beberapa boneka yang terpajang. Meja belajar lama, masih terlihat terawat. Mungkin walaupun pemiliknya tidak ada, masih ada yang menjaga.Myesha yang berada di dalam kamar bersama Finn. Walaupun pernah berada dalam satu kamar bersama Finn, tetap saja rasanya berbeda.“Jadi kamu tumbuh di sini?” Finn melihat-lihat sekitar. Memerhatikan kamar Myesha. Sama seperti rumah Myesha yang sederhana, kamar Myesha juga sederhana. Ini sama seperti Myesha saat pertama kali dilihatnya.“Iya.” Myesha mengangguk.Finn mengalihkan pandangannya pada Myesha. Dilihatnya sang istri hanya bisa tertunduk malu. “Kenapa malu?” Finn yang melihat hal itu tergelitik bertanya.“Rasanya canggung saja.” Myesha mendudukkan tubuhnya di atas tempat tidur. Dia merasa bingung berada di dalam kamar bersama Finn. Dengan status yang berbeda dengan yang dulu tentu saja membuatnya merasa ada yang aneh.Finn tersenyum.
Baca selengkapnya
Bab 80 Menjadikanmu Rumah
Finn melepaskan tautan bibir dengan sang istri. Gerakan tiba-tiba Finn itu membuat Myesha sedikit terkejut.“Kenapa?” Myesha menatap Finn bingung.Finn yang duduk di tempat tidur, menggoyangkan tempat tidur. Derit ranjang terdengar. Itu menandakan jika ranjang akan berbunyi ketika digerakkan.“Ranjang ini sudah berapa lama tidak dipakai?” Finn menatap sang istri. Memastikan pada sang istri.Myesha memikirkan sambil menghitung kapan dirinya terakhir memakai tempat tidur ini. “Sepertinya sejak aku pergi ke ibu kota.”Finn sadar jika Myesha pergi ke ibu kota sejak lulus sekolah. Artinya sudah cukup lama sekali.“Kenapa?” Myesha masih bingung dengan yang dilakukan oleh Finn.“Aku yakin sekali kita jika gunakan akan berisik sekali. Derit ranjang akan terdengar sampai ke luar. Apalagi sepertinya tidak ada peredam suara di sini.” Finn melihat ke sekeliling.Myesha ikut melihat ke mana Finn melihat. Memerhatikan apa yang dilakukan oleh sang suami.“Memang apa yang kita lakukan sampai membuat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status