All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 111 - Chapter 120
2414 Chapters
Bab 130
Punya istri rasanya enak juga.Stefan membawa kotak makan itu pergi.Dalam perjalanan ke kantor, dia menikmati sarapan penuh kasih yang disiapkan oleh istrinya di dalam mobil.Rasanya enak dan memuaskan sekali.Sopir dan pengawalnya agak bingung. Sarapan yang disiapkan istri majikannya itu sangat sederhana. Bisa-bisanya majikan mereka yang orangnya sangat pilih-pilih makanan ini melahapnya dengan senang. Mungkin masakan wanita itu benar-benar enak.Setelah Stefan pergi, Olivia menelepon kakaknya seperti biasa. Setelah yakin kakaknya baik-baik saja, dia juga keluar rumah.Ketika dia keluar rumah, jalanan sudah mulai macet karena sudah rush hour. Saat dia sudah setengah jalan, macetnya semakin parah.Banyak orang yang cemas dan kesal karena mau cepat-cepat ke kantor.Amelia juga ingin memaki rasanya.Dia menyelinap keluar rumah sementara kakak dan kakak iparnya bermesraan waktu sarapan. Oh, dia juga diam-diam menyiapkan sarapan untuk Stefan, yang dia secara khusus minta ke koki untuk men
Read more
Bab 131
Olivia bawa motor listrik, jadi kemacetan lalu lintas tidak memengaruhinya.Dia hanya membutuhkan sepuluh menit untuk sampai di kantor Adhitama Group.Olivia menghentikan motornya, menoleh ke Amelia dan berkata, “Hei, kita sudah sampai.”Amelia mengembalikan helmnya ke Olivia dan berterima kasih lagi.“Ini hal kecil, nggak perlu berterima kasih.”Amelia memandang Olivia dan berkata, “Apa aku boleh tahu siapa namamu? Aku merasa kamu sangat familier. Apa kita pernah bertemu di suatu tempat sebelumnya?”“Nama belakangku Hermanus. Kamu memberi kesan yang baik padaku. Sayangnya, aku belum pernah melihatmu sebelumnya.”Wanita cantik biasanya selalu meninggalkan kesan pada pandangan pertama, tapi Olivia benar-benar tidak ingat pernah bertemu wanita ini.“Nama belakangmu Hermanus, ya. Oh, aku ingat, sebelumnya pernah ada trending topic tentang cucu yang nggak berbakti. Orang yang dituduh nggak berbakti itu juga bernama belakang Hermanus. Ada fotonya waktu itu. Kulihat kamu mirip dengan salah s
Read more
Bab 132
Amelia tidak ingin berutang budi pada Olivia.Dia juga merasa cocok dengan Olivia.Oleh karena itu, dia memberikan kartu nama kepada Olivia.Olivia juga melihat deretan mobil mewah yang datang dan berkata dengan pengertian, “Bu Amelia pergi saja dulu. Semoga semua keinginannya menjadi kenyataan.”“Terima kasih.”Amelia membawa buket bunga dan kotak makan di tangannya, lalu bukannya pergi ke arah deretan mobil mewah itu, dia malah langsung berlari menuju pintu masuk kantor dan berdiri di tengah gerbang.Olivia menatap dengan tercengang.Amelia sangat tangguh.Meskipun Stefan sudah keluar rumah pagi-pagi sekali hari ini, tapi dia masih harus pulang ke vila untuk mengambil barang. Setelah keluar dari vila dan berada setengah jalan, dia terkena macet. Kalau macet, semua orang juga tidak bisa berbuat apa-apa, tak peduli siapa dia dan apa identitasnya.Karena itulah Stefan baru sampai di kantor sekarang.Pengawal yang duduk di kursi penumpang kebetulan adalah Dimas. Dimas memiliki penglihata
Read more
Bab 133
Amelia menghadang di pintu kantor, jadi sopir terpaksa menghentikan mobilnya.“Den, apa perlu aku turun dari mobil dan menarik Non Amelia pergi?”Sopir itu ke Stefan untuk meminta petunjuk.Stefan terdiam sejenak, kemudian menekan tombol untuk menurunkan jendela.Amelia sangat senang melihat Stefan menurunkan jendela mobil. Dia langsung membawa buket bunga dan kotak makan menghampiri pria itu.“Stefan.” Amelia akhirnya bertemu dengan pria yang dia pikirkan siang dan malam itu. Meski dia sering datang ke sini untuk menyatakan cintanya kepada Stefan, dia sebenarnya sudah lama tidak melihat Stefan secara langsung.Dia sangat merindukan pria ini.Pria ini masih terlihat keren seperti biasa, masih pria paling tampan di hatinya.Melihat bibir tipis Stefan, Amelia rasanya ingin mencondongkan tubuh dan mencium pria itu.Bibir pria itu lembut atau tidak, ya?Amelia memandang Stefan seperti harimau sedang melihat mangsanya, membuat Stefan mengernyit.“Bu Amelia.”“Stefan, panggil saja aku Amelia
Read more
Bab 134
“Aku sudah memakannya di mobil.”Reiki terdiam.“Ngomong-ngomong, aku baru saja melihat pertunjukan yang bagus. Mau aku beri tahu, nggak?”Stefan melirik pria itu sekilas, lalu terus berjalan masuk tanpa menghentikan langkahnya. Wajah tampannya datar dan bibirnya tertutup rapat. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun.Reiki tidak menyukai sikap bosnya yang seperti itu, jadi dia tetap berkata, “Aku datang ke kantor lebih awal hari ini, kebetulan melihat istrimu mengantar Bu Amelia ke kantor. Mereka mengobrol dengan sangat asyik. Bos, istri dan orang yang menyukaimu tampaknya cocok dan bisa berteman baik. Bagaimana menurutmu tentang hal ini?”Stefan bahkan tidak repot-repot menatap Reiki, langsung berjalan ke lift, meninggalkan asistennya yang banyak mulut itu di tempat.Reiki tidak marah, terkekeh kecil dan berkata dalam hati, “Sungguh pertunjukan yang bagus.”Dia sangat ingin tahu. Suatu hari nanti, kalau identitas bosnya terbongkar. Istrinya akan bagaimana?Stefan menelepon Aksa Sanjay
Read more
Bab 135
“Baguslah. Bagusnya mereka semua kehilangan pekerjaan, lalu dimaki habis-habisan sama semua orang. Biar mereka tahu rasanya dikecam secara online. Mereka terlalu nggak manusiawi.”Meskipun Amelia orangnya susah dihadapi, dia masih punya hati nurani.Selain itu, dia juga sangat menyukai Olivia. Dia bersedia untuk membantu wanita itu membalas dendam pada seluruh keluarga Hermanus.Anggap saja ini adalah bentuk rasa terima kasihnya pada wanita itu.Bagaimanapun juga, Olivia yang mengantarnya ke kantor Adhitama Group, dan karena itulah dia bisa bertemu dengan Stefan hari ini. Pria itu bahkan berbicara dengannya.“Kak, aku akan pulang untuk menemani Mama. Kakak lanjut kerja saja.”Setelah mengatakan itu, dia menutup telepon.Dia tidak ingin mengambil waktu berharga kakaknya.Kediaman keluarga Sanjaya tidak jauh dari rumah keluarga Adhitama. Namun, rutenya berbeda.Kalau rumah mereka berada di rute yang sama, Amelia bisa langsung menghalangi mobil Stefan. Oh iya, tapi Stefan sudah jarang pul
Read more
Bab 136
Ayah Amelia sendiri tidak tahu apakah adik iparnya masih hidup atau sudah meninggal.“Mungkin kalau kita pergi berlibur, kita bisa bertemu dengan adikmu atau anak-anaknya secara kebetulan.”Ibu Amelia terdiam sejenak, lalu berkata, “Waktu kami berpisah, adikku masih sangat kecil. Perempuan banyak berubah kalau sudah tumbuh dewasa. Aku juga nggak tahu dia jadi seperti apa setelah dewasa. Kalaupun aku bertemu anaknya, dari mana aku bisa tahu itu adalah keponakanku?”“Sudahlah, ayo pergi berlibur.”Ibu Amelia tidak tega mengecewakan putrinya yang berbakti itu, jadi dia langsung bersikap ceria dan setuju untuk pergi ke pantai bersama putrinya.Melihat ibunya setuju, Amelia bertukar pandang dengan ayahnya. Kemudian, dia mencari topik untuk dibicarakan dengan ibunya. Dia pun membicarakan tentang apa yang terjadi hari ini.Dia berkata dengan gembira, “Ma, aku bertemu Stefan hari ini. Stefan menghentikan mobil dan menurunkan jendela untuk berbicara denganku. Sayangnya, buket bunga yang aku mas
Read more
Bab 137
Ketika sampai di toko, Olivia melihat Albert juga ada di sana. Dia menyapa Albert dengan senyuman, dan bertanya kepada pria itu, “Albert, kamu nggak perlu kerja hari ini?”Albert memandang Olivia, dengan kekaguman yang mendalam tersembunyi di matanya, dan menjawab, “Aku lembur sampai terlalu larut tadi malam, jadi aku bisa datang telat hari ini.”“Kak Olivia, kenapa kamu datangnya siang sekali hari ini?” Albert kelihatannya hanya bertanya dengan santai, tetapi sebenarnya dia ingin mencari tahu tentang hubungan Olivia dengan suami yang menikah kilat.Kalau yang dia dengar dari Junia, suami Olivia ada membantu dalam masalah trending topic tersebut, kemudian juga menemani Olivia pulang ke rumah untuk mengumpulkan bukti untuk melawan. Olivia sangat berterima kasih pada pria itu.Albert berpikir dalam hati. Dia juga ingin membantu Olivia, tetapi Olivia tidak memberinya kesempatan itu. Dia menelepon Olivia hari itu, tetapi Olivia tidak menjawab teleponnya.Setelah itu, Olivia membalasnya den
Read more
Bab 138
“Oke, begitu saja,” jawab Olivia dengan cepat.Albert sangat senang.Dia sangat menantikan hari Sabtu, berharap hari itu segera tiba.Beberapa mobil tiba-tiba berhenti di depan toko buku. Albert berkata, “Aku akan keluar dan melihat.”Dia berbalik badan dan pergi.Segera setelah itu, dia kembali dan berkata kepada Olivia, “Kak Olivia, kerabat dan keluarga dari kampung halamanmu yang datang.”Olivia sudah makan dan minum yang cukup, jadi dia mengambil tisu untuk menyeka mulutnya, dan berkata, “Biarkan saja mereka datang. Aku nggak takut dengan mereka.”Olivia tidak terkejut orang-orang itu mendatanginya.Berkat bantuan netizen, pekerjaan paman dan sepupunya terungkap. Mereka memiliki cukup banyak koneksi, belum lagi masalah itu juga sampai masuk trending topic dua kali, jadi tentu cukup mudah bagi mereka untuk menemukan dirinya dan kakaknya.“Olivia.”Dipimpin oleh Yoga, ada tujuh atau delapan orang dari keluarga Hermanus yang datang. Mereka semua mengenakan barang-barang bermerek di se
Read more
Bab 139
“Tapi setelah diperlakukan seperti itu oleh kalian, yang memutar balikkan fakta dan menyebut kami nggak berbakti, aku jadinya nggak akan pergi menjenguk Nenek lagi. Aku juga nggak akan memberikan uang. Kalian sudah memakiku dan kalian mengharapkan aku datang untuk mendapat makian lagi?”“Olivia, mereka adalah kakek dan nenek kita. Kalaupun Nenek memarahimu, kamu juga nggak kenapa-napa. Meskipun kalian berdua nggak perlu mengurus Kakek dan Nenek, tapi kalau kalian cucu yang berbakti, kalian pasti akan memberi sedikit uang untuk biaya hidup mereka. Kalian juga nggak pulang untuk melihat mereka selama bertahun-tahun ini, juga nggak memberikan uang. Kalau kalian tega melakukan itu, kami juga nggak bisa berkata apa-apa lagi.”“Kami sudah menghapus postingan yang kami tulis. Kamu juga seharusnya menghapus postinganmu. Kamu nggak tahu perbuatan itu berdampak besar pada kami. Ini namanya mem-bully kami di internet. Kami bisa menuntutmu, tapi karena kita masih saudara, kami pikir lebih baik ber
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
242
DMCA.com Protection Status