Semua Bab Sepanas Belaian Chef Jonathan : Bab 251 - Bab 260
342 Bab
251. Gairah Dalam Riak Air
Kaluna menyentuh air hangat yang sudah terisi penuh di dalam bathtub, setelah dirasa cukup suhunya, Kaluna langsung masuk ke dalam bathup untuk merendam tubuhnya yang sudah menggigil akibat berkelahi dengan Jonathan di tengah guyuran hujan.Rasa hangat dengan cepat menyelimuti setiap inci tubuh Kaluna dan entah bagaimana tapi, air hangat di dalam bathtub seolah memijatnya lalu mengguyurnya dengan rasa nyaman. Kaluna menyandarkan kepalanya ke sisi bathtub lalu memejamkan matanya. Menikmati sensasi rileks tanpa sadar kalau ada seseorang yang masuk ke dalam kamar mandi dan memperhatikan dirinya.“Kayanya bathtub itu cocok dipakai sama kamu, Yang.”“Hah?” Kaluna tersentak kaget lalu menoleh ke arah sumber suara dan mendapati Jonathan yang sedang membuka pakaiannya.Kaluna menelan ludahnya saat kedua matanya dimanjakan dengan pemandangan dari tubuh Jonathan. Entah karena pikirannya yang sangat rindu pada Jonathan atau memang gairahnya yang selalu terpicu setiap melihat pria itu membuka pak
Baca selengkapnya
252. Gairah Tanpa Resiko
"Ah ...." Kaluna melengguh saat ia kembali merasakan gerakan sensual dibagian bawah tubuhnya. Napasnya tersenggal saat gulungan kenikmatan menjerumuskan dirinya dalam hutan sensual yang dibuat dari gerakan erotis jemari Jonathan di ceruk kewanitaannya.Jonathan mengecupi leher Kaluna dan sesekali meliukkan lidahnya, memberikan jejak-jejak bukti kepemilikan di sana. Tangannya terus bergerak liar dibagian bawah tubuh Kaluna hingga membuat Kaluna menggelinjang dan mencengkeram bahu Jonathan sambil terus mendesah memanggil nama Jonathan."Jo ...," desah Kaluna sambil menengadahkan kepalanya dan memejamkan matanya karena merasakan rasa geli di bagian terkecil tubuhnya yang dibelai secara melingkar oleh jemari Jonathan. Rasa geli itu berujung nikmat dan menjalar ke seluruh tubuhnya hingga tanpa sadar Kaluna menekuk kuku-kuku kakinya dan melebarkan lebih lebar lagi kakinya agar Jonathan bisa lebih leluasa memujanya.Mata Jonathan membulat saat melihat tubub Kaluna yang bergerak naik dan turu
Baca selengkapnya
253. Berharap Pada Seseorang
"Hmm ...." Kaluna tersenyum saat ia merasakan gerakan tangan Jonathan di perutnya, rasanya nikmat saat lengan Jonathan yang penuh dengan urat tangan itu membelai tubuhnya yang telanjang. "Mau apa?" bisik Kaluna sambil memutar tubuhnya dan menatap Jonathan, tangannya mengusap kening Jonathan yang terasa hangat di permukaan jemarinya."Mau kamu," bisik Jonathan pelan yang langsung mendapatkan tawa renyah di kupingnya, "aku serius, jangan ketawa. Aku nggak main-main Kaluna."Kaluna mengangguk sambil mengecup bibir Jonathan, "Aku tahu, kamu selalu serius kalau udah berurusan sama aku.""Karena kamu itu bukan buat dipermainkan dan aku nggak pernah main-main sama kamu," sahut Jonathan sambil menepuk bokong Kaluna pelan."Aw ... nakal, kamu," bisik Kaluna sambil kembali mengecup bibir Jonathan. "Jo, apa kita bisa menikah dengan ridho Ibu?" tanya Kaluna tiba-tiba. Jonathan tersenyum paham, benar apa yang ia pikirkan selama ini, mulut Kaluna mungkin dengan lantang mengungkapkan kemarahan pad
Baca selengkapnya
254. Dihantam Kesadaran
"Hah ...." Sekali lagi terdengar hembusan napas Emma di dalam dapur rumahnya yang entah kenapa terasa sangat besar dan lebih sepi semenjak Kaluna tidak pulang ke rumah. Sudah satu hari Kaluna tidak pulang, Emma sudah mencoba menghubungi Kaluna berkali-kali tapi, anak gadisnya itu seolah menghilang ditelan bumi. Ia bahkan menghubungi nomer Jonathan namun ia baru ingat kalau ia meminta Jonathan untuk mengganti nomer teleponnya hingga tidak mungkin Emma bisa menghubunginya lagi.Bahkan kemarin malam Emma mendatangi Moon restoran namun ia sama sekali tidak bisa menemukan Kaluna. Emma juga mendatangi kantor polisi untuk melaporkan dan meminta bantuan untuk menemukan Kaluna, namun, polisi meminta Emma menunggu apalagi saat ini Kaluna sudah berumur 25 tahun dan Kaluna juga bukan anak kecil lagi dan bukan dalam keadaan sakit ataupun tidak waras. Kaluna sehat walafiat dan juga sadar sepenuhnya, hingga polisi beranggapan ini hanya percekcokkan keluarga biasa.Polisi mencoba menenangkan Emma da
Baca selengkapnya
255. Mencoba Meluluhkan Emma
"Demi Kaluna?" Emma bingung untuk menjawab apa pada Wisnu karena jujur ia baru sadar kalau apa yang Wisnu katakan benar adanya. Selama ini ia takut Kaluna a, b, c, d padalah yang paling takut adalah dirinya sendiri."Kamu sendiri bingung, kan," ucap Wisnu sambil menepuk punggung tangan Emma. Ia berjuang untuk mempertahankan intonasi suaranya agar terdengar lembut di kuping Emma agar semua omongannya dapat mengetuk hati Emma dan membuat Emma mau berpikir lebih terbuka lagi mengenai masalah Kaluna dan Jonathan."Aku nggak bingung, aku lakuin itu semua demi Kaluna. Aku nggak mau dia ma—""Kamu atau Kaluna?" potong Wisnu. "Kaluna," ucap Emma pelan."Yakin?" tanya Wisnu.Emma terdiam sambil menghela napasnya, ia kemudia mulai tersadar kalau selama ini dirinya yang ketakutan memliki calon menantu seorang pengidap HIV, dan lagi dia juga takut mendengarkan omongan orang-orang terdekat dan sekitrnya kalau seandainnya mereka tahu kalau Jonathan mengidap penyakit HIV. "Kamu yakin ini demi Kalu
Baca selengkapnya
256. Mencoba Meluluhkan Emma (2)
Emma melepaskan pelukannya dan mendorong tubuh Wisnu sambil berteriak, “Mas!”"De ... kalau kamu mau memberikan kehidupan yang lebih baik untuk Kaluna, tolong ... tolong izinkan dia memilih untuk hidupnya, tolong izinkan dia bertanggung jawab untuk kehidupannya," bisik Wisnu pelan, “kalau kamu seegois ini kamu sama saja dengan ayah kamu.”"Aku membebaskan dia, Mas, tapi, untuk masalah ini aku tidak mungkin rela ... ini terlalu beresiko, aku yakin kalau dia tetap bersama Jonathan dia akan salah jalan," bisik Emma seraya melepaskan pelukan Wisnu, “dan tolong jangan samakan aku dengan ayahku, Mas.”"Kamu yakin?" Wisnu mencoba menggenggam tangan Emma seerat mungkin walaupun Emma berusaha untuk menarik tangannya berkali-kali."Aku yakin, Mas." Emma akhirnya pasrah saat Wisnu menggenggam erat tangannya, “aku yakin karena aku paham dengan keputusan yang aku buat.”"Seyakin dan sepaham Ayahmu saat meminta kamu menikah dengan Pamungkas dan meninggalkan aku?" tanya Wisnu pelan."Itu beda Mas ..
Baca selengkapnya
257. Kaget!!!
Jonathan melihat Kaluna yang sedang hilir mudik di dalam dapurnya. Sebuah pemandangan yang sangat menyenangkan karena melihat ada seorang wanita selain pembantunya sedang beraktifitas di dapur. Kaluna terlihat hilir mudik mengambil bahan makanan dengan mengenakan dress pendek berwana hijau mint berleher rendah yang membuat belahan dada Kaluna terlihat menggairahkan untuk Jonathan gigit. Kaluna tidak mengenakan alas kaki hingga membuat Jonathan melihat kuku-kuku kakinya yang diberi cat kuku berwarna biru langit. Warna yang sangat cocok dengan warna kulit Kaluna.Kaki Jonathan terus berlari di atas treadmill, sedangkan matanya terus melihat kegiatan Kaluna dan pikirannya mulai menerka-nerka masakan apa yang akan Kaluna buat. Apa wanita itu membuat steak, ayam panggang atau mungkin membuat salad ayam kesukaannya. Entahlah, apa pun yang dibuat oleh Kaluna akan Jonathan makan karena menurut Jonathan semua masakan Kaluna itu sempurna."Jo ...."Teriakkan Kaluna menarik kesadaran Jonathan h
Baca selengkapnya
258. Perkataan Tajam Emma
"Ibu ....""Boleh Ibu masuk?" tanya Emma seraya menyelipkan rambutnya ke kuping dan melihat Jonathan dari ujung rambut hingga kakinya. Emma sadar kalau pria di hadapannya itu baru saja selesai mandi, terlihat dari rambut Jonathan yang basah. Spontan Jonathan memundurkan badannya dan mempersilakan Emma masuk, "Makasih, Sep, kamu bisa jaga lagi di depan."Asep mengangguk lalu berlalu dari sana.Jonathan menutup pintu lalu saling pandang dengan Emma, ia bingung harus melakukan apa karena ini pertama kali dirinya bertemu kembali dengan Emma setelah ia merelakan Kaluna. "Kamu nggak mempersilakan Ibu duduk? Atau ini kita berdiri aja di sini sampai malem?" tanya Emma sambil melihat ke sekeliling rumah Jonathan dan berakhir menatap Jonathan."Oh ... iya, ehem ...." Jonathan berdehem pelan lalu mempersilakan Emma duduk di salah satu sofa yang ada di ruang TV. "Kamu mau masak apa? Kok nggak dilanjut? Saya ganggu, yah?" tanya Emma sambil melirik ke arah meja dapur sebeluk ia duduk di sofa."N
Baca selengkapnya
259. Jawaban Terdalam Jonathan
“Bu …,” panggil Jonathan setelah beberapa lama suasana hening yang mencekik ia dan Emma rasakan akibat menunggu jawaban dari Jonathan.“Sudah dapat jawabannya?” tanya Emma sambil melirik kembali ke arah Jonathan.“Saya tidak tau apa yang sudah saya korbankan untuk Kaluna, saya tidak paham kenapa Kaluna selalu ingin kembali bersama saya. Saya bersumpah Bu, pertama kali saya dan Kaluna bertemu saya selalu berusaha untuk menjauhi Kaluna dan bahkan berkali-kali saya memaki juga membuat huru hara yang menyakiti Kaluna,” ucap Jonathan dengan penuh sesal karena mengingat kelakuannya dulu.“….”“Saya bahkan berusaha mengabaikan dia dengan berbagai cara, saya bahkan bilang tidak mengenal dia dan saya juga berjuang untuk membunuh perasaan rindu dan bahagia saya saat pertama kali kembali melihat wajah Kaluna yang selalu saya impikan,” ucap Jonathan.“Iya, Bu … Ibu boleh bilang saya membual, gombal, picisan atau apa pun juga, silakan tapi, yang saya tahu saya sangat merindukan Kaluna walaupun kami
Baca selengkapnya
260. Shock Terapi
"Nggak paham aku sama pemikiran kamu," ucap Kaluna sambil keluar dari dalam mobilnya dan membanting pintu mobil sekencang mungkin hingga membuat telinganya sendiri penggar."Nafsu banget nutup pintunya, woi! Karena bukan mobil sendiri ampe seenak jidat, yah," ucap Raka sambil menutup pintu santai mobil Jonathan lalu mengambil barang-barang miliknya."Mobil Jonathan berarti mobil aku juga, semua punya Jonathan itu punya aku juga," ucap Kaluna sambil menunjuk dadanya."Itu ... itu yang bikin gue nggak mau punya pacar, bisa abis duit gue kalau gue punya pacar," ucap Raka sambil menunjuk Kaluna. Semenjak Raka menandatangangi surat resign Kaluna, ia mulai berbicara dengan santai dengan Kaluna tanpa beban dan tanpa batasan jabatan, saat ini mereka berbicara layaknya teman sepermainan. Mungkin karena Raka adalah orang yang supel dan Kaluna juga tipe yang cuek akhirnya pembicaraan mereka mengalir tanpa beban."Masalahnya cuman cewe bego yang mau jadi pacar kamu, Raka," ungkap Kaluna sambil me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2425262728
...
35
DMCA.com Protection Status