All Chapters of Sepanas Belaian Chef Jonathan : Chapter 301 - Chapter 310
342 Chapters
302. Menghantui
"Mau ke mana?" tanya Kaluna saat melihat Jonathan berdiri dari duduknya. "Jangan tinggalin aku sendirian, nanti aku diculik kucing loh.""Hahaha ... aku malah kasihan sama kucing yang nyulik kamu.""Kenapa?""Badan kamu berat, kamu gen ...." "Jo," rengek Kaluna geram sambil mencubit paha Jonathan kesal, "aku gendutan? Ish gimana kalau baju nikahan aku nggak muat? Aku nikah pake apa?""Pake bajulah, Yang ... atau pake bath rope aja, biar kita bisa langsung ke kamar dan gampang bu ... aw ... Yang, sakit," pekik Jonathan yang merasakan rasa panas di pahanya."Rese sumpah, udah ah aku nggak mau makan," ucap Kaluna sambil mendorong makanannya walau perutnya sedang melakukan orkestra karena merasa lapar.Jonathan menghela napas pelan sambil mengambil piring Kaluna, "Aa ...."Kaluna menggeleng, "Nggak aku gendut kaya babi terbang."Jonathan tergelak mendengar perkataan Kaluna, "Yang, mana ada babi terbang. Nggak ada Yang.""Ya udah, nanti aku gendut kaya babi air.""Hahaha ... babi gelondon
Read more
303. Saling Berteriak
"Cakra! Stop udah, stop," pekik Kaluna kesal saat tubuhnya terus Cakra dorong hingga ke depan mobil berwarna hitam yang Kaluna tidak kenali.Cakra membuka pintu dan mendorong Kaluna hingga masuk ke mobilnya, "Masuk, Baby. Aku mau ngomong berdua sama kamu, empat mata dan privat tanpa ada campur tangan Jonathan atau siapa pun juga.""Nggak, aku mau keluar. Aku nggak mau cuman berdua sama kamu, aku nggak suka," ucap Kaluna sambil mencoba untuk keluar dari mobil tapi, dengan capat Cakra menutup pintu mobilnya."Cakra buka!" sentak Kaluna sambil membuka pintu namun sia-sia, Cakra mengaktifkan children lock hingga Kaluna tidak bisa membuka pintu dari dalam mobil. Kaluna pun berusaha membuka kaca mobil namun, nihil. Cakra juga mengaktifkan lock window."Cakra! Aku mau keluar!" sentak Kaluna sambil berbalik dan menatap Cakra yang sudah ada di sampingnya."Aku mau ngomong Baby, empat mata." Cakra mencengkeram tangan Kaluna dan menekan tangan Kaluna ke dadanya, "please Baby, aku butuh berbicara
Read more
304. Kartu As Jonathan
Jonathan mengatur napasnya untuk meredam amarahnya karena melihat Cakra dan Kaluna di dalam mobil berduaan. Tadi saat ia kembali dari kamar mandi, jantungnya hampir melompat keluar karena tidak mendapati Kaluna dan mendapatkan info kalau Kaluna pergi dengan lelaki yang ciri-ciri fisiknya sangat sesuai dengan Cakra.Jonathan berjalan ke arah jendela Kaluna lalu mengetuknya, "Buka Yang, berantem lagi kita kalau kamu nggak buka ini jendela mobil sialan."Kaluna dari dalam mobil membuka kunci pintu mobil dan menarik-nariknya dengan kesal. Mulutnya bergerak seperti mengucapkan kata children lock.Jonathan yang paham langsung membuka pintu mobil Cakra dari luar dan berhasil. Saat pintu mobil itu terbuka, Kaluna langsung menghambur ke pelukan Jonathan."Jo, sumpah aku takut sama dia," ucap Kaluna dengan tubuh bergetar karena selama berbincang dengan Cakra, Kaluna menyembunyikan rasa takutnya.Jonathan melihat wajah Kaluna lalu mengecup bibirnya. "Diem di belakang aku dan nggak usah ikut camp
Read more
305. Apa Masalah Kita?
"Yang tadi bener?" tanya Kaluna sesaat mereka menginjakkan kakinya di rumah Jonathan. Jonathan mengambil gelas lalu meminum isinya sampai tandas, "Yang mana?" tanya Jonathan acuh."Karin pengedar?" tanya Kaluna yang masih sedikit kaget dengan informasi yang baru saja ia dapatkan."Kamu udah liat beritanya, kan. Kamu paham bahasa inggris kan?" tanya Jonathan lagi sambil berjalan ke arah ruang keluarga dan menghempaskan bokongnya di sofa. Lelah."Tapi, aku ... aku ....""Sini duduk," pinta Jonathan sambil menepuk sofa di sampingnya dan dengan patuh Kaluna duduk di sana.Jonathan dengan cepat merebahkan kepalanya di paha Kaluna. Rasa lelah dengan cepat terangkat dari tubuhnya saat kepalanya menyentuh paha hangat Kaluna. Lembut."Jo," bisik Kaluna sambil mengusap rambut tunangannya pelan, "maaf, gara-gara aku buat ulah kamu jadi kelimpungan."Jonathan menepuk paha Kaluna pelan, "Aku ada buat bantu kamu nyelesain masalah kok. Walau satu dunia bilang kamu salah, aku akan selalu anggap kamu
Read more
306. Ruin Together
"Jonathan," desah Kaluna sambil merasakan kejantanan Jonathan menghunjam dirinya tanpa ampun dan menggelitik tiap inci ceruk kenikmatan miliknya hingga menggulungnya dalam rasa nikmat nan candu yang terus menjalar dari cerik kenikmatan miliknya keseluruh tubuhnya hingga membuat Kaluna menggelinjang."Suka Sayang? Mau lebih liar?" tanya Jonathan sambil mengentak Kaluna liar dan tanpa sadar ia menggemeretakkan giginya saat merasakan batang kenikmatan miliknya dicengkeram tanpa ampun oleh Kaluna hingga membuat kejantanannya makin mengeras dan dibalut oleh rasa puas nan nikmat setiap ia mengeluar masukkan batang kenikmatan miliknya."Sempit, Yang," bisik Jonathan sambil menarik rambut Kaluna ke kiri hingga membuat Jonathan melihat wajah Kaluna yang sedang merasakan rasa nikmat. Birahi Jonathan terpecut saat ia melihat bibir Kaluna yang terbuka sedikit.Tangan kanan Jonathan membelai garis badan Kaluna dan berakhir di payudara Kaluna yang dari tadi bergerak erotis seolah menggoda dirinya.
Read more
307. Split Bill
"Akhirnya kamu datang juga Tuan Jonathan," sindir Raka yang kesal karena Jonathan baru datang saat jarum pendek menunjuk ke angka sebelas."Sorry, tadi aku kejebak macet," ucap Jonathan sambil duduk di kursi yang berada telat di depan Raka. Tangannya langsung mengambil beberapa berkas di sana."Kejebak macet atau kejebak di ranjang, hah?" tanya Raka yang sudah paham kelakuan Jonathan semenjak berhubungan dengan Kaluna lelaki itu sangat sulit dan jarang sekali mau keluar rumah. "Kejebak macet," jawab Jonathan santai sambil membaca pembukuan rekapan stock opname dari bulan lalu dan ia bandingkan dengan bulan sekarang, "tapi, sebelumnya kejebak di ranjang.""Rese lo!" ucap Raka kesal sambil duduk di depan Jonathan, "tenang semua aman, kekacauan yang si Mcflurry udah dapat dikendalikan walau kita sedikit rugi.""Lo udah cari lagi itu manusia? Atau dia menghilang tanpa jejak?" tanya Jonathan yang penasaran kemana rimbanya si Mcflurry setelah keluar dari Moon."Nggak tau, tapi menurut bebe
Read more
308. Aku Yang Urus
"Gendis!""Aw ... aw ...." Gendis berusaha menggapai tangan yang saat ini sedang menjambak rambutnya dengan kencang ke belakang hingga mau tidak mau ia mundur menjauhi Jonathan."Mau kamu apa sih! Rese banget jadi perempuan! Gatel hah? Mau aku garuk? Sini aku garuk kamu pake garpu daging!"Gendis terhuyung ke belakang dan terduduk dilantai, ia meringgis keras dan mendongah lalu kaget saat mendapati Kaluna menatapnya dengan pandangan penuh kebencian yang baru kali ini ia lihat. Kaluna si penyabar, ramah, pengalah dan selalu tersenyum itu berubah menjadi Kaluna yang siap menebas lehernya dengan menggunakan pisau koleksi miliknya. "Kaluna sakit, bisa rada lembutan nggak?" tanya Gendis seraya berdiri dan menepuk-nepuk pahanya dengan kesal. "Lembut? Lo bilang gue harus lembut!" maki Kaluna, "cuman cewe gila yang tetap tenang saat melihat calon suaminya dipeluk-peluk ama sundal betina nggak tau diri kaya kamu!" sentak Kaluna geram sambil mengepalkan tanganya berusaha untuk menahan hasrat
Read more
309. Hai, Kau Maling
"Belok kanan," ucap Gendis sambil melirik Kaluna yang sedang menyupir mobil dengan santai seolah tidak memiliki rasa bersalah padahal baru sepuluh menit yang lalu Kaluna menyakiti hatinya dengan kata-kata yang sangat menyayat hati dan memporak-porandakan egonya.Wanita sialan bernama Kaluna ini benar-benar sudah berubah, dulu Kaluna selalu mengikuti keinginannya dan bahkan tidak berani untuk melawan omongannya. Bahkan beberapa kali Kaluna bertengkar dengan Jonathan hanya karena hasutan dirinya. Tapi, sekarang Kaluna tampak berbeda dan lebih percaya diri. Gendis mengakui dirinya hampir kehilangan akal untuk memporak porandakan hubungan Kaluna dan Jonathan namun, hasilnya nihil yang ada hubungan mereka berdua malah maju ke jenjang lebih serius lagi."Ini mau ke mana?" tanya Kaluna sambil melirik Gendis karena merasa diperhatikan oleh wanita itu."Makan, aku lapar." Gendis berkata santai sambil mengalihkan pandangannya karena merasa sudah tertangkap basah memperhatikan Kaluna."Makan ap
Read more
310. Sebuah Kedekatan
Gendis membanting tasnya kesal ke sofa, ia ingat setelah mendengar perkataan Kaluna yang mengatakan dirinya pencuri. Gendis langsung keluar dari mobil Kaluna dan membanting pintunya lalu pulang menggunakan taksi yang kebetulan sedang mencari penumpang di sana."Sialan! Bangsat! Nggak punya otak! Siapa yang maling? Siapa! Siapa!" sentak Gendis sambilmengambil asbak yang ada di meja dan membantingnya sekeras mungkin ke lantai hingga asbak itu terpental dan pecah menjadi berkeping-keping."Maling kata dia! Aku nggak maling! Jonathan yang mau pacaran sama aku, aku nggak maling! Wanita sialan itu yang tinggalin Jonathan kenapa sekarang jadi aku yang dianggap maling! Sialan," maki Gendis sambil mengambil bantal dan melemparkannya ke arah dinding. "Mbak kenapa?" tanya Nunu pembantu rumah tangga Gendis.Gendis hanya berteriak keras lalu melempar kembali vas bunga hingga membuat Nunu berteriak kaget sambil mengusap dadanya."Rese! Nggak usah nanya-nanya mending kamu beresin ini semuanya! Res
Read more
311. Fokus Bahagia
"Orang mau nikah kok mukanya sepet amat?" tanya Emma saat melihat Kaluna yang terlihat uring-uringan dari semenjak mereka masuk ke dalam ballroom hotel untuk bertemu dengan Gege. Kaluna makin mengembikan mulutnya sambil melirik Emma, "Bu, emang salah Kaluna yah, kalau ada yang muji Kaluna tapi, bikin orang sakit hati?" tanya Kaluna yang ternyata memikirkan perkataan Gendis beberapa hari yang lalu."Hah? Gimana?" tanya Emma bingung dengan pertanyaan Kaluna."Iya, jadi ada orang nih. Ini orang benci banget sama aku cuman gara-gara aku selalu dipuji-puji ama orang terdekatnya dan selalu diminta untuk menjadikan aku role modelnya. Nah, gara-gara itu dia jadi dendam kesumat ama aku, padahal aku nggak tau apa-apa dan nggak punya dosa juga ama dia, Bu." Kaluna menerangkan secara singkat jelas dan padat pada Emma. Kaluna ingin tahu pendapat Emma, karena kemari dia sudah meminta pendapat Jonathan dan hanya dijawab dengan kata-kata andalannya. Kan ... Kan ... Kan ... aku udah bilang apa, gil
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
35
DMCA.com Protection Status