All Chapters of Wanita Penakluk Direktur Muda: Chapter 71 - Chapter 80
93 Chapters
Lanjut Lagi Yuk!
“Kau sudah mempertimbangkan akan terjadi seperti ini?” Arnav mengujar begitu mereka keluar dari ruangan. Membiarkan istri dan adik iparnya beradu argumen di dalam.Arsene yang sejatinya bertanggung jawab atas kejadian ini hanya menganggukan kepala. Air mukanya terlihat tidak begitu bagus, bisa di bilang dia mungkin cemas terhadap apa yang akan terjadi kepada istri dan juga mantan kekasihnya di dalam sana.“Kau sangat gegabah. Aku setuju karena kau bilang ini tidak akan lama. Tapi rupanya istrimu mengambil alih kendali sehingga kita berdua di usirnya keluar dari sana,” sahut Arnav sambil mengangkat bahu, nada suaranya terdengar meremehkan. Sedikit menyindiri sang adik yang tidak bisa memimpin dengan baik istrinya. Karena Arnav tahu bahwa Sylvia adalah seorang wanita yang penurut, sedikit aneh baginya menemukan wanita itu tiba-tiba saja memimpin situasi seperti ini.“Aku tahu, ini salahku. Tapi apa dayaku? Aku hanya ingin membuktikan padanya bahwa aku dan Raellyn sudah selesai. Dia tida
Read more
Istriku yang Nakal
“Hey, hey!” Raellyn tertawa pelan saat dia sedikit menjaga jarak dari suaminya dan berjalan menjauh dari Arnav. Pria itu langsung pasang wajah kecewa, melihat dia meninggalkan Arnav begitu saja. Melihat reaksi tersebut, Raellyn melirik padanya sambil geleng-geleng kepala lalu tersenyum sebelum kemudian mendekat lagi hanya untuk sekadar berbisik. “Tidakkah kita seharusnya melakukan hal itu di tempat tidur?”Mendengar penuturan tersebut, kontan senyuman suaminya yang lenyap beberapa saat lalu kembali bersinar layaknya matahari terbit. Arnav mengikutinya dengan patuh seperti seseorang yang begitu sangat dahaga akan hubungan seks. Ya, Arnav memang pada dasarnya seperti itu. Apalagi mengingat semakin lama nanti mereka mungkin akan sedikit mengurangi intensitas hubungan untuk beberapa waktu agar tidak mengganggu tumbuh kembang bayi mereka.Ketika mereka sudah memasuki kamar, Raellyn kemudian mencoba untuk berlutut di depan suaminya. Tapi Arnav tiba-tiba saja bergerak cepat untuk menghentika
Read more
Saling Menaklukan
Kali ini Arnav yang mengambil kontrol. Kedua tangannya bergerak untuk menangkup wajah sang istri ketika bibir mereka bertemu satu sama lain, sementara Raellyn meletakan lengannya di dada Arnav dan memiringkan kepalanya. Pria itu bereaksi menggigit bibir bawah Raellyn. Istrinya memberi respon dengan membuka sedikit mulutnya, dan di detik yang sama itulah Arnav melesakan lidahnya ke dalam dengan lembut untuk bertemu dengan lidah istrinya. Mereka saling terkait satu sama lain.Arnav mengerang pelan dan menggerakan tangannya untuk turun tepat ke arah dada Raellyn yang sudah terbuka akibat ulahnya beberapa saat lalu. Meremas bagian itu dengan pelan dan lihai. Membuat Raellyn sekali lagi menggeram dan menggerakan tangannya dengan pelan ke atas tubuh Arnav untuk sekadar memberikan balasan berupa membelai ototnya dengan cara yang lembut.Mereka kemudian melepaskan ciuman.“Fuck,” komentar Raellyn.“Agree, tapi lain kali tolong bicara yang cantik ya—ugh!” Perkataan Arnav terpotong ketika istri
Read more
Hot
Arnav tersenyum. “Itu dia, my queen.” Kemudian dia menambahkan satu jarinya untuk masuk ke dalam Raellyn.Dengan begitu banyak kenikmatan yang Raellyn dapatkan, wanita itu kini tidak tahu lagi harus seperti apa. Terlalu banyak kenikmatan yang menyebar ke seluruh tubuhnya, tidak lama hingga Raellyn merasakan klimaksnya datang. Raellyn hanya fokus pada pergerakan jempol Arnav di titik tersensitifnya, dengan ahli pria itu membelai bagian dari dirinya yang tegang di bawah sana. Tentu saja Raellyn di buat mengerang keras, Raellyn begetar hebat saat dia membuka kedua matanya, dia memadang kearah dua bola mata suaminya yang penuh kharisma.Arnav mencium ujung hidung Raellyn. “Itu adalah bayaran dariku, sayang,” jawabnya. “Sekarang kita bisa rileks sambil memikirkan apa yang selanjutnya akan kita lakukan.”Pria itu mengatakan segalanya dengan sangat santai. Mengabaikan fakta bahwa jarinya masih berada di dalam diri Raellyn, dan istrinya masih melayang karena sisa-sisa kenikmatan yang dia dapa
Read more
Konfrontasi
Raellyn membuka kedua matanya dan kemudian mereka berdua saling bertatapan satu sama lain ketika dirinya bergerak, dia mengerang keras.“Arnav~ milikmu terlalu besar. Ini terlalu—ugh!” Di balik keluh kesah istrinya Arnav justru malah meningkatkan tempo permainan sehingga istrinya bereaksi dengan mencengkram bahunya yang lebar sebagai pertahanan.Tak hanya Raellyn, Arnav juga merasakannya. Pria itu menggeram ketika Raellyn memberinya perlawanan yang cukup berarti sehingga membuat napas Arnav keluar dengan cepat dan nyaris terputus-putus.Tidak mengherankan bila pergerakannya begitu mudah, milik istrinya telah Arnav pastikan sudah sangat basah sebelum mereka memulai sehingga kini Raellyn bisa dengan mudah melakukan pergerakan tanpa adanya hambatan. Dia mendesah tiap kali Arnav mencapai ujungnya.“Aku tidak sanggup, Arnav!” erangnya.Jika sudah seperti ini Arnav tahu bahwa istrinya memerlukan bantuan, karena itulah dia terus bergerak meskipun Raellyn sudah luluh lantak tak berdaya dengan
Read more
Once Upon a Day
Akhir-akhir ini Arnav menemukan banyak kebiasaan baru. Seperti dia akan secara tiba-tiba selalu terbangun karena suara Raellyn yang sedang muntah di kamar mandi. Pria itu kemudian akan menghabiskan waktunya menemani sang istri hingga situasinya terlihat lebih baik. Tidak banyak yang dia lakukan, hanya sekadar mengusap punggung dan pundaknya, memberinya air putih hangat, memberinya sedikit pijatan yang bagi dia mungkin akan sedikit meringankan rasa pusing dan mual istri tercintanya walau hanya sedikit.Sudah hitungan bulan berlalu, Arnav lega karena selama itu pula tidak banyak hal yang terjadi. Dia bersyukur karena Tuhan membiarkan kehidupan rumah tangganya sangat damai dan lenggang tanpa adanya keributan apa-apa. Tidak dengan ibunya, maupun juga adiknya Arsene. Meskipun terkadang Arnav tidak bisa begitu saja melonggarkan kewaspadaannya. Dia sadar bahwa ketenangan tidak berarti kedamaian utuh, akan selalu ada ombak yang tercipta untuk meruntuhkan ketentraman yang ada.Dia kembali meli
Read more
Balik Masa Lalu
Arnav membuka pintu ruangan kerjanya di kantor agensi, pria itu membawa beberapa lembaran dokumen dan juga map yang berisi laporan dari beberapa divisi yang harus dia review dan tanda tangani untuk dapat di setujui bersamanya. Setelah melakukan pertemuan beberapa saat lalu, pria itu tidak banyak bicara dan hanya menyusun barang bawaannya di atas meja kerja. Meletakannya dengan sangat hati-hati, agar tidak membuat kacau beberapa dokumen dan laporan yang telah terorganisir dengan baik. Mungkin asistennya telah menyusun semua itu agar mempermudah Arnav dalam mengerjakan semuanya. Itu bagus, mungkin dia harus memberikan asistennya apresiasi untuk tindakan kecilnya yang punya makna lebih berarti.Dengan posisi yang dia tempati di kantor ini, dia punya beberapa tugas yang sedikit rumit di bandingkan sebagai atasan di tempat lain. Karena Arnav punya sisi yang terbilang perfeksionis sehingga terkadang bila ada sedikit kesalahan dia selalu tidak terima dan bawahannya perlu menyesuaikan dengan
Read more
Ada yang Terpikirkan
Pukul empat sore, Arnav menelepon ke rumah mengabari dan memastikan bahwa dia akan segera datang menjemput. Dia bahkan juga meminta Mrs. Maddy untuk menjaga supaya istrinya tidak pergi sendiri dan tentu saja hal itu langsung diiyakan oleh wanita setengah baya tersebut. Dia menyelesaikan pekerjaannya secara kilat dan benar-benar sangat efektif sampai melewatkan waktu makan siang untuk memastikan bisa menyelesaikannya sebelum pukul empat. Dan Arnav memang sangat cekatan sehingga pekerjaan yang menumpuk dapat teratasi dalam waktu delapan jam tanpa keliru seperti sebelumnya.Memastikan semuanya usai, Arnav langsung meluncur dari kantor. Ada alasan mengapa Arnav memilih jam empat sebagai waktu dia menjemput. Karena pria itu tahu bahwa sesungguhnya janji temu istrinya dan sang dokter adalah pukul lima sore. Arnav hanya ingin memastikan mereka bisa menghabiskan waktu berdua dan mungkin makan siang. Karena kesibukannya di kantor cukup menyita banyak waktu berkualitas yang seharusnya dapat dia
Read more
Curiga Berlebih
“Pesanan meja sebelas,” potong seorang pelayan yang tiba-tiba datang menyela perbincangan mereka seraya menata pesanan yang telah Arnav pesan beberapa saat yang lalu.Itu benar-benar hal yang merusak momentum, dan dari sudut matanya Arnav jelas dapat menangkap adanya mimik wajah Raellyn yang langsung berubah ketika wanita itu menatap hidangan favoritnya tersuguh di atas meja. Entah kemana raut penuh intimidasi yang hendak mengintogasinya. Namun selama hal itu memiliki progress ke arah yang baik maka Arnav tentu tidak akan terlalu memusingkannya. Lebih baik begitu. Dia lebih senang istrinya tersenyum cerah dari pada berdiam diri dengan wajah yang di tekuk dan masam.“Selamat makan Arnav,” ujar istrinya tak lama kemudian.Dia segera mengambil sendok dan juga garpu, kemudian melahap pesanannya sendiri dengan penuh nikmat. Melihat istrinya telah memulai maka kemudian Arnav mengikuti langkahnya dan ikut menyuapi bibirnya sendiri dengan pesanan yang di sukainya. Meskipun bisa di bilang dia
Read more
Moment Berdua
Raellyn sudah bersiap di ranjang, wanita itu menarik sweater yang dia kenakan sehingga memperlihatkan perutnya yang buncit di depan sang dokter. Arnav hanya memperhatikan bagaimana sang dokter bekerja, wanita itu memulainya dengan menyebarkan gel di sepanjang perut istrinya. Raellyn sedikit terkesiap merasakan gel tersebut karena terasa dingin di kulit perutnya. Pemeriksaan di mulai dengan gerakan-gerakan kecil, dan kemudian gumpalan mulai terlihat di layar. Calon orang tua hanya bisa tahu bahwa gumpalan yang terdapat di monitor tersebut adalah bagian kepala dan tubuh sementara bagian tangan dan kaki masih agak samar. Ketika alat tersebut menyentuh ke bawah ada sedikit pergerakan berupa tendangan yang membuat Raellyn mengernyit. Bukan sakit, hanya saja lebih ke arah geli.“Dia aktif sekali nyonya, apa kau kesulitan?”Mendengar dokter menyebut kata aktif, Raellyn bisa melihat bahwa suaminya terlihat sangat sumringah. Raellyn kini kembali memfokuskan perhatiannya pada sang dokter.“Terk
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status