All Chapters of Tetangga Meresahkan: Chapter 21 - Chapter 30
37 Chapters
BAB 21
DARMI TETANGGA UNIK BAB 21POV ( Bu Darmi )Namaku Darmi. Aku adalah orang kaya dikampungku, karena orang tuaku adalah juragan sawah.Setelah BapakKu meninggal, sawah dibagi empat.KakakKu menjual bagiannya untuk membeli perkebunan cengkeh.Adikku menjual bagiannya untuk usaha sapi perah.Sedangkan bagianku habis aku jual untuk mengobati anak keduaku Rahayu. sisanya untuk hidup sehari-hari.Aku memiliki suami bernama Dodi. Dia adalah seorang yang sangat pemalas, selama aku menjadi istrinya belum pernah Dia memberi uang untuk keperluan dapur, Semua kebutuhan rumah aku sendiri yang mencarinya.Karena sifat malasnya itu lah keluarga Ku tidak suka dengan Dodi.Ditambah lagi Dodi hanyalah seorang Laki-laki miskin dikampungku, jadi menambah kebencian keluargaKu terhadapnya.Hinaan dan cacian selalu terlontar dari mulut Ibu dan kedua saodara Ku.Mereka selalu menyalahkan aku atas apa yang terjadi.Pernah suatu hari beras dirumahku habis lalu aku coba untuk meminta kepada Ibuku."Bu. beras
Read more
BAB 22
DARMI TETANGGA UNIK ( Bu DARMI memulai rencananya ) BAB 22Tiga bulan berlalu.Setelah Bu Darmi meratapi kepedihan hidupnya dengan mengurung diri dan tidak lagi membaur dengan para tetangga. Sebenarnya membuat kami mulai penasaran dengannya. Kami berpikir dan berharap jika Bu Darmi telah menyadari kesalahaannya dan berubah. Pagi itu Bu Darmi mengendarai motornya untuk pertama kali setelah kepergian anak dan suaminya. Entah Dia mau pergi kemana. Dan ketika aku sedang menjemur pakaian aku melihat Bu Darmi sedang berbicara kepada seorang Pria yang membawa sebuah gerobak. Sepertinya Bu Darmi tadi pagi habis membeli gerobak karena pria itu membawa gerobak dan menaruhnya didepan rumah bu Darmi. Mimik wajah Bu Darmi sudah tidak lagi menunjukkan kesedihan. Sepertinya Bu Darmi sudah mulai bisa menerima kenyataan atas apa yang terjadi dengannya. Untuk pertama kali setelah kejadian itu. Aku mencoba menyapa Bu Darmi dengan rasa sedikit ragu dan penasaran, aku putuskan menyapanya karena
Read more
BAB 23
DARMI TETANGGA UNIK ( Bu DARMI memulai rencananya) BAB 23Sebulan telah berlalu Bu Darmi berjualan sayur. Pagi itu seperti biasa. Aku berbelanja sayur kepada Bu Darmi.Karena besok adalah ulang tahun anakku Dimas.Aku ingin memasak banyak untuk acara ulang tahun Dimas, aku ingin mengundang anak-anak kecil digang Berkah ini.Aku ingin berbagi sedikit rejeki kepada bu Darmi dengan cara memesan sayuran dan semua kebutuhan untuk acara besok kepadanya, jadi aku tidak harus repot-repot kepasar. "Bu Darmi, Saya bisa pesan ayam empat kilo, kentang tiga kilo, tempe tiga puluh ribu, tahu tiga puluh ribu, cabe merah besar dan cabe merah kecil campur satu kilo, bawang merah sama putih dua kilo."ucapku. "Aduh banyak sekali Bu Sara, bisa dicatat saja biar Saya tidak lupa."ujarnya.Lalu aku masuk kedalam rumah untuk mencatat semua pesananku tadi dan menyerahkan kepada Bu Darmi. "Ini Bu catatannya."ujarku sambil menyerahkan catatan itu. Bu Darmi langsung menerima catatan itu. Bu Darmi me
Read more
BAB 24
DARMI TETANGGA UNIK( BU DARMI memulai rencananya )BAB 24Setelah kepergian Ibu-ibu. Aku langsung masuk kedalam rumah. Aku menangis, dadaku terasa sakit sekali. Sore hari ketika Mas Andi."Lho. Dek kok matamu sembab seperti orang habis nangis?"tanyanya bingung. "Bu Darmi Mas! Dia gak belikan apa yang aku pesan, malah ngomong jika aku tidak ada pesan apa-apa."ucapku "Lalu acara Dimas tadi bagaiamana?"tanyanya. "Aku hanya bikin beberapa kue Mas untuk disuguhkan kepada anak-anak dan aku dicibir hampir semua ibu-ibu yang datang Mas tadi."ucapku sambil menyeka air mata. "Sudah Dek, gak usah sedih mungkin memang Bu Darmi lupa."ujarnya sambil berlalu kekamar mandi. "Mana mungkin bu Darmi lupa mas, aku yakin bu Darmi memang sengaja melakukan hal itu,"jawabku "Jangan selalu berpikir negative Dek... Tidak baik,"ucapnya "Mas, coba kamu diposisiku, kamu dicibir direndahkan didepanmu, apa kamu masih bisa ngomong sabar?"jawabku kesal "Dek, dengan kamu marah apa bisa merubah semuanya
Read more
BAB 25
DARMI TETANGGA UNIK( Bu DARMI memulai rencananya )BAB 25Setelah selesei mengantar kotak nasi itu kebeberapa tetangga. Aku langsung pulang, karena Mas Andi sebentar lagi pulang kerja. Mas Andi pulang seperti biasa, langsung mandi dan setelah mandi aku langsung membuatkan teh untuknya. Kami duduk diruang tamu."Mas! Bu Darmi tadi ngantar pesananku yang kemarin."ujarku kesal. "Lho kok bisa?"tanyanya heran. "Sepertinya memang Bu Darmi sengaja Mas!"ujarku. "Terus Adek bayar?"tanyanya. "Iyalah Mas! Mana Bu Darmi pake sandiwara segala lagi Mas."ucapku kesal. "Sudah Dek biar saja, jadi Kamu gak perlu belanja untuk beberapa hari."ucapnya sambil meminum tehnya. "Kamu itu selalu begitu mas!"jawabku jengkel Setelah itu aku tinggal Mas Andi. Aku masuk kedalam kamar untuk melihat Dimas. Katika sedang dikamar, terdengar ada suara mengetuk pintu. Sepertinya Mas Andi sudah membukanya. Lalu Mas Andi masuk kedalam kamar untuk memanggilku. "Dek, ada Bu Darmi."ujarnya. Aku mengernyitka
Read more
BAB 26
DARMI TETANGGA MERESAHKANBAB 26Ketika hendak mengajak Dimas untuk kembali menonton televisi. Tiba-tiba pintuku diketuk. tok.. tok.. tok.. "Bu Sara... Bu Sara..."ujarnya. Aku segera membuka pintu. "Eeehhh... Bu Darmi ada apa ya Bu?"tanyaku heran. "Bu Sara tidak belanja?"tanyanya. "OH.... Tidak Bu, maaf hari ini Saya libur dulu."jawabku sopan. "Lho! Bu Sara libur belanja setelah mengembalikan pesanan kemarin?"ujarnya sengaja mengeraskan suara. "Maksud Bu Darmi?"tanyaku bingung.Bu Darmi tidak menjawabku namun Dia kembali berjalan kegerobak sayurnya. Setelah Bu Darmi sampai digerobak sayurnya, entah apa yang dibicarakan oleh Bu Darmi dengan mimik wajah sedih kepada ibu-ibu yang sedang berbelanja.Setelah itu para ibu-ibu melihat kearahku dengan tatapan sinis. Aku yang malas menanggapi mereka, kembali masuk kedalam rumah. Ketika hendak menutup pintu. Dimas nangis minta main diluar karena melihat anak Bu Sulis yang ikut belanja. Aku lalu menuruti Dimas. Mereka lalu bermain d
Read more
BAB 27
DARMI TETANGGA MERESAHKANBAB 27Pagi ini rutinitas kami seperti biasa. Mas Andi sudah berangkat kerja. Aku menunggu Bu Darmi lewat, karena mau berbelanja sayur, karena stok sudah habis dan sekalian menagih uang belanjaan yang kemarin lusa. Yang belum dikembalikan. Setelah menunggu beberapa saat. Akhirnya terdengar suara Bu Darmi mejajakkan sayurnya. Aku langsung keluar sambil menggendong Dimas. Ku lihat Bu Darmi berhenti didepan rumah Bu Sulis. Aku bergegas berjalan kesana, mumpung ibu-ibu juga sudah pada datang untuk berbelanja. Setelah sampai, aku sapa mereka dengan senyum ramah. Namun tak ada satupun yang membalas senyumanku. mereka seperti terlihat kesal melihatku.Entah apa yang membuat mereka bersikap seperti itu terhadapku. Aku lalu segera memilih sayur yang hendak Ku beli, setelah memilih sayur beserta lauk pauknya."Bu Sara silahkan pilih sayurnya."ucap Bu Darmi ramah. Aku hanya tersenyum. Setelah semua sayur dan lauk pauk yang ku butuhkan sudah komplit, lalu aku
Read more
BAB 28
DARMI TETANGGA UNIK( Kehidupan baru Darmi dan Sara )BAB 28Waktu berjalan begitu cepat sudah dua tahun Bu Darmi mengalami stroke.Pak Dodi dengan telaten merawat Bu Darmi. Pak Dodi sering membawa Bu Darmi untuk terapi karena Dokter mengatakan masih ada harapan untuk Bu Darmi bisa sembuh.Laras dan suaminya Indra juga sekarang tinggal bersama Bu Darmi.Laras sudah melahirkan anak perempuan sekarang usianya sudah dua tahun lebih.Ketika Pak Dodi bekerja, Laras lah yang menggantikan Bapaknya untuk mengurus Bu Darmi.Satu tahun yang lalu Rahayu berhasil ditangkap dari persembunyiannya dan karena masih dibawah umur akhirnya Rahayu dimasukkan ke balai rehabilitasi karena Rahayu hanya pakai.Pak Dodi selalu setia disamping Bu Darmi.Bu Darmi mulai banyak perkembangan yang tadinya tidak bisa menggerakkan sama sekali anggota tubuhnya sekarang sudah mulai bisa duduk dan mulai bisa berbicara walaupun belum begitu jelas.Perubahan Bu Darmi membuat anak dan suaminya bahagia.šŸ‘ŒšŸ»šŸ‘ŒšŸ»šŸ‘ŒšŸ»šŸ‘ŒšŸ»šŸ‘ŒšŸ»
Read more
BAB 29
DARMI TETANGGA UNIK( Kehidupan baru Darmi dan Sara ) BAB 29Keesokan paginya rutinitasku seperti biasa, belanja sayur diwarung seberang gang.Ketika asyik memilah sayur aku melihat Laras datang bersama Mbahnya."Belanja Bu?"sapaku sopan."Iya dong! masak kesini mau makan!"jawabnya ketus."Aduh Bu biasa aja kali jawabnya!"ujarku ketus.Aku sebenarnya terkejut mendengar jawaban Mbah Laras.Kemarin sopan banget kok sekarang juteknya minta ampun.Aku tidak lagi menggubrisnya yang penting aku sudah menyapa sebagai tetangga.Aku kembali memilih sayur dan beberapa lauk pauk yang akan aku beli.Ketika sedang memilih sayur Si-Mbah itu berkata."Saya mau ayam dua kilo...ikan nila satu kilo...ikan mas satu kilo...ayamnya dipotong goreng...ikannya dibersihkan sisik sama kotorannya."ujarnya ketus kepada Ibu sayur."Wah...mau makan enak nich Laras... Neneknya datang."ujar Ibu sayur.Laras tidak menjawab hanya tersenyum kecut."Sayurannya yang segar-segar ini dimasukkan plastik ya!"ujarnya lagi."
Read more
BAB 30
DARMI TETANGGA UNIK( Kehidupan baru Darmi dan Sara ) BAB 30Indra tidak membalas satu kata pun.Laras yang sakit hati mendengar Ibunya selalu merendah kan suaminya."Bu! tidak adakah rasa kasihan dihati Ibu untuk mas indra?"tanya Laras lantang."Pokoknya kalau Dia belum bisa bikinkan kamu rumah jangan harap Ibu akan bersikap baik padanya."jawab Bu Darmi ketus."Lho Pak!ibu sama mbak sari kemana?"tanya Bu Darmi yang baru menyadari Ibu dan kakaknya tidak berada dirumah."Tadi katanya mau belanja Bu."jawab Pak Dodi."Mas ayo masuk bantuin aku jaga sikecil."ujar Laras kepada suaminya.Indra lalu mengikuti Laras masuk kedalam rumah.Setelah kepergian Laras,Bu Darmi duduk mendekat disamping Pak Dodi."Lho Pak! Ini rumah siapa?"tanyanya bingung sambil menunjuk rumah Sara."Oh itu rumah Pak Andi."jawab Pak Dodi datar."Lho kok Ibu tidak tahu kalau mereka bangun rumah disamping kita?"tanyanya lagi."Iya kan Ibu sakit jadi tidak pernah keluar rumah."jawab Pak Dodi."Iya ya Pak."jawab Bu Darmi
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status