Semua Bab Aku Istrimu Bukan Pembantumu! : Bab 41 - Bab 50
103 Bab
Part 41, Sudah Lelah Mengalah
Saat sore tiba, Chelsea membawa kedua anaknya keluar untuk mengantar kepergian ibu Yuli yang sudah berpamitan bahwa ia akan pulang ke desa hari itu juga, meskipun sedih karana ditinggalkan oleh ibu kandungnya di saat ia masih membutuhkan sosok ibu, namun Chelsea harus tegar dan tabah untuk kehilangannya, ia tidak bisa memaksa agar ibunya tetap tinggal bersamanya, ia juga merasa kasihan jika sampai ibunya akan merasa tidak nyaman karena sikap seluruh anggota keluarga. Untuk itulah Chelsea harus menerima keputusan yang tepat ibu Yuli, yaitu membiarkannya pulang ke kampung halaman nya. Chelsea berusaha untuk tidak menunjukkan wajah sedih nya, saat bu Yuli menghampiri dirinya dan mencium kening nya dengan penuh kasih sayang. "Ibu pulang dulu ya, kau jaga anak-anak mu dengan baik dan jangan lupa istirahat, kau pasti akan merasa sangat lelah, karena kau harus bekerja 24 jam untuk anak-anak mu," ucap bu Yuli memberikan pesan. "Jangan khawatir Bu, aku akan baik-baik saja, aku justru mencem
Baca selengkapnya
Part 42, Perubahan Chelsea Mengganggu Pikiran Edo
Di sudut ruangan, Edo terlihat gelisah seorang diri, ia masih berpikir keras bagaimana bisa Chelsea bisa berani padanya saat ini, ia masih tidak percaya jika itu adalah Chelsea. "Sial, kenapa Chelsea tiba-tiba bisa berubah jadi wanita yang begitu berani padaku, apa dia lupa kalau aku adalah suami yang seharusnya dia hormati, tapi kenapa sekarang dia jauh lebih berbeda dari biasanya?"Edo terlihat sangat bingung saat itu, wajahnya dipenuhi dengan tanya karena tidak biasanya Chelsea bersikap seperti itu. "Memang sudah seharusnya Chelsea berani padamu jauh-jauh hari, bahkan Ayah sangat mendukung jika sekarang Chelsea bersikap jauh lebih berani padamu, tidak seperti sebelumnya, yang hanya berpikir bahwa kau adalah laki-laki yang harus di hormati, harusnya sejak dulu Chelsea melakukan ini padamu."Tiba-tiba Edo dikejutkan dengan suara seseorang yang tidak asing baginya, dan ia terkejut ketika melihat bahwa itu adalah suara dari tuan Bram. "Ayah, sejak kapan Ayah di sini?" tanya Edo deng
Baca selengkapnya
Part 43, Menggendong Andika
"Sayang, kamu kenapa si, kenapa marah-marah sama aku?" tanya Edo yang masih tidak tenang ketika Irish marah padanya. "Mas, bagaimana aku tidak marah padamu, dari awal masuk ke sana kau selalu menyebut nama Chelsea, apa kau sudah mulai cinta dan nyaman sama dia!" omel Irish yang tidak mau menatap wajah Edo. "Ya ampun, kenapa kamu ngomongnya gitu si, tentu saja tidak. Aku justru merasa aneh dengan sikap Chelsea yang sudah berubah. Irish, Chelsea yang ku kenal bukan lah wanita yang berani pada suaminya, sebab itu lah aku merasa bahwa ini adalah perubahan bagi hidupnya." jawab Edo yang mencoba untuk menerangkan. Hati Edo memang sangat tidak tenang ketika melihat perubahan sikap Chelsea, namun sebenarnya itu adalah hal yang sangat wajar. Apalagi saat ini Chelsea baru saja melahirkan dan baru saja menjadi seorang ibu baru. Sikapnya yang harus menjadi seorang ibu untuk dua anak sekaligus itu tidak akan mudah, akan tiba saatnya di mana Chelsea mungkin tidak akan semanis dulu lagi sebelum
Baca selengkapnya
Part 44, Jujur Pada Ibu
Di kamar Edo nampak menghempaskan jas kerjanya di sofa kamarnya, ia sangat marah kala itu karena melihat tingkah tuan Bram yang semakin hari semakin dekat dengan Chelsea dan semakin membela dirinya. Saat itu nyonya Andin membuka pintu kamar, saat itu Edo menyadari bahwa ibundanya datang menghampiri dirinya, ia tertahan, mencoba untuk tidak meluapkan kemarahan di hadapan nyonya Andin. Namun, saat itu nyonya Andin justru mengajak Edo duduk dan menatapnya dengan tatapan yang cukup serius, Edo pun merasa bingung dan takut ketika membalas tatapan nyonya Andin. "Kenapa tidak melanjutkan amarahmu, lanjutkan saja Edo, Ibu datang ke sini bukan untuk melarang mu, Ibu datang ke sini karena Ibu juga memiliki perasaan yang sama dengan mu, kemarahan dan kebencian pada sikap ayah mu terhadap Chelsea," ucap nyonya Andin mengutarakan perasaannya. "Ibu, kenapa ayah begitu peduli pada Chelsea, kenapa setiap apa yang kulakukan tidak pernah benar di mata ayah, dan Chelsea selalu benar di matanya, kalau
Baca selengkapnya
Part 45, Menuduh Chelsea
"Mas, minggir, aku mau lewat!" cetus Chelsea yang saat itu terlihat sangat kesal lantaran Edo menghadangi jalannya. "Chelsea, bagaimana rasanya ketika mendapatkan perhatian penuh dari ayah? Apa kau merasa bahagia?" tanya Edo menatap tajam ke arah Chelsea. "Apa maksud mu Mas, ayah perhatian pada kedua cucunya, bukan padaku," ucap Chelsea memberitahu. "Tidak Chelsea, dia tidak hanya perhatian pada kedua cucunya, tapi pada dirimu juga, kau itu memang keterlaluan Chelsea, tidak mendapatkan perhatian dariku, tapi kau mencuri perhatian dari ayah mertuamu, apa kau sangat merindukan sosok seorang pendamping sampai kau memilih ayahku untuk mengisi hari-harimu?" tuduh Edo pada Chelsea. Chelsea melotot tajam ke arah Edo, apa maksud suaminya itu, mengapa ia menghakimi dirinya dengan tuduhan yang sangat tidak masuk akal itu, bahkan Chelsea sama sekali tidak pernah terpikir bahwa ia haus akan kasih sayang seorang laki-laki. "Mas, tolong jaga bicaramu, aku sama sekali tidak seperti yang kau tud
Baca selengkapnya
Part 46, Ketahuan
Pembicaraan antara Edo dan nyonya Andin tak sengaja di dengar oleh tuan Bram ketika mereka sedang mengobrol berdua di kamar. Tuan Bram pun akhirnya mengetahui bahwa selama ini Edo telah menduakan Chelsea dan mengkhianati pernikahan meraka. Dengan tatapan kemarahan tuan Bram menghampiri Edo yang sedang bersama dengan nyonya Andin, saat itu Edo terkejut ketika menyadari kedatangan tuan Bram, ia perlahan bangkit dari tempat duduk nya dan membalas tatapan dari tuan Bram. Plak!! Sebuah tamparan mendarat bebas di pipi Edo, nyonya Andin yang melihat itupun terkejut bukan main, ia berdiri tepat di depan Edo untuk mengulangi suaminya yang ia takutkan akan melakukan sesuatu yang lebih dari itu lagi. "Apa-apaan ini, kenapa kau menampar putraku?" tanya nyonya Andin tidak terima. "Apa kau sudah tidak waras, kau tahu kalau putramu telah mempermainkan pernikahan nya, tapi kau justru mendukung dan menyembunyikan semua ini dariku!" pekik tuan Bram tidak terima. "Lalu apa masalahnya dengan mu, ap
Baca selengkapnya
Part 47, Pergi Ke Kamar Chelsea
Masih dalam kemarahan yang sama, tuan Bram terlihat menghukum Edo yang saat itu ia anggap tidak tahu diri, di hadapan keluarga Edo di sidang oleh tuan Bram dan memintanya untuk meminta maaf pada Chelsea yang nampak diam dan pasrah, entah apa yang dipikirkan oleh Edo saat itu, ia sangat sulit mengikuti keinginan tuan Bram yang ia anggap hanya mementingkan perasaan Chelsea. "Ayah, kau perlu tahu apa alasan terbesarku menduakan Chelsea, itu kulakukan semata-mata karena aku tidak mencintainya, jadi Ayah jangan memaksaku untuk melakukan apa yang Ayah inginkan," ucap Edo menatap sang ayah dengan tegas. "Apa kau bilang! apa kau sudah merasa paling benar Edo, dengan alasan tidak mencintai Chelsea bukan berarti kamu bisa seenaknya saja menjalin kasih dengan wanita lain di luar sana, apa kamu pikir itu adalah solusi yang sangat bagus dan tepat," marah tuan Bram menatap tajam. "Ayah, berhenti memojokkan putraku seperti itu, kau tidak mengerti betapa tersiksa nya putraku yang selama ini menja
Baca selengkapnya
Part 48, Sarapan Pagi Bersama
"Chelsea, apa semalam Edo meminta maaf dan berjanji akan memperbaiki semua kesalahan dan kelakuannya pada mu?" tanya tuan Bram yang menghampiri Chelsea saat sedang menyiapkan sarapan di dapur. Chelsea tersenyum mendengar pertanyaan itu, mana mungkin Edo nya akan melakukan hal yang akan merendahkan dirinya itu, namun karena Chelsea tidak mau jika sampai tuan Bram cemas, akhirnya Chelsea harus terpaksa berbohong padanya. "Iya Ayah, mas Edo sudah meminta maaf dan berjanji akan memperbaiki semuanya," ucap Chelsea melempar senyum. "Apa kamu tidak berbohong, Chelsea?" tanya tuan Bram memastikan. "Tidak Ayah, untuk apa Chelsea berbohong. Ayah, jangan terlalu cemas, Ayah punya darah tinggi, kalau bisa jangan terlalu banyak pikiran, jangan cemaskan semuanya ya, Yah." jawab Chelsea yang justru merasa kasihan pada sang ayah mertua. Tuan Bram melempar senyum, ia sangat senang ketika mendapatkan perhatian seperti itu dari menantunya, selama ini nyonya Andin terlihat sangat sibuk dengan urusan
Baca selengkapnya
Part 49, Ide Jenius Irish
"Ada apa si sayang, kenapa wajah kamu terlihat sangat kesal?" tanya Irish yang sudah berhadapan dengan kekasih pujaannya itu. "Aku sangat kesal sekali di rumah, ada saja drama yang membuat aku tidak betah tinggal di sana, ingin rasanya aku pergi jauh dan tinggal seorang diri saja," omel Edo dengan tatapan kekesalan. "Memangnya kamu lagi menghadapi masalah apa si sayang?" Irish menanggapi dengan santai dan penuh perhatian. Edo pun mengeluhkan keadaan rumah tangganya bersama dengan Chelsea, dan saat itu Irish mendengarkan nya dengan santai, sebagai selingkuhan, Irish juga bisa menjadi teman baik di saat Edi mengeluh dengan rumah tangga nya. Saat itu tiba-tiba muncul ide yang akan Irish sampaikan secara langsung pada Edo, karena baginya ide tersebut sangat lah bagus dan tepat di saat itu. "Mas, kamu lagi pura-pura baik kan sama Chelsea? kamu lagi pura-pura bersikap manis dengannya, kan? Bagaimana kalau kamu ambil kesempatan ini untuk tinggal berdua saja dengan Chelsea, dengan begitu
Baca selengkapnya
Part 50, Debat
"Apa sebelumnya kamu sudah membicarakan ini pada Chelsea, Edo?" tanya tuan Bram. "Belum Ayah, tapi aku yakin Chelsea akan setuju," ucap Edo melempar senyum, berusaha untuk meyakinkan santai ayah yang terlihat ragu. "Ya sudah kalau menurut kamu Chelsea akan menerima dengan hati senang, Ayah tidak bisa menghalangi." jawab tuan Bram pasrah. Edo melempar senyum, saat itu ia pamit untuk segera membicarakan hal ini pada Chelsea secara langsung, dan ia tidak mau jika sampai Chelsea menolak keinginan nya itu. Kedatangan Edo di dalam kamar, membuat Chelsea sedikit terkejut, apalagi saat itu Edo menyampaikan bahwa ia akan bicara serius padanya, dan hal itu membuat Chelsea harus meminta para baby sitter yang menjaga ajak-anak untuk keluar sementara, setelah di dalam kamar hanya ada mereka berdua, Edo pun mendekati Chelsea. "Ada apa Mas, kamu mau bicara apa sama aku?" tanya Chelsea penasaran. "Chelsea, aku ingin kita pindah dari rumah ini, dan aku mau kamu sama sekali tidak merasa keberata
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status