Semua Bab KAUM TERAKHIR: Bab 81 - Bab 90
109 Bab
81. Aura Gelap
81. Aura Gelap"Yang Mulia!"Rose hendak menolong gadis itu dengan menggunakan sihirnya, tetapi kalah cepat dengan seseorang yang terbang cepat lantas menangkap tubuh mungil Kyana yang sedang tidak sadarkan diri dengan wajah pucatnya. Regan datang tepat waktu ketika merasakan aura yang selama ini membuatnya gelisah. Aura yang baru saja dilepaskan putrinya begitu besar hingga terasa ke Kerajaan Kegelapan dan berhasil dirasakan olehnya. Regan tidak begitu yakin jika ledakan aura putrinya tadi tidak akan membuat gempar seluruh Dunia Immortal. Aura yang terasa begitu mencekam dan penuh ambisi dalam membunuh. Membuat siapa saja yang merasakannya tanpa diperintahkan akan menunduk takluk mengakui kekuasaannya.Regan menunduk, menatap ke arah Rose yang berada di bawahnya dengan ekspresi lega sekigus cemas bercampur menjadi satu di wajah cantiknya. Laki-laki itu sudah mengetahui status Rose yang merupakan pelayan setia putrinya. Karenanya, menurutnya Rose berhak mengetahui keadaan putri semata
Baca selengkapnya
82. Kejujuran
82. KejujuranMatahari terbenam barulah Avram dan Phygeros bisa kembali pulang. Keduanya terbang bersama menuju ke Kerajaan Kegelapan. Tujuan mereka yang seharusnya menuju ke Kerajaan Pusat teralihkan usai mendapat kabar dari Chorlouis bahwa seseorang yang menjadi alasan Avram tidak fokus dan tenang sejak tadi dikabarkan berada di kerajaan asalnya. Keadaan Kyana yang dilaporkan tidak sadarkan diri dan berakhir dibawa oleh sang ayah membuat rasa khawatir Avram meningkat. Sialnya, Chorlouis tidak menjelaskan lebih detail apa yang menyebabkan gadisnya itu jatuh tidak sadarkan diri di pasar rakyat.Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk kedua pria itu sampai di Kerajaan Kegelapan dengan menempuh jalur langit dengan sepasang sayap mereka masing-masing. Kedatangan mereka langsung disambut baik oleh para prajurit Istana Kegelapan. Langkah kaki mereka terdengar menggema di setiap ruangan istana yang mereka lewati. Sesekali mereka memberikan anggukan kecil ketika mendapatkan sapaan dari para
Baca selengkapnya
83. Luka dan Melukai
83. Luka dan MelukaiKedua itu itu tiba-tiba terbuka. Manik hitam yang biasanya menyapa Avram kini tegantikan dengan sepasang iris mata berwarna ungu kemerahan. Manik itu memancarkan sebuah amarah yang begitu membara membuat Avram yang semula setia memandang wajah gadisnya dibuat tertegun dengan apa yang dirinya lihat. Angin kencang tiba-tiba berhembus, membuat semua obor yang tersebar di penjuru istana padam seketika. Membuat suasana istana itu semakin mencekam karena ketidakadaan penerangan di sana."Kau baik-baik saja, Kyana?" tanya Avram pelan, menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan gadisnya.Kyana berteriak nyaring, raungan bercampur rintihan itu membuat Avram dengan segera mencoba menenangkan gadisnya. Tetapi, tubuh gadis itu tiba-tiba mengambang dengan sendirinya, kabut keunguan mulai membungkus tubuh gadis itu bersamaan dengan raungan gadis itu yang semakin terdengar memilukan. Kedua kaki Avram bergetar hebat, membuat pria itu tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri hi
Baca selengkapnya
84. Kedekatan Rose dengan Orxphulus
84. Kedekatan Rose dengan Orxphulus"Anda yakin, Yang Mulia?" Phygeros sekali lagi bertanya kepada Avram yang tengah bersiap diri mengambil posisi bersila di atas kasurnya."Anda tidak melupakan perjanjiannya jika anda menemuinya bukan? Tolong pikirkan sekali lagi, Yang Mulia. Kita juga masih bisa meminta bantuan Raja Skyless dalam hal ini." Phygeros bersikeras membujuk tuannya. Dia tidak mau Avram menyesali keputusannya nanti. Tetapi sepertinya pria itu sudah membulatkan tekat dan tidak bisa dicegah lagi."Jika kita meminta bantuannya, maka fakta Kyana sebagai pelaku kasus pembunuhan akan menyebar dan itu akan berdampak besar baginya. Aku tidak mau melihat gadisku terluka atau memiliki masalah lain. Sudah cukup dirinya diperlakukan tidak adil selama ini, jangan lagi," jawab Avram tegas membuat Phygeros mau tidak mau menyerah. Percuma saja memberikan saran kepada pria itu. Jika Avram sudah berkata tegas seperti itu maka sudah dipastikan tidak ada yang bisa mengubah jalan pikirannya la
Baca selengkapnya
85. Dewi Kehidupan
85. Dewi Kehidupan"Bawa dia ke danau suci."Avram menatap langit biru pagi ini dengan tatapan kosong. Pria itu sedang berada di kamarnya sembari memaku tangan di pinggiran jendela kamarnya. Membiarkan semilir angin pagi dengan aroma petrichor yang menjadi temannya pagi ini. Phygeros masih dirinya tugaskan untuk menjaga kamar Kyana. Gadis itu belum menunjukkan tanda-tanda untuk sadarkan diri. Kulit tubuh gadis itu semakin terlihat pucat, membuat pikiran Avram tidak bisa jernih untuk berpikir. Karenanya dia memutuskan untuk menenangkan diri sejenak di dalam kamarnya tanpa diganggu oleh siapapun termasuk kesatrianya yang mungkin saat ini juga tengah mencemaskannya karena sejak tadi belum juga keluar dari kamar. Seperti rencananya, semalam dia sudah bertemu dengan salah satu dewi untuk menanyakan perihal keadaan gadisnya. Avram tidak pernah berpikir bahwa keadaan gadisnya akan separah yang dirinya ketahui secara langsung oleh sang dewi. Tentu saja hal itu membuat Avram tenggelam memikir
Baca selengkapnya
86. Ritual
86. RitualMalam harinya, seperti yang diperintahkan oleh Sang Dewi Kehidupan, Avram dibantu oleh Phygeros, Raja Reegan dan Aros. Mereka memang sepakat untuk melakukannya di tengah malam untuk menghindari kecurigaan dari semua orang. Mengingat mereka juga sepakat untuk menyembunyikan hal ini dari masyarakat luar, maka mereka mengambil waktu di mana semua orang telah terlelap di alam mimpi mereka sehingga persentase mereka diketahui oleh masyarakat luar lebih kecil.Danau Suci sendiri berada di puncak pegunungan tertinggi di Dunia Immortal tersebut. Lebih tepatnya di sebuah kuil kuno yang sudah tidak digunakan lagi secara umum karena keberadaan Danau Suci yang dikenal sakral dan harus dijaga. Karenanya kuil itu kini hanya dijaga oleh hewan peliharaan Sang Lord sendiri yaitu seekor anjing berkepala tiga yang biasa dikenal dengan sebutan Cerberus dan seorang tabib tua yang memiliki kemampuan sihir dan bertarung luar biasa hebatnya. Karenanya, tidak ada lagi orang-orang yang berani mencob
Baca selengkapnya
87. Semakin Dekat
87. Semakin DekatPagi harinya, Avram dan Phygeros pulang ke Istana Pusat yang langsung disambut senang oleh para anggota kerajaan lainnya yang sempat mengkhawatirkan sang raja mengapa menunda kepulangannya. Untungnya semalam tidak terjadi penyerangan oleh pihak musuh untuk merebut istana tersebut karena keadaan istana yang kosong tanpa adanya sang pemimpin, baik sang raja maupun ratunya. Tentu saja keadaan itu akan terlihat begitu rentan untuk keamanan kerajaan tersebut."Yang Mulia ada sesuatu yang aneh semalam." Salah satu menteri kerajaan menyela di tengah perjalanan Avram memasuki istananya lebih dalam. Avram tidak berniat untuk menghentikan pria itu, pasalnya dirinya sudah dibuat penasaran dengan apa yang akan disampaikan olehnya. "Pelaku pembunuhan itu tidak melancarkan aksinya, bahkan tanda-tanda kemunculannya pun tidak ada di seluruh kerajaan," lanjutnya dengan kerutan di dahinya.Avram yang mendengarnya tidak memberi komentar. Pasalnya dirinya sudah mengetahui siapa pelaku d
Baca selengkapnya
88. Amukan Massa
88. Amukan Massa"Di mana Yang Mulia Ratu?! Jangan bilang dia sedang melarikan diri!""Yang di mana dia? Apakah dia sedang bersembunyi karena telah tertangkap basah sebagai pembunuh?!""Dia memang sejak awal pantas dibunuh! Pembunuh selamanya akan menjadi seorang pembunuh! Seharusnya kita tidak mempercayainya lagi sedangkan kejahatan telah mengalir di darahnya!"Seruan penuh kemarahan dan emosi yang membara membuat pihak kerajaan kewalahan. Ditambah lagi ketika mengetahui sang lord sedang tidak ingin diganggu, membuat mereka semua semakin bingung harus berbuat apa. Sedangkan para warga semakin ganas dan bersikeras menerobos masuk ke dalam istana hanya untuk menemui sang ratu. Sialnya sang ratu sedang tidak ada bersama mereka sebab yang mereka ketahui adalah sang ratu tengah dalam keadaan sakit di Kerajaan Kegelapan-tempat kelahirannya. Selebihnya tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi dengan ratu mereka dan bagaimana keadaannya sekarang terkecuali sang lord dan salah satu kesatria
Baca selengkapnya
89. Kehancuran Kerajaan Kurcaci
89. Kehancuran Kerajaan KurcaciSiang ini Kerajaan Kurcaci tampak damai dan berjalan seperti biasanya. Para penduduk berbondong-bondong menuju ke ladang mereka masing-masing untuk melakukan pekerjaan mereka masing-masing. Ada yang sedang baru memulai menanam beberapa tanaman obat-obatan maupun rempah-rempah ada pula yang sudah di tahap memupuk dan menyiram. Lalu, ada juga yang telah menikmati hasil panen mereka yang saat ini tengah memetik hasil panen mereka dengan semangat.Hampir seluruh penduduk kaum kurcaci memiliki ladang masing-masing yang biasanya terletak di belakang rumah mereka. Sedangkan yang tidak memiliki ladang akan menjadi seseorang bermata pencaharian dari petani ternak. Hewan yang mereka ternak biasanya adalah ayam dan beberapa jenis domba saja. Mengingat ukuran tubuh mereka yang lebih mungil dari kaum lainnya, membuat mereka cukup kesulitan jika harus merawat hewan-hewan ternak lainnya yang memiliki ukuran yang besar melebihi ukuran tubuh mereka.Perbedaan mencolok y
Baca selengkapnya
90. Kehancuran Kerajaan Kurcaci Bagian 2
90. Kehancuran Kerajaan Kurcaci Bagian 2Suara yang mengalun hingga terdengar di indera pendengaran sang raja, membuat sang raja menajamkan indera penglihatannya. Kedua matanya menyipit, sebelum pada akhirnya kembali membola karena keterkejutan yang dirinya dapati sekali lagi. Tubuhnya menegang di tempat dengan bibir yang sedikit terbuka. Di depan saja, di tengah-tengah pasukan manusia hidup yang saat ini berlari menerjang ke arah istana berdiri Magistri dengan wajah songongnya dan dagu yang terangkat tinggi-tinggi. Ekspresinya memang masih sama seperti yang dirinya ketahui selama ini. Kesombongan selalu menyelimuti wanita itu. Tetapi, sang raja kurcaci tidak pernah membayangkan wanita itu akan menyerang kerajaannya dengan ribuan pasukan mengerikkan seperti sekarang ini.Sang raja sangat yakin bahwa kesombongan yang terpancar di diri wanita penyihir itu semakin bertambah karena adanya sosok misterius yang berdiri di saping wanita itu. Bahkan secara terang-terangan Magistri memperlihat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status