Semua Bab Istri Sempurna Sang Pewaris : Bab 141 - Bab 150
183 Bab
Ruangan Yang Tertutup
Pintu ruangan itu tertutup di belakang mereka.Aiden melangkah maju lalu meraih dagu Eva. Dia memegang kepala Eva agar tetap di tempatnya lalu menatap jauh ke dalam matanya.Ekspresinya penuh kelembutan, Eva balas menatapnya dengan intensitas yang sama.“Eva, aku menginginkanmu," Aiden berbisik di telinga Eva, "Izinkan aku untuk menyentuhmu."Eva merasakan dilema, di satu sisi dia menginginkan Aiden, tapi di sisi lain dia merasa ragu."Eva, jawab aku …" Bisikan Aiden membuat pikiran Eva kembali. Dia menatap wajah tampan yang ada di depannya, sebelum kemudian menggeleng.Bahu Aiden sedikit jatuh, dan dia melepaskan dagu Eva. Pria itu membuka mulutnya seolah ingin mengatakan sesuatu tapi segera menutupnya lagi. Tiba-tiba, dia terlihat sangat kecewa. Eva hampir merasa kasihan padanya, dia juga ikut merasa sedih."Aiden," panggil Eva perlahan yang membuat Aiden mengangkat pandangannya. Aiden melihat Eva dengan pandangan penuh tanya. Saat itulah Eva mengangguk sambil tersenyum."Boleh?" Tan
Baca selengkapnya
Bersamamu Di Pagi Hari
"Kau sudah bangun?" tanya Aiden.Eva berpura-pura masih tertidur. Aiden tersenyum, dia tahu kalau Eva hanya berpura-pura tertidur. Ia pun lantas menggerakkan jarinya yang ada di pinggang Eva untuk menggelitik. Eva memekik karena geli."Aiden, apa yang kau lakukan?" cetus Eva."Ah, ternyata istriku sudah bangun. Morning, Sunshine. Bagaimana tidurmu tadi malam?" sapa Aiden ringan.Eva tidak jadi marah, tapi, dia berpura-pura cemberut. "Tidak begitu buruk," sahutnya."Benarkah? Apa kita perlu mengulanginya lagi agar 'tidak begitu buruk' menjadi 'kau luar biasa'.""Aiden, kau benar-benar menganggap tinggi dirimu sendiri.""Siapa lagi yang akan melakukannya? Istriku tidak mau melakukannya, jadi, aku terpaksa melakukannya sendiri," jawab Aiden.Eva menggigit bibirnya, sebenarnya Aiden luar biasa sama seperti sebelumnya, tapi, Eva tidak mau mengakuinya dan membuat Aiden besar kepala.Eva sedikit bingung ketika Aiden mengambil ponsel lalu menelepon Alfred. Tak lama, Alfred masuk bersama beber
Baca selengkapnya
Lebih Baik Daripada Tidak
Eva baru saja kembali dari kamarnya ketika dilihatnya Aiden sedang diperiksa oleh Benjamin."Ada apa? Apa yang terjadi dengan Aiden?" tanya Eva pada Benjamin."Kau terlihat mengkhawatirkanku, Eva," Aiden yang menyahut.Benjamin mengukur suhu Aiden dan membuat ekspresi muram, "Aiden demam tinggi, aku akan memberinya beberapa tablet vitamin.""Kenapa kau tidak meresepkan obat, Benjamin? Kenapa hanya vitamin saja?" tanya Eva.Benjamin menatap Aiden dengan sedih sebelum kemudian beralih menghadap Eva, "Aiden alergi terhadap banyak obat.""Sejak kapan kau alergi obat, Aiden?" Eva bertanya kepada Aiden, "Bukankah kau hanya alergi mustard saja.""Ahh," kata Aiden, "kurasa kau tidak mengenalku sebaik yang kau pikirkan, Eva sayang."Eva tahu kalau dulu sewaktu masih gadis dia terpaksa mempelajari setiap fakta tentang Aiden sebelum menjalani pernikahan mereka. Sekarang ingatannya hilang, Eva bahkan tidak dapat mengingat informasi paling mendasar tentang hal yang disukai dan yang tidak disukai o
Baca selengkapnya
Menginginkan Suamimu
"Tuan Aiden, ini waktunya makan. Makan malam Tuan sudah siap," sela Alfred, "Haruskah saya meminta pelayan untuk membawakan makan malam untuk Tuan ke kamar?"Aiden mengangguk tetapi Eva menghentikannya, "Biar aku yang melakukannya.""Lagi?" Aiden memberinya tatapan bertanya."Apa? Kau yang memintaku untuk merawatmu sampai sembuh dan aku melakukannya. Jadi, kenapa kau mesti heran dengan hal itu, suamiku sayang," kata Eva kepada Aiden.Sebenarnya Eva merasa kewalahan dengan perasaannya yang terasa merah jambu di kamar bersama Aiden dan sangat ingin melarikan diri dan mencari udara segar. Aiden mengangguk sambil tersenyum lalu memberikan album itu kepada Alfred. Eva lantas melangkah keluar ruangan. Begitu dia memasuki aula, dia menarik napas dalam-dalam. Tanpa diminta, bayangan bayi muncul di benaknya. Sepertinya itu adalah gambaran foto bayi Aiden yang tadi dilihatnya, tapi ada mata Eva pada bayi itu. Tidak ... tidak. Itu adalah gambaran bayi mereka berdua. Bayi Eva dan Aiden. Eva tidak
Baca selengkapnya
Dinginkan Aku
Terdengar ketukan di pintu."Nyonya Eva, Dokter Benjamin berkata kalau Tuan Aiden membutuhkan seseorang untuk menurunkan panas," seorang pelayan berkata dari luar pintu kamar."Apa?" Eva membuka pintu, "Minta Alfred atau Benjamin untuk melakukannya. Aku sedang tidak mood." Pertengkarannya dengan Rebecca membuatnya dalam suasana hati yang buruk.Pelayan itu akan pergi, tetapi Eva memanggilnya kembali, "Tunggu! Aku berubah pikiran. Biar aku yang melakukannya."Saat Eva memasuki kamar tidur, Aiden sedang duduk di tempat tidur sembari melihat tablet di lututnya. Aiden mendongak ke arah suara pintu lalu menatap Eva dengan mata sedalam dan tak terbaca seperti lautan."Kau terlihat tidak sehat, Eva," katanya, "Apa kau sakit lagi, sayang?""Apa kau benar-benar mengkhawatirkanku atau hanya khawatir itu akan menghalangi kehamilanku?" cetus Eva. Nadanya terdengar lebih tajam daripada yang dia maksudkan. Tapi, Aiden sepertinya tidak mengambil hati hal tersebut."Bagaimana jika aku mengatakan kedua
Baca selengkapnya
Puas
Aiden bertanya, "Apa kau menyukai BDSM, Eva?""Kenapa? Apa kau tidak mau mencobanya, sayang?" balas Eva."Hm, kenapa tidak?" Aiden tersenyum dalam-dalam lalu dengan lesu bersandar di kepala tempat tidur. Eva meraih dasi Aiden yang ada di meja samping tempat tidur lalu mengikat pergelangan kaki suaminya."Be a good boy, Aiden. Jadilah anak yang baik untukku, maukah kau melakukannya, sayang?" Eva berkata saat dia menguji simpul di dasi, "Jangan pernah berpikir untuk mencoba melarikan diri, Aiden."Aiden harus mengakui pada dirinya sendiri kalau melarikan diri adalah hal terakhir yang ada di pikirannya saat ini. Oh ayolah, dia ingin tahu apa yang akan selanjutnya terjadi."Baiklah, beb," sahutnya kemudian, "Lakukan apa yang kau suka pada tubuhku, sayang. Aku bersedia menerimanya.""Oke, sayang," Eva tersenyum lalu menyipitkan mata seperti yang sering dilakukannya.Eva melesat ke kamar mandi, tak lama ia segera kembali dengan riasan di tangannya."Apa yang sedang kau lakukan, sayang?" tan
Baca selengkapnya
Sayap
Pesan gagal terkirim. Eva mencoba mengirimnya lagi, tetapi sekali lagi dia mendapat laporan kalau pesan gagal terkirim. Eva tidak mengerti dengan apa yang terjadi dengan ponselnya, kenapa Eva bisa menerima pesan tanpa masalah, tapi untuk mengirim pesan sepertinya dia tidak bisa mengirimnya sama sekali.Eva mematikan ponsel lalu kemudian menyalakannya kembali tetapi pesannya masih saja gagal terkirim.Eva duduk di tepi tempat tidur lalu mencoba untuk menenangkan kecemasannya yang tiba-tiba saja meningkat. Tiba-tiba, Eva teringat kalau Aiden pernah memergokinya mengirim pesan ke Sebastian sebelumnya.Sepertinya itu juga bukan hanya kebetulan semata kalau ponselnya tiba-tiba saja tidak bisa mengirim pesan kepada Sebastian sama sekali.Pantas saja Aiden setuju untuk mengembalikan ponsel ini kepadaku, pikir Eva, Aku tidak boleh meremehkan suamiku itu yang merupakan seorang Aiden Malik.Eva melihat jam tangan di pergelangan tangannya lalu membuka jendela, dia memandang langit bersih di atas
Baca selengkapnya
Kau Siapa?
Eva curiga ketika Aiden mengizinkan Eva untuk mengikatnya dan mencoret wajahnya, apalagi ketika dia setuju untuk mengembalikan ponsel Eva dengan begitu mudah.Sejak Aiden melihat kartu nama itu, Eva telah menyusun rencana pelarian cadangan. Eva tahu kartu nama itu terlalu unik, terlalu mudah bagi pria seperti Aiden untuk melacaknya.Menurut rencana awal, Eva seharusnya menunggu beberapa hari lagi sebelum pergi, tetapi setelah Rebecca mulai ikut campur di restoran hotel waktu itu, Eva menyadari kalau Eva tidak bisa menunggu lagi. Meskipun sulit untuk mengatur ulang semuanya dengan begitu cepat, Eva merasa lega karena akan lebih sulit bagi Aiden untuk melacaknya.Tapi, itu waktu itu, sebelum dia tidur dengan Aiden. Tak dapat Eva pungkiri kalau hatinya tersentuh dengan sikap Aiden di hari ulang tahunnya dan malam yang mereka habiskan bersama di tempat tidur setelah sekian lama mereka tidak melakukannya. Bahkan malam itu adalah kali keduanya tidur alias bercinta dengan Aiden.Eva menyadar
Baca selengkapnya
Membuangmu
Eva memperkencang larinya, dia merasa yakin kalau dia berhasil lolos karena pengejarnya tertinggal jauh di belakang. Tapi, nyatanya seseorang muncul di depannya dari arah samping membuat Eva kehilangan keseimbangan. Ternyata mereka dua orang, habislah dia.Eva sedikit oleng namun, berhasil bertahan tanpa terjatuh. Tapi, sayangnya pria yang baru muncul itu bergerak cepat meninju ulu hati Eva, membuat Eva jatuh tersungkur."Menangkap wanita seperti ini saja kau tidak becus," ujar pria yang meninju Eva."Jalang ini sangat liar, kau tahu. Mataku saja masih perih karena dilempar pasir olehnya," keluh pria yang satunya yang baru tiba. Tak lama setelah itu Eva merasakan tendangan pada pinggangnya. Pria itu menendangnya berkali-kali, membuat Eva mengerang kesakitan. Dia merasa mau muntah."Sudah hentikan. Dia tidak boleh mati di sini." Samar-samar Eva merasakan tubuhnya diangkat dari tanah."Terus jangan lupa ambil sandal yang ia tinggalkan di jalan itu. Kita tidak boleh meninggalkan jejak."
Baca selengkapnya
Serakah
Pria itu menjatuhkannya ke lantai lalu memeriksa cincin itu dengan mata serakah. Eva terengah-engah saat tubuhnya menyentuh lantai. Terlepas dari rasa sakit dia derita, Eva berterima kasih kepada pria itu karena telah menjatuhkannya. Eva jadi bisa merasakan kain wol yang lembut di bawah pipinya.Hanya orang yang sangat kaya saja yang mampu membeli karpet wol berkualitas tinggi seperti ini, pikirnya."Sepertinya kau sangat bodoh. Hanya seorang idiot yang tidak takut dengan suamiku," kata Eva sembari berusaha untuk berdiri, "Begini, aku berjanji, jika kau melepaskanku, aku akan memintanya untuk memaafkanmu.""Jangan bicara, wanita," geram pria itu, dia menyentakkan Eva hingga berdiri lalu mendorongnya ke sofa."Apa perlu aku menyumpal mulutmu dengan 'senjataku' agar kau diam!"Eva mengatupkan mulutnya dan berhenti bicara.Sofa itu terbuat dari kulit domba yang halus.Jika seseorang akan menculik dan mungkin menyiksa dan membunuhku, setidaknya aku tahu kalau aku mati di lingkungan yang me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
19
DMCA.com Protection Status