Semua Bab Pria Arogan Ayah Anakku: Bab 121 - Bab 130
132 Bab
Bab121.
Keadaan pun semakin penuh kepanikan, dokter segera meminta beberapa suster untuk masuk membantunya. Sementara Hanna dan mbah Ruti diminta untuk segera keluar. Mereka harus mencoba untuk menyelamatkan kakek Aditya.“Tunggulah di luar. Biarkan kami mengerjakan tugas kami,” ucap sang dokter.“Tapi aku ingin menemani suamiku, aku tidak ingin ditinggalkan olehnya,” sahut mbah Ruti yang menolak untuk keluar ruang icu.“Nenek, ayo kita keluar, biarkan dokter bekerja dengan baik,” ucap Hanna membujuk mbah Ruti.“Tidak Hanna, aku akan menemani Aditya. Aku tidak akan keluar dari tempat ini.”“”Nenek Tolonglah mengerti, jika kita di sini maka dokter akan kesulitan untuk menangani kakek,” ucap Hanna kembali. Ia terus membujuk mbah Ruti, hingga akhirnya mbah Ruti menurut dan ia pun mau keluar dari ruangan tersebut.Mbah Ruti pun melangkah keluar ruangan. Iya terlihat sangat sedih saat meninggalkan sang suami. Ia melihat di sana para dokter pun tengah berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan kak
Baca selengkapnya
Bab122.
Kelvin merasa sangat sedih melihat anak sekecil Clayton yang dengan tabah, menerima kepergian orang yang ia sayangi.Kelvin mengusap kepala Clayton, lalu ia pun mengangguk. “Tapi ingat, saat dekat kakek nanti Clayton nggak boleh menangis, karena itu akan membuat kakek sedih melihatnya, oke?” ucap Kelvin.Clayton pun mengangguk, lalu mereka pun menuju ke jenazah kakek Aditya yang sudah ada di dalam keranda.‘Apa yang ingin dia lakukan,’ batin Hanna saat melihat Kelvin mendekati keranda kakek Aditya. Namun Hanna pun tidak bisa melarangnya dan hanya memperhatikan dari jauh.Kelvin pun membuka sedikit penutup karanda tersebut. Clayton pun tidak mempertanyakan keadaan kakek Aditya yang sudah terbungkus kain kafan, karena Kelvin sudah memberitahu ia sebelumnya tentang hal tersebut.“Kakek selamat jalan. Semoga kita bertemu lagi nanti di surga ya, kek. Kakek yang tenang dan bahagia di sana ya?” ucap Clayton sambil melambaikan tangannya, seolah sebagai tanda sebuah perpisahan dengan sang kake
Baca selengkapnya
Bab123.
Hana pun segera beringsut dari tidurnya. Iya duduk menatap ke arah pintu, di mana Clayton dan Kelvin berdiri di sana.“Ma, Clay ajak papa kesisni agar mama merasa senang, dan tidak kesepian,” ucap Clayton, ia menarik tangan sang ayah, namun Kelvin justru mematung di ambang pintu. Iya ragu untuk masuk ke dalam kamar Hanna.“Papa kenapa diam? Ayo masuk ucap,” Clayton.“Maaf sayang, mungkin sebaiknya kita turun saja. Biarkan mamamu istirahat,” sahut Kelvin.Clayton menoleh ke arah Hanna. “Papa boleh masuk kan ma? Mama mau ditemenin papa kan?” ucap Clayton kembali.“Clay, mama capek dan ingin istirahat. Clay main sama sus Rena di bawah, ya,” sahut Hanna membuat Clayton memasang wajah cemberutnya. Namun ia juga tidak bisa memaksa sang ibu untuk tetap mengizinkan dirinya, dan Kelvin masuk ke dalam kamar.“Pa, Clay turun dulu, ya? menemui sus Rena. Clay mau main di bawah. Papa temani mama dulu,” ucap Clayton yang langsung berlari meninggalkan Kelvin.Kelvin pun menoleh ke arah Hanna yang dud
Baca selengkapnya
Bab124
Arka pun menoleh ke arah Hanna. “Saya permisi, mari,” ucap Arka dengan senyuman yang menunjukan kesopanannya.Hanna pun tersenyum kecil, lalu menatap kepergian Arka. Setelah pintu tertutup dan memastikan Arka sudah pergi, Reza pun mendekat ke arah istrinya. Mengusap rambutnya, lalu memberikan kecupan di kening sang istri.“Kamu sudah dengar sendiri kan dari Bu Hanna, jika aku adalah tipe orang yang setia. Mulai sekarang jangan terlalu berprasangka buruk, dan cepatlah puli,” ucap Reza sambil membelai kepala sang istri.Amalia pun mengangguk. “Maafkan aku yang terlalu kuatir, tapi aku seperti itu karena aku tidak mau kehilanganmu,” ucap Amelia“Aku mengerti sayang. Terima kasih sudah takut kehilanganku, aku tahu kau sangat menyayangiku,” ucap Reza.Pemandangan di depan mata Hanna tersebut membuat Hanna merasa iri. Pemandangan yang belum Hanna rasakan. Kasih sayang dan perhatian penuh dari seorang suami.“Aku akan pulang karena ini sudah sore, aku takut Clayton menungguku di rumah,” uca
Baca selengkapnya
Bab125.
Sepertinya Hanna pun mulai tahu apa maksud Reza memanggil kakak iparnya datang ke restoran tempat ia bekerja. “Apa kau berniat mendekatkanku dengan kakak iparmu itu?” ucap Hana langsung pada intinya membuat Reza terbelalak.‘Ya Tuhan, bagaimana mereka tahu? padahal tidak ada yang mengatakan pada mereka tentang rencanaku. Apa aku yang melakukannya terlalu terang-terangan?’ batin Reza.“Oke, kamu diam itu berarti jawaban dari pertanyaanku adalah benar, bukan begitu?” ucap Hanna kembali.“Maafkan aku bu Hanna, aku hanya mencoba melakukan yang terbaik untuk Anda dan kakakku. Aku pikir kalian sama-sama membutuhkan teman hidup yang baru.” sahut Reza merasa tidak enak.Hanna memutar kedua bola matanya. “Sepertinya aku pun akan mengatakan hal yang sama seperti kakak iparmu itu. Dengar Reza, hati seseorang tidak mungkin dengan mudahnya berubah untuk berpindah ke lain hati, apalagi hati yang pernah tersakiti. Aku harap kisahku dan kisah kakak iparmu yang tak bisa memiliki keluarga kecil yang ba
Baca selengkapnya
Bab126.
Kelvin turun dari mobil, tatapannya menatap ke arah pria yang saat ini masih berbicara dengan santainya bersama Hanna.Ia menutup pintu mobil, lalu melangkah menghampiri Hanna. Ada raut kekesalan di wajahnya yang ia tahan.Hanna dan pria tersebut pun menoleh ke arah Kelvin. “Siapa dia Hanna?” tanya Kelvin. Bisa terdengar dengan jelas nada suaranya yang sangat dingin.“Hai, aku Beni,” ucap pria bernama Beni, memperkenalkan diri sebelum Hanna menjawab pertanyaan Kelvin. Ia mengulurkan tangannya ke arah Kelvin dengan senyuman yang terukir di bibirnya.“Oh,” sahut Kelvin singkat membuat Beny semakin tersenyum, atau mungkin menahan tawanya karena melihat respon Kelvin yang menurutnya aneh..Kelvin pun seperti terpaksa menerima jabatan tangan dari Beni, lalu ia menoleh ke arah Hanna. “Sepertinya kau terlihat sangat bahagia sekarang,” ucapnya. Ia menatap Hanna dan Beny bergantian. “Nikmati waktu kalian, aku akan masuk ke dalam. Maaf sudah mengganggu,” imbuh kelvin yang langsung melangkah ma
Baca selengkapnya
Bab127.
Hana melangkah mendekat ke arah Kelvin, lalu duduk di sebelah mbah Ruti. “Lain kali tanya saja langsung padaku, biar aku jelaskan sejelas-jelasnya apa yang ingin kamu tahu. Tidak perlu kamu bertanya pada orang lain, apalagi mbah Ruti yang tidak tahu siapa itu tante Marta, dan siapa itu Benny,” imbuhan.Nada bicara Hanna yang masih dingin membuat Kelvin merasa canggung. “Maafkan aku Hanna, jika aku mencari tahu tentangmu lewat orang lain. Aku akui, aku salah,” sahut Kelvin.Mbah Ruti menoleh ke arah Hanna, lalu menepuk tangannya. “Hanna ajaklah Kelvin untuk makan malam di sini. Hari sudah sore, aku yakin dia pasti sudah lapar setelah melakukan pekerjaan di kantor,” ucap mbah Ruti.Mbah Ruti pun menatap ke arah Kelvin sejenak, lalu kembali menatap ke arah mbah Ruti. “Jangan mengajaknya makan malam disini, aku takut jika pelayan di rumahnya sudah memasak, dan masakannya akan mubazir jika dia tidak kembali untuk makan malam,” jawab Hanna.Kelvin pun menyembunyikan senyum, ia sangat paham
Baca selengkapnya
Bab128.
Mbah Ruti menyandarkan tubuhnya di kursi. lalu menetap Kelvin. “Jika dia memilih pria lain, maka aku harap kamu masih bisa berada di sini. Aku mempercayaimu untuk memegang perusahaan ini, karena aku tahu Hanna tidak mempunyai kemampuan itu,” sahut mbah Ruti.Kelvin pun terkekeh mendengar jawaban mbah Ruti. “Bagaimana mungkin saya bertahan di sini, sedangkan suatu saat cucu menantu anda mungkin akan lebih pandai dan lebih bijaksana memimpin perusahaan ini, daripada saya,” jawab Kelvin.Mbah Ruti menggelengkan kepalanya. “Mungkin dia mampu, dan dia lebih pandai darimu, tapi mungkin aku tidak bisa dengan mudah mempercayai darinya,” sahut mbah Ruti, membuat Kelvin terdiam sejenak.“Sudahlah, aku harus ke ruanganku. Aku yakin banyak hal yang menungguku di sana,” ucap mbah Ruti sambil berdiri, lalu melangkah pergi.Sementara Kelvin hanya menatap kepergian wanita yang tua yang berharap banyak padanya itu, hingga ia menghilang di balik pintu ruangannya.“Jika Hanna tidak bisa kembali padaku,
Baca selengkapnya
Bab129.
Kelvin tidak mau hal yang sama seperti hari kemarin terulang. Ia sangat tahu jika Hanna tidak menginginkan kehadirannya, apalagi berada dalam satu mobil bersamanya.“Terima kasih nyonya, tapi saya masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan,” sahut Kelvin.“Baiklah kalau begitu. Kami pergi dulu,” ucap mbah Ruti.Kelvin menganngguk, lalu menatap kepergian Hana dan mbah Ruti yang berjalan berdampingan dengan Haannnaa. Kelvin menghalang nafasnya, lalu kembali masuk ke kantor.Kelvin menyandarkan tubuhnya di kursi, sambil menatap langit biru lewat jendela kantornya. “Aku tidak akan menyimpan harapan besar lagi padamu, Hanna. Aku hanya akan berusaha semampuku untuk mendapatkanmu kembali, dan jika hatimu masih sekeras batu, maka aku tidak akan memaksa,” gumam Kelvin.Setelah mengambil bunga tabur pda Abi, mereka pun langsung menuju pemakaman yang tidak terlalu jauh dari kantor tersebut. Jarak pemakaman dan kantor yang lumayan dekat, membuat mereka tak perlu terlalu memakan waktu untuk sampa
Baca selengkapnya
Bab130.
“Hai Hanna?” ucap Beni sambil melambaikan tangannya ke arah Hanna.Sementara Hanna menatap ke arah wanita yang berdiri di samping Beni. Wanita tersebut tersenyum, dan saat itu juga Hanna memalingkan wajahnya.“Apa dia ibu Beni?” tanya mbah Ruti pada Hanna.Hanna menatap ke aah mbah Ruti, lalu mengangguk pelan. “Sebaiknya kita temui mereka, bagaimana pun mereka adalah tamu di rumah ini,” ucap mbah Ruti yang langsung menggandeng tangan Hanna. Mbah Ruti pun mengajak Hanna menemui Beni dan ibunya.“Hanna, apa kabar?” tanya Martha, ibu Beni pada Hanna.Hanna tak menjawab sapaan Martha, ia mengingat jelas bagaimana dia mengusirnya dan sang ayah, waktu malam hari itu hingga ayahnya meninggal sebelum meninggalkan rumahnya.“Baik, lebih baik dari waktu kau usir aku dan ayahku,” jawab Hanna dengan nada dinginnya.“Maafkan aku, aku benar-benar menyesal waktu itu mengusir kalian, aku selalu merasa bersalah dan aku selalu mencarimu, tapi tidak pernah menemukanmu,” ucap Marta.Hanna pun menyungging
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status