All Chapters of Peri Kecil Tuan Allen: Chapter 21 - Chapter 30
66 Chapters
Aku Tidak Mau Di Penjara
Nyonya Rebecca menyuruh pelayan untuk memanggil Kenzi ke kamarnya. Tidak berapa lama putranya itu datang.Makan malam telah disiapkan dan mereka semua telah mengelilingi meja makan, tinggal satu orang lagi."Panggilkan Ralin untuk makan!" perintah Nyonya Rebecca pada pelayannya."Baik Nyonya!"Violin yang sedang memainkan ponselnya mendadak jadi berubah ekspresinya, Kenzi tidak mengatakan apapun padanya mengenai Ralin. Kini wanita itu ternyata ada di rumah ini.Ralin turun dari atas, dia tampak cantik meski tanpa polesan dan dengan baju sederhana. Inilah yang Violin tidak suka, dia tidak senatural Ralin."Ha-hai Ralin!" Ia memaksakan diri agar terlihat ramah dihadapan orang tua Kenzi, menyapa lebih dulu demi menarik simpati. Tatapi, Nyonya Rebecca tidak akan tertipu dengan akting Violin barusan. Ralin hanya membalas uluran tangan, tetapi tidak menyapa, wajahnya juga tidak mengulas senyum.Mereka makan dalam diam, setelah makan Ralin langsung pamit dengan alasan Kenra, dia hanya menja
Read more
Cukup Violin!
Dokter keluar dari dalam, di ikuti oleh suster yang mendorong brankar Kenra.Kenzi dan Ralin langsung menyambut berdiri. Terlihat Kenra memejamkan matanya, Ralin langsung mengikuti dengan menyentuh tangan mungil itu."Apa pasien sering seperti ini?" Dokter bertanya, kini Kenra sudah berada di ruangan khusus."Iya, Dok. Bila dia cemas akan demam tinggi, tetapi saya selalu menyediakan obat di rumah," jawab Ralin."Begini, sebenarnya ada yang ingin saya sampaikan pada Tuan dan Nyonya terkait kondisi pasien. Saya ingin melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Saya harap Tuan dan Nyonya mengijinkan!" tutur dokter. Dia mencurigai ada penyakit Kenra yang mungkin bawaan dari lahir.Pikiran Ralin langsung melayang entah kemana, apa putrinya punya penyakit lain?"Lakukan yang terbaik, Dok," kata Kenzi memberi keputusan."Baiklah, besok akan kami lakukan pemeriksaan lanjutan, untuk sementara, pasien harus di rawat di sini."Kenzi mengangguk. Dokter dan suster pun keluar dari ruangan.Ralin langsung t
Read more
Apa Dia Tidak Merindukan Kenra?
Hasil pemeriksaan Kenra keluar dua hari kemudian."Infeksi pada sistem saraf," kata dokter mulai menjelaskan, "Infeksi selaput otak atau meningitis. Penyakit ini biasa di sebabkan oleh bakteri atau virus. Selain demam tinggi bisa juga sakit kepala atau kejang."Ralin terdiam setelah dokter menjelaskan penyakit putrinya."Apa bisa sembuh, Dok?" tanya Kenzi."Deengan perawatan optimal tentu saja."Jawaban dokter membuat Ralin lega, setidaknya Kenranya bisa sembuh.Sedikit siang Kenzi pergi ke kantor. Ralin sendirian menjaga Kenra, ibu mertua dan ayah mertuanya tidak datang hari ini."Hai Kakak ipar!" Luke datang membawa bekal dari rumah. Ralin tersenyum menyambutnya. Hubungan mereka memang tidak pernah buruk sejak dulu."Ibu menyuruhku mengantar ini. Beliau sedang ada urusan dengan ayah," katanya lalu meletakkan tas berisi bekal tersebut di atas meja."Tidak apa-apa, lagi pula Kenra juga sudah lebih baik," jawab Ralin. Dia pun meminggirkan kotak bekal itu karena belum lapar.Luke berjal
Read more
Kenapa Masih Sakit?
Apa Kenzi sudah mengatakan pada Kenra, bahwa dia daddynya? Pikiran Ralin berkecamuk, tetapi Kenra terdengar tertawa bahagia di dalam.Ralin memutuskan untuk masuk saja ke dalam. Ceklek"Mommy!" panggil Kenra senang."Ya sayang," sahutnya seraya, berjalan mendekat, "sepertinya Kenra bahagia?" Ralin membelai lembut rambut putrinya. Kenzi sengaja bergeser sedikit agar keduanya lebih leluasa. "Kenra sudah punya daddy," katanya dengan riang. Ralin langsung menatap wajah Kenzi yang memilih pura-pura tidak mendengarnya."Kenra masih belum sembuh, jangan membahas daddy dulu ya?" Ralin pun tidak mengerti dengam ucapannya sendiri."No mom, Paman Kenzi bilang, mau jadi daddy Kenra. Jadi mulai sekarang Kenra akan memanggilnya daddy." Seperti baru mendapat hadiah saja Kenra tampak tidak keberatan memanggil Kenzi daddy.Jadi hanya pura-pura. Pikir Ralin, akan tetapi Kenra sudah bahagia, bagaimana kalau dia tahu yang sebenarnya.Sehari setelahnya Kenra dinyatakan sembuh dan sudah diperbolehkan unt
Read more
Aku Hanya Menepati Janji
Ralin mengusap kasar air matanya, jangan sampai ada yang melihatnya menangis. Ia pun menatap dirinya di cermin. Tangannya terangkat lalu menyentuh dadanya.Hampir enam tahun berlalu dan perasaan terhadap Kenzi belum hilang sepenuhnya. Ralin menilai dirinya bodoh.Di bawah, entah apa yang di bicarakan oleh Derrik dan ayah mertuanya. Kini Derrik dan Violin pamit sedangkan Nyonya Rebecca memilih menetap di dalam kamar."Bulan depan pernikahan akan terjadi," kata Tuan Robert menghampiri istrinya."Katakan pada Kenzi untuk menceraikan Ralin agar dia bisa menikah dengan Luke.""Tidak bisa seperti itu, kita tidak boleh memaksanya menikah dengan Luke." Tuan Robert tidak setuju dengan pemikiran istrinya."Lantas, Kau ingin Ralin pergi dari sini dan membawa cucu kita?" Rebecca berdiri dan melipat tangannya di dada, "hanya itu satu-satunya cara agar Ralin bertahan di sini."Pembicaraan itu di dengar oleh Kenzi, dia yang ingin berbicara dengan sang ayah pun mengurungkan niatnya. Kenzi menjauhi pi
Read more
Apa Mommy Juga Merindukan Daddy?
"Sayang, belajar sendiri ya! Ibu ingin bicara dengan paman ini." Ralin melirik pria yang baru masuk ke dalam ruangan kenzi tadi yang masih menampakkan wajah terkejutnya. "Ra-ralin, aku hanya sebentar mengambil berkas yang ketinggalan," kata pria itu agak gugup. Jujur saja ia sangat terkejut melihat Ralin ada di sini."Hanya dua menit, tolong jawab pertanyaanku, Edwart!" Ralin menahan tangan pria itu."Pe-pertanyaan yang sama dengan enam tahun yang lalu?" Edwart sungguh merasa tidak nyaman."Ya, aku mohon jawab dengan jujur!" pinta Ralin dengan wajah memelas."Aku-aku tidak tahu apapun Ralin, aku harus pergi!" Edwart yang sudah memegang map di tanganpun segera meninggalkan ruangan.Raut wajah Ralin tampak kecewa, kenapa sampai sekarang dia tidak mendapatkan apapun yang di inginkannya."Mom, kenapa paman itu gugup? Apa dia takut dengan momm? padahal mommy Kenra sangat cantik dan baik hati."Seketika raut wajah itu berubah tersenyum, Kenra memang paling tahu cara menghibur mommynya.Ed
Read more
VIOD 7575
Hari pernikahan Kenzi dan Violin pun sudah semakin dekat. Persiapan sudah hampir seratus persen. Violin tersenyum puas, sebentar lagi statusnya akan berubah menjadi Nyonya Allen. Tinggal memikirkan bagaimana caranya membuat Ralin pergi dari rumah itu. "Bagaimana dengan anak itu?" Derrik bertanya pada putrinya yang jelas-jelas tidak menyukai putri dari calon menantunya itu.Violin berdiri, wajahnya menampilkan seringai penuh rencana jahat, "Setelah aku menjadi istri dari Kenzi, tidak sulit menyingkirkan anak itu.""Tidak semudah itu, sayang," ucap Derrik yang masih ragu dengan kemampuan putrinya."Berpura-pura sayang akan menjadi senjataku, setelah anak itu berhasil ku dekati tentu tidak sulit untuk memberikannya racun." Violin tersenyum jahat.Di sisi lain, Ralin sedang tidak tenang saat mengetahui bahwa dia dan Kenzi akan bercerai lalu dirinya akan di nikahkan dengan Luke.Jujur saja ada rasa tidak suka. Mereka ingin mengatur hidupnya. Tidak, Ralin tidak akan membiarkan kebebasannya
Read more
Kota Yonkers
Malam itu Luke pulang ke rumah keluarganya setelah menghampiri teman-temannya sebentar. Sepanjang jalan dia memikirkan perintah Violin yang menyuruhnya menjebak Ralin.Kadang Luke tertawa miris, serumit ini hidupnya, dia memang memiliki rasa terhadap istri kakaknya itu, tetapi Luke masih tahu batasannya.Dia pulang sudah larut malam dan semua penghuni rumah sudah tertidur, tinggal pelayan yang membukakan pintu.Luke langsung masuk ke dalam kamarnya, ia melepas jaket lalu menggantungnya. Ia mematung sesaat lalu kembali merogoh kantong jaket itu.Botol kecil pemberian Violin, Luke tahu itu isinya adalah obat perangsang.Ia menghempaskan tubuhnya di ranjang sambil menimbang-nimbang haruskah ia melakukannya atau tidak.Di dalam kamar, ternyata Ralin tidak tidur, dia menyusun rencana serapi mungkin sampai tidak ada yang menyadari ke mana ia akan pergi.Pagi menjelang, Kenra sudah selesai juga Ralin. Kenzi baru saja turun dari atas, Rebecca menahan tangannya begitu menuruni anak tangga tera
Read more
Darren Tutrut Mencari Ralin
"Baiklah, saya, permisi!"Kenzi pamit dengan perasaan yang mulai tidak enak, di dalam mobil ia segera menghubungi nomor ibunya."Ibu, apa Kenra dan Ralin sudah pulang?" tanyanya di telpon.Nyonya Rebecca melihat jam besar yang terletak di sudut rumah, "Belum, mungkin masih di jalan," katanya dengan tenang."Tidak, bu. Ralin dan Kenra tidak masuk ke sekolah hari ini.""Apa?" Nyonya Rebecca berdiri dengan tiba-tiba hingga Tuan Robert yang sedang membaca itupun menatapnya heran."Sepertinya Ralin kabur."Tubuh Nyonya Rebecca langsung limbung dan jatuh pingsan."Halo, Bu, halo!" Kenzi yang mendengar suara terjatuhpun jadi khawatir."Ibumu pingsan, cepat telpon dokter!" Tuan Robert menjawab telpon itu."I - iya iya," ucap Kenzi gugup.Kenzi memutus panggilan dan segera menghubungi dokter keluarga. Dia sendiri tidak pulang ke rumah melainkan memesan tiket menuju perancis.Tidak ada tiket kosong sampai dua hari ke depan, membuat Kenzi menggeram kesal. Rasa benci terhadap Ralin muncul kembali
Read more
Jadi Ini Wajah Aslinya?
Pesawat yang ditumpangi Darren mendarat dengan selamat, ia langsung pergi ke hotel untuk beristirahat malam ini.Darren mencari informasi tentang nama-nama orang yang melakukan penerbangan sejak dua hari yang lalu. Meski harus mengeluarkan uang, Darren melakukannya.Tidak ada yang paling bahagia dengan berita kepergian dari Ralin selain tunangan Kenzi. Ia tak henti tersenyum sejak mendengar kabar itu.Ralin teramat bahagia dan sampai berputar-putar di dalam rumah."Tak perlu ku kotori tangan untuk melenyapkanmu dan putrimu itu, Ralin. Semua seolah dimudahkan untukku. Hahaha!" Tawa Violin membahana tanpa menyadari di pintu besar sosok Kenzi sedang berdiri dan mendengar semuanya.Violin kembali mempehatikan ponselnya, saat ini ia ingin menghubungi Luke, calon adik iparnya.Tidak menunggu lama, Luke langsung mengangkat panggilan itu."Ada apa Violin?" Tetap ketus seperti biasa, tapi Violin tidak peduli karena saat ini ia tengah bahagia."Kau memang bisa di andalkan, pasti Kau sudah membe
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status