All Chapters of Dua Puluh Tahun Dalam Sandiwara : Chapter 61 - Chapter 70
122 Chapters
62 berpikirlah
Jadi, ini salah siapa? Mungkin salahnya Mas Faisal yang sudah serakah berpoligami tanpa menimbang perasaan dan masa depan keluarga. Tapi di sisi lain, ini adalah kehendak tuhan di mana segala sesuatu tidak akan terjadi tanpa izinNya. Aku hanya bisa pasrah sambil berdoa, semoga Tuhan memperbaiki keadaan dan ekonomi kami.*Kupikir setelah percakapan itu anak-anak akan legowo menerima kenyataan bahwa kini kami orang susah yang harus hidup seadanya, tapi sebuah kabar benar-benar mengejutkanku saat mantan ibu mertua mengirimkan bukti screenshot transfer ke rekening Rena.Tidak lama kemudian dia meneleponku, karena aku menghargai dirinya maka aku pun segera mengangkatnya."Halo assalamualaikum....""Waalaikumsalam. Aku ingin bertanya padamu apa benar kalau cucuku akan putus sekolah.'"Tidak benar, siapa bilang begitu?""Rena sudah datang dan mengeluh kalau dia tidak mampu bayar kuliah lagi sehingga dia memutuskan untuk mundur dari kampusnya. Apa apaan itu? Apa bener-bener kalian sudah ja
Read more
63 kau pikir mudah
"Kau pikir aku akan membiarkanmu melakukan itu dan merendahkan martabat ibu kita?" tanya Heri yang ternyata berdiri di balik dinding dan menyimak percakapanku dan Rena."Lho apa salahnya, pelakor itu menang banyak karena ternyata gaji ayah dua kali lipat dari apa yang diberikan kepada Umi?"Aku dan Harry terpelongo mendengar Rena. Kami saling memandang dan memasang wajah penuh pertanyaan dari mana Rena mengetahui semua itu."Dengar Umi Ayah adalah seorang project manager sekaligus pengawas dan penanggung jawab semua proyek yang berjalan di kilang minyak. Tentu saja Ayah memegang banyak dana di mana ia bisa mengalokasikan sisanya untuk kebutuhan pribadinya. Kita sebut saja itu korupsi tapi tetap saja itu akan dianggap sebagai bonus bagi mereka yang merasa kesempatan itu adalah peluang. Anggaplah Ayah telah memberikan gaji pokoknya selama ini kepada kita, tapi tunjangan dan bonus serta beberapa dana tidak terduga lainnya semuanya untuk tante rima. Dan ke semua itu .... jumlahnya lebih
Read more
64. iya
"Dengar Rena aku tidak mau berdebat denganmu untuk sesuatu yang tidak kau ketahui kenyataannya. Kamu ingat kan Kalau kami dapat musibah dalam pekerjaan kami dan harus mengganti uang proyek yang jadi tanggung jawab Kami, padahal itu sudah digunakan untuk operasional?" Rima tiba-tiba ingin menjelaskan sesuatu kepada putriku dengan nada bicara yang pelan dan datar Aku yakin dia berusaha keras untuk bisa seperti itu."Iya, terus kenapa, buktinya hidup kalian masih baik." Putriku terdengar menantang dan emosi sekali sehingga aku sedikit khawatir dengan respon orang-orang terhadap tindakannya itu."Kami kehilangan banyak tabungan dan aset untuk mengganti semua itu. Untungnya orang tuaku punya dana investasi sehingga Ia berikan itu untuk anak kami. Jadi kalau kamu merasa ayahmu punya banyak uang, itu adalah pemikiran yang salah karena sebenarnya saat ini Mas Faisal benar-benar kesulitan.""Itu tidak pantas dijadikan alasan untuk tidak membayar kuliah kami. Kalau memang Ayah sedang kesulitan
Read more
65
Di saat yang sama, tanpa kuduga, Mas Rusdi datang, bersama dirinya ia membawa beberapa box makanan dan terlihat antusias namun setelah memperhatikan keadaan kami yang bersedih, ia hanya menatapku dan anak-anak secara bergantian dengan ekspresi wajah penuh iba dan perhatian."Assalamualaikum, Maaf karena sekali lagi, aku sengaja datang dan masuk pelan-pelan tanpa memanggil, untuk mengetahui apa kiranya yang terjadi di rumah ini. Setiap kali aku datang kalian selalu berada dalam kesedihan? Ada apa kiranya?""Begini Om, kemarilah, kami ingin bicara ucap Heri sambil memberi tempat kepada Mas Rusdi untuk duduk diantara kami."Lelaki yang diberi kesempatan itu segera mendekat dan mengambil tempat duduk di dekat anak sulungku."Ya, kenapa?""Om, di sini kami hanyalah segelintir anak-anak yang kecewa atas kehancuran rumah tangga orang tuanya dan terlebih kecewa kepada ayah kami sendiri yang akhirnya lupa kepada anak-anaknya. Kami sekarang hanya punya Umi dan satu sama lain.""Ya, aku tahu it
Read more
66. serempak
Kami serempak tertawa dan melanjutkan makan dengan canda dan tawa. Merasa bahwa Mas Faisal tidak akan lagi menelpon atas pukulan dan kata-kata Mas Rusdi tadi, kami lanjutkan makan dengan semangat dan mulai membeberkan rencana-rencana kami tentang apa yang akan kami lakukan di masa depan nanti."Kalau aku lulus kuliah, aku akan magang di Puskesmas terdekat lalu ikut ujian PN dan berusaha menjadi bidan yang baik," ucap Rena yang berkuliah di jurusan kesehatan dan kebidanan."Kalau aku ... tidak perlu muluk-muluk ... aku hanya ingin menjadi akuntan atau manager dan bekerja di sebuah perusahaan yang gajinya besar," ujar Heri."Aku sih, nggak mau diatur-atur ya, jadi aku memilih untuk buka usaha sendiri," ucap Felicia dengan penuh percaya dirinya sambil dia memakan kentang goreng. Kami semua tergelak mendengar ocehan anak anak."Apapun rencana kalian ke depannya, aku ingin kalian tekun dan konsisten agar apa yang kalian harapkan bisa tercapai sesuai dengan keinginan," jawab Mas rusdi.Te
Read more
67
"Rena... Feli, kalian anak kesayangan Ayah Apakah kalian setuju Ayah diusir dengan cara kasar seperti ini!" Mas Faisal terus saja mencari pembelaan tapi sayangnya anak-anakku yang sudah terlanjur benci dan muak hanya mengangkat bahunya dan menyerahkan semua keputusan itu kepada kakak mereka."Kami tidak ikut campur karena kami sudah tidak punya perasaan apapun terhadap ayah.""Dan ya... apa bilang Ayah tadi...ayah tidak pernah menyakiti atau menghianati? Apa ayah belum sadar juga, delapan belas tahun, ayah berbohong dan itu cukup. Kami berempat bukan mainan, hati kami bukan terminal di mana ayah bisa datang dan pergi kapanpun." Felicia menuding dan mencecar ayahnya dengan tunjukan tangannya. Terkesan kurang ajar, tapi aku membiarkannya agar anakku bisa mengekspresikan kekecewaannya dengan leluasa."Aku tidak menganggap kalian mainan kuantarkan uang ini sebagai bentuk komitmen bahwa aku bertanggung jawab dan mencintai kalian ucapnya yang langsung mengeluarkan amplop itu dari sakunya da
Read more
68 Faisal iri
Setelah prosesi akad dan penyematan cincin kawin selesai, acara dilanjutkan dengan ramah tamah keluarga dan resepsi.Kami duduk di pelaminan yang disediakan lalu menerima ucapan dari para kamu undangan yang nampak sangat bahagia dengan penyatuan kami. Ada banyak tamu undangan yang datang termasuk teman seangkatan kuliah dan para senior yang sudah jadi pebisnis sukses serta pejabat yang cukup penting di kota ini. Baru kali ini aku menyaksikan sebuah prosesi dengan tamu yang sangat banyak. Bahkan ibuku sudah jauh-jauh hari menyiapkan 2000 porsi makan karena dia tahu persis Kalau Mas Rusdi punya koneksi dan teman yang banyak. Dan itu terbukti.Tamu-tamu yang datang merupakan kaum kaum elit dan kaya. Belum lagi tetangga dan keluarga kami yang terlihat sangat sumringah mengikuti peralatan pernikahan yang mungkin cukup mewah dari semua orang yang ada di komplek lingkungan ini. Kami tidak jadi melaksanakan acara pernikahan di hotel karena waktu sudah mepet dan pernikahan kami dimajukan. Jad
Read more
69 lucu
Hahaha lucu sekali kalau aku harus menikah dan memberitahunya memangnya dia pikir dia siapa?Aku hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala membaca pesan Mas Faisal yang begitu panjang ditulis dalam rentetan bait kata-kata akan besar kekecewaan dia karena aku tidak memberitahunya. Apa pentingnya aku memberitahu lelaki itu dia pasti akan datang lalu mengacaukan segalanya terlebih dia membawa anak dan istrinya. Mereka bertiga adalah manusia yang ingin sekali kuhindari di dalam hidupku jadi tentu saja aku tidak akan mengundangnya.(Teganya kau berbahagia sementara tidak ada kabar sedikitpun.)Pesan itu terus masuk ke ponselku dan membuat aku jengah sendiri. Aku putuskan untuk menghapusnya lalu mengganti baju dan pergi menemui suamiku yang sudah duduk di peraduan menanti istrinya.Aku sisir rambutku yang panjang dan bergelombang, tersenyum sambil memeriksa riasan tipis karena untuk pertama kalinya aku benar benar fokus menatap pantulan diri ini tanpa hijab. Aku terlihat tidak begitu b
Read more
70 kesal sekali
(Kenapa kalian tidak mengangkat panggilan atau membalas pesan Apakah Umi kalian yang meminta kalian untuk bersikap seperti ini kepada ayah kalian!)Hari memperlihatkan pesan itu dan kedua adiknya tergelak lagi, mereka melanjutkan makan sambil mengabaikan pesan itu tanpa berniat menjawabnya sedikitpun.Tidak lama kemudian pesan berikutnya masuk.(Kenapa hanya dibaca dan tidak mau dijawab? aku tahu kau sedang ada di depan ponselmu Kenapa kau mengabaikan ayah? Jawab, di mana ibumu, Kalau kalian tidak menjawab maka aku akan datang ke sana.)(Umi bulan madu!)Heri kemudian menjawabnya dengan satu kata dan mereka sontak tertawa dengan riuh lagi. Aku hanya menggeleng sambil memperhatikan tingkah anak-anak yang terlihat begitu bahagia karena berhasil mengerjai ayahnya."Aku yakin Ayah sedang merasakan apa yang kita rasakan sebelumnya. Kita selalu merasa cemburu, emosi dan panas hati ketika ayah bersama dengan istri barunya dan mengabaikan kita, kini dia benar-benar merasakan apa yang namanya
Read more
71 rumah
Di dalam perjalanan menuju rumah ibu mertua tiba-tiba Mas Rusdi bertanya kepadaku."Aku yakin mantan suamimu menelepon dan bertanya kepadamu tentang pernikahan kita. Apa dia terus-menerus mengganggumu seperti tadi?""Tidak tahu Mas, aku juga tidak menyangka akan berpapasan dengannya di lampu merah," jawabku kepada suamiku yang duduk di sebelah kananku."Semoga dia menyadari bahwa sekarang dimensi hubungan sudah berubah. Aku harap dia berbahagia dengan istrinya dan kita pun bisa fokus bahagia dengan anak-anak kita," ujar Mas Rusdi sambil menatap mataku dengan lekat, ketiga anakku yang duduk di belakang menggangguk dan menyetujui perkataan Abi mereka."Bahkan kami pun tidak mau menjumpai ayah lagi, agar tidak perlu ada luka lama yang tergores kembali. Bukan karena kami tidak mencintainya, ini hanya demi menghargai hubungan di masa lalu yang pernah baik," timpal Heri yang menanggapi perkataan Ayah tirinya."Betul." Serempak dua putriku menyetujui."Sebenarnya Mas Faisal terus mengganggu
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status