Semua Bab Istri Sitaan Sang CEO: Bab 31 - Bab 40
137 Bab
Bab 31. Dia yang Berbeda
Steven menarik lembut tangan Venus untuk mengecek keadaannya. Venus mungkin terluka dan Steven merasa harus melindunginya. Namun, Seth spontan memarahi Steven.“Apa yang kau lakukan? Lepaskan tangannya!” perintah Seth pada Steven. Venus kaget dengan hardikan yang diberikan oleh Seth pada Steven.“Aku hanya memeriksanya─”“Itu bukan alasan. Lepaskan dia, jangan sentuh apa pun!” bentak Seth lagi dengan wajah tegang. Steven melirik pada Venus sebelum kemudian melepaskan tangannya.“Minta maaf!” Seth kembali memerintahkan.“Maafkan aku, Nyonya.” Steven menurut dengan baik dan kembali meluruskan posisi duduknya. Venus terperangah tak mengerti. Kini ia mulai tidak nyaman dengan para pengawal tersebut. Mata Venus kembali melirik pada Steven yang sudah menolongnya hari ini. Namun, Venus tidak bicara apa pun selain hanya memegang tangannya menahan sakit.Sesampainya di kediaman Rex Milan, Venus dikawal keluar dari mobil. Venus buru-buru berjalan cepat masuk ke dalam rumah tapi Ortega dan Seth
Baca selengkapnya
Bab 32. Mengurung Sang Dewi Dalam Kemalangan
Keesokan harinya, Venus masih menuntut hal yang sama pada Rex Milan. Ia sampai mengambek karena ingin agar para pengawal itu ditarik.“Aku tidak mau dikawal oleh siapa pun!” ucap Venus dengan nada tinggi. Seharusnya ia sudah berangkat melakukan pekerjaannya. Namun karena urusan mengenai pengawal belum selesai, Venus masih berdebat dengan Rex Milan.“Venus, aku tidak bisa memberhentikan mereka sekarang. Kamu baru saja satu hari mendapatkan pengawalan.” Rex Milan masih bersikeras.“Aku bilang aku tidak membutuhkannya─”“Bagaimana kamu bisa mengatakan hal seperti itu? Kamu sendiri dirampok beberapa hari lalu. Tidakkah kamu bisa melihat jika aku sangat mencemaskan keselamatanmu sekarang?” ujar Rex Milan seperti sedang mengiba.Venus masih mendelik keras pada Rex Milan yang merasa seperti tak punya harga diri saat ini. Ia membuang muka ke arah lain dan tidak mau melihat pada Rex Milan sama sekali.“Rex?” panggil Sebastian yang tiba-tiba datang menyela. Sebastian sudah sempat mendengar perd
Baca selengkapnya
Bab 33. Musuh Dalam Bisnis
Steven dan Emerson mengawal Rex Milan serta Sebastian hari ini. Keduanya naik mobil yang sama dengan Steven sebagai pengemudi.“Jika kita berhasil mendapatkan seluruh sertifikat tanah untuk bagian timur, Pheonix akan memberikan kita proyeknya,” ujar Rex Milan berbincang serius dengan Sebastian.“Aku ingin kita lebih menyasar sebagai pemegang proyek utama dan pemegang lisensi untuk stadion itu nanti. Jika kita bisa memegang 40 persen saham, maka kita akan bisa menguasai pantai timur, Rex!” balas Sebastian dengan pemikiran yang berbeda.“Kamu benar. Lalu bagaimana jika King Enterprise bisa membaca pergerakan kita? Mereka pasti akan menikung lebih dulu!”“Tidak ada yang akan tahu. Apa yang diketahui oleh Jupiter King? Dia itu sesungguhnya dungu tanpa Dion Juliandra!” sahut Sebastian mengumpat presiden direktur perusahaan saingan mereka yaitu King Enterprise.“Apa maksudmu?”“Aku baru menemukan jika Dion Juliadra adalah konsultan yang selama ini bekerja sama dengan King Enterprise. Jadi k
Baca selengkapnya
Bab 34. Catatan Memori
“Ya, ada apa?” ucap Ortega yang menghalangi Venus yang ingin melewatinya. Venus mendengkus kesal dan ingin melewati pengawalnya tersebut. Ortega kembali menghalangi Venus dengan langkahnya. Sikapnya makin tidak sopan menurut Venus.“Jangan menghalangi jalanku!” balas Venus dengan geramannya yang tertahan. Sebenarnya Venus punya rasa gentar menghadapi Ortega yang mencurigakan.“Aku harus memastikan jika kamu tidak membawa alat komunikasi apa pun dari dalam, Nyonya. Berikan tasmu padaku!” Ortega memerintahkan pada Venus yang tercengang.“Apa? Kamu berani memeriksa tasku?” sahut Venus. Ortega mengangguk tanpa rasa bersalah.“Tuan Wilson tidak mengizinkan ada ponsel sama sekali untukmu!”“Hah! apa maksudmu?”“Aku bicara sesuai perintah, Nyonya. Sekarang berikan tasmu.” Ortega meminta tas pada Venus. Venus tidak menyerahkannya sehingga Ortega merebut tas tersebut.“Hei─” Venus memekik tapi Ortega tidak peduli. Ia membongkar tas tangan Venus di depan ruangan latihan tempat Venus baru saja k
Baca selengkapnya
Bab 35. Mengorbankan Ratu
“Ya, ada apa?” NLE Black balik bertanya pada Steven yang tiba-tiba datang menegurnya. Cindy tampak cemas dan mulai takut.“Nona Cindy dipanggil oleh Tuan Wilson, Pak,” ujar Steven dengan sikap yang tenang. NLE masih menatap sinis pada Steven yang bersikap biasa saja. Setelah beberapa detik, NLE tidak menjawab dan menggeser posisinya sehingga Cindy bisa melewatinya.Cindy yang cemas tidak mau melihat ke arah NLE dan terus berjalan melewatinya. Begitu pula dengan Steven yang mengekori Cindy.“Apa sudah selesai?” tanya Rex Milan pada Cindy yang datang mendekat.“Iya, Pak. Aku sudah membuat notulennya dan mengirimkannya ke emailmu. Setelah selesai baru aku bisa menyusun laporannya,” ujar Cindy menjelaskan dengan nada sedikit bergetar. NLE datang mendekat dan berdiri tak jauh dari Steven.“Apa kamu sakit?” Sebastian bertanya. Cindy menggeleng cepat. Sebastian lalu melirik pada NLE yang membuang pandangannya ke arah lain.“Baiklah, kalau begitu kamu pulang satu mobil denganku dan Nel!” ujar
Baca selengkapnya
Bab 36. Topeng
Tangan Seth dengan cepat menarik lengan Steven yang hampir saja membuka pintu.“Jangan, dengar!” Seth memperingatkan Steven. Steven menoleh pada Seth yang menggeleng pelan lalu melirik pada kamera di atas kepala mereka.“Venus, bisa melindungi dirinya. Kita harus pergi, ayo─”“Tapi─” Steven masih bersikeras. Seth tetap menarik Steven yang akhirnya tidak bisa berbuat apa pun.Sementara itu di dalam, Venus langsung memarahi Rex Milan yang datang masuk ke kamarnya.“Aku tahu kamu bukan Suamiku, Rex! Sekarang lebih baik kamu lepaskan aku, jadi aku bisa pergi dari sini!” bentak Venus memekik meski suara lembutnya masih terasa.“Apa maksudmu bicara seperti itu? Apa kamu pikir aku ini hanya sampah yang bisa kamu tinggalkan kapan pun, hah!” bentak Rex Milan tidak segan membalas Venus. Venus tidak membiarkan Rex Milan memperlakukannya seperti itu. Ia mengambil salah satu vas bunga dan melemparkannya ke arah pintu sampai pecah.“Kamu mungkin bukan sampah, Rex! Tapi kamu malah mengumpankan aku p
Baca selengkapnya
Bab 37. Wajah yang Sesungguhnya
Dion melepaskan topeng karet yang membuat wajahnya berubah jauh dari yang normal. Mulai beberapa hari ini, ia menjadi sosok Steven yang mengawal Venus. Dion sudah berhasil mengusir Ortega yang membuat Venus terluka. Jika perlu, ia akan mengusir semua orang sampai pada akhirnya tujuannya menghabisi Rex Milan tercapai. Setelah mencuci wajahnya, Dion mengelap menggunakan handuk dan kembali masuk ke kamar. Tak berapa lama kemudian, Dion keluar dari kamar menemui asistennya Kyle dan sahabatnya Andrew Miller. “Aku sudah bicara dengan Jupiter, dia bilang dia akan mulai mendekati orang-orang yang akan menjual lahan serta wilayah mereka pada Rex Milan. Kali ini akan dilakukan diam-diam. Bagaimana keadaanmu?” tanya Andrew Miller pada Dion yang duduk di kursi meja makan dekat dapur. “Ya, begitulah─” “Apanya?” desak Andrew lagi. Dion melepaskan napas panjang lalu mengucek rambutnya. “Aku yakin Rex Milan akan mulai mengurung Venus. Kali ini aku harus bisa menyusup untuk menemuinya. Jika dia me
Baca selengkapnya
Bab 38. Dalam Keterkungkungan
“Nyonya Venus sepertinya adalah wanita yang baik, Tuan. Dia tidak akan melakukan hal seperti itu tanpa alasan yang jelas. Kemarin Ortega benar-benar sudah melukainya. Nyonya Venus ketakutan dan dia pasti ingin pergi sejauh mungkin menyelamatkan dirinya,” ujar Steven menjawab dengan tenang. Rex Milan tampak diam memperhatikan Steven yang memberikan jawaban lugas padanya. Ia mengangguk lalu mengambil gelas dan meminum airnya. Rex Milan kembali berpikir sejenak. Matanya sempat melirik pada Steven yang berwajah jelek. Jika memang dia dulunya seorang pembunuh, rasanya tidak sesuai dengan sikap yang ditunjukkannya sejauh ini. Rex Milan merasa pengawalan terhadap Venus memang mutlak diperlukan. Ia mengangguk lagi dan menoleh pada Steven. “Kamu dan Emerson yang akan tinggal di rumah. Jaga Venus, jangan sampai dia kabur lagi seperti kemarin.” Rex Milan kemudian memberikan perintahnya. “Baik, Tuan!” ucap Steven dan Emerson bersamaan. Seth dan Keith yang akan mengawal Rex Milan melakukan pert
Baca selengkapnya
Bab 39. Menyusup Dalam Tembok Hati
“Aku butuh teman untuk bicara. Selama ini aku sendirian dan kebingungan. Setelah kecelakaan itu, aku merasa banyak hal yang hilang dan membuatku tidak lagi seperti diriku yang seharusnya,” ujar Venus mulai berbicara intens dengan Stevan. Venus bahkan tidak segan menyentuh lengan Steven yang tidak mengambil kesempatan apa pun.“Apa kamu bisa ceritakan apa yang sebenarnya terjadi, Nyonya? Saat aku diminta menjadi pengawal, aku hanya mendapatkan informasi jika yang akan dikawal adalah istri seorang CEO.” Steven membalas dengan raut serius.“Beberapa bulan yang lalu, aku mengalami kecelakaan mobil. Aku kehilangan ingatanku tentang masa laluku. Dokter mengatakan jika aku mengalami amnesia parsial karena aku tidak mengingat rentang waktu tertentu dalam hidupku,” ujar Venus menjelaskan pada Steven yang menyimak dengan baik. Steven tidak menyela sama sekali dengan membiarkan Venus mengutarakan semuanya.“Lalu Rex Milan datang dan mengaku sebagai Suamiku. Aku ragu, entahlah aku merasa asing de
Baca selengkapnya
Bab 40. Penebusan
Rex Milan mengangguk dengan mantap dan percaya diri kala menjabat tangan perwakilan Walikota yang bertemu dengannya. Proses pengalihan lahan yang akan dijual untuk Moulson Enterprise sejauh ini berjalan dengan sangat baik.“Aku menantikan kabar dari Pak Walikota secepatnya. Kami pasti akan memberikan kontribusi yang sangat penting untuk kampanye nanti,” ujar Rex Milan memberikan janjinya. Perwakilan tersebut ikut mengangguk serta terkekeh.“Kami menunggu dukungan serta sponsor dari Moulson!”“Haha, tentu saja. Sebut saja dan kami akan memenuhinya.” Rex Milan melepaskan jabat tangan tersebut lalu mengantarkan perwakilan tersebut ke arah luar restoran dan Keith yang mengawal sejenak perwakilan tersebut sampai ia masuk ke dalam mobilnya.Rex Milan bertepuk tangan dan tertawa lebar melihat keberhasilan yang segera hadir di depan mata. Sebastian ikut tersenyum lalu duduk kembali di kursinya setelah Rex Milan kembali.“Kita akan segera merampungkan seluruh pembelian dan pengalihan lahan seb
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status