All Chapters of Hello Mommy: Chapter 71 - Chapter 80
180 Chapters
Bab 71 Tempat Tidur Kosong
Di rumah Ghea mencoba menghubungi Rowan. Menanyakan apakah Gemma dan Bian sudah pulang. Sedari tadi adiknya itu sulit sekali dihubungi, membuatnya gemas sekali. “Gemma sudah pulang baru saja dengan Bian.” Rowan yang ditanya keberadaan anaknya pun menjelaskan. “Dari tadi Bian tidak mengangkat teleponku, jadi aku khawatir.” Ghea meluapkan kesalnya. “Tadi, dia mengobrol denganku.” “Pantas, dia tidak mengangkat sambungan telepon.” Ghea pun akhirnya tahu jika ternyata adiknya tidak mengangkat teleponnya. “Kamu sedang apa?” tanyanya. “Sedang tidur di tempat tidur yang besar.” Rowan yang memesan presidential suite. Merasa tempat tidur begitu besar. “Sayang tempat tidur ini terasa kosong karena hanya aku yang menempati.” “Besok kamu tidak akan sendiri lagi, aku akan menemanik,” ucap Ghea malu-malu. Rowan tidak menyangka jika Ghea akan menjawab seperti itu. “Baiklah, aku akan menunggumu menemani.” Ghea merona. Dirinya begitu berani mengatakan hal itu. “Aku tutup dulu teleponnya. Sampa
Read more
Bab 72 Tidak Perlu Khawatir
Ghea melihat dirinya dari pantulan cermin. Dia tampak begitu cantik. Matanya begitu indah dihiasi bulu mata yang begitu lentik. Bola matanya yang berwarna biru tampak begitu indah dari sorot matanya. Bibir dengan sapuan lipstik pink pun menambah kecantikan dari Ghea. Benar-benar sempurna untuk hari yang spesial. “Lihatlah kamu begitu cantik.” Cia yang berada di kamar sedari tadi memerhatikan temannya itu. “Jarang melihat Ghea memakai make up tebal, terasa beda sekali,” ucap Shera. “Pasti Rowan akan terpesona melihatmu.” Freya yang melihat adik iparnya dari pantulan cermin pun merasa jika adik iparnya itu begitu cantik. Ghea tersenyum. Dia memang tidak pernah berdandan berlebihan. Maka dari itu tampak sekali berbeda dari biasanya.“Silakan ganti dengan gaun.” Penata rias yang menyelesaikan merias Ghea pun mempersilakan Ghea untuk berganti gaun.Ghea mengangguk dan kemudian mengganti bajunya dengan gaun pernikahan yang dibelinya seminggu yang lalu. Freya, Cia, dan Shea membant
Read more
Bab 73 Mengikat Janji Suci
Mommy Selly dan Daddy Regan yang sibuk mendandani para junior bridesmaid, masuk ke kamar Ghea bersama dengan mereka junior bridesmaid. Ada Anka yang akan berpasangan dengan kakaknya Rigel, ada Kean yang akan berpasangan dengan Gemma, dan ada Lean yang akan berpasangan dengan Lora. Mereka yang memakai setelan jas dan gaun begitu tampak mengemaskan. Sudah seperti pengantin versi kecil. “Ghea, kamu cantik sekali.” Mommy Selly langsung menghampiri keponakannya itu. Memeluk erat gadis kecil yang selalu menjadi rebutannya itu. Sejak kecil Mommy Selly adalah orang yang selalu memanjakan Ghea. Hal itu kadang membuatnya harus berdebat dengan adik iparnya. “Makasih, Mom.” Ghea mengeratkan pelukannya. “Tidak menyangka jika akhirnya kamu menikah.” Mommy Selly begitu terharu melihat Ghea. Gadis kecil yang selalu diculiknya pulang itu kini sudah besar dan akan menjadi istri. Sesaat Mommy Selly datang, El, Al, dan Bian datang dengan menuntun nenek dan kakek mereka. Nenek Liana duduk di kursi rod
Read more
Bab 74 Jaga Putriku Baik-Baik
Perasaan lega seketika meliputi hati Ghea dan Rowan. Kini keduanya sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Semua keluarga pun merasakan bahagia karena akhirnya Ghea dan Rowan menikah. Kisah cinta lama yang akhirnya bersemi kembali itu pun akhirnya bisa bersatu kembali.Ghea menatap Rowan. Senyum tipisnya menghiasi wajah cantiknya. Dia begitu bahagia akhirnya bisa menikah dengan orang yang dicintainya. Pria pertama yang dicintainya. Pria yang ditemui di sekolah saat mereka masih memakai seragam putih abu-abu. Rowan tersenyum mendapati tatapan wanita yang kini menjadi istrinya itu. Semua masih serasa mimpi. Karena ternyata akhirnya mereka dapat menikah. Rowan tidak pernah menyangka jika dia akan mendapatkan Ghea lagi setelah bertahun-tahun sudah berpisah.Ghea dan Rowan berdiri mereka melanjutkan kembali serangkaian acara. Mereka melanjutkan memasangkan cincin pernikahan. Cincin yang mereka beli kemarin, mereka pasangkan di jari masing-masing. Rowan memasangkan cincin di jari tengah
Read more
Bab 75 Gadis Bau Kencur
Shera membulatkan matanya. Dalam keadaan panik, menenangkan anaknya, suaminya justru bercanda. Al pun tersenyum. Kemudian menggendong anaknya. “Lihat, wajah Anka basah. Cantiknya berkurang.” Anka masih sesenggukan. “Anka mau mommy plinces.” “Baik, besok kita foto dengan mommy princess.” Al pun memberikan janjinya. “Jangan suka berbohong,” bisik Shera. “Aku tidak berbohong, besok kita ke studio foto untuk berfoto dengan baju pernikahan.” Shera tersenyum mungkin itu adalah cara yang tepat. Kembali dengan pemandangan sepasang suami istri yang sedang membuat semua orang iri, akhirnya mereka berdua selesai berdansa. Mereka pun menemui para tamu undangan yang ada, serta beberapa keluarga yang belum memberikan ucapan selamat. “Cepat berikan aku keponakan,” ucap El menepuk bahu Rowan. “Tentu saja. Aku akan segera memberikanmu keponakan, Kak.” “Berikan aku yang tidak cerewet seperti Kak Ghea.” Bian yang berada di sebelah Ghea pun tersenyum. “Aku akan memberikamu keponakan
Read more
Bab 76 Bunga
Acara pesta berlangsung begitu meriah. Pasangan pengantin merasa bahagia sekali. Aura kebahagiaan itu pun sampai pada tamu undangan. Mereka semua merasakan kebahagiaan yang sedang dirasakan oleh pengantin baru. Acara akhirnya sampai pada pelemparan bunga. Ghea yang berada di pelaminan bersiap melempar bunga. Konon katanya siapa yang mendapatkan bunga tersebut akan segera menikah. Semua wanita menunggu bunga di lempar. Raya dan beberapa teman dokter Ghea berada di belakang Ghea untuk menerima lemparan bunga. Tak ketinggalan Dearra juga ikut dalam kerumunan wanita-wanita yang sedang menunggu bunga dilempar. “Kamu sedang apa?” Raya yang melihat adiknya merasa bingung karena berada dalam satu kerumunan dengannya. “Menunggu bunga dilempar, apa lagi?” ucap Dearra enteng.Raya langsung menjewer kuping Dearra. Gadis yang baru saja lulus sekolah menengah atas itu berteriak kesakitan. Raya pun membawa adiknya untuk menepi. Menjauh dari kerumunan penunggu bunga. “Kamu tahu jika menerima bun
Read more
Bab 77 Kenapa Tidur?
Saat lift sampai lantai kamar, mereka berdua keluar. Hati Ghea semakin berdebar-debar ketika langkahnya hampir sampai ke kamar hotel. Berbeda dengan Ghea, Rowan tampak tenang sekali. Pria itu bisa menyembunyikan perasaannya dengan wajahnya yang tenang. Rowan menempelkan access card yang dibawanya. Kemudian mendorong pintu yang sudah terbuka. Aroma bunga tercium ketika pintu dibuka. Ghea masuk lebih dahulu. Kemudian disusul oleh Rowan. Rowan menutup kembali pintu kamar. Kemudian menyalakan lampu dengan access card. Saat lampu menyala. Mereka melihat tempat tidur yang dihiasi dengan bunga. Ternyata aroma bunga yang menyambut mereka adalah aroma bunga mawar yang berada di atas tempat tidur. Di dalam kamar seperti ini membuat Ghea merasa canggung sekali. Ini pertama kalinya dirinya berada dalam kamar dengan pria. Sekali pun biasanya dia berada dalam kamar dengan Bian, El, atau Dean, perasaannya sangat berbeda dengan saat ini. Jantungnya berdebar-debar ketika melihat hal itu. “Menyalam
Read more
Bab 78 Pengantin Baru
Ghea membuka matanya. Semalaman dia tidur dalam pelukan Rowan. Sepanjang malam suaminya itu memeluknya hingga membuatnya tidak beralih sama sekali. Dengan perlahan, Ghea melepaskan pelukannya. Hal itu membuat Rowan terbangun. “Kamu sudah bangun?” tanya Rowan. Dia menjauhkan tubuhnya sedikit agar dapat menjangkau wajah Ghea. “Apa aku membangunkanmu?” Ghea merasa tidak enak ketika gerakan tubuhnya membangunkan Rowan. “Tentu saja tidak. Aku memang harus bangun.” Rowan tersenyum. Menatap istrinya dengan penuh damba. “Kenapa melihatku seperti itu?” Ghea memegangi wajahnya takut-takut wajahnya berantakan saat tidur. Siapa tahu ada bekas iler di wajahnya. “Aku hanya sedang mengagumi kecantikanmu saja.” Rowan melihat istrinya itu tetap cantik saat bangun tidur. “Aku malu, pasti wajahku berantakan ketika bangun tidur.” Ghea langsung mengusap wajahnya. Namun, belum sempat tangannya sampai di wajah, Rowan sudah meraih tangan Ghea. “Kata orang jika ingin melihat wanita cantik, lihatlah saa
Read more
Bab 79 Ke Surga Kenikmatan
Mereka bertiga menuju ke meja di mana keluarga sudah menunggu. Mereka semua menatap Ghea dan Rowan. Tatapan yang mengisyaratkan apa yang terjadi semalam antara mereka berdua. “Dari jalannya saja, sudah jelas tidak terjadi apa-apa,” ucap Papa Felix. Semua orang langsung mengalihkan pandangan pada Papa Felix. Ghea dan Rowan pun menjadi sangat malu sekali, seketika tidak terjadi apa pun antara dua orang tersebut. “Mulutmu itu!” Mama Chika langsung memukul bahu suaminya. “Abaikan saja dia,” ucapnya pada Rowan dan Ghea. “Mereka mau anaknya made in Labuan Bajo, memang seperti kalian made in apartemen.” Daddy Regan tertawa meledek Daddy Bryan dan Papa Felix. Kedua sahabat itu memang melakukan malam pertama mereka di apartemen. Daddy Bryan yang sedari tadi diam saja, memutar bola mata malas. Kesal sekali dia dibawa-bawa. “Sudah-sudah kalian membuat mereka malu.” Mommy Selly pun menghentikan obrolan para suami itu. “Cepatlah makan, Sayang, agar kalian tidak akan ketinggalan pesawat.” Mom
Read more
Bab 80 Memberikan Kenikmatan
Rowan bergegas menutup pintu kaca yang menghadap ke arah lautan. Tak lupa juga menutup tirai agar kegiatan mereka tidak terlihat dari luar. Dengan langkah bersemangat Rowan menghampiri Ghea. Jantung Ghea sudah berdebar ketika Rowan menghampirinya. Wajahnya semakin merona ketika suaminya itu mulai merangkak ke atas tempat tidur. Saat Rowan berada tepat di atas tubuh istrinya, dia memandangi Ghea dengan lekat. “Aku ingin memilikimu seutuhnya.” Tangannya bergerak membelai lembut wajah Ghea. “Apa akan sakit?” Ghea justru menanyakan pertanyaan bodoh itu. Rowan tersenyum mendapati pertanyaan itu. “Sakit, tapi nikmat,” ucapnya. “Jadi ini yang kamu maksud sakit, tetapi nikmat?” tanya Ghea mengingat ucapan Rowan beberapa hari yang lalu. “Jangan bilang kamu mencari penyakit itu di bukumu.” Rowan menebak. Ghea yang mencebikkan bibir menjawab hal itu. Membuat Rowan menggeleng heran. Dia tahu, terkadang orang pintar itu tidak selamanya pintar. Ada saja hal bodoh yang sepele yang kadang dia t
Read more
PREV
1
...
678910
...
18
DMCA.com Protection Status