All Chapters of Hello Mommy: Chapter 61 - Chapter 70
180 Chapters
Bab 61 Menetap Di Hatimu
Malam menyapa. Semua keluarga menikmati bercengkerama bersama. Anak-anak bermain bersama dengan riangnya. Makanan yang disediakan Rowan pun membuat mereka tidak perlu susah untuk memasak. Chef restoran khusus datang ke vila melayani keluarga Ghea. “Rowan, sepertinya kamu harus sering-sering membawa kami ke sini.” El yang merasa nyaman di vila merasa jika tidak akan cukup jika hanya pergi sekali saja. “Tentu saja, kapan saja ingin datang, aku membuka pintu, Kak.” Rowan tersenyum. “Kapan lagi dilayani chef restoran langsung. Begitu bukan El?” tanya Papa Felix mendapatkan anggukan dari El. “Sepertinya memang harus punya mantu pemilik restoran. Pemilik kue sudah ‘kan, jadi akan lebih lengkap menantu pemilik restoran.” Papa Felix menambahi pembicaraan sambil tertawa. “Iya, jika kalian makan berkolesterol kalian bisa berkunjung ke Rumah sakitku.” Papa Erix tertawa menimpali. “Jika ingin tinggal di hotel, tinggal pilih mau Hotel Maxton atau Hotel W.” Al pun menambahkan pembicaraan. Taw
Read more
Bab 62 Memberi Restu Sejak Lama
Daddy Bryan dan Mommy Shea menghampiri anaknya. Merasa senang putrinya sudah menemukan pria yang dicintainya. Paling tidak itu adalah hal yang membuat sang putri bahagia. “Selamat, Sayang.” Mommy Shea langsung memeluk sang putri. “Terima kasih, Mom.” “Mommy berharap semua dilancarkan. Mommy sudah tidak sabar menunggu cucu.” Mommy Shea tersenyum. Dia berharap hal segera mendapatkan cucu dari anak-anaknya. Pipi Ghea merona ketika membahas anak. Rasanya dia belum bisa membayangkan sejauh itu. Pikirannya masih memikirkan bagaimana Rowan mempersiapkan ini semua tanpa dirinya curiga sama sekali. “Mereka baru saja bersatu, kenapa sudah membahas anak. Yang ada kamu membuat mereka ingin segera punya anak sebelum pernikahan.” Daddy Bryan yang sedari tadi mendengar pembicaraan anak dan istrinya. “Mereka tidak seperti ….” Mommy Shea langsung menghentikan ucapannya yang hampir saja kelepasan menceritakan aib buruk dari suaminya. “Seperti siapa, Mom?” Ghea begitu penasaran. “Itulah, seperti
Read more
Bab 63 Persiapan Pernikahan
Suasana pagi ini begitu riuh. Para ibu menemani anak-anak di taman. Anak-anak begitu riang ketika bermain. Mereka bersama-sama menikmati udara pagi yang begitu sejuk. Sebagian mereka belum bangun mengingat semalam mereka begadang semalam. Tepat pukul tujuh mereka sudah berkumpul, menikmati sarapan pagi. Anak-anak yang sudah makan lebih awal, langsung bermain bersama. Di meja makan semua menikmati sarapan-sarapan sambil berbincang-bincang. Seolah obrolan tidak pernah habis. “Jadi kapan kalian akan menikah?” Daddy Regan memulai pembicaraan setelah mereka semua sudah mulai selesai makan.Ghea dan Rowan saling pandang, mereka belum memikirkan akan hal itu. Mereka masih merasakan euforia lamaran semalam. “Mungkin satu bulan dari ini, Pak.” Rowan sadar persiapan pernikahan butuh waktu. Jadi wajar jika dia butuh waktu lama. “Apa tidak terlalu lama?” Daddy Bryan sadar anaknya jauh darinya. Jadi wajar juga jika dia ingin secepatnya. Semakin cepat, anaknya akan semakin aman.“Tapi, Dad, wa
Read more
Bab 64 Gaun Pengantin
Ghea membersihkan rumah ketika sampai di rumah. Selang beberapa saat kemudian Raya datang diantar oleh Ray. Hari ini memang Raya pulang ke rumahnya. “Hai, sudah pulang,” ucap Ghea yang melihat Raya pulang. Dia yang membawa secangkir teh di tangan, langsung duduk di sofa. Raya yang mendapat ada sesuatu di tangan Ghea, bergegas menghampiri. Meraih tangan Ghea yang sedang baru saja meletakkan cangkir di meja. “Ini apa?” tanya Raya mendapati cincin yang melingkar di jari manis Ghea. Ghea tersenyum. “Rowan melamarku di hadapan keluargaku.” Dia menceritakan kebahagiaan yang sedang dirasakannya. “Wah … benarkah?” Raya terkejut. “Dia so sweet sekali.” Tidak bisa Raya bayangkan momen itu. “Harusnya kamu ikut, jadi kamu bisa melihatnya.” Ghea sebenarnya ingin mengajak Raya, tetapi dia tidak bisa. “Iya, kamu tahu bukan jika mamaku ingin bertemu dengan Ray.” Ghea baru teringat jika Raya juga sedang mengenalkan kekasihnya itu pada orang tuanya. “Bagaimana? Mereka suka tidak dengan Ray?” Di
Read more
Bab 65 Menikah Lagi
Beberapa saat kemudian para wanita membawa gaun pilihan mereka. Ghea mencoba gaun satu persatu. Gaun pertama yang dicoba Ghea adalah pilihan Mommy Selly. Gaun dengan potongan melebar ke bawah dengan bagian atas terbuka sampai ke bahu, menampilkan kesederhanaan, tetapi terlihat elegan. Rowan yang melihat itu langsung memalingkan matanya. Malas sekali melihat bahu putih milik Ghea. Tanggapan Rowan itu sudah menunjukan ketidaksukaan dari Rowan dan seketika membuat mood Ghea buyar. “Jangan itu, itu terlalu terbuka!” El pun memberikan tanggapannya. Rowan langsung tersenyum. Akhirnya ada yang sependapat dengan dirinya. “Justru itu cantik, karena kulit Ghea putih.” Mommy Selly memberikan pembelaan. Ghea juga merasa senang karena mendapatkan dukungan. “Cantik tidak harus memperlihatkan kulit putih yang berada di dalam, Bu,” ucap Rowan sopan. “Iya, memang benar.” Mommy Selly tidak mau sampai ada memaksakan kehendak. “Coba saja selanjutnya, siapa tahu kamu suka.” Seketika Mommy Selly mem
Read more
Bab 66 Bercerai
Hari ini sengaja Ghea dan Rowan menjemput Gemma. Rencananya mereka akan ke rumah Mommy Shea dan Daddy Bryan. Karena besok mereka akan mencari cincin pernikahan di toko langganan Mommy Shea. . Namun, di depan sekolah Gemma keluar dengan menangis. Ghea dan Rowan panik melihat hal itu. Bingung kenapa bisa Gemma menangis. “Kamu kenapa, Sayang?” Ghea berjongkok agar dapat menjangkau tubuh Gemma. Ibu jarinya mengusap lembut air mata yang menetes di pipi Gemma. “Kata teman aku, Mommy dan Daddy aku sudah bercerai.” Gemma menangis sesenggukan. “Menikah saja belum, bagaimana bisa bercerai?” Rowan yang mendengar itu menggeleng heran. “Kenapa bisa begitu?” Ghea dengan lembut membelai rambut Ghea. “Aku bilang jika mommy dan daddy tinggalnya terpisah, lalu teman aku bilang jika mommy dan daddy sudah bercerai seperti orang tuanya. Orang tuanya juga tinggal terpisah. Dia hanya bertemu dengan daddy-nya seminggu sekali. Lalu dia bilang daddy-nya punya pacar, mommy-nya juga. Lalu pacar daddy-nya g
Read more
Bab 67 Tidak Melakukan Apa-Apa
“Mereka tidak akan melakukan apa-apa di samping anak-anak.” “Kata siapa tidak bisa, tentu saja bisa. Nafsu bisa hadir kapan saja.” “Kamu saja harus menahan nafsu dulu saat bersama dengan anak. Lalu apa kamu pikir dia juga tidak.” “Tapi—” “Sudah sekarang kalian pergi ke kamar.” Mommy Shea memotong ucapan suaminya. Kemudian beralih pada Ghea, Gemma, dan Rowan. Ghea dan Rowan merasa canggung, apalagi melihat Daddy Bryan yang tampak tidak suka. Akan tetapi, melihat Gemma yang tetap kekeh dengan keinginannya, membuatnya tidak bisa berkata apa-apa. Akhirnya mereka berdua berjalan ke kamar. “Aku akan keluar saat Gemma tidur,” bisik Rowan. Dia tahu pasti tidak akan nyaman untuk Ghea dan juga orang tua Ghea pasti was-was. Ghea mengangguk. Kemudian mengajak Rowan dan Gemma untuk menuju ke kamarnya. Saat masuk kamar mereka disuguhkan dengan banyaknya boneka. Gemma begitu senang melihat hal itu. Satu boneka yang menjadi perhatian Rowan adalah boneka beruang besar berwarna cream pemberian
Read more
Bab 68 Bulan Madu Ke Mana?
Ghea dan Rowan keluar dari Rumah sakit. Mereka berdua masuk ke mobil. Untuk sesaat Rowan tidak segera melajukan mobilnya. Justru terdiam di dalam mobil untuk waktu sesaat. “Kenapa?” tanya Ghea yang mendapati Rowan tidak bergerak sama sekali. “Kenapa kamu mengatakan akan membawanya pulang?” Rowan masih belum mengerti kenapa Ghea memikirkan hal itu.“Dengar, dia tidak punya semangat hidup. Apa kita akan biarkan begitu saja? Jika dia tinggal dengan kia. Aku yakin pasti akan ada perkembangan. Kamu tidak bisa terus menaruhnya di sini. Itu justru membuatnya kesepian.” Ghea masih punya harapan jika kakak Rowan bisa sembuh nanti.“Lalu bagaimana jika Gemma melihatnya?” Rowan tidak habis pikir bagaimana bisa Ghea melakukannya. “Gemma sudah tumbuh besar. Dia akan kita beritahu perlahan-lahan. Aku yakin dia mengerti. Justru jika Gemma bisa memberikan kasih sayangnya, Kak Kiara pasti akan jauh lebih baik. Yang dimiliki sekarang hanya Gemma, siapa tahu dengan dekat dengan Gemma dia bersemangat.
Read more
Bab 69 Fotocopy Daddy
Tiga hari berlalu begitu cepat. Tidak terasa besok Ghea harus pulang sesuai dengan permintaan orang tuanya. Rencananya besok Ghea akan dijemput oleh kakaknya. Sebelum pulang dan tidak bertemu selama tiga hari, Ghea dan Rowan memanfaatkan untuk bersama-sama menikmati makan malam. Mereka menikmati makan malam bersama di restoran. Gemma begitu asyik bermain di taman bermain yang ada di dalam restoran sambil menunggu hidangan datang. Ghea yang melihat itu tersenyum. Berbeda dengan Ghea, Rowan tidak tersenyum sama sekali. Dia justru menekuk bibirnya sepanjang datang ke restoran. “Kamu kenapa? Tampak tidak senang.” Ghea yang menyadari akan hal itu pun langsung bertanya. “Bagaimana aku bisa senang jika kalian akan pergi besok.” Rowan mendengus kesal. Sungguh membuatnya tidak tahu harus berkata apa-apa lagi ketika ditinggal tiga hari oleh Ghea dan Gemma. Rencananya anaknya itu akan ikut karena Ghea tidak tega meninggalkannya. Sayangnya, hal itu membuat Rowan merasa kesepian. Ghea te
Read more
Bab 70 Menunggu
Ghea, Bian, dan Gemma sampai di rumah. Di rumah sudah ada Mommy Shea dan Daddy Bryan. “Lihat aku sudah bawa calon pengantin pulang.” Dengan bangganya Bian mengatakan itu. Tadi sang daddy dan mommy-nya tidak percaya jika Bian akan sampai karena Bian belum pernah ke sana.“Bagus, Daddy pikir kamu nyasar.” Daddy Bryan pun tersenyum. Kemudian beralih pada Gemma. “Halo, Sayang,” sapanya. “Halo, Grandpa.” Gemma membalas sapaan Daddy Bryan dengan tersenyum. “Aku nyasar jika ada wanita cantik. Sayangnya, di sepanjang jalan tidak ada wanita cantik.” Bian menghampiri sang mommy dan mendaratkan kecupan di pipi sang mommy. “Jangan macam-macam dengan wanita.” Mommy Shea menepuk pipi Bian lembut. “Tenang, Mom, aku tidak akan macam-macam.” Bian tersenyum manis. Senyumnya itu membuat siapa saja terpesona.“Tidak macam-macam, nanti anak orang hamil.” Ghea tertawa.“Bi, kamu tidak melakukan hal itu ‘kan?” Mommy Shea langsung menatap tajam pada anaknya. “Aku tidak akan menghamili wanita, Mom. Jang
Read more
PREV
1
...
56789
...
18
DMCA.com Protection Status