Semua Bab Pemalas Penantang Dewi: Bab 61 - Bab 70
115 Bab
BAB 61 : Antara Iblis dan Manusia
Setelah Ken menjentikkan jarinya, Penjara kegelapan yang mengurung Ken lenyap bersamaan dengan udara di belakang Shaton kembali membelah seperti yang terjadi saat Shaton mengaktifkan artefaknya. Celah tersebut kembali mengeluarkan kekuatan yang mengerikan yang langsung di serap oleh tubuh Shaton dan membuatnya menjadi lebih kuat. Shaton yang awalnya ketakutan karena semua skillnya tidak berkerja pada Ken, kini kembali tenang karena tidak ada hal buruk terjadi padanya dan dia malah dibuat semakin kuat. “Ha-hahahaha, apa yang kamu barusan lakukan? itu mengejutkanku,” ucap Shaton. Ken tidak menjawab hanya menghembuskan nafas pelan seperti lelah melihat tingkah Shaton yang sudah tidak menarik baginya. Yuna dan Sintess yang masih sadarkan diri, tetap tidak melakukan apapun dan hanya melihat apa yang sebenarnya terjadi. Shaton yang kesal pada Ken mencoba untuk meyerangnya, tetapi tubuhnya tidak bisa bergerak. Wajahnya langsung kembali pucat saat menyadari hal itu, dia meng
Baca selengkapnya
BAB 62 : Pertandingan pertama
Ken tetap tidak menampakkan dirinya pada Rugard dan yang lain dan hanya menemui para siswa untuk memberi pelajaran atau arahan saja. Rugard sudah beberapa kali berpesan pada para siswa, tetapi Ken mengabaikannya dan menyampaikan akan menemui mereka saat kompetisi kerajaan. Hingga akhirnya hari kompetisi kerajaan sudah tiba, kompetisi kerajaan kali ini diadakan di kota Houlan yang bertempat di kerajaan Daiman.Ken yang sedang menyusuri jalanan kota merasa heran dengan penuhnya penjaga dan Kesatria yang ada, dia merasa penjagaan kota tersebut terlalu berlebihan. Di lain sisi dia juga berpikir mungkin pemandangan yang dia lihat akibat semakin intensnya serangan Iblis ke wilayah Manusia yang sampai menyusup ke beberapa ibukota kerajaan Manusia. Ken tidak terlalu memikirkan hal itu dan tetap berjalan santai untuk menikmati kompetisi kerajaan dan mendapatkan semua yang dia inginkan untuk merampungkan rencananya.“Sebaiknya aku bergegas agar tidak terlambat untuk menghadiri pembukaan kompeti
Baca selengkapnya
BAB 63 : Kesepakatan dan Kesempatan
“Ada apa ini sebenarnya?” tanya Aina pada ketua Pengawas kompetisi.“Kami disini untuk meminta penjelasan kalian tentang kecurangan yang kalian lakukan,” ucap Profesor dari Akademi Kurisan yang menjawab pertanyaan Aina dengan penuh emosi.“Apa maksud anda dengan kecurangan?” tanya Aina yang ikut emosi.Katua pengawas kemudian menjelaskan tentang apa yang para Profesor adukan tentang kejanggalan yang meraka ketahui dari para siswa Airayano. Mereka menuduh Reon dan yang lainnya bukanlah siswa Akademi Airyano dan merupakan orang sewaan, karena mereka sama sekali tidak pernah mengetahui tentang Reon dan yang lainnya. Salah satu Profesor juga menjelaskan bila Reon dan yang lain tidak masuk dalam daftar siswa Airyano, yang sudah dipulikasikan kepada Akademi lainnya. Salain itu fakta mereka yang bukan merupakan siswa ajaran baru membuat semuanya semakin curiga bila mereka orang sewaan.Aina langsung membantah hal tersebut dan menjelaskan bila mereka semua adalah siswa dari kelas U yang meman
Baca selengkapnya
BAB 64 : Pertarungan kedua
“Tetaplah tegak dan percaya pada kekuatan kalian,” ucap Ken dengan santai.“Meski Guru bilang begitu, kami hanya bisa bertarung dengan lima orang dalam babak kedua dan harus melawan sepuluh orang, belum lagi Reon dan yang lain tidak bisa ikut serta,” grutu Juanco yang kesal dengan kondisi mereka yang harus bertarung dengan lima siswa saja.“Hah, kamu terlalu bodoh, Ju*ncok! Satu dari kalian sama seperti sepuluh orang, jadi sebenarnya hanya perlu satu orang saja bagi kita untuk menang dan itu kamu,” jelas Ken.“Guru, berapa kali aku bilang, namaku itu Juanco dan tidak ada huruf K dibelakangnya,” jelas Juanco yang kesal pada Ken yang selalu mengubah namanya.Penampilan Juanco tidak banyak berubah, tetapi sikapnya sudah berubah karena pengaruh Ken yang membuat sikapnya banyak berubah. Dia sering berkata kasar dan sikapanya sedikit acuh terhadap sekitarnya, meski dia tetap terlihat seperti orang culun. Apa lagi Ken yang merubah namanya dan membuat semua temannya juga ikut menanggailnya se
Baca selengkapnya
BAB 65 : Sebuah tipuan
Beberapa waktu sebelum pertandingan dimulai.Ken dan Aina datang kepada para siswa dan menjelaskan tentang kesepakatan yang mereka berdua buat denga para Profesor dan Pengawas. Ken menjelaskan bila itu keputusan terakhir agar mereka tetap bisa mengikuti kompetisi agar bisa membuat para Porfesor dari Akademi lain tidak menekan mereka dan para Pengawas untuk mengeluarkan Airyano. Ken juga merasa bila hasil kesepaktan ini tidak terlalu buruk, karena meski hanya lima siswa yang bisa ikut dalam satu kali pertandingan, mereka masih bisa menggunakan peserta cadangan.“Apakah keputusan ini tidak memberatkan bagi para siswa?” tanya Aina pada Ken.“Berat atau tidaknya hal itu, merekalah yang menentukan,” jawab Ken dengan wajah penuh percaya diri yang membuat Aina terkejut dengan rasa percaya Ken pada siswanya.“Meski kamu bilang begitu, melihat wajah mereka yang tidak lagi ceria membuatku tetap khawatir dengan mereka kedepannya,” tambah Aina.Para Pengawas dan Profesro kemudian mendantangi temp
Baca selengkapnya
BAB 66 : Sebuah tipuan 2
“Apa yang sebenarnya terjadi? kenapa kita bisa kalah?” tanya salah satu siswa lawan yang tampak terguncang oleh kekalahan mereka yang tidak terduga dan tiba-tiba.Kemudian mereka berlima melotot sata melihat crystal yang muncul di belakang Ken, dia tersenyum lebar dan bahagia karena kompetisi pada babak kedua sangat menguntungkan dirinya. Bila pada babak pertama dia harus menampilkan sesuatu yang sangat luar biasa untuk membungkam mulut para penonton. Kini dia tidak memerlukan hal itu karena suara para penonton tidak bisa mencapai arena pertarungan. Tidak adanya papan yang menunjukkan skor mereka juga membuat Ken bisa leluasa memanipulasi keadaan.Mereka yang hanya tahu jumlah crystal saja membuat Ken bisa menciptakan crystal palsu dengan skill duplikatnya dan juga membuat ilusi dengan sihirnya. Menggunakan dua kombinasi dari keduanya membuat lawannya tertipu, apa lagi pihak lawan tidak bisa mengatahui perbedaan crystal asli dan duplikat. Karena itu Ken rela mengorbankan satu crystal
Baca selengkapnya
BAB 67 : Kekacauan saat pada babak ketiga
“Dengan rencana ini kita pasti bisa menyingkirkan Airyano, dan bila rencana ini sukses maka bisa jadi mereka akan mendapat pukulan telak dan tidak akan mengikuti kompetisi lagi.”“Aku juga setuju dengan ucpanmu Profesor, karena itu babak ketiga adalah waktu yang tepat bagi kita untuk menyingkirkan mereka dengan rencana ini, apa lagi akan sulit bagi para Pengawas menyelidiki dan melacak apa yang kita lakukan.”Mereka kemudian tertawa bersama karena sudah memiliki rencana yang sempurna untuk menyingkirkan Airyano dari komeptisi kerajaan selamanya. Para Profesor itu sebenarnya bukan hanya ingin menyingkirkan Airyano dari kompeisi, tetapi juga menghancurkan Akademi Airyano seutuhnya. Semua itu disebabkan karena mereka meresa Airyano adalah sebuah keberadaan yang seharusnya tidak ada, karena sudah ada Akademi Wardarn yang merupakan Akademi pertama di kerajaan Aisward.Bagi mereka sebuah Akademi hanya dibutuhkan satu saja pada setiap kerajaan untuk menjaga agar Akademi tetap menjadi tempat
Baca selengkapnya
BAB 68 : Serangan Iblis
Mereka semua langsung panik hingga Ken mengalami kesulitan untuk menenangkan mereka yang ketakutan saat itu. Situasi yang diluar kendalinya membuat Ken kesal, dia mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan memperluas presepsinya. Akhirnya Ken mengetahui bila kekacauan bukan hanya terjadi pada arena pertarungan saja, dan hampir di seluruh ibukota kerajaan Daiman. Semua dilanda kepanikan, dan Ken berpikir hanya satu hal yang pasti tentang penyebab kekacauan yang terjadi pada saat itu.Iblis, hanya itu yang terlintas dalam pikiran Ken saat mengetahui kekacauan yang terjadi di seluruh kerajaan Daiman. Ken juga bingung dengan cara mereka menyusup dalam kerajaan, padahal Ken tahu sendiri bila penjagaan sangat ketat. Kemudian dia juga merasakan ada kehadiran yang cukup kuat di antara para iblis yang muncul, dan Ken langsung berpikir bila itu adalah pemimpin Iblis yang menyerang kerajaan Daiman.Di sampingnya Ken merasakan pancaran aura kuat yang sangat dia kenali, Ken mencoba meneb
Baca selengkapnya
BAB 69 : Pertemuan dengan Reka
Ken mengkerutkan keningnya saat dia sudah dipergoki oleh Reka saat sudah berada di ruangan sang Raja. Dalam hatinya Ken masih merasakan perasaan yang penasaran dengan cara Reka bisa mengetahui Ken yang masih menggunakan sihir kamuflase. Karena itu Ken tidak melepas sihirnya meski Reka terus berjalan mendekat kepadanya.Perasaan Ken bercampur aduk saat melihat ekspresi wajah Reka dan auranya yang sudah semakin kuat dari terakhir kali mereka bertemu. Insting Ken merasakan bila Reka dan ketiga Iblis yang bersamanya sangat berbahaya, pancaran aura membunuh mereka juga bukan main-main. Ken mungkin bisa menang jika bertarung melawan Reka saja, namun dia tidak yakin bila dia harus bertarung dengan mereka bertiga sekaligus.“Kenapa tidak kita seret keluar saja Putri?” tanya Jendral iblis sambil tersenyum lebar.Pikiran Ken semakin gelisah tentang apa yang harus dia lakukan, karena Ken sangat ingin tahu bagaimana cara Reka menghancurkan sihir kamuflasenya agar dia bisa tahu kelemahan sihirnya.
Baca selengkapnya
BAB 70 : Pahlawan dan Raja Iblis
Ken tidak langsung menentukan pilihannya dan dia bermaksud memperhatikan pertarungan kedua belah pihak sambil memantau situasinya, sedangkan kedua pihak langsung bertarung dengan sangat sengit. Reka memang hanya berdua dengan Raja Iblis kemurkaan, namun dia bisa mengalahkan banyak Kesatria dan Pengawal sekaligus hanya dengan satu serangan. Yuna semua pasukannya berusaha mendesak Reka dan Raja Iblis kemurkaan dengan jumlah, dan hasilnya pasukan Yuna banyak yang tumbang akibat serangan mereka berdua.Ken tidak bisa menunggu terlalu lama karena jika dia membiarkan keadaan tersebut, karena bisa dilihat dari keadaan saat itu pasti akan banyak korban dari pihak Manusia. Karena pihak Yuna merupakan bagian dari rencana yang juga memiliki peran penting nantinya. Ken juga memikirkan alasan yang tepat untuk membantu Yuna agar tidak menjadi musuh bagi pihak Iblis dan dia bisa tetap menjadi pihak yang netral. Ken berpikir cepat dan cermat, karena situasi semakin mendesaknya untuk turun tangan mang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status