Semua Bab Terjebak Hubungan Liar Dengan Dokter Operasi : Bab 21 - Bab 30
164 Bab
Ketakutan Irina
Irina tidak sabar ketika membawa Bintang menemui salah seorang temannya yang memiliki wedding organizer. Farhan adalah teman baik Irina ketika di SMA. Irina ingat betul dengan semua kenangan yang pernah dibuat bersama dengan temannya tersebut. Dari sekian kenangan yang ada di dalam memori Irina. Tentu kenangan akan janji Irina untuk didandani oleh Farhan menjadi kenangan yang tidak akan pernah Irina lupakan. Sampai kini Farhan sudah memiliki sebuah wedding organizer yang cukup terkenal. Kedatangan dari Bintang dan Irina disambut dengan baik oleh Farhan. Dia melempar senyum manis pada Irina dan Bintang. Sebelum sifat asli dari Farhan yang heboh mulai keluar saat Irina bercengkrama dengannya. "Aku pikir kamu tidak akan datang ke sini. Wacana... Wacana... Wacana... Lama-lama jadi bencana say." ucap Farhan sedikit ngondek. "Iya Han, gue lupa mulu. Maklum yang dulu belum pasti. Tapi kalau yang ini, sepertinya sudah pasti. Sebab kita memang akan seg
Baca selengkapnya
Dua Kali
Cebur......Oscar mendengar bagaimana seseorang telah menjatuhkan dirinya ke dalam kolam renang. Dia seketika penasaran dengan orang yang berenang di malam buta seperti ini. Oscar beranjak dari kursi tempat biasanya dia mengerjakan beberapa pekerjaan rumah sakit yang belum selesai. Ia pun perlahan mulai berjalan menuju kolam renang. Mengetahui siapa orang yang berenang tersebut. Sudah tentu orang itu adalah Dasha. Tidak ada lagi orang di rumah itu, selain Oscar dan Dasha. Namun mengapa perempuan itu berenang di malam seperti ini. Apakah dia tidak merasa kedinginan? Angin berhembus cukup kuat di malam ini, sebenarnya. Oscar menghampiri Dasha di dekat tangga kolam renang. Dia melihat dengan jelas, bagaimana moleknya bentuk tubuh dari Dasha Semakin memandangi kemolekan dari bentuk tubuh Dasha, Oscar semakin tegang. Perlahan tongkat sakti miliknya meronta-ronta. Oscar semakin dibuat tidak berdaya dengan lekuk tubuh dari Dasha. Dia melihat
Baca selengkapnya
Diganggu
Wajah cemberut masih terlihat dengan jelas di wajah Irina. Dia masih kesal dengan Farhan yang justru malah mencoba menggoda Bintang. Irina pun menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa. Dengan segera dia melipat kedua tangannya di atas perut. Bintang mencoba menenangkan Irina. Dia duduk di samping Irina, mencoba sedikit memberikan sentuhan lembut. Berharap calon istrinya tersebut bisa segera bahagia kembali. "Kamu masih kesal dengan teman kamu itu?" tanya Bintang dengan wajah bingung. "Lumayan, aku benar-benar tidak suka cara dia memperlakukan kamu. Dia benar-benar tidak sopan!" jawab Irina dengan wajah kesalnya. "Tapi aku tidak akan tergoda dengan laki-laki seperti itu. Aku sudah punya kamu yang sempurna, masa masih tergoda dengan tulang lunak seperti dia. Tentu saja tidak." ucap Bintang dengan tegas. Irina menoreh ke arah Bintang. Memberikan sedikit senyuman untuk calon suaminya tersebut. "Kamu janji tidak akan tergoda dia?" tany
Baca selengkapnya
Paket
Teng tong....Bunyi bel rumah kembali terdengar. Dasha yang sedang menyiapkan sarapan untuk Oscar. Segera menghampiri orang yang menekan bel rumah Oscar. Seorang kurir dengan sebuah paket kecil berwarna hitam berada di depan pintu rumah Oscar. Wajah kurir itu sepertinya sudah tidak asing lagi. Ia adalah kurir yang 3 hari sebelumnya mengirimkan paket juga ke rumah Oscar. "Bukankah kamu kurir yang waktu itu mengirim paket ke rumah ini?" tanya Dasha mencoba mengingat. "Iya Bu, saya yang mengirimkan paket waktu itu ke rumah ini. Setiap ada kiriman paket, sudah pasti saya yang akan mengirimkannya." jawab kurir itu dengan lembut. "Paket dari siapa?" tanya Dasha penasaran. "Paket dari seseorang yang sudah tidak asing lagi untuk Bapak Oscar. Perempuan yang sama, dengan isi paket yang berbeda." jawab kurir itu memberikan paketnya. "Maksudnya bagaimana, saya tidak mengerti." ucap Agatha menerima paket itu. "Perempu
Baca selengkapnya
Cincin Pertunangan
Sejumlah uang yang diberikan oleh Oscar pada Dasha. Ingin Dasha investasikan ke dalam logam mulia. Selain untuk mempercantik dirinya, itu juga adalah bagian dari penghematan dari Dasha akan uang yang diberikan oleh Oscar. Dasha tampil cantik saat pergi ke toko emas. Ia sudah memiliki toko perhiasan yang memang kerap menjadi langganannya. Setiap Dasha mencari perhiasan yang akan dia kenakan. Dasha akan datang ke toko perhiasan tersebut. Kedatangan dari Dasha justru menjadi asing bagi pemilik toko. Wajahnya sudah tidak sama seperti dahulu lagi. Kini Dasha sudah memiliki wajah yang mirip dengan Rena. Sehingga pemilik toko perhiasan itu tidak mengenali wajah Dasha. "Selamat pagi Bu, ada yang bisa saya bantu." tanya pemilik toko. "Ko, boleh saya melihat koleksi perhiasan yang biasa saya beli di sini." jawab Dasha sambil melihat-lihat perhiasan yang terpajang rapi. "Koleksi yang biasa dibeli. Perasaan Kakak ini pelanggan baru saya. Jadi sa
Baca selengkapnya
Perintah Ibu Oscar
Ibu Oscar nampak begitu kecewa ketika membaca kembali pesan yang dikirim oleh pacar Oscar. Hadiah yang seharusnya dikirim setiap minggu, kini sudah mulai jarang Oscar kirim. Hampir 3 bulan terakhir Oscar tidak mengirimkan hadiah untuk pacarnya tersebut. Tentu ada kekhawatiran yang datang dalam hubungan itu. Mungkin saja, hubungan yang sudah cukup erat itu. Seketika bisa rusak, dengan keputusan dari Oscar yang jarang mengirimkan hadiah pada pacarnya. Ibu Oscar segera kembali memasukkan ponsel mahalnya ke dalam tas. Dia keluar dari dalam mobil mewahnya. Mulai berjalan menuju ke dalam rumah Oscar. Ia ingin segera bertemu dengan Oscar, mengetahui apa yang menyebabkan Oscar mulai jarang mengirim hadiah pada pacarnya. Tidak harus masuk ke dalam rumah. Di pinggir kolam renang, Oscar yang bertelanjang dada. Terlihat begitu santai berjemur dengan di atas sebuah bangku panjang. Dengan kacamata hitam yang melindungi kedua matanya. Serta segelas jus melon, yang ber
Baca selengkapnya
Membeli Hadiah
Oscar hampir menabrak Dasha tepat di depan pintu masuk. Wajah keduanya sudah hampir bertabrakan. Untung keduanya bisa saling mengerem dengan baik. Sehingga mereka pun tidak beradu. Oscar terlihat terpukau dengan perhiasan yang dikenakan oleh Dasha. Ia menyukai semua perhiasan yang Dasha kenakan. Tidak heran Oscar pun langsung memuji Dasha yang semakin cantik dengan perhiasan yang membalut tubuhnya. "Kamu cantik sekali dengan perhiasan ini." ucap Oscar dengan senyum. Dasha seketika salah tingkah dengan pujian yang Oscar berikan pada dirinya. Tidak biasanya pria itu memuji Dasha dengan begitu tinggi. Sehingga sedikit heran bagi Dasha, saat dia mendapatkan pujian yang cukup tinggi dari Oscar. "Bisa saja kamu, tapi aku rasa ini karena perhiasan yang aku kenakan. Jadi semuanya terlihat begitu indah." ucap Dasha menggenggam liontin di kalungnya. Sepertinya Oscar tidak harus pergi belanja sendirian, mungkin dia bisa mengajak Dasha. Apalagi
Baca selengkapnya
Undangan
Seseorang menekan bel di gerbang rumah Oscar. Bunyinya yang tidak terdengar dengan baik, membuat Oscar dan Dasha yang ada di dalam rumah. Sama sekali tidak mendengar suara bel yang dibunyikan oleh orang tersebut. Pria itu pun terus menekan bel itu berulang kali. Berharap ada seseorang yang akan keluar dari dalam rumah Oscar. Tetapi usaha dari pria itu sama sekali tidak berhasil, Dasha dan Oscar sama sekali tidak mendengar bunyi bel yang ditekan oleh pria tadi. Mereka yang sedang berada di dalam kamar masing-masing, sama sekali tidak mendengar suara dari bel tersebut. Mulai sedikit kesal, pria itu beberapa kali mengumpat dengan kata-kata yang kurang pantas. Sampai ketika dia mengatakan tuli pada penghuni rumah. Di saat itu Oscar keluar membuka pintu gerbang rumahnya. Oscar yang mendengar umpatan dari pria itu, tentu tidak terima dengan apa yang dia sampaikan. "Bicara apa tadi kamu?" tanya Oscar dengan wajah marah. Pria itu seketika mulai takut
Baca selengkapnya
Mengirim Paket
Oscar terlihat mulai bosan berada di dalam mobilnya. Dia sudah tidak sabar untuk ke tempat pengiriman paket. Tetapi Dasha yang ingin ikut bersama dengan dirinya, tidak kunjung datang menemui Oscar. Beberapa batang rokok sudah hampir habis dihisap oleh Oscar. Dia sudah tidak sabar untuk pergi ke tempat pengiriman paket tersebut. Oscar melempar rokok terakhir yang dia hisap. Dia keluar dari dalam mobil untuk segera memanggil Dasha masuk ke dalam mobilnya. Amarah dari Oscar seketika berubah saat dia melihat bagaimana Dasha dengan penampilan cantiknya mulai berjalan mendekat ke arah Oscar. Perempuan itu benar-benar tampil seksi dengan kaos yang begitu ketat berwarna kuning. Begitu juga dengan rok mini yang ia kenakan, semakin menambah cantik penampilan dari Dasha. Mata Oscar pun tidak henti menatap cantiknya penampilan dari Dasha dengan pakaian serba minimnya tersebut. Dasha yang sadar akan dirinya yang telah membuat Oscar menunggu lama. Seketika meminta maaf pada Oscar. Dengan pandang
Baca selengkapnya
Sakit
Semua panik saat tubuh Romeo dibawa menggunakan sebuah ranjang berjalan di rumah sakit. Sekujur tubuhnya terlihat merah dengan suhu tubuh yang begitu panasnya. Adiknya tidak henti menangis melihat bagaimana raut wajah kakaknya yang terlihat begitu lesuh. Bintang sebagai seorang ayah tidak bisa tenang melihat bagaimana kondisi dari anaknya. Apalagi ibunya yang terlihat sudah cukup panik dengan kondisi dari cucunya tersebut. Itu semakin membuat Bintang tidak bisa berpikir baik dalam menunggu kabar dari Romeo. Suster meminta semuanya untuk menunggu di luar ruangan. Mereka dilarang untuk masuk ke dalam ruangan tempat Romeo dilakukan pemeriksaan. Sebab hanya ada dokter yang diizinkan untuk masuk ke dalam ruangan itu. Begitu juga dengan suster yang yang akan membantu dokter itu dalam melakukan pemeriksaan terhadap Romeo. Bintang mencoba menenangkan ibunya yang mulai menangis melihat kondisi dari Romeo. Bintang meyakinkan ibunya untuk yakin akan Romeo yang akan kembali sehat seperti sedia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
17
DMCA.com Protection Status