All Chapters of DENDAM SANG PANGLIMA: Chapter 101 - Chapter 110
143 Chapters
Penangkapan Ruly
Tiba-tiba Ruly melayangkan serangan dengan sebuah tendangan.Wuss...Serangan itu meleset dari sasaran lalu seketika pukulan telak dilayangkan Adam hingga mengenai perutnya.Ruly jatuh terjungkal. Lalu Adam langsung menginjak tepat di wajahnya."Jangan menyerang jika tidak ingin diserang!"Lalu ia pergi begitu saja dan kembali masuk ke dalam mobilnya.Ruly tampak masih terkapar, ia dan anak buahnya memandangi mobil Adam. Dan terus memperhatikan kemana arah mobil itu berjalan."Cepat kejar dia!" Seru Ruly, memerintahkan anak buahnya."Siap Pak!"Lalu mereka pun memasuki mobil kembali untuk mengejar Adam Rudiant. Adam merasa ada yang mengikutinya dari belakang.Lantas ia memerintahkan anak buahnya untuk melancarkan serangan."Tembak iringan mobil di belakang kita. Jangan sampai dia terus mengikuti kita!"Para pengawal mengeluarkan senjata M16 dari jendela dan mengarahkannya ke mobil di belakangnya.Adu tembak pun tak dapat terelakkan. Gencarnya serangan yang dilakukan pasukan Adam tent
Read more
Ruly Kabur
Ruly masih dalam keadaan tak sadarkan diri ketika dibawa oleh polisi.Namun saat hampir sampai di kantor. Tiba-tiba Ruly terbangun dan mendapati dirinya yang dalam keadaan telah terbelenggu.Ruly membuka matanya perlahan dan memperhatikan sekelilingnya."Kurang ajar! Lepaskan borgol ini!" Seru Ruly, murka. Kala melihat sebuah besi membelenggu kedua tangannya."Anda akan kami bawa ke kantor polisi," ucap seorang polisi yang berada di depannya.Ruly tak tinggal diam. Ia meronta mencoba melepaskan diri.Namun seorang polisi yang berada di belakangnya seketika menodongkan pistol ke arah kepala."Jangan bergerak! Atau kau kami tembak!"Baru kali ini Ruly merasa tak berdaya di hadapan para polisi.Seakan kekuatan dalam tubuhnya telah menghilang hingga membuat ia mati kutu di hadapan mereka.Rupanya Adam telah mengetahui cara menghilangkan zat yang ada di tubuh Ruly.Ia telah melakukan kerja sama dengan seorang profesor ternama untuk menangkal kekuatan yang diciptakan oleh Ruly."Akhh! Kenap
Read more
Tentara Pembelot
"Silahkan makanannya Pak, selamat menikmati," ucap seorang Waiter wanita dengan tersenyum."Terima kasih," jawab Adam. Lalu piring berisi makanan tersebut diletakkan di atas meja.Setelah itu, Adam pun menyantap makanan bersama para pengawalnya.Tak berselang lama, tiba-tiba seorang pria mendatanginya kembali.Ia adalah Jhony, berjalan tergopoh-gopoh ke hadapan Adam. Namun kehadirannya seketika dihadang oleh para pengawal."Mau kemana Pak?" tanya seorang pengawal menghalangi Jhony. "Aku mau bertemu dengan saudaraku. Kenapa aku tak diperbolehkan?" tanya Jhony. "Bukankah Pak Jhony sudah tau kenapa anda tidak diperankan untuk bertemu Pak Adam," ucap sang pengawal."Aku tidak tau. Karena aku tak memiliki kesalahan apapun kepada beliau," ucap Jhony.Adam menoleh ke arah Jhony. Lalu melambaikan naik turun tangannya menandakan ia memanggilnya"Nah, lihatlah!""Adam memperbolehkan aku untuk ke dalam," ucap Jhony.Sang pengawal pun menoleh ke arah Adam. Dan akhirnya ia mengizinkan Jhony un
Read more
Menguji Zat Tandingan
Setelah rapat selesai, para prajurit kembali ke barak.Adam dan Tukman tampak tengah berbincang di depan pekarangan markas."Aku telah mendapatkan sebuah rahasia. Apa yang dapat membuat Ruly menjadi manusia mutant," ucap Adam.Tukman lantas terlihat mengerutkan keningnya."Rahasia apa itu Jendral?" tanya Tukman.Adam kemudian mengeluarkan sebuah tabung kecil berisikan sebuah zat cair."Ini, zat inilah yang membuat dia semakin kuat. Aku sudah melakukan percobaan."Tukman pun tampak semakin penasaran dengan apa yang dilihatnya."Coba, aku ingin lihat," ucap Tukman.Adam langsung menaruh tabung kecil itu ke tangan Tukman.Tukman memperhatikannya dengan seksama. Lalu ia berkata, "Bagaimana bisa dia mendapatkan ini Jendral?""Kamu tau, ternyata Anak semata wayang Ricky itu adalah seorang profesor muda. Selain dia memiliki ilmu bela diri yang mumpuni. Dia memiliki kejeniusan hingga dapat menunjang kekuatan dalam dirinya dengan ilmu pengetahuan yang dia miliki," ucap Adam.Tukman tampak meng
Read more
Ancaman Preman
Sesampainya di restoran, Adam mendapati beberapa preman telah berdiri di depan kasir."Saya tak mau tau, serahkan seluruh uang di brangkas. Ini adalah wilayah teritorial kami!" seru seorang preman, memalak sang kasir."Kami tidak berani untuk memberikan apapun kepada orang lain tanpa sepengetahuan bos kami Tuan," ucap kasir itu."Hakkh! Cepat serahkan 500 Dollar untuk uang keamanan! Jika tidak, restoran ini akan kami tutup!" seru preman itu, mengancam.Mereka tak mengetahui siapa yang memiliki restoran itu. Jika saja mereka mengetahuinya, tak mungkin para preman itu berani berbuat onar di restoran milik Adam.Tak berselang lama, seseorang bertubuh tegap dengan seragam militer memasuki restoran dengan gagahnya.Para preman tak menyadari kedatangannya. Mereka terus melakukan intimidasi kepada seorang kasir untuk menyerahkan sejumlah uang.Banyaknya karyawan pun tak berkutik di hadapan para preman itu. Karena mereka memegang senjata.Tiba-tiba, dari belakang preman itu. Adam menarik kera
Read more
Jhony Dan Any Menghilang Misterius
Sesampainya di istana Rudiant. Adam memasuki gerbang rumahnya dan mendapati Lusiana yang tengah duduk di depan pintu.Adam memarkirkan mobilnya, lalu keluar dari mobil dan menghampiri Lusiana."Lusiana, kamu kenapa belum tidur?" tanya Adam."Aku sedang menunggumu. Bagaimana kabarnya restoran anda?" tanya Lusiana."Lusiana, aku harus membertanya padamu. Kamu tau dimana Jhony dan Any sekarang tinggal?" tanya Adam."Tidak, aku tak pernah menghubunginya lagi setelah aku pergi dari rumah itu," ucap Lusiana.Adam lantas mengerutkan keningnya tengah berfikir."Jadi kamu pun tidak mengetahuinya. Bahwa rumah itu sekarang kosong?" tanya Adam."Kosong? Yang benar kamu. Lalu kemana ya mereka?" tanya Lusiana."Aku saja tidak tau. Kenapa kamu malah bertanya padaku Lusiana," ucap Adam.Lusiana lantas mengambil ponsel dari atas meja. Lalu menghubungi Jhony dan Any melalui sambungan telepon.Namun, belum juga ada jawaban dari mereka berdua.Lusiana tampak semakin khawatir dengan mereka. Bagaimana pun
Read more
Tugas Negara
"Kau tak perlu mengetahui siapa aku. Satu yang pasti. Lusiana akan menjadi target berikutnya," ucap seseorang itu dengan suaranya yang serak.Adam seketika membentaknya. "Apa maksud semua ini?!""Pengecut! Tampakkan wujud aslimu!" Seru Adam, dengan nada tinggi."Nanti kau akan tau siapa aku. Tunggulah saatnya tiba..."Tut...Sambungan telepon diakhiri begitu saja.Adam berniat menghubunginya kembali. Namun tiba-tiba nomor penelepon itu sudah tidak aktif.Adam tampak terdiam seribu bahasa."Adam, kenapa?" tanya Lusiana, penasaran."Baru saja ada yang meneleponku. Dia..."Tiba-tiba Adam berhenti berbicara."Ya, ada apa Adam? Katakan padaku!" ucap Lusiana."Dia sepertinya mengincarmu Lusiana," ucap Adam menatap wajah Lusiana."Mengincarku? Memangnya apa urusanku dengan dia?" tanya Lusiana."Mungkin saja dia adalah musuhku. Namun karena tak bisa menaklukkanku. Dia mengincar orang-orang yang dekat dengan ku dan kamu," ucap Adam.Namun Lusiana tampak tak merasa gentar sedikitpun mendengarny
Read more
Kebocoran Informasi Penyerangan
Adam lantas kembali memilah pakaian. Dan baju kemeja motif diganti menjadi pakaian dinas militer.Paul keluar dari ruangan kamar mandi. Dan mendapati ayahnya yang telah berganti pakaian."Loh, ayah kenapa pakai baju militer? Kan kita mau ke mall!"Adam menoleh ke arah Paul. Lalu menghampirinya."Paul, maaf ya. Pagi ini ayah harus pimpin rapat sebelum melepas tugas prajurit ke Medan perang. Mungkin kita bisa ke mall setelah tugas ini," ucap Adam.Paul seketika menundukkan kepalanya dengan wajah yang masam.Adam menghampiri anak itu lalu menyentuh kepalanya."Paul, sabar ya...""Ayah harus menundanya demi tugas mulia. Kamu bisa mengerti kan?" tanya Adam, seraya mengelus rambutnya.Paul menganggukkan kepala. Dan tampak adanya kepasrahan di wajahnya."Yaudah deh gapapa yah," ucap Paul.Setelah itu, Adam berdiri dari hadapan Paul."Lusiana, Paul. Aku berangkat ya. Jaga diri kalian baik-baik," ucap Adam."Iya Ayah. Cepat pulang ya setelah bertugas," ucap Paul.Adam pun tersenyum memandang a
Read more
Penyerangan Ke Markas Musuh
Tembakan balasan dilancarkan pasukan republik.Pasukan pemberontak yang bersembunyi semakin terdesak dengan serangan yang dilancarkan.Mereka pun lari tunggang langgang ke dalam hutan."Kejar mereka!"Teriak Letnan Tukman kepada para prajurit.Pasukan berlari mengejar para pasukan musuh hingga ke dalam hutan lebat.Tiba-tiba, Adam berteriak."Berhenti! Di sana banyak jebakan!"Para prajurit menghentikan langkahnya mengikuti perintah.Adam dapat membaca strategi para pasukan musuh.Operasi yang telah bocor tentu saja membuat musuh telah mengantisipasi segala kemungkinan.Letnan Tukman menghampiri Adam, "Mohon izin bertanya Jendral. Bagaimana anda mengetahui di hutan itu telah terpasang jebakan?" tanya Letnan Tukman."Kamu apakah memperhatikan? Mengapa Para pasukan musuh berlari dengan cara zig zag? Seperti menghindari sesuatu?" tanya Adam.Letnan Tukman terdiam. Lantas Adam menepuk pundaknya."Kali ini pasukan musuh telah mengantisipasi serangan ini. Untuk itu, aku perintahkan kepada k
Read more
Pos 2 Pasukan Pemberontak
Akhirnya para prajurit telah sampai di sisi gerbang pos 2.Penyamaran mereka menggunakan pakaian yang menyaru dengan pepohonan berhasil mengecoh Pasukan penjaga."Penembak jitu, bidik senjata ke arah atas menara. Segera lakukan tembakan tepat di kepala," ucap Adam melalui HT kepada 4 penembak jitu."Siap Jendral," ucap para penembak dengan nada pelan.Lalu senjata kedap suara diarahkan ke para penjaga yang berada di atas menara.Mereka tak menyadari adanya penembak yang membidik dari arah gerbang.Zuupp...Satu tembakan tepat mengenai kepala sang penjaga.Lalu ia jatuh seketika. Dan tembakan berikutnya dilontarkan dari senjata sang penembak jitu.Tembakan mereka sama sekali tak meleset dari sasaran.Setidaknya 5 penjaga di atas menara telah gugur tanpa perlawanan.Adam menyoroti para penjaga yang berada di depan pintu pos."Penjaga di atas menara sudah habis. Sekarang bidik ke arah penjaga yang berada di depan pintu markas," perintah Adam kepada para penembak jitu."Siap laksanakan Je
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status