Semua Bab Dari Babu Jadi Istri Konglomerat: Bab 11 - Bab 14
14 Bab
Bab 11. Pengemis Di Pasar Turi
"Tuan, bolehkah saya izin keluar hari ini?" tanya Bunga sebelum Bryan berangkat ke kantornya. Sebab, walau bagaimanapun, Bryan adalah majikannya sekaligus suaminya. Meski status mereka hanyalah sebagai pasangan kontrak."Anda memangnya mau ke mana?" tanya Bryan yang sudah siap-siap pergi. Bunga pun menjawab, "Saya mau ke pasar."Dahi Bryan langsung mengernyit. "Pasar? Apa itu?" tanya Bryan. "Apakah maksud Anda pasar saham?"Bunga langsung menahan tawa mendengar pertanyaan Bryan. 'Apakah Tuan Bryan gak pernah ke pasar ya?' batinnya."Kenapa Anda malah diam?""Maaf, Tuan," ucap Bunga. Ia kemudian mulai menjelaskan apa itu pasar. "Jadi, pasar itu tempat jual beli, seperti beli sayuran, buah, daging, dan masih banyak lagi.""Kayak mall gitu kah?""Iya.""Oh, emang Anda mau ngapain?""Belanja kebutuhan dapur."Kedua mata Bryan pun langsung berbinar-binar. "Apakah Anda mau masak rawon lagi?" tanyanya yang belum bisa move on dengan rasa rawon yang begitu pas di lidahnya."Tidak," ucap Bunga.
Baca selengkapnya
Bab 12. Jatuh Cinta Pandangan Pertama
'Sialan! Aku tak bisa kabur lagi kalau begini,' batin Calvin yang benar-benar tak bisa kabur lagi. Sebab, pada akhirnya dia hanya bisa pasrah. Pelariannya selama 4 bulan untuk menghindari perjodohan dengan sepupunya rasanya sia-sia saja.Di saat bersamaan, Calvin tiba-tiba mendengar suara ponsel berdering. Lalu, salah satu orang pengawalnya berbicara. "Halo, Tuan Clayton," ucapnya.Kemudian terdengarlah suara Clayton–papa Calvin– di balik telepon. 'Apakah Anda sudah menemukan putera saya?' tanyanya yang terdengar sangat berat."Sudah, Tuan Clay," ucap pengawal itu. "Sesuai laporan dari mata-mata kita, Tuan Calvin memang menyamar sebagai tukang pengemis."'Apa? Pengemis?' tanya Clayton yang terdengar kaget di balik telepon."Betul, Tuan."'Di mana dia sekarang?' tanya Clayton."Sekarang putera Anda bersama dengan kami," ucap sang pengawal. "Lebih tepatnya Tuan Calvin berada di samping saya."'Bagus! Segera bawa dia ke sini.'***Seorang pria paruh baya dengan rokok di tangannya menuju
Baca selengkapnya
Bab 13. Kemakan Ucapan Sendiri
"Sampai kapan Anda mengikuti saya?" tanya Calvin kepada pengawalnya yang terkena tambak. Meski pelurunya tak sampai bersarang di lengan sang pengawal, tetap saja darah segar terus mengucur deras di sana. "Apakah Anda tak ada niatan untuk mengobati luka Anda dulu?"Calvin tiba-tiba terhenti saat dia sudah sampai di depan kamarnya. Lalu, dia memutar tubuhnya ke belakang. Menatap kedua mata pengawalnya yang sudah berada dalam posisi sikap siap. "Lebih baik Anda obati dulu luka Anda," ucapnya. "Sepertinya luka Anda lebih parah daripada luka saya.""Siap, tidak, Tuan," ucap sang pengawal. "Saya tak akan mengobati luka saya sebelum luka Anda diobati terlebih dahulu.""Whatever!" ucap Calvin yang langsung masuk ke kamarnya. "Yang penting saya sudah memberi tahu Anda."***Makanan sudah tersaji di depan Calvin. Ada ayam goreng madu yang menjadi makanan utamanya. Sudah lama, dia tak makan makanan mewah itu. Sebab, selama dia berada di luar, dia lebih banyak makan nasi padang yang kini telah me
Baca selengkapnya
Bab 14. Keluarga Abraham
"Dengarkan saya baik-baik. Ini penting sekali," ucap Bryan kepada Bunga dengan sungguh-sungguh."Apa hal penting yang ingin Tuan bicarakan dengan saya?" tanya Bunga. "Kenapa Tuan Bryan nampak gelisah begitu?"Bryan pun menarik nafas panjang. Lalu, dia berkata, "maafkan saya, sebab tadi saya tidak ikut dengan Anda," ucapnya. "Harusnya saya ikut serta dengan Anda agar Calvin tak menyakiti Anda."Dahi Bunga langsung mengernyit. Ia tak paham dengan maksud Bryan. "Calvin? Siapa dia, Tuan?" tanyanya."Dia adalah salah satu anggota keluarga Abraham," ucap Bryan. "Dan keluarga Abraham sendiri dikenal sebagai keluarga yang bengis dan tak punya hati. Mereka tak akan segan-segan menyakiti orang-orang yang bersinggungan langsung dengan mereka."Bunga nampak manggut-manggut tanda mengerti."Nah, bicara tentang Calvin, dia sendiri adalah anak dari Tuan Clayton," jawab Bryan. "Dia dan papanya sangat jahat, terutama papanya. Makanya, saya mau Anda berhati-hati dengan mereka. Sebab, saya tak mau merek
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status