Entah mimpi atau nyata, tapi Cloud merasa seperti melihat Nic berada di dekatnya. Pria itu meminta maaf berkali-kali, setiap kata yang keluar dari mulut Nic bahkan bisa dengan jelas Cloud mendengarnya.“Apa kamu ingin melihatku sengsara sampai sengaja memakan pasta saus kacang merah itu? Aku sudah bilang Cloud, aku tidak akan melepasmu dengan mudah. Jika kamu ingin mati, mati saja sendiri tanpa membawa anakku karena dia adalah satu-satunya keluarga yang aku miliki, dia harapanku.”Cloud merasa dadanya seperti terhimpit batu besar, dia bangun dengan air mata mengalir deras bahkan Bianca sampai panik dibuatnya.“Cloud, apa yang kamu rasakan? Mama sudah meminta perawat memanggil dokter, mereka pasti akan segera ke sini,” ucap Bianca sambil meraih tangan sang putri.“Mama!”“Iya, Mama di sini apa ada yang kamu mau?” Bianca membelai rambut Cloud dengan air mata yang mengalir membasahi pipi. Satu tahun yang lalu dia juga pernah mengalami kejadian persis seperti ini, melihat putrinya berbari
Baca selengkapnya