All Chapters of Istri Sah Presdir Yang Terbuang: Chapter 61 - Chapter 70
129 Chapters
Bab 61. Dekapan Kecemasan Sean
"Aaa ...!!" teriak Axel ketakutan. Dia memegang erat Sean dan Emily."Tuan!" teriak Dario. Dia hendak mendekat, tapi tidak ada waktu lagi. Pria itu membungkuk dengan melindungi bagian depan."Akh!!" Sean memekik jerit. Dia menekan rahang kuat. Sambaran api menyulut punggungnya."Argh!!" Serpihan mobil menyayat punggungnya. Seketika darah mengalir membasahi punggung panas itu."Sean!" pekik Emily, masih dalam dekapan Sean. Dia sesak. Ketakutan merambat cepat ke setiap lorong jiwanya. Pikirannya seolah terhenti terkena sentakan dentuman hebat. Dadanya makin sesak ... teriakan histeris hampir meledak .... Namun, dekapan Sean pelan mengurai ketakutan yang hampir membalutnya. Emily menghirup ketenangan dalam dekapan itu.Air mata wanita itu telah berderai. Emily memeluk punggung Axel sangat erat. Anak itu dalam pelukan dua lapis. Sean dan Emily.Dentuman besar terlewat. Kini api berkobar diterpa angin. Untung saja mereka ada di jalan agak sepi, jadi tidak ada korban lain. "Tuan! Anda baik
Read more
Bab 62. Kemana Dia
"Insting saya yakin jika itu dia. Hanya saja belum paham tujuannya. Apa dia mempertimbangkan hubungan baik dengan Anda di masa lalu? Jadi membuat pengecualian dalam penyerangan pada Anda."Sean mendesah berat. Blade! Dia belum bisa mengungkapkan teka-teki motif pria itu. "Apa dia menerima undangan makan malamku?""Tidak, Tuan. Dia menolak tegas. Tapi, anak buah kita yang nekat masuk ke sarang mereka keluar tanpa luka sedikit pun."Sean menautkan dua tangannya di depan. "Aku akan cari cara sendiri.""Tender itu hanya jebakan untuk kita. Benny dan pemilik proyek telah bekerja sama terlebih dahulu.""Sudah kuduga. Aku tidak peduli dengan tender rendahan seperti itu. Bagaimana soal anak buah kita yang jadi pecundang?"Dario menarik nafas dalam-dalam. "Maaf, Tuan. Saya sangat ceroboh. Mereka penyusup yang sangat terlatih. Hanya saja dimungkinkan bukan dalam kendali Blade.""Aku ingin ke markas sebentar!" Sean memikirkan Emily, tapi dia harus kembali setelah semua selesai.Dario mengganggu
Read more
Bab 63. Tak Sadar Tersenyum
Dua hati masih menyimpan rasa yang disemat kuat pada dinding hati terdalam. Magnet itu masih sangat kuat. Hanya saja, masih ada sekat kuat yang harus Sean robohkan."Emily ...." Pelan Sean memajukan wajahnya pada wajah Emily. Tatapannya semakin dalam pada pasang manik mata itu.Sekian jarak lagi ... sangat dekat. Nafas Sean sangat terasa menerpa wajah Emily. Wanita itu menggenggam tangan kuat. Dia menahan nafas sekian detik. Jantungnya berdegup kencang.Sean semakin mengikis jarak.Mata Emily kini membulat dengan getaran di dadanya. Hanya sekian inchi lagi. Wanita itu sangat gugup.Sean meremas sisi ranjang. Dia melihat reaksi Emily begitu tegang seolah ketakutan. Pria itu menahan diri."Tidurlah. Aku akan menjagamu sampai terlelap." Sean menarik wajahnya dan mendorong bahu Emily agar berbaring. Lalu, tersenyum lebar dan nekat mengecup kening istrinya.Emily terpaku, dia tak mampu bergerak. Kali ini dia menutup mata merasakan kecupan itu hingga dalam hatinya. Darahnya mendesir. Dia m
Read more
Bab 64. Melihat Luka Sean
'Apa yang terjadi di dalam? Jangan sampai Axel terlalu dekat dengan Sean. Apa Sean sedang mendekati Axel dan ingin mengambilnya dariku? Tidak boleh. Aku belum bisa percaya pada kebaikan Sean!' Berbagai pikiran berkecamuk di benak Emily. 'Aku harus masuk. Aku takut Axel terjerat rayuan Sean!' Emily meremas tangannya.Wanita itu masuk setelah pintu dibuka salah satu bawahan."Axel, apa yang kamu lakukan di si-" seru Emily begitu saja saat masuk. Namun, seketika matanya membulat melihat apa yang sedang mereka lakukan.Sean tersenyum tipis. Dia yakin dua tercintanya akan peduli padanya."Ma! Untung Mama datang. Lihat, aku disuruh pria ini untuk mengganti perban. Bagaimana kalau aku salah menempel?" Axel sedang memegang perban anti air.Emily menatap Sean dan pria itu hanya tersenyum lebar."Di rumah ini ada perawat. Jangan mau dibodohi olehnya!" Emily kesal, dia menarik Axel dari sini Sean."Tapi-" ucap Axel tercekat. Anak itu cemas.Sean mendesah. "Aku tidak biasa dipegang wanita lain.
Read more
Bab 65. Axel Memaksa Ikut Sean
Axel merasa jika David juga semakin aneh. Sejak kemarin menyuruh untuk bersama Sean. Meski kurang sependapat, tapi anak itu sangat mempercayai apa yang David katakan.[Aneh, apa pria itu melakukan sesuatu pada Om. Menekan atau mengancam? Sampai Om sekarang percaya padanya?][Om hanya mengatakan hal paling benar saat ini. Kamu belum cukup mengerti masalah yang terjadi pada orang dewasa di sekitarmu. Tetap di sana dan ikuti saran Sean!]Axel mendesah. Mengikuti apa kata Sean? Axel lebih tertarik untuk berdebat.[Tablet yang dia berikan nggak aku pakai buat bertukar pesan. Aku yakin, benda pintar itu telah disadap.][Kamu cukup pintar untuk bertahan saat ini di sisi Sean. Ingat, jangan ceroboh! Sean nggak akan mudah kamu tembus.][Aku tahu. Tapi ingin segera tahu kebenaran itu. Pria itu semakin bersikap baik pada kami. Kemarin, dia bahkan berkorban besar untuk kami. Apa seperti itu termasuk orang jahat? Aku sangat ragu, Om. Bantu aku memikirkan sesuatu!][Tunggu saja. Sean akan segera me
Read more
Bab 66. Emily Dan Axel Ke Kediaman Orang Tua Sean
Sean gusar dan takut. Dia menarik Felisha menjauh dari mobil itu.'Sean, inikah alasanmu buru-buru ingin pergi? Karena wanita itu sedang menunggumu? Dan membolehkan kami ikut? Kamu sengaja, ingin mempertegas situasi? Hah! Seperti biasa .... Kamu lembut dalam berkata dan bersikap, tapi kamu menyiapkan belati untuk menusuk hati kami!' batin Emily miris. Dadanya sesak. Dia menatap Sean dan wanita itu, hanya ada nyeri karena sayatan di hatinya.Axel mengepal kuat. 'Ini yang sengaja ingin kamu perlihatkan, Pria jahat?! Untung saja aku ikut pergi. Kamu nggak akan lagi bisa menyembunyikan kebusukan dari kami! Tunggu saja. Aku pastikan, kamu nggak akan bisa bersama wanita yang menyakiti Mamaku itu!'' geram Axel dalam hati."Axel, kita turun sebentar lagi." Emily belum siap membaur dengan masalah besarnya. Dan praduganya, luka masa lalu akan terkulik."Bagaimana kalau aku panggil taksi saja. Kita pergi ke tempat bermain. Atau bertemu om David dan tante cerewet?" Axel mengeluarkan tablet-nya."
Read more
Bab 67. Dia Bukan Emily
Seorang gadis berhati lembut dan tulus. Pria itu tahu, jika gadis itu dibesarkan penuh cinta dan didikan baik. Saat sang gadis kehilangan sosok pelindungnya, Evan langsung merengkuhnya. Dia pilih dijadikan menantu. Dia ingin anaknya mendapat gadis yang sangat luar biasa itu. Namun, kisah kebahagiaan sang gadis tidak berjalan mulus. Evan sangat terpukul, kecewa dan menyesali keputusannya."Emily?" lirih Evan. Dia tersenyum dengan mata berkaca. Evan mencoba berdiri dengan sedikit bergetar. "Pa! Tetap di sana." Emily langsung menghambur memeluk Evan. Dada Evan sesak. Nyeri, tapi bukan nyeri jantungnya yang ingin tumbang. Sangat miris melihat Emily yang dia kira tiada kini muncul di hadapannya. Evan mengira, menantunya itu pasti telah melewati banyak kepaitan. "Maafkan papa, Emily. Maafkan Papa. Kamu jadi menderita karena harus menikah dengan Sean. Papa janji akan membayar semua penderitaanmu selama ini." Bulir kristal bening lepas dari kelopak mata Evan. "Maafkan Emily karna membuat
Read more
Bab 68. Perdebatan Axel Dan Sean
Felisha selalu impulsif saat berhadapan dengan masalah Sean. Obsesinya tak ingin sedikit pun diusik. Dia bisa lebih gila jika ada wanita yang berani mendekati Sean. Terutama Emily. Dulu, Sean nyaman sedang sikap lembut dan perhatian Felisha, wanita itu juga tidak menuntut banyak hal, asal bisa selalu bersama Sean di banyak acara. Sekarang, Felisha berubah di depan Sean. Lebih tepatnya, menunjukkan sifat aslinya."Sudah puas? Katakan, apalagi yang kamu inginkan. Mumpung kita masih bertemu!" sentak Sean dengan suara rendah menekan."Apa maksudmu. Aku hanya mencemaskanmu, Sean. Apa aku salah khawatir dengan tunanganku?"Sean melebarkan mata, dia segera menarik Felisha keluar. Tiba di luar. Sean menghentak Felisha pada sisi mobil."Akh! Sean. Apa yang kamu lakukan? Bukankah kita ingin bicara baik-baik?" Felisha menahan nyeri.Sean menekan rahang Felisha dengan tatapan tajam. "Ini yang terakhir aku lihat kamu membuat kekacauan. Tidak ada lain kali. Atau aku akan membuatmu menyesal telah me
Read more
Bab 69. Kunci Utama Kecelakaan Ketemu
Di balkon kamar Sean. Wanita berdiri pada pagar pembatas dengan wajah sendu. Emily menatap langit tanpa bintang. Wanita itu telah selesai membersihkan diri dan tadi juga sempat menemani anaknya sebelum tidur. Dia menolak tawaran tinggal di kediaman mertua karena kurang nyaman pada kondisi hubungannya dengan Sean saat ini.Mereka memutuskan kembali ke rumah Sean saat petang."Terima kasih tidak mengatakan secara jelas soal kecelakaan enam tahun lalu." Sean datang dan berdiri di sisi istrinya. Dia tersenyum dengan hati yang miris. Malu atas kesalahannya yang ditutupi istrinya.Emily menoleh menatap wajah Sean. "Aku melakukannya bukan untukmu. Hanya cemas dan takut jantung papa bermasalah karenaku.""Kamu tidak bersalah pada semua keadaan ini. Aku, Emily! Aku yang patut disalahkan. Seperti yang kalian bilang, aku sumber kekacauan. Bahkan aku mengacaukan hidupku sendiri." Sean menghembus nafas berat."Bagus kalau kamu sadar. Kapan kamu akan melepas kami? Aku merindukan restoran dan rumah.
Read more
Bab 70. 3 Jam Dia Akan Mati
"Siapkan mobil dan heli. Kita tidak punya banyak waktu!" teriak Sean gelisah. Dia melihat kondisi pria itu sudah sangat lemas.Pria itu langsung dibawa anak buah Sean."Kita kembali sekarang, Tuan," ucap Dario."Hem." Sean menjawab dengan menatap arah lain. Dia mencari cahaya temaram di titik tadi, tapi telah hilang."Tuan." Dario memegang bahu Sean.Sean segera menguasai diri. Dia melangkah pergi masih sambil menoleh ke belakang. 'Blade. Apa kamu yang di sana? Kenapa kamu harus bersembunyi, jika ingin membantuku? Kenapa harus ke tempat seperti ini? Sebenarnya apa yang terjadi padamu?' batin Sean.Setelah Sean keluar dari area itu. Seorang pria muncul di balik pohon menatap jajaran mobil Sean. Pria dengan masker hitam itu menarik dua sudut bibirnya.'Lakukan yang terbaik! Hidupku tidak berharga jika tidak berguna bagimu!'Blade menemukan pria kunci utama dalam keadaan sekarat. Dia menyuruh anak buahnya yang mengambil dari tangan Benny. Untung pria itu masih bisa Blade selamatkan. Mes
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status