All Chapters of Istri Muda Kesayangan Paman CEO: Chapter 111 - Chapter 120
122 Chapters
Bab 111. Hadiah
"Kau cerdas, Sarah," ujar Adipati sembari mengangguk.Tiba waktunya kedua pengantin menyapa para tamu di mejanya masing-masing. Pesta ini benar-benar dihadiri keluarga inti dari pihak pria dan kedua adik Rachel pun turut mendampingi sang kakak di hari bahagianya ini.Dari kejauhan, Rachel melempar senyum pada Sarah. Kemudian Rachel terlihat berbisik pada Rino, sontak Rino pun menatap ke arah Sarah dan Adipati dengan tersenyum.Kedua mempelai akhirnya tiba di meja Sarah dan Adipati. Sarah langsung memberikan ucapan selamat dan memeluk Rachel seraya berkata, "Terima kasih, kalian sudah mau datang.""Tentu. Aku turut bahagia atas pernikahanmu.""Selamat ya," ucap Adipati singkat."Thank you, Bro," balas Rino. Kedua mempelai pun duduk sejenak di meja mereka untuk beramah tamah. Tampak raut wajah kedua mempelai yang sedang berbahagia itu sangat bersinar. Sarah mengambil sebuah kado yang telah disiapkannya, lalu diberikan pada Rachel. "Untukmu," ucap Sarah sembari menyodorkan sebuah kota
Read more
Bab 112. Pulang Honeymoon
"Ah. Paman. Kau mengagetkanku."Adipati mencium tengkuk Sarah, wangi sabun yang digunakannya begitu menguar dan membuat Adipati betah berlama-lama menciumnya.Adipati menguraikan pelukannya. Sarah berbalik badan menatap suaminya. "Kapan Paman membelinya? Kenapa aku tidak tahu Paman memilikinya disini?"Adipati menyungging senyum. "Namanya saja kejutan Sayang. Jika kau tahu, itu bukan kejutan namanya," jelas Adipati sembari mengambil cincin itu untuk disematkan pada jari manis Sarah.Batu berlian emerald itu sangat cantik tersemat di jari Sarah yang indah. Kemudian Adipati mengecup punggung tangan Sarah. Begitu lah Adipati meratukan istrinya dengan penuh cinta.Wanita mana yang tak meleleh jika diperlakukan seperti itu. Sarah pun langsung memeluk suaminya. "Terima kasih, Paman."Adipati menyambut pelukannya. "Sama-sama Istriku." Adipati lalu mengecup kening sang istri. Adipati tidak melepaskan pelukannya. Ia justru membawa tubuh Sarah berjalan mengitari ranjang dalam dekapnya."Eum, P
Read more
Bab 113. Keputusan Arjuna
"Arjuna?"Pria itu mengulas senyum. Wajahnya tidak seceria dahulu. "Kau mau kopi?"Arjuna mengangguk. ****Kini keduanya duduk di ruangan Sarah bersama kopi yang telah mereka seduh. Belum ada yang memulai pembicaraan. Arjuna masih bergeming dengan isi pikirannya sendiri. Sementara Sarah, dalam hatinya hanya menerka-nerka. Ada rasa takut kehilangan seseorang yang telah lama bersamanya, entah sebagai sahabat atau sebagai kekasihnya dulu. Tapi bukan berarti Sarah sedang labil dengan hatinya. Sarah hanya tidak siap jika dia kehilangan sahabat baik seperti Arjuna.Sarah berharap, jika ada dunia lain dalam kehidupan ini. Arjuna adalah jodohnya. Kedua netra mereka bertemu, ada rasa kecanggungan diantara mereka. "Apa kabar?" tanya Sarah berbasa basi. "Aku pikir kau sedang ikut meeting evaluasi. Atau,,," Sarah enggan meneruskan kata-katanya.Arjuna tersenyum tipis. Sebagai sahabat lama tentu Arjuna sangat paham apa isi kepala Sarah."Tiga hari lalu aku pulang kampung," cetus Arjuna. Sonta
Read more
Bab 114. Menyusup
Layla menoleh ke arah suara. "Ada apa, Kak?""Sepertinya tadi ada tamu yang memencet bel pintu. Apa kau tahu siapa?"Mengetahui kedatangan Ali, Roger berusaha menyembunyikan dirinya di balik lemari besar tempat dimana Layla menyimpan peralatan makan yang terbuat dari keramik asal China, kenang-kenangan bersama suaminya dahulu. "Tanyakan saja pada pelayan, dari tadi aku disini untuk menidurkan Reyhan.""Aneh. Aku juga tidak melihat pelayan ada di depan.""Berarti kau hanya salah dengar, Kak.""Sepertinya begitu. Yasudah, kalau begitu."Setelah Ali pergi, Layla menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah mengurus cucunya, Layla yang sedari pagi belum mandi merasa kegerahan. Kini Reyhan sudah sangat aktif seiring usia yang bertambah. Namun, Reyhan juga tampak semakin menggemaskan.Terdengar suara shower dari kamar mandi yang sedang deras mengguyur tubuh Layla. Usia Layla memang tidak muda lagi, namun kecantikan alami dan bentuk tubuh Layla masih terjaga dengan baik hingga saat
Read more
Bab 115. Ingatan Masa Lalu 21+
"Aku berubah karena ulahmu sendiri. Jika kau tidak terima hidup denganku seperti ini, aku tidak keberatan kau keluar dari rumah. Tapi jika kau masih ingin hidup dalam kemewahan ini, terima saja sikapku dan jangan memprotes lagi," tegas Daniel.Linda terlihat terkejut dengan pilihan yang terlontar dari mulut suaminya. Entah kesalahan seperti apa yang dia lakukan, sampai dia berubah seperti ini. Menurut Daniel, Ini juga termasuk hukuman bagi Linda. Tidak memberitahukan kesalahannya, dan memperlakukannya dengan dingin. Namun sepertinya Linda tahu mengenai info tentang dirinya yang di dapatkan dari ayah Romi dan Andreas, selaku orang kepercayaan Daniel."Apa ada yang berbicara buruk tentangku padamu? Katakan padaku, apa yang Amir dan Alex katakan padamu? Apa kau lebih percaya mereka dari pada aku istrimu?""YA! Aku lebih percaya mereka dari pada kamu. Wanita yang memiliki niat busuk terhadapku dan keluargaku. Mulai sekarang, kau bisa tidur menggunakan kamar tamu. Itupun jika kau masih in
Read more
Bab 116. Kembalinya Mantan Istri
"Roger!!!" Bentak Layla ketika melihat Roger yang membeku di tempat, memandangnya dengan tatapan mengerikan. Sontak Roger tersadar, rupanya kejadian tadi hanyalah dalam bayangan di benaknya. Layla langsung meraih vas bunga di nakas tepat di sampingnya berdiri, lalu mengarahkannya pada Roger untuk membela diri."Keluar sekarang, atau aku akan berteriak.""Layla tenanglah. Aku hanya salah masuk. Dan ingin memberikan buket bunga ini padamu," ujar Roger sambil menyodorkan buket pada Layla.Layla yang merasa terancam terus berupaya mengusir Roger dari sana. Layla takut akan niat Roger yang diam-diam menyelinap di rumahnya. "Keluar kamu, atau vas ini akan melayang ke wajahmu," ancam Layla dengan suara rendah namun penuh penekanan.Dalam paniknya, Layla tepat berusaha menggenggam handuk yang melekat di tubuhnya agar tidak sampai jatuh. Karena hal itu akan sangat memalukan.Roger mengangkat kedua tangannya, lalu meletakkan buket bunga itu ke lantai. "Baiklah. Aku akan keluar. Tapi aku akan m
Read more
Bab 117. Anak Siapa
Anna langsung membekap mulut anaknya dan tersenyum canggung. Adipati yang terkejut pun mulai curiga, mengapa anak kecil itu memanggilnya dengan sebutan Papa."Papa? Apa maksudnya?""Maafkan anakku, dia mengira kau adalah ayahnya," ucapnya sembari melepaskan tangannya.Anak kecil itu tampak muram dan menundukkan wajahnya. Sesekali dia melirik Adipati. Namun saat Adipati menatapnya, Alicia buru-buru merunduk kembali."Oh ya, mungkin ini terakhir kalinya aku menyapamu. Setelah ini aku pasti tidak akan sempat untuk menyapamu. Aku sebenarnya terlalu malu. Namun atas perbuatanku di masa lalu, aku ingin meminta maaf padamu. Tolong sampaikan pada Sarah, aku minta maaf. Sekarang aku sudah memiliki kehidupan baruku. Semoga kalian juga selalu bahagia," ujar Anna sambil berdiri, bersiap untuk berpamitan pulang.Adipati juga turut berdiri. "Apa kau akan langsung pulang?"Anna menatap putrinya. "Ya, Alicia juga sepertinya sudah sangat lelah. Terima kasih sudah menyambutku dengan baik. Aku permisi
Read more
Bab 118. Penyelidikan
Maya sangat terkejut dengan ucapan Adipati. "Adhi, putraku. Apa kau tidak ingat, Anna telah selingkuh darimu saat itu?"Adipati bergeming. Tentu dia masih ingat, pernah menangkap basa Anna saat sedang bersama mantan kekasihnya saat itu. Bahkan dia lebih memilih pria itu dari pada dirinya.Namun, entah mengapa. Hati Adipati seolah merasa, anak perempuan kecil itu ada hubungannya dengan dirinya."Maafkan aku, Bu. Aku hanya, ah seharusnya aku tidak memikirkannya. Pasti pikiranku yang salah.""Jelas pikiranmu lah yang salah Adhi. Oh Tuhan. Benar firasat Sarah, kau sedang memikirkan Anna yang baru saja kembali dari luar negeri. Sementara kau mengabaikan keluargamu yang ada di sekitarmu. Apakah kau tidak melihat bagaimana wajah sedih Sarah ketika kau abaikan di meja makan tadi?""Mengenai itu,,,""Katakan pada Ibu. Apa Anna sudah menemuimu?""Bagaimana Ibu tahu?" jawab Adipati kelepasan. Maya menepuk keningnya. "Aku adalah ibumu. Jadi aku tahu apa yang ada di pikiranmu. Dan jika wanita itu
Read more
Bab 119. Anak Manis
"Saya harap Anda menjadi bijak dalam mengambil keputusan.""Jangan cemas, Rom. Jika dia benar adalah anakku, aku akan mengajak Anna bicara baik-baik untuk masa depan anak itu."Adipati memberikan jawaban dengan hati tidak yakin. Romi bersedia menerima permintaan bosnya. Meskipun Romi merasa, bosnya sudah tidak seharusnya terlibat dengan kisah masa lalunya. Namun dia juga tidak tega melihat Adipati dalam keadaan seperti ini.Romi pamit undur diri dan langsung menjalankan tugasnya. *****"Papa, ayo kita main ke taman," pinta Reyhan dengan suara lembutnya. Ditatapnya wajah tampan versi mini dirinya dengan tersenyum. "Apa sudah dapat ijin dari Mama?"Reyhan mengangguk. Sesungguhnya anak itu belum mengatakan apapun pada Sarah. Seperti biasa, hari libur adalah saatnya bagi Sarah untuk me time sejenak. Dengan posisinya saat ini, mau tidak mau dia harus menjaga dan merawat dirinya. Dia selalu pergi ke klinik kecantikan langganannya dan menghabiskan waktu sekitar lima jam untuk treatment.
Read more
Bab 120. Menikahi Mantan Istri Lagi
"Jadi, itu benar?" desak Adipati.Anna membuang pandangan ke arah lain. Adipati merasa lemas. "Ternyata benar, Alicia adalah anakku?"Tanpa mereka ketahui, pembicaraan mereka terdengar oleh Sarah. "Siapa? Anak siapa?"Anna dan Adipati sontak menatap ke arah belakang. Adipati langsung berdiri dari kursinya. Adipati melihat raut keterkejutan Sarah lebih dari pada dirinya. "Sarah?""Sarah?", panik Anna.Sarah semakin melebarkan dua matanya ketika melihat Anna dihadapannya. Dan faktanya dia sedang duduk berdua bersama suaminya. Dalam pikiran Sarah mulai berkecamuk. Untuk apa Anna duduk disini. Dan mendengar kata anakku dari mulut suaminya, seperti ada sesuatu yang penting sedang mereka bicarakanSarah langsung menatap suaminya tajam. "Apa yang kalian bicarakan sebenarnya? Alicia, siapa dia?"Anna mengeratkan kedua bibirnya. Dia tidak berani mengatakan apapun. Sementara Adipati langsung menghampiri Sarah untuk menenangkannya. Sarah menampik pelukan Adipati, "Jelaskan saja sekarang pada
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status