All Chapters of (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan: Chapter 51 - Chapter 60
107 Chapters
Mesra
"Buka mulutmu," ucap Elle dengan sendok teulur membuat Lucas terkesiap. Namun hatinya kembali menghangat.Rasanya aneh membiarkan seseorang menyuapi dirinya, tapi Lucas memilih diam dan menikmati momen yang ada, membiarkan dirinya dimanja.Elle dengan telaten memastikan lidah Lucas tidak terbakar dengan meniupi bubur putih dengan kaldu ayam agar lebih dingin dan pria itu asik memperhatikan wajah Elle dari dekat. Sesekali Elle mengambil tisu untuk mengelap sisa nasi yang tersisa di dagu Lucas, hingga akhirnya makanan itu tandas.Pria itu tersenyum lembut. Sepertinya akan menyenangkan bila waktu-waktu ini terus berlanjut.Mengamati Mysha yang sibuk membereskan perlengkapan, membuat Lucas membayangkan bagaimana bisa setiap pagi dia melihat wanita itu menyediakan sarapan dan menyambutnya dengan wangi makanan. Mungkin Lucas akan memeluk pinggang ramping itu dari belakang, mengganggunya memasak. Lalu setelah hari yang panjang, alih-alih mengantar Elle untuk berpisah, mereka dapat saling be
Read more
Rindu
Lucas tak mau mengatakan apa-apa meski Elle menanyakan berulang kali untuk apa mereka kembali ke Rose Center for Earth and Space. Sejak terakhir kali mereka ke sana, sejujurnya Elle memang ingin mengajak Lucas untuk pergi menikmati indahnya langit sekali lagi. Namun, wanita itu merasa jengah jika Lucas menyewa seluruh gedung seperti sebelumnya. Rasa-rasanya Lucas terlalu berlebihan.Namun, ia juga tak bisa mengharapkan pria gagah yang kini menyetir di sebelahnya untuk masuk ke planetarium dan berdesakan bersama warga New York lainnya. Ah sudahlah, Elle tak boleh selalu menuntut supaya Lucas mengikuti standar sederhananya. Pria itu terbiasa hidup dalam kemewahan dan melakukan banyak hal penuh dengan privasi.Apakah Lucas tak pernah merasa kesepian?"Kita sudah sampai." Lucas membuyarkan lamunan Elle. Pria itu keluar dan membukakan pintu.Elle menyambut uluran tangan kekasihnya. Genggaman Lucas terasa begitu hangat. Apakah ia masih demam? Sejenak Elle ingin memeriksa kening Lucas, tapi
Read more
Marry
Sepanjang jalan tertabur kelopak mawar berwarna merah yang terlihat seperti karpet mewah. Aroma khas bunga itu semerbak memenuhi ruangan. Ada lampu hias kecil yang berderet sepanjang jalan menuju dua buah kursi yang sudah dihias dengan pita dan renda.Ya Tuhan, apa Lucas begitu serius merencanakan kencan mereka hari ini? Tanpa sadar air mata Elle nyaris menetes. Ini sungguh luar biasa. Belum pernah seumur hidupnya, ia diperlakukan begini manis. Tak pernah ia memimpikan punya kekasih begitu romantis.Elle mengatur napasnya. Berusaha mengendalikan emosinya agar tidak terkesan cengeng."Ini cantik sekali." Elle menoleh dantersenyum manis. "Aku tak tega harus menginjaknya."Lucas tersenyum penuh arti. "Kalau kau tak tega menginjaknya...." Kalimatnya terhenti.Pekikan Elle terdengar kemudian kala Lucas tiba-tiba menyusurkan lengan kekarnya ke bawah lutut dan menahan punggung Elle sebelum membopong wanita itu dengan penuh kasih."Kalau begini, kau tak perlu menginjaknya bukan?""Lucas apa
Read more
Nyata
Lucas tertunduk, wajah yang tadi sumringah mendadak datar. Pria yang paling dikagumi para wanita seantero kota New York itu berusaha mencerna jawaban yang terlontar dari bibir Elle. Benaknya berputar memikirkan seribu alasan yang mungkin membuat wanita di hadapannya belum sepenuhnya percaya kepadanya.Ia harus meyakinkan wanita cantik itu. CEO tampan itu tak bisa membayangkan bagaimana ia akan tahan menjalani hidup, jika tanpa Elle lagi di sisinya.Lucas mengangkat wajah, memandang tepat ke bola mata keemasan yang ternyata juga sedang melihat ke arahnya."I can't tell you how happy I'm." Elle lebih dulu berkata saat Lucas baru saja membuka mulutnya. Senyum manis melengkung di wajahnya. Lucas terperangah sekali lagi."Please tell it one more time. Aku ... aku tidak salah dengar, kan?" pinta Lucas yang tidak dapat menutupi kebahagiaannya."Tidak, kau tidak salah." Elle menggeleng lalu tersenyum lebar."Tapi aku ingin kita bertunangan dulu sebelum menikah.""Thanks, Emy. I'll do everyth
Read more
Tak sabar
"Jadi, kapan kau akan mengunjungi Ibumu ini, Lucas?"Lucas menyentuh pelipisnya. Ibunya menelpon dan seperti biasa selalu menyuruhnya untuk pulang. Sebenarnya, Lucas ingin, tapi kesibukannya di sini tidak dapat ditinggalkan begitu saja."Aku akan kembali, Bu. Tapi, tidak akhir-akhir ini. Aku sangat sibuk, Bu. Aku memiliki proyek besar yang sedang aku jalani, aku tidak ingin tertinggal satupun.""Yang di kepalamu itu hanya kerja dan uang. Kapan kau akan menikahkan Sharon? Kalian sudah lama bersama. Ingat, kau sebentar lagi akan berusia 30 tahun, aku tidak mau melihatmu belum menikah di usia 20an. Dia juga sedang mengandung anakmu. Kau harus ingat itu."Lucas menghela napas, "Ibu salah. Sharon tidak hamil.""Apa maksudmu? Jelas-jelas, dia mengandung cucuku.""Aku sudah melakukan test kehamilan padanya, Bu. Dan terbukti jika Sharon tidak hamil. Dia berbohong, dia membohongi kita semua. Aku tidak ingin menikah dengannya.""Tidak mungkin. Sharon bukan gadis yang seperti itu. Kau kemakan ra
Read more
Panik
Saat ini, Sharon sedang melakukan siaran langsung, memvideokan dirinya di depan kaca full body dengan bikini berwarna polkadot merahnya yang baru saja dikirimkan oleh salah satu online shop di marketplace untuk ia review dan mempromosikan barang tersebut pada followersnya. Selain model, Sharon juga merupakan influencer yang terkenal di media sosial. Followersnya hampir 4 juta, itu baru di salah satu media sosial, belum yang lainnya.Sharon memperhatikan layar ponselnya dengan saksama. Menyimak komen-komen di instagram livenya, yang saling berebut untuk dibaca. Sebagain besar dari mereka memuji kemolekan tubuh Sharon juga wajah cantiknya.Komentar-komentar positif itu terus bermunculan. Simbol love yang diberikan orang-orang, sedetik pun tak terjeda. Bak barisan semut yangberebut remah-remah makanan. Puluhan ribu mata menyaksikan bagaimana kecantikan gadis itu benar-benar terpancar.Sharon masih terus berkomat-kamit mempromosikan bikini yang ia pakai hingga suara ceklekan pintu membua
Read more
Goyah
Sharon memandangi kuku cantiknya yang baru saja manicure tempo hari. Ia tersenyum, tempat langganannya itu memang selalu memberikan hasil yang maksimal untuknya. Namun, begitu mengalihkan perhatian ke luar jendela, ia menyadari jika mobil bergerak begitu lambat. Sharon mendelik tak suka ke arah Mark, "Kau ini apa-apaan! Kenapa jalannya pelan sekali!"Mark berdecak, "Aish, kau ini bawel sekali. Aku tidak ingin mobil mahalku ini berdempetan dengan mobil lain. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada mobilku? Aku tidak bisa menerima itu.""Benar-benar! Mobilmu tidak akan rusak ataupun lecet jika kau tidak dengan sengaja menabraknya bukan karena hanya saling berdempetan.""Otakmu tidak pernah dipakai, ya? Semua hal itu bisa terjadi. Jadi, duduk diam saja, aku yang menyetir.""Jangan membuang-buang waktuku, Mark! Aku ingin bertemu kekasihku.""Kekasih?" Mark menyeringai. "Hanya perjodohan saja bisa membuatmu bangga?""Apa masalahmu memangnya? Aku dan dia saling mencintai, persetan kita dijodoh
Read more
Masa Lalu
Sharon dan Mark kembali bertemu di sebuah kafe tak jauh dari tempat Sharon bekerja. Tak jauh-jauh, Mark beralasan ingin menjemputnya lagi. "Kau kelihatan tidak senang menemuiku."Mark berkomentar begitu Sharon sudah duduk dihadapannya. "Sudahlah. Aku tidak ingin berbasa-basi denganmu."Mark berdecih, "Kau selalu saja jual mahal, tapi mematok harga rendah pada Lucas. Dia sama sekali tidak melirikmu.""Jangan memancing emosiku. Aku dan Lucas masih bisa bersama. Tidak akan aku biarkan Lucas bersama wanita itu. Lucas tetap menjadi milikku.""Kau memang tidak pernah berubah. Egomu yang membuatmu menyedihkan seperti ini. Pura-pura hamil? Konyol. Kau sudah gila.""Jangan mencampuri urusanku. Aku sama sekali tidak butuh tanggapan darimu, Mark.""Kau serius?" Mark membenarkan letak kemejanya. "Padahal, aku berniat membantumu."Sharon mulai tertarik. Ia tidak lupa jika Mark memang orang yang sangat bisa diandalkan apalagi dengan hal seperti ini. Koneksinya sangat luas dan dia handal dalam ber
Read more
Desak
"Kau gila?!"Sharon menggebrak meja hingga membuat keduanya menjadi pusat perhatian. Mark hanya diam menikmati perubahan wajah Sharon yang candu baginya."Jangan memalukan dirimu lagi, Sharon. Kau mendapat banyak atensi hari ini."Menyadari perkataan Mark, Sharon dengan cepat menteralkan emosinya yang meluap-luap. Ia tidak ingin namanya menjadi buruk hingga berimbas pada pekerjaan."Aku tidak setuju.""Maka, perjanjian kita bakal.""Mark, ayolah. Jangan seperti ini."Mark terkekeh, baru kali ini ia melihat Sharon memohon padanya."Aku tidak salah lihat? Kau? Memohon padaku?"Sharon rupanya sudah tidak peduli. Lagi-lagi, ia ingin melakukan segalanya untuk mendapatkan Lucas."Sungguh, aku tidak memiliki cara lain. Ibunya saja tidak bisa meluluhkan hati Lucas. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Jika, kau memang kau saudaraku, kau harus membantuku.""Tentu. Namun, dengan syarat yang aku ajukan tadi. Jika, kau menolak. Maka, semuanya batal.""Apa yang menjadi jaminan jika aku menurutimu,
Read more
Tak terduga
Akhirnya acara jamuan Thanksgiving itu selesai, Lucas merasa seolah-olah beban berat terangkat dari tubuhnya. Oh, acara keluarga seperti itu memang tidak terlalu cocok untuknya.Keluarganya tidak pernah merayakan Thanksgiving, mereka biasanya hanya berkumpul saat Natal. Lagi pula keluarganya jelas berbeda dengan keluarga Jacob.Lucas segera pulang ke apartemennya setelah mengantar Elle. CEO itu segera membuka tuxedo-nya yang basah. Akhir-akhir ini tubuhnya sering berkeringat di malam hari. Padahal ini sudah mulai memasuki awal musim dingin.Pria bertubuh kekar itu tak tahan untuk menggunakan bench press untuk melatih otot lengannya sekaligus mencari ketenangan untuk berpikir. Olahraga selalu membuat pikirannya lebih bugar.Thea Jacob yang begitu tertarik pada Elle begitu menyita pikirannya. Apalagi ternyata Elle adalah anak teman keluarga Jacob. Sejauh apa hubungan Elle kecil dengan David?Apakah mungkin Thea Jacob ingin menjodohkan Elle dengan David?Wanita berusia akhir lima puluhan
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status