All Chapters of Gadis Nakal Milik CEO: Chapter 111 - Chapter 120
123 Chapters
Bab 111. Tidak Akan Bisa Menirunya
"Jadi, bagaimana hasilnya?" tanya Edgar duduk santai di sofa. Dia langsung memberikan pertanyaan begitu Jones memasuki apartemennya.Jones mendudukkan tubuhnya di sofa terlebih dahulu, baru dia berucap menjawab pertanyaan yang Edgar lontarkan padanya."Sesuai yang diharapkan, Edgar. Gio mengikutiku ke mana pun aku pergi. Dia tak menyadari kalau aku sudah mempersiapkan jebakan untuknya tanpa sepengetahuannya."Edgar tersenyum puas. "Selicik-liciknya Gio, kau lebih licik, Jones."Jones mengangguk bangga. Meski, kata-kata licik kadang menjurus ke hal yang negatif, tapi dia tetap bangga pada dirinya. Di dalam dunia bisnis memang harus dituntut untuk memiliki kecerdikan, dan kadang kelicikan juga dibutuhkan. Dunia bisnis bisa saja kejam, dan tak berbelas kasihan pada siapa pun.Lolita yang melihat Edgar dan Jones begitu seru berbincang, memilih pergi ke dapur untuk mengambilkan minuman dan camilan. Dia kembali pada Edgar sambil membawa dua kaleng minuman soda, dan camilan gurih yang dia si
Read more
Bab 112. Wanita Kedua Jones
Nola menatap Valen. "Jadi dia memang seburuk itu?" tanyanya pada Valen setelah mendengar cerita tentang Gio dari Valen. "Iya. Maka dari itu, aku langsung menerima tawaran darimu. Yah, meski alasan lainnya aku juga suka dengan Jones," balas Valen mengedikkan kedua bahunya samar. Nola mengangguk paham. *** Jones menatap ponselnya sekilas sebelum dia masuk ke dalam mobil untuk bertemu dengan Tinna di depan gedung bioskop. Wanita itu memilih untuk mengendarai mobilnya sendiri daripada dijemput oleh Jones. Mereka berjanji akan bertemu lima menit lagi. Jones mempercepat laju mobilnya agar segera sampai di gedung bioskop, dia harus tiba lebih dulu daripada Tinna, agar dia bisa memastikan kondisi sekitarnya sebelum dia dan Tinna melakukan akting mereka. Dia menghela napas lega saat tiba di gedung bioskop. Dia belum mendapati Tinna di sana. Tapi, Gio sudah berada di gedung bioskop sambil memakai masker agar menyamarkan identitasnya. Jones mengulas senyumnya samar. Percuma Gio menggunakan
Read more
Bab 113. Wanita Ketiga Jones
Setelah selesai menonton film, Jones dan Tinna keluar dari gedung bioskop dengan bergandengan tangan mesra. Gio yang awalnya bersantai di bangku mobilnya, segera menegakkan punggungnya dan terus mengamati Jones dan Tinna yang berpelukan, lalu berpisah ke mobil mereka masing-masing.Jones mendesah pelan. Ternyata Tinna tidak bisa makan malam bersamanya. Wanita itu baru saja menerima telepon dari keluarganya, dan dia diminta pergi ke rumah sakit untuk menjenguk saudaranya yang baru saja melahirkan. Sedang, tidak ada satu pun keluarganya yang bisa datang ke rumah sakit. Jadi, Tinnalah yang disuruh pergi.Jones tersenyum tipis. Dua wanita yang sudah dia kencani, ternyata tak seburuk pikirannya. Jasmine dan Tinna memiliki kepribadian yang berbeda, tapi kedua wanita itu sama baiknya. Jones, jadi penasaran dengan wanita bernama Valen. Seperti apa dia, sampai Gio cinta mati pada wanita itu.Dia kemudian masuk ke dalam mobil. Dan kembali pulang ke apartemen.Jones mengulas senyum saat Gio berh
Read more
Bab 114. Akhir Dari Rencana
"Kau mau pesan apa, Valen?" tanya Jones sambil tersenyum ramah.Valen menyisipkan rambut coklat gelombangnya ke telinga, lalu menjawab dengan suara lembut. "Aku ingin ice matcha dan cake matcha, Jones."Jones mengangguk. Dia menatap seorang pelayan yang berdiri di sampingnya. "Aku pesan dua ice matcha, dan dua cake matcha. Thanks."Si pelayan membungkuk. "Baik, Tuan," jawabnya segera menyiapkan pesanan Jones.Jones melihat kepergian si pelayan, dia kembali mengarahkan pandangannya kepada Valen. "Jadi apa kesibukanmu akhir-akhir ini, Valen? Kau sedang mengikuti fashion week?"Valen bergeleng pelan. "Untuk sementara ini aku mengambil waktu istirahat selama satu bulan, lalu aku baru kembali mengikuti fashion week. Aku sedang merasa bosan sekarang. Tidak ada yang benar-benar ingin aku lakukan. Apa kau juga pernah mengalami masa jenuh itu, Jones?"Jones mengedikkan kedua bahunya samar. "Ya. Aku pernah. Dan semua orang pernah mengalami masa jenuh seperti yang kau rasakan, Valen.""Lalu, apa
Read more
Bab 115. Gio Kelabakan
"Apa yang sudah kau lakukan selama ini, Gio? Kenapa kau lengah, huh? Apa kau tahu semua orang-orang Daddy dipecat secara tidak terhormat oleh Jones?"Gio membulatkan matanya saat mendengar ucapan ayahnya. Dia sedikit berbisik agar Jones dan Valen tidak mendengar perkataannya. "Bagaimana bisa hal itu terjadi, Dad? Setahuku Jones akhir-akhir ini lebih sering menghabiskan waktunya bersama wanita-wanitanya. Dia bahkan tidak pernah pergi ke perusahaan selama aku mengikutinya.""Kau bodoh! Jadi, pekerjaanmu hanya mengikutinya saja?!" Suara ayah Gio membalas dengan suara yang keras. "Huh … aku menyesal sudah memilihmu, Gio. Aku harusnya menyerahkan semuanya pada anak kakakku, dan bukan kau. Kau hanya beban bagi keluarga Brown."Gio menggigit bibir bawahnya keras-keras. Dia menurunkan ponselnya dari telinganya setelah ayahnya memutuskan telepon sepihak. Dia mengepalkan kedua tangannya sambil terus berpikir, bagaimana bisa Jones melakukan itu? Bagaimana pria yang tahunya hanya bersenang-senang
Read more
Bab 116. Melahirkan Bayi Yang Rupawan
Delapan bulan berlalu. Nola dan Robert kini sedang berada di rumah sakit, menanti kelahiran bayi mereka. Jones menunggu dengan tak sabaran bersama Franklin di ruang tunggu.Semenjak berita Gio dan keluarga Brown ditangkap karena kasus penyelundupan narkoba, Jones merasa tenang karena keadaan perusahaannya menjadi lebih baik dan lebih kondusif.Jones menoleh pada Franklin yang sibuk bermain dengan ponselnya. "Bagaimana? Apa Lolita juga akan melahirkan?" Franklin menurunkan ponselnya dari pandangannya. "Lolita masih melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Dokter memperkirakan Lolita akan melahirkan besok pagi."Jones mengangguk paham. Dia spontan menatap pintu ruangan di mana Nola ditangani, karena tiba-tiba suara bayi menangis terdengar dari arah sana."Aku akan benar-benar dipanggil Om setelah ini," tukas Jones tersenyum.Robert keluar dari ruangan dengan senyum bahagianya. Dia menutup pintu ruangan kembali dan langsung berlari ke arah Jones."Tuan Jones, Tuan Franklin. Boy sudah lahir
Read more
Bab 117. Ingin Honeymoon
"Tidak!" tolak Edgar dengan satu kata yang tegas, singkat, dan tak terbantahkan saat Jones meminta izin padanya untuk membawa Winter selama satu hari.Jones mendengus kecewa. "Satu jam saja kalau begitu," ucapnya memelas.Edgar sekali lagi bergeleng. "Aku tidak akan mengizinkan kau membawa Winterku, Jones. Kau hanya boleh melihatnya di apartemenku seperti sekarang ini."Jones mendengus sekali lagi. "Baiklah. Benar kata Roy, kau lebih posesif."Edgar berkacak pinggang. "Kau baru tahu, huh?""Tidak. Aku sudah tahu dari dulu," balas Jones datar. Dia lalu mendekati Winter lagi."Winter, ini Om Jones," ucap Jones tersenyum lebar. Dia melambaikan tangan pada Winter, berharap bayi mungil itu melihat ke arahnya dan tersenyum untuknya.Edgar bergeleng pelan mendapati apa yang Jones lakukan. Dia berderap ke samping Jones. "Winter baru saja lahir, pandangannya masih kurang jelas. Jadi, kau tak perlu berharap Winter bisa membalas senyummu itu."Jones mengangguk paham. "Iya. Aku akan menunggu dia
Read more
Bab 118. Pergi Honeymoon
Waktu berjalan begitu cepat, dan saat yang paling ditunggu-tunggu Edgar akhirnya datang juga. Honeymoonnya dengan Lolita.Lolita yang awalnya ingin menunggu Winter berusia tiga tahun dulu, barulah dia dan Edgar akan pergi honeymoon. Memundurnya lagi satu tahun, karena dia begitu sibuk merawat Winter. Dan sekarang, tepatnya hari ini Lolita dan Edgar memutuskan akan pergi honeymoon ke Hawaii setelah sempat tertunda.Minggu lalu mereka baru saja merayakan ulang tahun Winter yang ke empat tahun. Mereka juga sudah memberitahukan rencana berlibur mereka pada Winter, tapi tidak mengatakan kalau sebenarnya yang mereka akan lakukan adalah honeymoon. Winter mengiyakannya, meski dengan syarat Edgar harus membelikan banyak mainan baru untuknya saat pulang nanti. Tentu, itu permintaan yang sangat gampang bagi Edgar. Dia langsung menyanggupi permintaan Winter dengan enteng.Kini Lolita dan Edgar pergi bersama Winter kecil ke apartemen Jones."Jones," panggil Edgar saat dia sudah sampai di depan apa
Read more
Bab 119. Dua Papa Tampan
"Ahh …. My Husband. Lagi. Lakukan lagi. Ini sangat nikmat." Lolita memejamkan kedua matanya saat Edgar menggenjot dirinya.Edgar semakin bersemangat. Dia sudah mencapai klimaksnya sampai dua kali, tapi dia tidak mengalami kelelahan sama sekali, dia justru semakin semangat dan semakin cepat menggerakkan miliknya pada milik Lolita. Sampai dia mencapai klimaksnya lagi bersamaan dengan Lolita."Thanks, My Lovely. Aku benar-benar senang bisa bercinta lagi denganmu." Edgar tersenyum, kemudian mencium bibir Lolita. Lolita balas tersenyum saat Edgar sudah melepaskan ciumannya. ***Nola dan Robert berjalan cepat dan tergesa-gesa karena takut terlambat jadwal penerbangannya ke Bali. Nola menggendong Boy yang sedang tertidur, sedang Robert membawa dua tas besar berisi semua keperluan Boy, termasuk mainan milik Boy. "Jones!" panggil Nola memencet bel apartemen Jones. Dia hendak memecet lagi saat Jones tak kunjung menyahut dari dalam, tapi diurungkan oleh kedatangan Franklin.Franklin mengerutk
Read more
Bab 120. Panggil Aku Om
Sore harinya. Edgar dan Lolita menikmati sunset di pantai. Mereka duduk di pinggir pantai sambil menyesap minuman mereka.Edgar melingkarkan sebelah tangannya di pinggang Lolita. "Sunsetnya sangat cantik ya, My Lovely."Lolita mengangguk mengiyakan. "Iya, My Husband.""Secantik kau," balas Edgar membuat Lolita tersipu."My Husband bisa aja." Lolita mencubit lengan Edgar pelan.Edgar lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Lolita, lalu berbisik, "Nanti malam aku mau lagi, My Lovely."Lolita mengernyit tak paham. "Mau apa?""Mau bercinta lagi denganmu," jawab Edgar mengulas senyumnya.Lolita bergeleng pelan. "My Husband, aku masih lelah. Tidak bisakah kita undur besok malam saja? Kita kan masih lama di Hawaii.""Baiklah. Aku akan menahannya, Lolita." Edgar menampakkan wajah kecewa.Lolita merasa gemas dengan Edgar yang seperti itu. Dia mencium bibir Edgar singkat dan tersenyum. "Begitu dong, sekali-sekali My Husband mau menurut."***Menjelang malam, Jones dan Franklin sibuk dengan balita
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status