Semua Bab Gairah Berbahaya Sang Billionaire: Bab 171 - Bab 180
200 Bab
Bab 171. Rencana Penyerangan Besar-besaran.
"Tuan Christian, syukurlah anda sudah pulang." Samantha langsung berdiri dari tempatnya duduk setelah melihat Christian masuk dari pintu utama. Ekspresi wajah Samantha antara senang, bingung, takut dan juga khawatir saat menyambut kedatangan sang billionaire. Netranya sesekali menatap ke lantai atas dimana kamar Rain dan Christian berada, lidahnya bahkan terasa kelu saat hendak memberitahukan satu masalah besar yang akan dihadapi oleh sang billionaire. "Kenapa memangnya?" Tanya Christian dengan wajah dan suara yang terdengar sangat dingin. "I ... itu ... tuan muda tadi terus mengamuk karena tuan tidak mengajaknya. La ... lalu ... lalu nona Rain menelepon anda ... dan ... tadi ... yang ... mengangkatnya ...." Ucapan Samantha yang terbata-bata akhirnya terhenti karena jantungnya berdebar sangat-sangat kencang. "Samantha!! Kalau bicara yang benar, aku tidak tahu apa maksudmu!! Richie dan Rain kenapa?" Christian yang masih kesal langsung membentak Samantha dan ia menjadi semakin kesal
Baca selengkapnya
Bab 172. Serangan Berdarah.
"Apa-apaan ini, Christian?!!! Kenapa aku bisa terdampar di sini padahal aku tadi sedang tidur di kamar!!" Rain mengamuk setelah ia terbangun dari tidurnya tapi ia malah berada di tempat bermain anak-anak bukannya ranjang.Christian berjalan mendekati Rain sambil memasang wajah memelas. "Rain, please. Marahnya ditunda dulu sampai nanti, ya? Kasihan Richie, dia hanya ingin bermain bersama kita berdua."Rain yang sedang marah lantas menarik lengan baju Christian menjauh dari putra mereka yang sedang digandeng oleh Chen, ekspresi wajahnya menunjukkan kemarahan yang tidak mau ia tunjukkan di hadapan sang putra."Apakah bagimu, perasaanku dan diriku ini hanya sebuah mainan saja?!! Kau selalu saja menggunakan Richie sebagai tameng untuk menutupi semua perbuatan bejatmu, Christian!!""Rain, sekali saja ... tolong percayalah kepadaku. Aku tidak pernah melakukan hal yang kau tuduhkan," ucap Christian."Dan aku bukan wanita bodoh yang bisa setiap saat kau selingkuhi," sengit Rain. "Chen!!" Pangg
Baca selengkapnya
Bab 173. Ketakutan Juan.
"Christian!!" Teriak Rain sambil menggendong Richie.Para pengawal langsung bertindak cepat melindungi Rain dan Richie saat penembakan di Universal Studio sedang berlangsung secara brutal, ia dibawa pergi oleh beberapa bodyguard bertubuh besar ke tempat yang aman dan terpisah dari Christian. Beberapa bodyguard lainnya berlarian mendekati sang billionaire akan tetapi pergerakan mereka terhalangi oleh kepanikan para pengunjung yang mencoba untuk menyelamatkan diri."Harry!! Kau baik-baik saja?" Tanya Christian yang membantu sang jaksa untuk bangkit setelah terkena tembakan di bahu."Ya," jawab Harry lemah."Bertahanlah," ucap Christian sambil melingkarkan tangan Harry ke pundak kokohnya."Damn!! Aku kehilangan jejak Rain," ujar Christian yang sangat mengkhawatirkan wanita serta putra kesayangannya.DOR DOR!! Anak buah Juan yang memakai penutup wajah berwarna hitam terus melepaskan tembakan ke arah pengunjung yang tidak bersalah agar mereka bisa menghabisi target mereka, kedua pria kejam
Baca selengkapnya
Bab 174. Tidak Kuat Menahan Godaan Tubuh Seksi Christian.
"Hall, aku ingin kau melakukan satu hal untukku," pinta Christian kepada sang tangan kanan saat keduanya hendak masuk ke dalam mobil."Apa yang harus saya lakukan, Tuan?" Tanya Hall.Christian mendekatkan wajahnya ke telinga sang pengawal kepercayaannya lalu membisikkan sesuatu ke telinga pria yang sudah ia anggap seperti keluarganya sendiri, ia pun menurunkan titah rahasianya yang hanya boleh diketahui oleh sang pengawal."Baik, Tuan. Saya lakukan sekarang juga," ucap Hallyang langsung pergi dengan menggunakan mobilnya sendiri menuju ke suatu tempat.Christian duduk di mobil limousin mewah miliknya seraya menatap ke jendela kaca, dari pantulan wajahnya di kaca menunjukkan senyum yang tidak bisa diartikan. Sepanjang perjalanan ia hanya diam tidak memperhatikan penjelasan tentang proyek baru yang Erick sampaikan, tubuhnya memang berada di dalam mobil akan tetapi pikirannya sedang melayang memikirkan Rain dan juga Richie yang berada di rumah.Tubuh Christian terasa sangat lelah dan ia i
Baca selengkapnya
Bab 175.
"Tolong aku, Rain. Izinkan aku tinggal di sini untuk sementara dan aku akan segera pergi dari sini setelah aku mendapatkan tempat tinggal yang aman," pinta Lucy dengan air mata yang berlinang.Rain berjalan mendekati Lucy lalu memeluknya erat hingga adik kandung dokter Adrian itu langsung menangis di pelukannya. "Jangan menangis, aku akan meminta izin kepada Christian agar kau bisa tinggal di sini," ucapnya."Terima kasih, Rain. Aku tidak tahu harus pergi kemana karena kak Adrian pasti akan mengerahkan orang-orangnya untuk mencariku dan menyeretku pulang ke rumah lalu mengurungku," ucap Lucy."Kemarilah, ayo duduk dulu." Rain memapah Lucy berjalan dan duduk di kursi dan meminta seorang pelayan untuk membawakan minuman hangat. "Apa yang Adrian lakukan kepadamu, Lucy?" Tanyanya kemudian."Sudah satu minggu lebih aku dikurung di kamar dan kak Adrian malah memaksaku untuk bertunangan dengan saudara jauh kami yang tinggal di Pakistan," jawab Lucy sambil terisak."Apa katamu? Kenapa Adrian
Baca selengkapnya
Bab 176. Kau Sangat Beruntung, Rain.
"Selamat pagi, Sayang." Christian mencium kening Rain dan juga seluruh wajah putranya yang masih tertidur pulas di ranjang kamarnya. Christian sengaja bangun pagi-pagi sekali karena pekerjaannya sudah menumpuk dan harus segera diselesaikan hari ini juga, ia bergegas mandi dan hanya memakai kemeja serta celana kain karena ia akan bekerja di rumah tidak ke kantor seperti biasanya. Keadaan masih belum aman sehingga Christian memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaannya di rumah saja sebab ia tidak tenang kalau harus meninggalkan Rain dan Richie di rumah tanpa pengawasannya."Tuan Christian, saya sudah membawa semua dokumen penting di ruang kerja anda. Ada beberapa masalah yang harus anda selesaikan. Tapi, kenapa kita harus bekerja di pagi-pagi buta seperti sekarang?" Tanya Erick begitu Christian keluar dari kamar."Oke, kita selesaikan secepat mungkin karena Richie pasti akan merengek minta ditemani bermain setelah dia bangun dan aku tidak mau menolaknya." Christian berjalan memimpin di
Baca selengkapnya
Bab 177. Kecelakaan.
"Tuan Erick, di luar ada dokter Adrian yang sedang mencari adiknya. Dia membawa polisi dan juga membawa surat penggeledahan mansion," lapor salah satu anak buah Christian."A ... apa? Kak Adrian?!! Bagaimana ini?" Tubuh Lucy seketika gemetaran setelah mendengar laporan dari anak buah Christian."Jangan takut, kembalilah ke kamarmu dan jangan turun ke bawah sampai keadaan aman," titah Erick."Ra .. Rain!!" Teriak Lucy, tubuhnya merosot hingga ia terduduk di lantai."Lucy!!" Rain menyingkap selimut tebal yang menutupi tubuhnya lalu berjalan keluar dari ruangan bermain putranya dan mendekap tubuh Lucy erat. "Ada apa, Lucy? Kenapa wajahmu pucat sekali? Apa kau sakit?" Tanyanya khawatir."Adrian datang dengan membawa polisi dan mereka juga membawa surat penggeledahan rumah ini," jawab Erick cepat."Apa?!! Ini sangat gila, dia tidak bisa berbuat seenaknya meminta polisi menggeledah rumah orang!!" Pekik Rain yang merasa kesal dengan ulah Adrian.Christian berjalan mendekati Rain sambil mengg
Baca selengkapnya
Bab 178. Aku Tidak Hamil!! Aku tidak Mau Hamil!!
"Akkhhh!!"CKIIIITTT!! BRAK!! BRAK!!Bemper mobil sebelah kanan Adrian ditabrak hingga mobilnya berputar hingga ban mobilnya berdecit kencang karena bergesekan dengan aspal, mobil mercedez benz warna hitam milik sang dokter akhirnya berhenti setelah menabrak besi pembatas jalan. Beruntung, air bag sekeetika mengembang sehingga Adrian bisa selamat dari benturan fatal akan tetapi tetap saja dokter itu mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya yang membuatnya tidak sadarkan diri.****Sementara itu, di kediaman Abraham."Christian, bisakah kau menjaga Richie sebentar? Lucy demam dan aku akan merawatnya tapi Richie sejak tadi tidak mau melepaskanku," pinta Rain sembari menggendong putranya."Ya, tentu saja. Kemarilah," jawab Christian."Apa? Lucy sakit? Apa kau sudah memanggil dokter?" Tanya Erick."Sudah. Dokternya sedang dalam perjalanan," jawab Rain."Tidak mau!! Tidak mau!!" Richie menangis karena tidak mau diserahkan kepada ayahnya bahkan ia menepis tangan kekar sang ayah dan semaki
Baca selengkapnya
Bab 179. Dalang di Balik Kecelakaan Adrian.
"Aku tidak mau hamil, Rain!! Aku belum siap," teriak Lucy yang menangis histeris di dalam pelukan Rain.Lain halnya dengan Lucy yang berteriak sambil menangis histerik karena tidak mau menerima kabar kehamilannya, Erick hanya terdiam membisu di tempatnya berdiri sekarang ini karena otaknya masih mencerna kata demi kata yang diucapkan oleh sang dokter. Pria bertubuh tinggi tegap itu tidak pernah terpikirkan akan mendapatkan kejutan yang tidak terduga seperti ini sehingga ia sampai tidak bisa berkata-kata lagi.Erick dan Rain kompak berjalan duduk di kursi, keduanya sama-sama diam tidak saling berbicara dan terkadang saling melempar tatapan mata yang tidak bisa diartikan. "Kau sedang memikirkan apa, Erick? Apa kau merasa bahagia atau sebaliknya?" Tanya Rain tanpa menolehkan kepalanya."Entahlah, Rain. Ini seperti mimpi bagiku dan aku tidak tahu harus berkata atau melakukan apa," jawab Erick. "Rain, tolong cubit tanganku. Mungkin sekarang ini aku sedang tertidur lalu bermimpi," pintanya
Baca selengkapnya
Bab 180. Kau Tidak Akan Bisa Mengoperasi Pasien Lagi, Adrian.
"Apa kau pikir selama ini aku hanya diam saja?! Aku diam-diam mengirim orang untuk memata-matai Adrian untuk mencelakai si dokter keparat itu dan jaksa sialan itu aku tidak tahu dimana karena dia tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi," amuk Alex yang tidak terima dengan tuduhan Juan."Tapi kau saja salah, Alex!! Kau tidak bersungguh-sungguh membantuku untuk menyingkirkan jaksa sialan itu," sengit Juan sambil mengeratkan cengkeraman tangannya ke baju Alex."LEPAS, LEPASKAN AKU, BODOH!! Jangan membuatku marah atau kau akan menyesalinya!! Aku bukan budak yang bisa kau suruh-suruh setiap kali kau menginginkannya," hardik Alex. "Apa seperti ini caramu memperlakukan rekan kerjamu, huh?!" imbuhnya.Mata Juan mendelik dan rahang yang mengeras, sebenarnya kedua tangannya sudah gatal dan ingin menghantam wajah Alex dengan bogem mentahnya akan tetapi ia urung melakukannya karena tidak ingin hubungannya dengan Alex merenggang. Juan menghempaskan tubuh ALex dengan kasar lalu ia berdiri membelakang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status